Anda di halaman 1dari 37

17 Contoh Alat Musik Tiup yang Perlu Diketahui

By Miska - 14 February 2020

Secara sederhana alat musik tiup adalah alat musik yang dimainkan dengan
cara ditiup untuk menghasilkan suara.

Alat musik tiup dapat mengeluarkan suara atau bunyi karena ada resonansi.
Resonansi adalah getaran yang terjadi sebagai akibat adanya aksi pemicu.
Pemicunya berupa tiupan melalui rongga tabung alat musik tiup yang
menghasilkan bunyi tertentu.

Berikut ini adalah beberapa contoh alat musik tiup yang kita kenal.

1. Terompet

Alat musik ini bisa jadi adalah alat musik tiup yang paling kita kenal sehari-hari.
Terbuat dari logam dan hanya memiliki 3 tombol pengatur nada. 

Memainkannya memerlukan kemampuan khusus. Seseorang yang memainkan


alat musik tiup harus mempunyai napas yang panjang. Sehingga setiap pemain
terompet harus mencari dan mendapatkan cara atau sentuhannya sendiri
dalam meniup untuk menghasilkan suara.

Terompet dibuat berdasarkan tangga nada musik. Umumnya yang banyak


digunakan terompet dengan nada B.
2. Saksofon

Ternyata alat musik ini baru diciptakan pada sekitar tahun 1840-an. Oleh
seorang pemain klarinet warga negara Belgia bernama Adolphe Sax.

Alat musik yang terbuat dari logam ini sempat tersendat perkembangannya
akibat terikat hak paten yang dimiliki penemunya. Setelah hak paten habis
penyempurnaan banyak dilakukan walau tidak merubah desain awalnya.

Saksofon yang dulu banyak digunakan dalam orkestra dan band militer
sekarang menjadi bagian dalam perkembangan musik populer dan jazz. 

Jenisnya saksofon yang paling umum digunakan adalah Soprano, Alto, Tenor
dan Bariton.

3. Klarinet
Alat musik tiup ini merupakan varian dari terompet. Kata klarinet berasal dari
kata bahasa Itali clarino yang artinya terompet ditambah akhiran et yang
berarti kecil.

Seperti juga alat musik tiup lainnya, klarinet memerlukan permainan tiupan
dengan satu tarikan napas agar dapat menghasil bunyi yang diinginkan.

Sebenarnya ada banyak jenis klarinet dan sebagian berkategori langka.


Sedangkan yang umum dimainkan adalah klarinet soprano nada B.

4. Flute

Adalah alat musik tiup yang mempunyai bunyi berkarakter lembut. Bisa dengan
mudah dipadukan dengan instrumen musik lainnya.

Flute terbuat dari logam. Untuk kategori profesional di era modern ini ada
yang terbuat dari perak bahkan emas atau campuran dari keduanya.
Sementara untuk penggunaan standar, flute yang biasa digunakan umumnya
terbuat dari campuran nikel dan perak atau logam lain yang dilapisi perak.

Alat musik tiup ini sebenarnya diperuntukan untuk dimainkan di nada tinggi
dengan cara meniup secara menyamping ke kiri atau kanan.
5. Trombon

Juga merupakan varian dari terompet. Berasal dari kata tromba yang artinya
terompet dalam bahasa Itali dan akhiran one yang berarti besar. Jadi trombon
berarti terompet yang besar.

Tidak seperti alat musik tiup lainnya, trombon tidak memiliki katup sebagai
pengatur nada. Untuk mengatur nada trombon menggunakan perangkat slide
yang terdiri dari 4 bagian. Dua tabung bagian dalam pararel dan statis,
ujungnya dibuat agak tebal, serta dua tabung luar yang dapat digerakan ke
depan dan ke belakang untuk mengatur nada.

Saat dimainkan trombon diletakkan pada bahu kiri pemain lalu slide
digerakkan menggunakan tangan. Dengan bentuknya yang demikian trombon
dapat menghasilkan bunyi yang lebih rendah dari terompet.

6. Harmonika
Sebenarnya cikal bakal alat musik ini sudah dimainkan sejak 5000 tahun yang
lalu di Cina. Harmonika modern baru ditemukan dan dikembangkan pada
tahun 1826 dengan penggunaan nada diatonis yang berlaku hingga sekarang.

Harmonika adalah alat musik yang paling mudah dimainkan dengan meniup
dan menghisapnya saja maka akan mengeluarkan suara yang cukup bagus
dengan nada yang riang.

