Anda di halaman 1dari 26

Capter 1

Prolog
Saya Anita syafnur, yang berusia 20 tahun pada saat
ini (2022), saya merupakan anak satu satunya dari
keluarga sederhana. Pada saat ini saya berulang di
salah satu UNIV di provinsi Riau, yaitu Universita
Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, di Fakultas
dakwah dan Komunikasi, Prodi Bimbingan Konseling
Islam dan sedang menduduki semester 4.

Pada kesempatan kali ini kami diberikan tugas oleh


salah satu dosen yaitu bapak M.Fahli Ztrahadi,MP.d,
beliau selaku dosen pengampu mata kuliah Kesehatan
Mental Masyarakat. Disini kami diberikan pilihan
untuk membuat dua jenis tugas yaitu berbentuk novel
ataupun paper dengan ketentuan tertentu. Yaaa. Saya
memilih untuk membuat Novel yang berjudulkan
"Aku dan Cov-Sans 19"

Pada novel ini menceritakan tentang perjalanan saya


dari SMA sampai Masuk ke bangku perkuliahan, yang
mana pada awalnya kami angkatan 20 menjadi
angkatan yang pertama.kalinya tidak melaksanakan
UN, menjadi angkatan yang berjulukan angkatan
covid-19.

Sampai kepada saya yang binggung akan melanjutkan


perkuliahan atau tidak, dan mendapatkan tekanan-
tekanan dari keluarga karena satu satu nya orang yang
harus mengangkat martabat orang tua. Dikarenakan
anak tunggal.
Danlanjut kepada menjalan kan perkuliahan secara
online sampai mendapatkan adiktingkat yang cukup
membuat saya tertekan (karna kurangnya pengalaman
mengenai penguasaan terhadap kampus dan lainnya).
Capter 2
(MASA SMA)
Cerita ini dimulai sejak awal 2020 semenjak covid-19
hadir diIndonesia. Tepatnya pada tanggal 2 maret
2020.
World Health Organization (WHO) menjelaskan
bahwa Coronaviruses adalah virus yang menginfeksi
sistem pernapasan.
Yang mana orang orang banyak menyebut virus ini
adalah virus COVID-19. virus ini menyebabkan
penyakit dari flu biasa sampai penyakit yang lebih
parah seperti Sindrom Pernafasan.
Dan virus corona merupakan virus yang bersifat
zoonotic yang mana virus ini ditularkan antara hewan
dan manusia. Dan virus ini juga berasal dari China
tepatnya dari daerah Wuhan.
Banyak sekali perspektif munculnya virus covid-19
ini, diantaranya :
1. Virus yang disebabkan oleh kelelawar.
2. Uji lab yang bocor.
3. Dan keadaan kota wuhan yang kumuh.
“uhhhhh jahat sekali yaa china”
Pada saat itu saya masih menginjak kelas 12 di SMK
N 1 Padang Panjang. Saya saat itu sedang
melaksanakan Ujian Kopetensi Keahlian (UKK). Pada
saat sedang persiapan ujian tersebut saya dan teman-
teman tiba-tiba saja mendapatkan pengumuman. Apa
pengumumannnya?
“Diliburkan karena covid-19”.
Awalnya libur diumumkan hanya selama 2 minggu
saja, yaaa tentunya saya dan teman teman lainnya
merasa sangat senang karna mempunyai banyak
waktu untuk mempersiapkan ujian yang akan kami
hadapi.
Saya : “wahh libur nihhh!”
Teman : “ yeayyy bisa refreshing nih kita sebelum
ujian”
Dan Selama liburpun cukup banyak hal yang kami
lakukan bersama. Seperti, main, belajar untuk
menghadapi ujian, kerja kelompok serta kami pun
juga mulai merencanakan bagaimana konsep
perpisahan kaminya nanti, dan lain sebagainya.
Saya :” weee, kita mau perpisahan pakai konsep apa
nihh?”
