Kelas :X
Asal Sekolah : SMA NU Juntinyuat Canggih
Keterangan tugas : Rangkuman ditulis dalam buku Mata Pelajaran Seni Budaya
Seni budaya adalah sesuatu yang juga membuat Indonesia dikenal sebagai negara kaya. Seni budaya di
tanah air begitu beragam karena suku bangsa yang ada juga beragam. Keberagaman seperti ini juga sekaligus
menjadi kekuatan, terutama dalam hal wisata. Karena ada banyak sekali wisatawan mancanegara yang datang ke
Indonesia salah satunya untuk menyaksikan seni budaya di berbagai daerah.
Seni budaya itu sendiri jika hendak diartikan adalah berbagai hal yang diciptakan oleh manusia, terutama
berkaitan dengan cara hidup yang mempunyai unsur keindahan. Seni budaya ini akan berkembang pada suatu
kelompok dan umumnya akan diwariskan secara turun temurun.
Ada banyak hal menarik yang bisa dibahas mengenai seni budaya Indonesia. Berikut ini akan dipaparkan
sejumlah hal menarik tersebut, khususnya mengenai macam-macam, fungsi serta contohnya.
Macam-Macam Seni Budaya
Macam-macam seni budaya sangat banyak. Namun setidaknya ada 5 cabang seni budaya yang bisa dengan mudah
diamati di lingkungan sekitar, yakni sebagai berikut.
1. Seni Sastra
Seni sastra merupakan seni yang menggunakan bahasa sebagai media dan mengandung unsur keindahan di
dalamnya. Adapun keindahan seni sastra ini bisa dinikmati baik secara lisan maupun tulisan. Seni sastra itu sendiri
ada 3 macam, yakni prosa, puisi dan drama.
Prosa adalah karya sastra yang bentuknya berupa uraian, menggunakan bahasa yang bebas serta tidak terikat
dengan rima, irama, diksi, kemerduan bunyi ataupun pedoman bidang sastra lainnya. Misalnya novel, cerpen,
hikayat serta dongeng. Adapun puisi, ini adalah karya sastra yang wajib dibuat dengan mengikuti ketentuan
tertentu.
Ketentuan tersebut bisa mencakup rima, irama, saja, bait, larik dan bahkan jumlah kata. Contohnya ialah
syair, gurindam dan pantun. Sementara drama, ini merupakan karya sastra yang dipentaskan. Drama dikarang
oleh sastrawan yang isinya kebanyakan berupa dialog atau perbincangan antar tokoh.
Ada cukup banyak karya seni sastra orang Indonesia yang begitu terkenal, tidak hanya di tanah air tetapi juga di
luar negeri. Di antara karya seni sastra tersebut ialah puisi Mata Hitam karya WS. Rendra, novel Ronggeng Dukuh
Paruk karya Ahmad Tohari, Puisi-Puisi Langit karta Taufiq Ismail dan puisi Aku karya Chairil Anwar.
2. Seni Tari
Seni tari merupakan seni yang menggunakan gerak tubuh sebagai salah satu unsurnya. Gerak tubuh ini
adalah cara koreografer dan penari menyampaikan maksudnya kepada para penonton. Seni tari saat ini sudah
mulai digalakkan dengan cara mengadakan pementasan bahkan dijadikan sebagai salah satu ekstrakurikuler di
sekolah.
Seni Budaya kelas X. SMA NU Juntinyuat CANGGIH. Kampus Putih Yabujah.
Seni tari juga terdiri atas beberapa macam yang didasarkan pada jumlah penarinya, yaitu tari tunggal
(diperagakan oleh satu orang), tari berpasangan (diperagakan oleh 2 orang), tari kelompok (diperagakan oleh
lebih dari 2 orang) dan tari kolosal. Kemudian, jika didasarkan pada genre atau alirannya, seni tari dibagi menjadi
2, yakni tari kontemporer, tari kreasi baru dan tari tradisional.
Tari tradisional di Indonesia sangat banyak dan menjadi budaya di setiap daerah. Umumnya, tari tradisional
mengandung simbol, nilai, filosofi serta unsur religius. Dari masa ke masa, tari tradisional ini tidak akan berubah
bahkan termasuk kostum dan tata riasnya. Adapun contoh seni tari tradisional Indonesia ialah tari pendet, tari
serimpi, tari andun dan lain-lain.
3. Seni Musik
Seni musik adalah seni yang mengandung unsur-unsur berupa melodi, irama, harmoni, birama, tangga nada,
tempo, dinamika serta timbre. Dalam kalimat yang lain, juga dijelaskan bahwa seni musik adalah seni yang
menggunakan bunyi sebagai unsur utamanya. Sama seperti seni tari, seni musik juga dibagi menjadi 3 jenis, yakni
musik kontemporer, musik modern dan musi tradisional.