Suara yang keluar berasal dari kombinasi fungsi keberadaan 20 plat bernada di
dalam badan harmonika dengan 10 lubang tiup dan hisap.

7. Tuba

Alat musik ini muncul dan digunakan mulai abad 19 di Eropa. Tuba menjadi alat
musik tiup dengan ukuran yang paling besar. Bunyi yang dihasilkan merupakan
nada terendah.
Seperti terompet tombol untuk mengatur nada pada tuba hanya 3 buah.
Sehingga untuk menghasilkan nada tertentu harus meniup dengan
mengkombinasikan tombol yang ditekan dengan tekanan bibir.

Tuba dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan ukuran dan tinggi nada yang
dihasilkannya, yaitu : contra bass tuba, bass tuba, tenor tuba dan
subcontrabass tuba.

8. Obo

Sudah sejak abad ke 17 muncul dan dimainkan sebagai alat musik di Eropa.
Kata obo berasal dari bahasa Prancis hautbois yang artinya high wood. Hal ini
merujuk pada alunan suara yang dihasilkan dari alat musik ini.

Obo adalah salah satu alat musik tiup yang menghasilkan suara melengking
tinggi yang jernih. Dalam sebuah orkestra biasanya pengambilan nada atau
tuning dilakukan dengan menggunakan obo. Bunyi yang terdengar jelas
membuat suara khas obo mudah didengar.

9. Pianika
Atau disebut juga melodika adalah alat musik tiup kecil yang dimainkan dengan
ditiup langsung ke corong atau menggunakan pipa lentur yang dihubungkan ke
mulut.

Pianika menggunakan bilah-bilah keyboard hingga sekitar tiga oktaf. Sehingga


pianika bisa dimainkan untuk melodi utama, ritem sederhana dan dapat juga
untuk mengiringi lagu.

Cara memainkan pianika dengan tangan kiri memegang pianika kemudian


tangan kanan menekan bilah keyboard untuk memainkan melodi lagu dan
mulut meniupnya untuk menghasilkan bunyi. Umumnya pianika dimainkan
sebagai alat pendidikan di sekolah.

10. Suling/Seruling

Alat musik tiup yang termasuk kategori tiupan suara musik dari kayu atau
diistilahkan woodwind. Salah satu alat musik tradisional Indonesia dengan
bermacam-macam nama berdasarkan daerahnya.

Alat musik yang memiliki ciri suara lembut ini aslinya terbuat dari bambu. Saat
ini suling modern sudah terbuat dari logam. Umumnya terbuat dari campuran
nikel dan perak atau logam yang dilapisi perak.

Dalam perkembangannya di Indonesia, suling sebagai alat musik menjadi


bagian dari majunya industri musik tanah air. Suling menjadi alat musik utama
dalam musik Melayu dan juga Keroncong. Di sisi lain suling juga dimainkan
sebagai alat pendidikan di sekolah.
11. Recorder

Mungkin banyak sekali orang yang sudah familiar dengan alat musik ini.
Recorder biasanya dijadikan salah satu alat musik yang dimanfaatkan untuk
belajar seni musik mulai tingkat Sekolah Dasar sampai lanjutan.

Recorder masih merupakan satu keluarga dari Flute. Cara memainkannya


adalah dengan meniupnya dari ujung pangkal Recorder. 

Recorder sendiri terdiri dari beberapa jenis yaitu Treble, Tenor, dan Bass.
Bahan yang digunakan untuk membuat sebuah Recorder adalah kayu, namun
seiring perkembangan zaman saat ini banyak Recorder yang terbuat dari
plastik.

12. Bassoon

Alat musik tiup klasik ini memiliki bentuk yang cukup unik. BIla dilihat sekilas
Bassoon seperti dua buah alat tiup yang dilipat menjadi satu.
Bassoon mulai dikembangkan pada abad ke 18, namun saat itu hanya memiliki
empat buah kunci. 

Kemudian pada pertengahan abad ke 19, seorang pemimpin marching band


militer asal Jerman Bernama Carl Almenrader mengembangkan Bassoon
menjadi lebih modern dengan penambahan kunci menjadi enam sampai
delapan buah kunci.

Bassoon sendiri sering digunakan dalam komposisi orkestra sejak periode masa
1930-an. 

Karakter suara yang dihasilkan Bassoon sendiri cukup khas karena bentuk
desain dan bahannya yang terbuat dari kayu. 

13. Piccolo

Sebetulnya Piccolo masih satu keluarga dengan Flute. Namun Piccolo lebih
sering digunakan pada komposisi marching band. 