Teman 1 : “oh iya, perpisahan kali ini kita bakalan di
gedung atau disekolah yaa?”
Teman 2 : “emang kita bakalan ada
perpisahan?hahaha”
“namunnnnn”
Dua minggu berlalu begitu saja, dan kamipun belum
mendapat pengumuman ataupun kabar kapan kami
akan masuk sekolah kembali seperti bisa.
Sebulan kemudian……….
Saya fikir libur ini saya dapat bermain dengan teman
– teman disekitar saya, namun ternyata covid ini
sangat banyak merengut nyawa manusia.
Awalnya saya bahagia karena adanya libur covid tapi
lama kelamaan menjadi takut.
“Kenapa yaa covid ini bisa masuk keiindonesia”?
Banyak oknum yang menyalahkan Presiden atas
masuknya covid keiindonesia. Tapi Menurut saya
yang sudah merasa pikiran saya sudah cukup dewasa,
pendapat-pendapat oknum ini sangat salah, kenapa?
Dikarenakan tidak hanya Presiden saja yang salah
disini namun, seharusnya warganya juga salah, sebab
jika kita bisa menjaga kebersihan.
Ummmm….
seharusnya covid ini tidak menjadi bahaya terlalu
besar bagi indonesia, Oke. Namun akibat covid ini
juga banyak dampak positif bagi diri saya tentunya.
salah satu contohnya adalah banyak waktu luang
dengan keluarga, menjadi orang yang semakin
menjaga kebersihan , dan juga banyak hal positif
lainnya yang dapat saya lakukan.
“ dan ada hal seru lainnya nih….”
Yaitu covid mendekatkan saya dengan kelurga karena
saya dapat membantu mereka mencari uang seperti
membantu menjaga toko yang didirikan oleh orang
tua saya/
Yaaa…
Hal yang seru menurut saya adalah saya sedikit
mengambil keuntungan yaitu uangnya. HIHIHIHI…
Dimana ketika ada orang yang berbelanja dengan
saya.
“upsss tenang saja..”
saya tidak mengambil sangat banyak mungkin 1 atau
2 orang yang berbelanja dengan saya atau saat itu saya
sedang melayani orang tersebut.
“Atau bisa dibilang nilep kali yaaa…”
“Tapiii saya juga sedih karena,,”
Virus COVID-19 ini juga berdampak negatif
terhadap toko yang orang tua saya bangun, beberapa
dampak negatifnya adalah sangat berkurangnya
pemasukan karena diadakannya aturan “SOCIAL
DISTANCING”.
Social distancing adalah meminimalisir kontak
langsung antara manusia atau menjaga jarak tertentu.
Yang mana tujuan nya adalah untuk mengurangi
penularan virus karena terpapar droplet (partikel air
liur). Yang nantinya dapat menyebarkan penyakit dari
sang penderita.
Yang mana tidak boleh berkumpul, mengurangi waktu
diluar rumah, bersalaman, akibat kebijakan ini banyak
tren bersalaman yang munculan, unik dan sampai
viral lagi. Yaitu salaman menggunakan siku, salam
kaki dan yang lainnya.
Hal ini membuat saya cukup stress dikarenakan saya
baru saja lulus di Sekolah Menengah Atas, yang mana
mengharuskan saya untuk melanjutkan pendidikan
kejenjang yang lebih tinggi.
Awalnya saya berfikir untuk tidak melanjutkan kuliah
selama satu tahun lamanya, namun orang tua dan
orang dilingkungan saya tetap teguh agar saya tetap
melanjutkan kuliah saya dimasa pandemi COVID-19
ini.
Saya : “ mak, mungkin saya tidak kuliah dulu tahun
ini”
Mamak : “ kenapa? Kuliah saja tahun ini, masalah
biaya jangan dipikirkan.”
saya : “ bukan masalah biaya mak, tapi karna rasanya
saya belum siap. Apa lagi di saat pandemi seperti ini.”