Musik tradisional tidak hanya dimiliki oleh Indonesia, tetapi negara lain di berbagai belahan dunia juga
memilikinya. Di Indonesia sendiri, seni musik tradisional dibuat dengan berdasarkan pada tradisi, budaya serta
bahasa yang dipakai di daerah tertentu dan sekaligus melibatkan alat musik tradisional daerah. Adapun contoh
seni musik tradisional ini ialah Gambang Kromong, Krumpyung, keroncong, Karang Dodou, Senandung Jolo,
Laras Madya dan Santi Swara, dan lain-lain.
5. Seni Rupa
Seni rupa adalah seni yang berfokus pada keindahan sentuhan maupun visual. Seni rupa ini sendiri diketahui
sudah ada di Indonesia sejak zaman prasejarah. Pada zaman ini, beberapa karya seni rupa yang berhasil ditemukan
2. Tari Kecak
Tari Kecak atau Tari Cak atau Tari Api adalah salah satu tari tradisional yang tidak diiringi oleh musik
apapun. Musik pengiring yang ada hanyalah suara dari sekelompok penari laki-laki yang jumlahnya sekitar 70
orang. Tarian dari Bali ini konon sangat sakral dan mengajarkan para penonton agar mengandalkan kekuatan
Tuhan.
Selain itu, Tari Kecak juga dipercaya sebagai ritual untuk memanggil dewi agar warga bisa terlindungi dari
penyakit dan kekuatan jahat. Meskipun demikian, dalam tari kecak juga terdapat pesan moral. Di antaranya ialah
mengajarkan penonton agar tidak bersifat buruk seperti Rahwana yang suka mengambil hak milik orang lain
secara paksa.
3. Reog Ponorogo
Reog Ponorogo juga merupakan seni budaya yang kental dengan ilmu kebatinan. Tarian ini selalu dikaitkan
dengan Kerajaan Majapahit yang bercita-cita hendak mempersatukan nusantara. Reog inipula yang konon
dijadikan sarana oleh Ki Ageng Kutu untuk mengumpulkan dukungan dari masyarakat agar melakukan
pemberontakan pada kerajaan.
Pertunjukan Reog itu sendiri identik dengan topeng bernama Singa Barong. Topeng ini adalah simbol dari
Kertabumi yang bagian atasnya terdapat bulu burung merak. Jadi, bila dilihat sekilas, topeng ini tampak seperti
kipas raksasa.
4. Wayang Kulit
Wayang kulit termasuk kesenian tradisional paripurna karena terdapat seni peran, seni pahat, seni lukis,
seni sastra, seni tutur, seni musik serta seni suara di dalamnya. Umumnya, pertunjukan wayang kulit akan
5. Angklung
Angklung adalah alat musik dari Sunda. Alat musik ini konon sudah ada bahkan sebelum berlangsungnya
zaman Hindu di Indonesia. Sekitar abad ke-12 hingga abad ke-16, saat masa Kerajaan Sunda, angklung dijadikan
sebagai alat musik yang selalu digunakan saat mengadakan suatu perayaan atau acara.
Pada awalnya pula, angklung ini dipakai untuk memuja Dewi Padi atau Dewi Kesuburan atau Dewi Sri.
Harapannya, agar diberikan kesejahteraan dalam hidup dan diberi berkah pada tanaman yang ditanamnya. Selain
itu, angklung rupanya juga dijadikan sebagai sarana untuk memacu semangat rakyat untuk berperang.
6. Batik
Saat masa penjajahan dahulu, batik menjadi salah satu alat untuk bertahan hidup. Motif pada batik di setiap
daerah mempunyai makna yang berbeda-beda. Jadi, tidak heran jika kemudian ada banyak sekali nama motif
batik. Di antara motif-motif batik yang ada, salah satunya ialah motif Sidomukti. Motif ini menyimpan harapan
agar orang yang memakainya hidup berkecukupan dan dilingkupi kebahagiaan.
Kemudian ada motif Parang Rusak Barong. Motif ini menggambarkan kesatria yang bersenjata. Lalu ada
motif Udan Liris yang menyampaikan makna kesejahteraan, kesuburan serta rahmat dari Tuhan. Contoh motif
lainnya ialah Nitik Karawitan yang mengandung harapan agar pemakainya bisa terlihat lebih bijaksana.
7. Tenun
Kain tenun konon sudah ada bahkan sejak zaman Neolitikum yang telah dibuktikan dengan berbagai benda
prehistoris, misalnya cap tenunan. Sama seperti batik, kain tenun yang ada di berbagai daerah juga mempunyai
motif dan nama yang berbeda-beda.