Piccolo memiliki bentuk yang lebih kecil daripada Flute. Nama Piccolo sendiri
diambil dari bahasa Italia flauto Piccolo  yang memiliki arti “Flute kecil”. 

Piccolo dimainkan secara horizontal dan memiliki pitch suara yang satu oktaf
lebih tinggi dibandingkan Flute standar. 

Walaupun saat ini Piccolo lebih sering digunakan untuk komposisi musik di
lingkungan militer, namun sejarah mencatat bahwa Piccolo sendiri sudah mulai
digunakan pada komposisi orkestra pada akhir abad ke 18. 
14. Daegeum

Bagi kamu pecinta drakor mungkin sudah pernah melihat alat musik tiup khas
Korea ini. Daegeum merupakan alat musik tiup yang terbuat dari bambu yang
berfungsi seperti Flute.

Daegeum digunakan untuk musik tradisional Korea dan pada


perkembangannya digunakan juga untuk musik-musik kontemporer. 

Daegeum sendiri memiliki “saudara kembar” dengan ukuran lebih kecil yaitu
Junggeum dan Sogeum. Bila ketiga instrumen ini digabungkan maka mereka
bertiga disebut sebagai samjuk  yang bila diterjemahkan memiliki arti sebagai
“tiga bambu”. 

15. Venu

Masih membahas mengenai alat musik etnik kali ini kita terbang ke India
dimana terdapat sebuah alat musik tiup tradisional khas bernama Venu. 
Venu sendiri terbuat dari bambu yang dilubangi dan dimainkan secara
menyamping atau horizontal. Bila diperhatikan sekilas, Venu memiliki bentuk
mirip dengan seruling khas Indonesia.

Venu merupakan alat musik yang memiliki peran penting dalam sebuah
komposisi pertunjukan seni klasik India yang bernama Natya Shastra.

Venu sendiri digambarkan sebagai alat musik yang sering digunakan oleh dewa
Hindu bernama Krishna. Dimana sering dituangkan ke dalam karya seni berupa
patung atau lukisan  yang menggambarkan Dewa Krishna sedang memainkan
Venu. 

16. Tumpong

Hati-hati jangan salah mengira Tumpong dengan tumpeng ya! Karena


Tumpong adalah alat musik tiup khas negara Filipina. 

Terbuat dari bambu yang dilubangi dan untuk membunyikannya adalah


dengan meniup dari bagian atas Tumpong. 

Bila dilihat sepintas lagi-lagi alat musik ini masih memiliki kemiripan dengan
Seruling khas Indonesia. Ini merupakan bukti bahwa budaya dan aspek-aspek
di dalamnya saling berakulturasi dan menyebar ke seantero Asia. 

Di negara Filipina, Tumpong sering digunakan oleh masyarakat pada sore hari
di saat para anggota keluarga berkumpul.
17. Shakuhachi

Alat musik tiup yang satu ini berasal dari negeri Sakura, Jepang. Menurut
catatan sejarah, Shakuhachi memiliki asal muasal dari negeri tirai bambu Cina
pada abad ke 8. 

Shakuhachi terbuat dari bambu dan memiliki empat buah lubang untuk
menghasilkan nada. Ditambahkan dengan satu buah lubang untuk bagian ibu
jari. 

Nama Shakuhachi sendiri diambil dari bahasa Jepang yang menggambarkan


ukuran dari instrumen ini yaitu satu shaku  yang berarti sebuah ukuran
sepanjang 30 cm dan hachi  yang menggambarkan ukuran 3 cm. 

Namun pada perkembangannya, Shakuhachi dibuat ke dalam berbagai ukuran


dan panjang. 

Nah itulah contoh alat musik tiup tradisional dan modern, semoga dapat
menambah pengetahuan kamu ya

Sumber:

https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_woodwind_instruments

https://en.wikipedia.org/wiki/Daegeum

https://en.wikipedia.org/wiki/Venu

https://hub.yamaha.com/bassoon-basics/

https://www.britannica.com/art/piccolo

https://www.britannica.com/art/shakuhachi
30 Jenis Alat Musik Aerofon beserta Deskripsinya
Sebelum kita membahas tentang 30 jenis alat musik Aerofon, sebaiknya kita
mengetahui terlebih dahulu pengertian dari Aerofon itu sendiri. 

Apa itu Aerofon.?

Aerofon merupakan jenis alat musik yang sumber bunyinya berasal dari


udara/angin yang dihembuskan melalui rongga-rongga pipa angin yang ada
pada instrumen.

Alat musik Aerofon bisa juga dikelompokkan ke dalam alat musik yang
dimainkan dengan cara ditiup.