Para saudara pun ikut menasehati agar saya tetap
kuliah
Tante 1 : “ kuliah saja disini kan tidak terlalu jauh
dari orang tua”.
Tante 2 : “ kalo tidak kuliah mau ngapain lagi? Mau
nikah?”.
Dari perkataan-perkataan mereka pikiran saya pun
cukup terbebani, mau kuliah namun rasanya belum
siap, tapi kalau tidak kuliah punn rasanya berat.
“Hufff.. cukup rumit yaaa”
Disisi lain pun, Saya juga sedih karena harus lulus
melalu Jalur GIVE AWAY COVID-19. Namun saya
juga sedih karena angkatan ’20 dijuluki dengan
angkatan covid-19.
“Sungguh malang yaa angkatan’20”
Padahalkan kami diliburkan atas dasar untuk
mencegah rantai COVID-19 tersebut. Lalu kenapa
kami selalu diejek seperti itu?
Hmmm,,,,
saya pun tidak tau hal tersebut. Saya sedih juga
merupakan lulusan COVID-19 karena kami tidak
mengadakan Perpisahan bersama teman seAngkatan
saya pada saat itu.
Tidak ada kata perpisahan, tidak ada foto bersama,
tidak ada lagu perpisahan yang kami ucapkan
terhadap Guru, Teman, dan Adik-adik yang sangat
kami sayangi.
Padahal saya dan teman-teman lainnya sudah
mendesain pakaian yang akan saya gunakan dihari
spesial bagi saya dimasa SMA tersebut.
Namun tidak masalah…..
Banyak nya Trend yang masuk pada saat Covid-19
sedikit menghibur rasa sedih saya. Yaaa walaupun
tidak sepenuhnya dapat melupakan kekesalan yang
sudah terjadi.
Begitu banyak trend yang masuk kehidup saya
melalui media sosial seperti tiktok,Instagram,dsb.
Nahh untuk menghilangkan sedikit rasa sedih saya,
saya pun mengikuti beberapa trend yang ada seperti
membuat dalgona coffe, dan membuat brownies dari
oreo dan yang lainnya.
Waktupun semakin berlalu covid-19 semakin marak
diperbincangkan dimedia manapun. Hanya covid yang
menjadi perbincangan hangat disetiap harinya. Saya
mulai jenuh disituasi ini semakin hari semakin banyak
saja aturan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Di televisi pun setiap hati ada konverensi pers
mengenai perkembangan penyebaran Covid-19 yang
positif, meninggal, ataupun yang sehat.
“Turut berduka untuk keluarga yang ditinggalkan
akibat wabah covid-19 ini.”
“dua orang positif, lima, tujuh dan 100. Kasus positif
covid-19 terus meruak”.
Yaaaa. Ini lah yang setiap hari kami dengarkan baik
dari radio, televisi maupun melalui media sosial
lainnya seperti Hp, koran dan lainnya.
Capter 3
(PERGURUAN TINGGI)
Yahhhh,,,,
Setelah menimbang-dan memikirkan secara seksama
dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya saya pun
memutuskan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.
Tidak menyangka cerita saya ini sudah memasuki ke
Perguruan Tinggi, sangat amat panjang cerita saya
bisa memasuki perguruan tinggi yang tidak saya
sangka-sangka ini. Oke mari kita mulai bercerita
tentang bagaimana sih saya bisa sampai diuniversitas
saya sekarang ini? Kalian semua penasaran saya
memasuki kampus apa dan dengan jurusan apa?
“OKE MARI DIBACA DENGAN SEKSAMA”.
Setelah atas bujukan keluarga saya akhirnya saya
memutuskan untuk melanjutkan pendidikan saya
kejenjang yang lebih tinggi lagi. Karena apa?
Saya juga berfikir bahwa saya anak satu-satunya yang
harus mengangkat derajat keluarga saya. Ini dimulai
dari saya mengikuti segala bentuk Tes untuk masuk
keperguruan tinggi.
