Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 5

Anggota Kelompok :
Guna Pangestu
Yayu Cahya Mulyawati
Neng Wafaa Ahyani
Bela Sabila Hakim
Kelas

14
35
22
04

: VII-K

PR SENI BUDAYA

1. Pengertian Paduan Suara


Paduan suara adalah penyajian musik vocal yang terdiri dri 15 orang atau lebih
yang memadukan berbagai warna suara menjadi satu kesatuan yang utuh dan dapat
menampakan jiwa lagu yang dibawakan.

Paduan
suara biasanya

dipimpin oleh

seorang

atau

dirigen

choirmaster yang

umumnya

sekaligus adalah pelatih paduan suara tersebut. Umumnya paduan suara terdiri atas
empat bagian suara (misalnya sopran, alto, tenor, dan bas), walaupun dapat dikatakan
bahwa tidak ada batasan jumlah suara yang terdapat dalam paduan suara.
Selain empat suara, jumlah jenis suara yang paling lazim dalam paduan suara
adalah tiga, lima, enam, dan delapan. Bila menyanyi dengan satu suara, paduan suara
tersebut diistilahkan menyanyi secara unisono.
Paduan suara dapat bernyanyi dengan atau tanpa iringan alat musik. Bernyanyi
tanpa iringan alat musik biasanya disebut sebagai bernyanyi acappella. Bila bernyanyi

dengan iringan, alat musik pengiring paduan suara dapat terdiri atas alat musik apa saja,
satu, beberapa, atau bahkan suatu orkestra penuh.
Untuk latihan paduan suara, alat pengiring yang digunakan biasanya adalah piano,
termasuk bahkan jika pada penampilannya digunakan alat musik lain atau ditampilkan
secara acappella.
2. Jenis-jenis Paduan Suara
Jenis-jenis Paduan Suara terdiri dari, yaitu :
1. Paduan suara unisono yaitu paduan suara dengan menggunakan satu suara.
2. Paduan suara 2 suara sejenis yaitu paduan suara yang menggunakan 2 suara manusia
yang sejenis, contoh : suara sejenis wanita, suara sejenis pria, suara sejenis anakanak.
3. Paduan suara 3 sejenis S S A yaitu paduan suara sejenis dengan menggunakan
suara sopran 1, sopran 2, dan alto.
4. Paduan suara 3 suara campuran S A B yaitu paduan suara yang menggunakan 3
suara campuran, contoh : sopran, alto, dan bass.
5. Paduan suara 3 sejenis TT B yaitu paduan suara 3 suara sejenis pria dengan suara
tenor 1, tenor 2, dan bass.
6. Paduan suara 4 suara campuran yaitu paduan suara yang mengguanakan suara
campuran pria dan wanita, dengan suara S A T B yaitu sopran, alto, tenor, dan
bass.
3. Penyajian Paduan Suara
Penyajian paduan suara dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Paduan Suara Kecil
Bentuk-bentuk paduan suara kecil antara lain, yaitu :
a. Bentuk Duet
: Sajian musik vokal oleh 2 orang penyanyi.
b. Bentuk Trio
: Sajian musik vokal oleh 3 orang penyanyi.
c. Bentuk Kwartet
: Sajian musik vokal oleh 4 orang penyanyi.
d. Bentuk Kuintet
: Sajian musik vokal oleh 5 orang penyanyi.
e. Bentuk Sektet
: Sajian musik vokal oleh 6 orang penyanyi.
f. Bentuk Septet
: Sajian musik vokal oleh 7 orang penyanyi.
g. Bentuk Octet
: Sajian musik vokal oleh 8 orang penyanyi.
2. Paduan Suara Besar
Paduan suara yang memiliki banyak anggota dan belum menetapkan jumlah
minimumnya. Salah satu ciri paduan suara besar adalah adanya dirigen (conduktor)
yang memimpin kelompok paduan suara tersebut.
Hal-hal yang harus dipersiapkan untuk membentuk paduan suara, yaitu :
Pemilihan anggota paduan suara.
Ada pelatih paduan suara.
Ada Dirigen (Konduktor).
Ada partitur lagu yang akan dibawakan.
Tetapkan jadwal latihan paduan suara.

Ada instrumen (alat musik pengiring) paduan suara.