Nah, Pasti kalian sudah tau kan jenis alat musik apa saja yang bunyinya berasal
dari udara/angin.?

Sebenarnya ada banyak jenis alat musik aerofon yang ada di dunia, termasuk di
daerah kita sendiri yang namanya juga ada bermacam-macam. 

Namun kali ini kita akan membahas beberapa jenis alat musik


Aerofon tersebut, Yaitu :

1. SULING

DESKRIPSI : Suling adalah alat musik dari keluarga alat musik tiup kayu. Suara
suling berciri lembut dan dapat dipadukan dengan alat musik lainnya dengan
baik.Suling modern untuk para ahli umumnya terbuat dari perak, emas atau
campuran keduanya. 
Sedangkan suling untuk pelajar umumnya terbuat dari nikel-perak, atau logam
yang dilapisi perak. Suling konser standar ditalakan di C dan mempunyai
jangkauan nada 3 oktaf dimulai dari middle C. 

Akan tetapi, pada beberapa suling untuk para ahli ada kunci tambahan untuk
mencapai nada B di bawah middle C. Ini berarti suling merupakan salah satu
alat musik orkes yang tinggi, hanya piccolo yang lebih tinggi lagi dari suling.
Cara memainkannya adalah dengan meletakkan suling ke dekat bibir kita,
kemudian tangan menutup lubang udara dan memainkan suling sesuai denagn
yang diinginkan.

2. HARMONIKA

DESKRIPSI : Harmonika, juga dikenal sebagai kecapi adalah salah satu


instrumen angin yang paling serba guna yang terlepas dari ukurannya yang
kecil dapat membuat nada berirama kuat. Meskipun dianggap sebagai
instrumen paling mudah untuk bermain, itu juga yang paling sulit untuk
dikuasai. Setelah belajar lagu sederhana, pemula sering merasa frustrasi ketika
mereka terjebak dan gagal untuk melanjutkan. 

Cara memainkannya :

Geser mulut Anda naik dan turun kecapi dapat menyebabkan kekasaran
sehingga tetap lembab bibir Anda, terutama bila Anda sedang mencoba untuk
bermain cepat.catatan tunggal yang rumit.

Dalam rangka untuk mendapatkannya bibir tas hak Anda untuk membuat
lubang yang lebih kecil dan lebih ketat dengan mulut Anda.

Memutar lagu sederhana di tengah kisaran harmonika. Ini akan memberikan


skala diatonis penuh tanpa memerlukan setiap belokan.
3. TROMBONE

DESKRIPSI : Trombone adalah salah satu alat muzik daripada keluarga brass.
Perkataan trombone berasal daripada perkataan itali yang bermaksud
trumpet. Perkataan 'one' di belakang trombone itu mebawa maksud trumpet
yang panjang. Beethoven adalah komposer pertama yang mempopularkan
trombone didalam simfoninya. Beberapa jenis muzik yang menggunakan
trombone adalah seperti Jazz, reaggae, ska dan big band. Trombone adalah
terompet besar yang pilihan nadanya dari hasil mengatur panjang pendeknya
tabung suara. ( slide trombone ). beberapa ragam trombone yaitu, alto
trombone, bass trombone, tenor trombone, double bass trombone, tenorbass
trombone.

4. SALUANG

DESKRIPSI : Saluang adalah alat musik tradisional khas Minangkabau, Sumatra


Barat. Yang mana alat musik tiup ini terbuat dari bambu tipis atau talang
(Schizostachyum brachycladum Kurz). 
Orang Minangkabau percaya bahwa bahan yang paling bagus untuk dibuat
saluang berasal dari talang untuk jemuran kain atau talang yang ditemukan
hanyut di sungai. 

Alat ini termasuk dari golongan alat musik suling, tapi lebih sederhana
pembuatannya, cukup dengan melubangi talang dengan empat lubang.
Panjang saluang kira-kira 40-60 cm, dengan diameter 3-4 cm. Adapun
kegunaan lain dari talang adalah wadah untuk membuat lemang, salah satu
makanan tradisional Minangkabau. 

Keutamaan para pemain saluang ini adalah dapat memainkan saluang dengan
meniup dan menarik napas bersamaan, sehingga peniup saluang dapat
memainkan alat musik itu dari awal dari akhir lagu tanpa putus. 

Cara pernapasan ini dikembangkan dengan latihan yang terus menerus. Teknik
ini dinamakan juga sebagai teknik manyisiahkan angok (menyisihkan napas).