Yang pertama saya mengikuti jalur Seleksi dari
sekolah namun usaha saya yang ini gagal, yang kedua
saya mengikuti jalur Seleksi Bersama Masuk
Perguruan Tinggi Negri atau yang sering kita sebut
dengan SBMPTN.
Yaaaa pada saat mengikuti seleksi ini saya rasa saya
sudah belajar dengan cukup baik, namun mungkin
belum jodoh saya lolos dalam jalur ini, sudah dua kali
gagal namun usaha saya tidak sampai situ saja.
Kemudian saya disarankan untuk mengikuti ujian
mandiri disalah satu perguruan tinggi negri di daerah
saya.
Teman : “kamu coba tes mandiri di univ ini aja siapa
tau bisa lolos!”
Saya : “ tapi ini kan univ yang berbesik keagamaan,
tapi saya ga punya besik di bidang itu”
Teman : “ gak papa. Coba aja dulu mana tau kamu
jodohnya disini kan!”
Yaaaa… akhirnya pun hati saya luluh untuk
mencobanya.
Saya mengikuti ujian secara online pada seleksi
mandiri ini. Awalnya saya ragu untuk masuk
keperguruan tinggi ini dikarenakan jurusan yang ada
diperguruan tinggi ini bukan fashion saya.
Tapi Mungkin Allah berkehendak lain, yaaa
alhamdulillah saya dinyatakan lulus diperguruan
tinggi ini. Diumumkan tetap secara online yaa.
Apakah anda kepo?
HAHAHA.
Oke saya lanjutkan, Saya diterima disalah satu
universitas Negri didaerah saya. Coba tebak
Universitas mana? Gatau ya?
Oke oke saya beri tau, Saya diterima di…….
Universitas Islam Negri Sultan Syarif Kasim Riau
Pada fakultas Dakwah dan Komunikasi pada Prodi
Bimbingan Konseling Islam.
Mulai memasuki masa Orientasi mahasiswa baru atau
bisa kita sebut dengan masa pengenalan mahasiswa
baru dengan kampus fakultas dan prodi yang saya
dapat.
“Yaaaa. Seperti yang teman-teman tau kita masih
Onlie yaaa..”
Nahhh pada masa perkenalan dengan prodi yang di
adakan oleh senior-senior jurusan saya secara online
ini, disitu di jelaskan bahwasanya jurusan kita ini
barbasis sosial atau bisa disebut kita akan berada di
lingkungan masyarakat.
Saya : “ kak nanti kita tamat dari jurusan ini akan
mendapat gelar apa yaa?”
Teman 1 : “ kak nanti kita tamat bisa kerja di sekolah-
sekolah atau tidak?”
Teman 2 : “kak jurusan kita ini ada S2 nya atau
tidak?”
Teman 3 : “ kak jurusan ini ada mata kuliah hitung-
hitungan nya atau tidak?”
Teman 4 : “ kak jurusan ini susah atau tidak?”
Dan banyak lagi pertanyaan-pertanyaan lain yang
ditanyakan oleh temna-teman satu angkatan saya.
Wawwww…..
Saya merasa saya telah salah dalam memilih jurusan
ini!.
HAHAHA
Saya jadi merasa takut untuk melanjutkan Kuliah saya
pada prodi yang saya dapatkan. Kenapa?
Karen saya fikir saya akan lulus dengan gelar S.Pd
(yang nantinya itu bisa bekerja si sekolah-sekolah)
namun nyatanya pemikiran saya ini salah ya teman
teman.
Dan pada nyatanya insyaAllah saya akan lulus
dengan gelar S.Sos yang mana dari penjelasan yang
saya dapatkan dari senior saya sebelumnya akan
bekerja dalam lingkungan masyarakat tapi juga bisa
bekerja disekolah -sekolah si, karna saling berkaitan.