Misalnya, dari Nusa Tenggara Timur ada Tenun Ikat Sumba yang dipakai untuk kegiatan upacara adat dan
sebagai mas kawin. Terkadang juga kain ini dipakai untuk membayar denda saat seseorang sudah melakukan
pelanggaran adat dengan tujuan untuk mengembalikan keseimbangan sosial dalam masyarakat.
Kemudian di Bali, ada Tenun Endek dan Gringsing. Tenun ini dipercaya sebagai penangkal wabah
penyakit, kematian serta sebagai penolakk bala. Kain ini juga biasa dipakai untuk melaksanakan upacara adat
serta acara keagamaan.
8. Gamelan
Gamelan adalah seperangkat alat musik yang cara memainkannya adalah dengan ditabuh atau dipukul.
Materialnya didominasi oleh kayu serta gangsa. Oleh masyarakat Jawa, gamelan ini diyakini telah diciptakan
Seni Budaya kelas X. SMA NU Juntinyuat CANGGIH. Kampus Putih Yabujah.
oleh Dewa Penguasa Tanah Jawa bernama Sang Hyang Guru Era. Umumnya, alat musik ini dipakai untuk
mengiringi pertunjukan tari dan pagelaran wayang. Namun terkadang gamelan hadir sebagai pertunjukan musik
sendiri yang lengkap dengan sinden sebagai pelantun tembangnya.
9. Sasando
Sasando yang ada saat ini dibuat dari daun lontar dan bambu dengan senar yang biasa dipakai untuk biola.
Namun dahulu, Sasando hanya dibuat dari daun lontar, bambu serta lidi daun lontar yang menggantikan fungsi
senar. Sempat punah dan tidak pernah dimainkan, Sasando sekarang rupanya juga sudah semakin berkembang.
Bahkan sekitar tahun 1960-an, Sasando sudah dimodifikasi sehingga menjadi Sasando elektrik. Dalam
pemanfaatannya, Sasando sering dimainkan untuk mengiringi tarian tradisional dari Nusa Tenggara Timur.
10. Tifa
Tifa adalah alat musik dari daerah timur Indonesia. Tifa biasa dimainkan untuk mengiringi tarian daerah.
Namun, dalam setiap acara adat yang dilangsungkan, hanya pria dewasa sajalah yang diperbolehkan untuk
memainkannya. Bahkan bukan hanya tifa saja, alat musik pengiring lain juga hanya boleh dimainkan oleh laki-
laki dewasa. Sementara perempuan tidak diperbolehkan untuk memainkannya dan hal ini juga telah menjadi
amanat secara turun temurun.
11. Kulintang
Kulintang atau Kolintang kabarnya sudah ada sejak zaman dahulu. Alat musik satu ini digunakan oleh
masyarakat Minahasa untuk upacara ritual adat yang ada hubungannya dengan pemujaan roh leluhur. Namun,
sejak masuknya agama Islam dan Kristen di sana, alat musik ini sudah tidak lagi dipakai untuk mengiring ritual
adat tersebut. Akan tetapi lebih dipakai untuk mengiringi lagu, tarian dan pertunjukan musik.
12. Ondel-Ondel
Ondel-Ondel juga konon dahulunya berfungsi sebagai penolak gangguan roh halus dan penolak bala.
Kesenian satu ini sudah ada bahkan sejak zaman sebelum Islam di Pulau Jawa. Hadir dalam bentuk boneka yang
besar, Ondel-Ondel dikaitkan dengan dunia magis yang sekaligus menjadi simbolisasi penjaga kampung dari
berbagai penyakit, ancaman serta bahaya. Berdasarkan cerita, hal tersebutlah yang menyebabkan Ondel-Ondel
dibuat dengan wajah cukup menyeramkan.
14. Sintren
Sintren adalah tarian yang biasanya dimainkan oleh beberapa orang yang penari utamanya mengenakan
kacamata hitam. Tari asal Cirebon ini kabarnya tidak bisa ditarikan oleh sembarang orang. Ada sejumlah syarat
khusus yang harus dipenuhi terlebih dahulu, di antaranya ialah penari tersebut harus lajang dan belum pernah
disentuh oleh laki-laki.
Sebelum pementasan, penari juga perlu melakukan puasa dengan tujuan agar dirinya menjadi lebih suci.
Dengan demikian, roh tidak akan kesulitan memasuki tubuhnya. Tarian ini sangat kental dengan aroma mistis.
Bahkan, alunan musiknya juga akan bernuansa mistis.