4. Sejarah Paduan Suara
Paduan suara mempunyai suatu sejarah yang cukup panjang, karena paduan suara
ini sudah dikenal dan membawakan lagu-lagu pujian di kenisah-kenisah Sumeria pada
kira-kira 3000 tahun sebelum Masehi. Di Yunani kuno, paduan suara bahkan diajarkan di
sekolah-sekolah, di mana pada masa itu juga sering berlangsung berbagai macam lomba
paduan suara, seperti yang ada di negeri kita.
Paduan suara juga dikenal di Sinagoga Yahudi, di mana di Sinagoga ini paduan
suara dibagi ke dalam beberapa kelompok dan mereka bernyanyi bersautan dengan para
penyanyi solo atau cantor. Hampir sebagian besar dari nyanyian dan pujian di Sinagoga
ini diambil dari Alkitab, terutama sekali dari Kitab Mazmur.
Dalam perkembangannya, pada tahun 800 Masehi suatu jenis musik baru yang
disebut musik polyphonic berkembang di Eropa. Dalam musik polyphonic ini beberapa
melodi dimainkan atau dinyanyikan dalam waktu yang bersamaan.
Pada akhir tahun-tahun 1100 Masehi, karya-karya musik yang ditulis oleh beberapa
komponis, seperti komponis Perancis Perotin menggabungkan semua unsur musik,
seperti melodi, irama, harmoni dan polypohonic dan karya-karya tersebut ditampilkan
oleh paduan suara, penyanyi solo dengan iringan berbagai instrumen musik. Sebuah
karya musik paduan suara yang terkenal pada tahun 1300 Masehi adalah Misa Notre
Dame, yang digubah oleh komponis dan penyair Perancis Guillaume de Machaut pada
tahun 1364.
Pada tahun 1600 Masehi merupakan sesuatu hal yang biasa untuk memasukkan
beberapa instrumen musik dalam komposisi paduan suara. Dan pada waktu yang hampir
bersamaan, ditemukan pula bentuk-bentuk baru karya musik paduan suara, seperti
cantata gerejawi dan oratorio. Oratorio adalah karya-karya musik dengan seting atau
berlatar belakang Injil. Karya-karya ini digubah baik untuk paduan suara, penyanyi solo
maupun untuk instrumen pengiringnya.
Dua komponis dunia terkemuka yang menggubah musik paduan suara adalah
Johann Sebastian Bach dan George Frederick Handel dari Jerman. Karya Bach St.

Matthew Passion (1729) dan oratorio karya Handel berjudul Messiah (1742) merupakan
karya-karya yang banyak digelar di berbagai negara. Di dalam hampir semua musik
paduan suara karya Bach dan Handel, orkestra maupun iringan instrumen solo
memainkan bagian yang sangat penting di setiap pagelaran.
Karya-karya lain yang terkenal pada masa itu antara lain adalah The Creation
(1798), gubahan Franz Joseph Haydn dari Austria dan Requiem (1791) karya Wolfgang
Amadeus Mozart, juga dari Austria.
Kini di zaman modern sekarang ini, banyak komponis terkemuka dunia yang telah
menulis berbagai karya musik paduan suara yang indah. Di antara mereka itu antara lain
terdapat Igor Stravinsky dari Rusia, yang menggubah antara lain Symphony of Psalms
pada tahun 1930 dan Arnold Schoenberg dari Austria.
Banyak pula karya-karya musik paduan suara yang terkenal hingga saat ini yang
digubah oleh Charles Ives dari Amerika Serikat, Bela Bartok dan Zoltan Kodaly dari
Hungaria, Arthur Honegger dari Perancis, Paul Hindemith dan Carl Orff dari Jerman
serta Sir William Walton dan Benjamin Britten dari Inggris.
Jadi pada dasarnya sebagian besar karya musik paduan suara tersebut
didedikasikan sebagai pujian serta penghormatan kepada Tuhan. Oleh karenanya, maka
sebagian besar dari karya-karya tersebut banyak yang mengambil tema dari Alkitab.
Dengan demikian, maka tidaklah mengherankan jika musik-paduan suara gerejawi di
manapun selalu memainkan peran yang penting di dalam berbagai ritual keagamaan atau
kebaktian serta missa.
5. Kesimpulan
Paduan suara adalah penyajian musik vocal yang terdiri dri 15 orang atau lebih
yang memadukan berbagai warna suara menjadi satu kesatuan yang utuh dan dapat
menampakan jiwa lagu yang dibawakan. Paduan suara terdiri dari 6 jenis yaitu paduan
suara unisono, paduan suara 2 suara sejenis, paduan suara 3 sejenis S S A, paduan
suara 3 suara campuran S A B, paduan suara 3 sejenis T T B, dan paduan suara 4
suara campuran. Penyajian paduan suara terdiri dari paduan suara kecil dan paduan suara
besar. Paduan suara mempunyai suatu sejarah yang cukup panjang, karena paduan suara

ini sudah dikenal dan membawakan lagu-lagu pujian di kenisah-kenisah Sumeria pada
kira-kira 3000 tahun sebelum Masehi. Di Yunani kuno, paduan suara bahkan diajarkan di
sekolah-sekolah, di mana pada masa itu juga sering berlangsung berbagai macam lomba
paduan suara, seperti yang ada di negeri kita.

Anda mungkin juga menyukai