5. NAFIRI

DESKRIPSI : Nafiri adalah sejenis alat musik tiup horn seperti seruling yang
dibuat dari perak, ukuran panjang 32 inci atau 33 cm. Bunyinya terdengar
sayup-sayup sampai. 

Nafiri dimainkan dalam musik nobat dalam majlis hiburan kaum kerabat di
Raja( kerajaan ), mengiringi istiadat-istiadat istana, dan istiadat pertabalan,
keputraan sultan, perkawinan diraja, dan upacara sambutan Raja. 

Nafiri merupakan alat musik tradisional yang berasal dari propinsi Riau di pulau
Sumatera yang bentuknya mirip dengan terompet. Masyarakat melayu di Riau
sendiri tidak hanya mengembangkan alat musik seperti nafiri tetapi juga alat-
alat musik seperti : canang, tetawak, lengkara, kompang, gambus, marwas,
gendang, rebana, serunai, rebab, beduk, gong, seruling, kecapi, biola dan
akordeon. Alat-alat musik di atas menghasilkan irama dan melodi tersendiri
yang berbeda dengan alat musik lainnya. 
Kita dapat melihat permainan alat musik ini bersama dengan pertunjukkan
makyong yang merupakan sebuah bentuk kesenian tradisional yang saat ini
masih dimainkan dan diwariskan di propinsi Riau. 

Selain sebagai alat musik, nafiri juga digunakan sebagai alat komunikasi
masyarakat melayu. Terutama untuk memberitahukan tentang adanya
bencana, dan berita tentang kematian.

6. RECORDER

DESKRIPSI : Recorder atau seruling umum digunakan untuk pengajaran


disekolah, recorder yang sering dipakai adalah recorder sopran, disamping
recorder sopran ada juga recorder sopranino dan recorder alto.

Recorder sopran mempunyai wilayah suara dari c’ (semua lubang ditutup


semua ) s/d b’’, tetapi untuk nada tinggi hampir dapat dipastikan bunyinya
disonan sekali. Recorder termasuk alat musik melodis bukan ritmis (pengiring).
Praktek musik akan dibagi menjadi 2 yaitu : praktek individu dan kelompok.

7. SARUNE
DESKRIPSI : Sarune merupakan jenis alat musik tradisional yang berasal dari
Sumatra Utara.

Alat musik sarune biasanya dijadikan sebagai pembawa melodi dalam


ensambel gendang lima sidalanen atau ensambel gendang sarune. Alat musik
ini diklasifikasikan ke dalam golongan Aerofon reed ganda berbentuk konis.
Sarune terbuat dari bahan kayu mahoni atau yang sejenisnya. 

Sarune ini secara taksornis ( struktual ) terdiri dari anak anak sarune. Terbuat
dari daun kelapa dan embulu diameter 1 mm dan panjang 3-4 mm. kemudian
tongkeh sarune, berguna untuk menghubungkan anak-anak sarune. Biasanya
dibuat dari Timah, panjang nya sama dengan jarak antara satu lobang nada
dengan nada yang lain pada lobang sarune. 

Kemudian ampang-ampang sarune, ditempatkan pada embulu-embulu sarune


yang berguna untuk penampang bibir pada saat meniup sarune. Bentuknya
melingkar dengan diameter 3 cm dan ketebalan 2 mm.kemudian ada batang
sarune dan gundal sarune sebagai bagian dari badan sarune.

8. SILU

DESKRIPSI : Silu adalah adalah salah satu jenis alat musik dari daerah Bima
Dompu. Silu termasuk jenis alat musik aerofon tipe hobo, karena silu memiliki
lidah lebih dari satu. Lidah pada silu disebut pipi, silu terdiri atas 4 lidah. Di
daerah Bima ada pembagian alat musik. Menurut pembagian tersebut, silu
termasuk golongan ufi yaitu sebuah alat musik tiup. Bahan untuk membuat silu
adalah kayu sawo, perak dan daun lontar.

9. PERERET

DESKRIPSI : Pereret adalah salah satu alat musik tiup dari daerah Lombok.
Pereret termasuka alat musik Aerofon tipe hobo, Karena memiliki lebih dari
satu lidah. 

Pembuatan pereret pada umumnya lebih dititikberatkan pada segi musikalitas


daripada segi artistiknya. 

Oleh karena itu pereret tidak diberi ornament-ornament. Untuk memperoleh


nada yang diinginkan dipergunakan system penjarian tertentu. Yaitu Lubang
satu dan Lubang bawah dibuka, Lubang lainnya ditutup, Akan menghasilkan
nada e. lalu semua lubang ditutup kecuali lubang bawah akan menghasilkan
nada a. Lalu lubang 2 dibuka, lubang lainnya ditutup akan menghasilkan nada
g. 