Nahhh tidak hanya sampai disitu yaaa…
saya juga merasa saya tidak dapar beradaptasi dengan
jurusan yang telah saya dapatkan ini. Takutnya saya
juga berhenti kuliah ditengah jalan dikarenakan
jurusan ini tidak sesuai dengan apa yang saya
bayangkan.
Namun ternyata saya salah dalam berekspektasi.
Dengan semakin berjalannya waktu saya menemui
berbagai macam perspektif yang membuat saya yakin
bahwa saya bisa melewati ini semua.
Masuklah dimasa pembagian atau bisa disebut masa
perkenalan sesama temna kelas. Disini kami satu
angkatan dibagi menjadi 6 kelas, dan saya masuk
dikelas ke 3 atau kelas C.
Masuk lah kepada masa perkenalan kelas. Banyak
pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari sesama
kami.
“kamu berasal dari mana, asal sekolahnya, tinggalnya
dan lain sebagainya?”
“apa alasan kamu kuliah di univ ini?”
“ apa alasan kamu mangambil jurusan ini?”
Dan banyak lagi pertayaan-pertanyaan lainnya.
Dengan bertemu teman teman sejurusan saya yang
menurut saya sangat amat baik terhadap saya. Ini
firsttime nya saya bersekolah dikawasan Islam dan ini
juga menjadi tekanan bagi saya karena saya fikir
sangat amat ketat peraturan yang ada.
Namun ternyata saya salah saya bisa membiasakan
peraturan yang ada dikampus ini. Memasuki masa
perkuliahan sebenarnya saya merasa tidak terlalu
berat ternyata dalam perkuliahan ini, mungkin juga
karna dilakukan serba online juga yaa.
Yaaa,,,,,
mungkin karena saya masih berada disemester satu
atau disebut dengan MABA (Mahasiswa Baru).
Memang kata orang ataupun Kakak Tingkat yang ada
disekitar tempat tinggal saya Hanya Awal Saja Yang
Enak Dek!.
Saya masuk kuliah dizaman serba online ini juga
membuat saya stress. Dikarenakan saya yang suka
belajar dengan tatap muka dan kini hanya dengan
menatap layar laptop/ hp menggunakan aplikasi
ZOOM ataupun Gmeet ini.
Walaupun begitu banyak dampak negatif terhadap
saya ada juga beberapa dampak positifnya .
“ mungkin dampak ini juga dirasakan oleh teman
teman saya yang lainnya yaa”
Adapun dampak negatifnya yaitu saya kurang bisa
menerima materi yang dijelaskan oleh dosen hanya
dengan membaca PPT saja, juga saya kurang
bersosialisasi dengan teman sehingga membuat saya
kesusahan dalam mengerjakan tugas kelompok yang
diberikan.
Serta terbatasnya jaringan dan kuota juga sangat
berpengaruh ketika saya mengikuti kelas online ini
karena saya bertempat tinggal agak sedikit jauh dari
perkotaan.
“Mungkin itu saja dampak negatifnya.”
Adapun beberapa dampak positif yang saya alami
yaitu dirumah saja tidak memikirkan mau makan apa
hari ini, memakai baju apa hari ini, dan menghemat
pengeluaran orang tua saya.
Dibandikan jika saya tinggal dikos yang jauh dari
jangkauan orang tua saya. Setalah berlalunya satu
semester kuliah online terdengar kabar iming iming
kami angkatan’20 akan melaksanakan perkuliahan
tatap muka.
Saya : “yeeeyyy.. akhirnya kuliah beneran juga!”
Teman 1 : “ yeyy.. harus siapin banyak hall nihh (baju
gamis, sepatu,jilbab, dll)”
Saya : “wahh harus segera cari kosan nihh”
(yaaa se exited itu ya teman-teman)
“…. Mari kita liat nyatanya. HAHAHA..”
Namun ternyata itu hanya sekedar omong kosong
belaka yang dibuat oleh kampus mungkin hanya untuk
membahagiakan hati mahasiswanya.