Untuk memperoleh nada yang sempurna, tergantung pada ketepatan


hembusan rongga mulut.
10. OLE-OLE

DESKRIPSI : Ole-ole atau uyup- uyup adalah alat musik Aerofon yang
bahannnya terbuat dari batang padi, Alat musik ini berasal dari Sumatera
Utara.

Ole-ole sebetulnya bukan alat musik pertunjukan. Instrumen ini hanya terbuat
dari batang padi yang ruasnya dipecah dan ditiup sedemikian rupa sehingga
menghasilkan nada. Ia biasanya dimainkan oleh para petani yang sedang
memanen padinya di sawah.

Untuk mengeraskan suara, umumnya ditambahkan lilitan daun kelapa muda


secara mengeliling hingga ukuran yang diinginkan. Di beberapa daerah di
Nusantara, alat musik tradisional Sumatera Utara ini juga sering dimainkan tapi
dengan nama dan sebutan yang berbeda.

Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/08/alat-musik-tradisional-
sumatera-utara.html

Disalin dari Blog Adat Tradisional.


Ole-ole sebetulnya bukan alat musik pertunjukan. Instrumen ini hanya terbuat
dari batang padi yang ruasnya dipecah dan ditiup sedemikian rupa sehingga
menghasilkan nada. Ia biasanya dimainkan oleh para petani yang sedang
memanen padinya di sawah. Untuk mengeraskan suara, umumnya
ditambahkan lilitan daun kelapa muda secara mengeliling hingga ukuran yang
diinginkan. Di beberapa daerah di Nusantara, alat musik tradisional Sumatera
Utara ini juga sering dimainkan tapi dengan nama dan sebutan yang berbeda.

Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/08/alat-musik-tradisional-
sumatera-utara.html

Disalin dari Blog Adat Tradisional.

Cara memainkannya adalah dengan ditiup dan dimainkan biasanya disawah


atau diladang sebagai Hiburan.

11. SULING DEWA

DESKRIPSI : Suling Dewa atau Suling Dewe adalah alat musik tiup asal
masyarakat Bayan, Lombok Barat. Suling Dewa dilantunkan untuk memanggil
hujan, di saat musim kemarau panjang. Di masa lampau, pemimpin adat
bersama-sama warga dusun, lengkap dengan pakaian tradisional, melakukan
ritual mohon hujan. Alunan suara seruling dewa, mengiringi warga dusun
menari sembari memanjatkan do`a, memohon kepada Yang Kuasa agar diberi
hujan. 

Alunan menyayat hati, mengiringi doa dan puji-pujian, menjadikan suasana


begitu sakral. Bambu yang dijadikan bahan dasar suling dewa pun adalah
bambu pilihan. Bambu pilihan ini tak begitu saja ditebang. 
Acara ritual digelar lebih dulu, memohon agar diberi keselamatan, dijauhkan
dari marabahaya terutama gangguan mahluk jahat. Penginang yang telah
dipersiapkan dari rumah, menjadi pelengkap ritual. 

Si pembuat suling dewa harus melakukan upacara persembahan pada leluhur


dan untuk si penunggu rumpun bambu, agar diberi kemudahan dalam
memotong bambu. Inilah yang disebut bambu seruru, bambu pilihan dengan
diameter sekitar 8 sentimeter itu, lalu dijemur sampai kering.

12. CLARINET

DESKRIPSI : Alat Musik tiup kayu ( woodwind ) dengan lidah getar ( reed )
tunggal, mulai dipergunakan dalam orkes  dan bang militer pada peertengahan
abad ke-18, dipergunakan juga dalam band hiburan.

Klarinet moderen yang dibuat saat ini pada awalnya dibuat oleh seorang
seniman yang berasal dari Nuremberg, Johan Cristoph Denner pada tahun
1690. 

Klarinet berasal dari kata kecil yang berasal dari Italia yaitu clarino yang artinya
terompet. Tampak seperti recorder, dibuat dalam tiga bagian dengan
penambahan dua kunci untuk menutup lubang. Sebuah klarinet dengan corong
yang melebar, telah dikembangkan oleh  putra dari Denner. Bagan untuk
membuat tangga nada pada alat musik klarinet telah dibuat oleh komposer
pada abad ke-18 yang terkenal, termasuk Handel, Guild, dan Telemann.
Klarinet pada awalnya terbuat dari kotak kayu atau memang sebuah kayu dari
pohon plum atau pir. Dan beberapa pada bagian corong, terbuat dari kayu
ebony. 

13. SAXOPHONE

DESKRIPSI : Saxophone adalah alat musik yang masuk dalam kategori


aerophone, single-reed woodwind instrument. Saat ini saxophone sangat
popular digunakan dalam musik jazz, dan memiliki berbagai jenis dengan range
yang berbeda-beda. 

Saxophone berasal dari Belgia, dibuat oleh seorang pemain clarinet dan
pembuat alat musik bernama Adolphe Sax pada awal tahun 1840. 

Tentang bagaimana munculnya ide pembuatan Saxophone sendiri tidak jelas,


dan para ahli menyimpulkan bahwa salah satu kemungkinan adalah Saxophone
lahir dari hasil eksperimen Sax dengan berbagai Clarinet.

Walau menurut penelitian Saxophone lahir pada tahun 1841, namun lebih
tepat jika tahun kelahirannya adalah pada saat Sax mempatenkan ciptaannya
itu pada tahun 1846. hak paten Sax mencakupi 2 keluarga Saxophone yaitu
keluarga orkestra (in C dan in F) dan keluarga band (in Bb dan in Eb).

14. OBOE

DESKRIPSI : Oboe adalah alat musik melodis (tiup) yang mampu memberikan
suara amat halus, ekspresif. Oboe memakai jarak not ( note range) sopran,
menggunakan selaput gelagah dobel dan ukuran panjangnya 62 cm. Batang
kayu berbentuk seperti kerucut ramping panjang yang ujungnya melebar
menyerupai lonceng.  

Oboe moderen berasal dari jaman Mozart dan Haydn, yang sebelum masa itu,
di jaman Renaissance, bunyinya jauh lebih keras, menyerupai trompet. Jarak
not-nya mulai dari B-mol di bawah C tengah sampai ke A, hampir mencapai
tiga oktaf (A6). Keluarga oboe dengan nada bas adalah faggot atau bassoon.

15. FLUTE
DESKRIPSI : Flute adalah instrumen musik dari keluarga woodwind. Suara flute
berkarakter lembut dan dapat dikombinasikan dengan instrumen lainnya
dengan baik. Flute modern untuk profesional umumnya terbuat dari perak,
emas atau kombinasi keduanya. 

Sedangkan flute untuk student umumnya terbuat dari nikel-perak, atau logam
yang dilapisi perak. Flute concert standar di-pitch di C dan mempunyai
jangkauan nada 3 oktaf dimulai dari middle C. Akan tetapi, pada beberapa flute
untuk profesional ada key tambahan untuk mencapai nada B di bawah middle
C. 

Ini berarti flute merupakan salah satu instrumen orkestra yang tinggi, hanya
piccolo yang lebih tinggi lagi dari flute. Piccolo adalah flute kecil yang di-pitch
satu oktaf lebih tinggi dari flute concert standar. Piccolo juga umumnya
digunakan dalam orkestra.

16. TEROMPET

DESKRIPSI : Terompet adalah alat musik tiup logam. Terletak pada jajaran
tertinggi di antara tuba, eufonium, trombon, sousafon, French horn, dan
Bariton. Terompet di-pitch di B♭.

Terompet hanya memiliki tiga tombol, dan pemain trompet harus


menyesuaikan embouchure untuk mendapatkan nada yang berbeda Jenis yang
paling umum adalah trompet B♭, tapi trompet C, D, E♭, E, F, G dan A juga dapat
ditemukan. 
Trompet C paling umum dipakai dalam orkestra Amerika, dengan bentuknya
yang lebih kecil memberikan suara yang lebih cerah, dan hidup dibandingkan
dengan trompet Bb.

17. MELLOPHONE

DESKRIPSI : Mellophone adalah alat musik tiup yang memiliki pipa-pipa


melingkar membentuk lingkaran dengan corong yang menghadap ke bawah
Alat musik ini memiliki beberapa persamaan dengan french horn. Jika french
horn sering dimainkan menggunakan kunci F, demikian halnya dengan
mellophone. 

Seperti juga frech horn, mellophone merupakan instrumen tiup logam yang
biasa dimainkan untuk pertunjukkan marching band. Selain itu, mellophone
memiliki tiga katup pengatur. Perbedaannya, mellophone dimainkan dengan
tangan kanan, sementara french horn dengan tangan kiri.