“Tapi ada kabar gembira, khusus untuk mahasiswa


baru jurusan ku”
Karena para senior jurusan ku mengadakan kegiatan
pengenalan jurusan secara offline dan yang lebih
asiknya lagi acaranya di laksanakan di alam terbuka
atau secara out dor.
“Uhhhhh senangnya mendengar kabar itu”batin ku.
Sebulan setelah pengumuman itu keluar, saya pun
berangkat ke pekanbaru untuk mengikuti acara
tersebut.
Perjalanan dari kampung ku menuju pekanbaru
membutuhkan waktu sekitar 7 sampai 8 jam
perjalanan menggunakan kendaraan umum, atau bisa
juga sampai memakan waktu sekitar 48 jam atau
sekitar dua hari jika jalan kaki. HEHEHE
Sesampainya di pekanbaru saya langsung menuju kos
yang telah saya cari melalui media sosial sebelumnya.
Yaaaa.
Setelah sampai di kos saya sudah di sambut oleh
teman saya yang sebelumnya sudah lebih dulu datang
ke kos tersebut.
Yeyyyy akhirnya bisa bertemu secara langsung,
setelah sekian lama kenal akhirnya kami bertemu
jugaaaaaaa……….
Keesokan harinya kami di perintahkan untuk
berkumpul di kampus untuk menjalin silaturahmi
bersama para abang-abang dan kakak-kakak pengurus
jurusan dan para teman-teman se angkatan sekaligus
pembagian kelompok di situ saya sangat senang
karena di sini saya mendapatkan banyak teman baru.
Di sini kami di berikan waktu selama seminggu untuk
latihan guna memeriah kan acara di situ kami latihan
menari, yel-yel, games,dan banyak lagi yang kami
persiapkan.
Seminggu kemudian…..
Sehari sebelum hari H kami di kumpulkan kembali
oleh para pengurus untuk memastikan bagaimana
persiapan sekaligus membawa barang-barang dan
propeti yang di butuhkan di dalam acara tersebut.
Dan di situ para pengurus juga memberi arahan
gimana prosedir keberangkatan, dan pada saat itu
kami di infokan bahwa kami berangkat menggunakan
truk fuso.
Dan disitu pun kami lumayan kaget.
“Haaa, masa pakai fuso”batin ku.
Di situ pun kami tidak di beri tahu dimana akan
berlangsungnya acara tersebut.
“untuk lokasi acaranya itu masih kami rahasailan,
pokoknya kami yakin pasti kalian semua akan
senang”tutur ketua pelaksana kegiatan ini.
Keesokan paginya pukul 6 pagi kami sudah
berkumpul di lokasi keberangkatan kami di bariskan
oleh koordinator lapangan namun di situ kami merasa
sedikit kesal karena lama kami menunggu truk yang
akan membawa kami ke lokasi acara setelah lama
menunggu akhirnya kami berangkat menuju lokasi
ternyata kami mengunakan bus bukan mengunakan
truk ada sedikit rasa bahagia hehehehe (bisa aja
ngepranknya kakak dan abang).
Setelah kurang lebih 2 jam perjalanan kami telah
sampai di lokasi yang sangat rahasia itu hehehe
lokasinya cukup bagus di tepi sungai juga di sana
sudah berdiri beberapa tenda besar dan juga tenda
kecil terbayar sudah kekesalan di pagi tadi setelah
melihat tempat acara ini.
Setelah turun dari bus kami di bariskan kembali oleh
koordinator lapangan di situ kami para cewek
mendapatkan tenda yang cukup besar dan kami
beristirahat di sana berhubungan hari itu hari jumat
para cowok di suruh langsung bersiap-siap untuk
melaksanakan shalat jumat di masjid sekitar tempat
acara berlangsung dan kami para cewek shalat di
tenda masing-masing.
Setelah pulangnya para cowok kami bersama-sama
makan siang dengan bekal yang kami bawak masing-
masing dari kos.
Tidak terasa 2 hari berlalu dan semua kegiatan pun
sudah banyak kami lewati bersama tibalah malam
puncak acara di sini kami akan bakar api ungun
bersama-sama sambil bernyanyi bersama-sama.
Di tengah-tengah acara api ungun kami di kejutkan
dengan di bagikannya lampion oleh para pengurus di
dan ternyata juga ada yang menghidupkan kembang
api.
“Waaww… begitu senang nya kamii melihat itu
semua.”
okee.. keesokan harinya jadwal kami membuat video
kenangan dan persiapan pulang….. namun apa yang
terjadi?
Huuuff.. sedang asik mengatur barisan sambil panas-
panasan tiba-tiba para senior marah-marah ke panita
ntah apa sebabnya di situ pun terjadi cekcok antara
panitia dan para senior dan sempat terjadi baku
hantam iiiiii ngeriii di sini kami pun para peserta pun
banyak yang nangis karena ketakutan bercampur
sedih juga lihat panitia di marah-marah dengan raut
muka capek mereka saya pun ikut sedih melihatnya
dan para panitia cewek pun banyak yang nangis.
Dan ternyata kami terkena prank hehe sangat
melelahkan sangat menguras tenaga dan fikiran
bukan…..
setelah banyak derama kami pun akhirnya membuat
video ucapan untuk kenang-kenangan lagi-lagi ada
kejutan di tengah gladi pembuatan video di sana kami
di bagikan tepung warna atau tepung holi dan ketika
pengambilan video tiba-tiba ada yang menyalakan
smoke bomb wihhh meriah banget seneng juga
terharu juga pokoknya bahagia banget kenangan yang
sangat susah untuk di lupakan sih.
Setelah bersih-bersih kami pun pulang huffffftttt
sangat melehakan……………
OKEYY. 2 SEMESTER BERLALU.
Capter 4
(Kuliah sem 3)
Dari semester 1 sampai
Setelah berlalu 1 tahun atau 2 semester akhirnya kami
memiliki adik tingkat yang sama juga lulus dengan
jalur COVID-19 biasa angkatan ini kami sebut dengan
Lulusan covid-19 Jilid 2.
Di sini kami masih melakukan pembelajaran secara
daring untuk online selama beberapa bulan huftt
online lagi online lagi.
Di sini para pengurus membuka pendaftaran untuk
menjadi pengurus baru di jurusan di sini saya
mencoba mendaftar menjadi bagian dalam
kepengurusan di hmps BKI (himpunan mahasiswa
program studi) dan saya melakukan wawancara secara
online di karenakan saya sedang berada di kampung
dan alhamdulillahnya saya di terima di kepengurusan
di bagian advokasi.
Dan setelah beberapa bulan melaksanakan
pembelajaran secara online akhirnya tiba juga
waktunya kami melakukan pembelajaran secara
offline sangat senang rasanya bisa belajar secara
langsung bertemu dengan teman sekelas secara utuh
dan dosen secara lansung .
Di situ lah saya baru merasa menjadi mahasiswa jauh
dari orang tua, harus mengatur pengeluaran, mengatur
waktu, dan hidup mandiri.
Di sini saya pun sudah memiliki adik tingkat yang
sama-sama baru merasakan kuliah yang sebenarnya
hehehe (maklum kami online jadi baru merasakan
gimana kuliah yang sebenarnya).
Dimana agak malu kepada adik tingkat ketika di
tanya-tanya tentang prihal kampus karena kami juga
kurang tau untungnya ketika acara perkenalan kami
sudah di bekali sedikit tentang kampus oleh para
senior dan di hmps juga banyak di ajarkan tentang
gimana kampus oleh pengurus-pengurus lama jadi
agak sedikit mengerti tentang kampus (hehehe untung
masuk hmps).
Bersambung………….

Anda mungkin juga menyukai