18. FRENCH HORN


DESKRIPSI : French horn merupakan instrumen  musik tiup yang termasuk
dalam keluarga brasswind atau alat musik tiup logam. French horn biasanya
dimainkan dalam sebuah pertunjukan marching band. Alat musik ini memiliki
corong yang menghadap ke depan (front-bell) sehingga suara yang
dihasilkannya sesuai dengan arah pemainnya. French horn kadang juga
disertakan dalam konser-konser musik klasik . Alat musik ini dapat
mengeluarkan suara yang berbeda-beda, baik suara yang terdengar sangat
halus hingga yang sangat keras. French horn memiliki tiga katup pengatur yang
dimainkan dengan tangan kiri.

19. EUFONIUM
DESKRIPSI : Nama eufonium diambil dari bahasa Yunani, yaitu dari kata
auphonos yang bermakna 'suara indah yang atau baik'. Kata eu pada eufonia
artinya 'baik'. Sementara phonium atau foni, artinya 'suara'. Alat musik ini
terkadang disebut dengan eupho atau euph. Sementara orang yang mahir
memainkan alat ini, sering disebut sebagai euphophonist, euphoniumist,
euphonist, atau eufonis. Di  Inggris dikenal dengan sebutan euphist. Eufonium
adalah alat musik tiup dari keluarga brasswind yang menghasilkan nada dalam
rentang titi nada tenor. Hampir semua model eufonium yang ada saat ini
menggunakan sistem katup piston. Meskipun demikian, terdapat pula model
yang menggunakan sistem katup putar (rotary valved).

20. PIANIKA

DESKRIPSI : Pianika adalah salah satu alat musik gabungan yang ditiup dan
ditekan. Sama halnya dengan piano yang memiliki tuts nada namun bedanya
pianika itu akan berbunyi jika ditiup.

Sebab, nada itu akan berbunyi jika ada getaran yang berasal dari udara tiupan
kita.
Pianika itu sama dengan piano, baik yang klasik maupun elektrik. Namun,
bedanya pianika harus ditiup dulu dalam memainkannya. Tidak ada tiupan
maka tidak ada juga nada yang keluar walau tutsnya kita pencet. Mempelajari
pianika sangat menyenangkan loh. Namun, kita harus menguasai tekniknya
sebelum memainkannya. Teknik peniupan dan juga mengenal nada tutsnya.
Sebab, setiap tuts itu memiliki nada tersendiri. 

Sebelum memainkannya, kita terlebih dulu mengenal tangga nada dan


memahami letaknya di tuts. Setelah itu perlu juga ada pengaturan nafas agar
nafas kita panjang saat memainkan pianika. Nafas yang pendek akan juga
mempengaruhi tiupan dan nada yang dihasilkan.

21. TEROMPET 34 KAKI

DESKRIPSI : Terompet Raksasa, dibuat pada awal abad ke -20 di kota Besson,
London. Terompet ini panjangnya 34 kaki, beratnya 56 kg, dan dengan tinggi
hampir 8 kaki.

Nada terendah yang dapat dimainkan instrumen ini adalah Bb 3 oktaf di bawah
nada, atau nada kedua paling rendah pada piano modem (29.14 Hz).
22. SERULING BULET

DESKRIPSI : Ditemukan oleh James Johnson, setelah melalui penelitian selama


11 tahun. Dia terinspirasi oleh Cantonese seorang musisi yang sangat berbakat
bermain seruling. James sering bermimpi untuk menciptakan alat musik ini
hingga akhirnya dia mampu mewujudkan impiannya itu.

23. TENOR HORN
DESKRIPSI : Dikenal di Amerika Serikat sebagai alto horn, di Inggris sebagai
Tenor Horn, dan di Jerman sebagai althorn merupakan instrumen musik tiup
yang termasuk dalam keluarga tiup logam. Instrumen tenor horn umumnya
menggunakan nada dasar E♭ dengan corong menghadap ke atas ataupun ke
depan. Biasanya bentuk resonator (lebih dikenal dengan sebutan mouthpiece)
yang digunakan memiliki ceruk yang lebih dalam dibandigkan pada instrumen
lain seperti terompet. 

Umumnya instrumen ini digunakan dalam penampilan marching band, dan


brass band, serta ensembel sejenis lainnya. Di Amerika dan Jerman nama tenor
horn seringkali dianggap identik dengan baritone horn seperti halnya tuba
dengan euphonium, namun seringkali pula tenor horn dianggap termasuk
dalam keluarga trombone khususnya trombone tenor. 

Untuk menghindari kerancuan, instrumen tenor horn kadang-kadang pula


disebut sebagai E♭ horn. Beberapa pabrikan bahkan kadang-kadang memberi
nama instrumen ini secara lebih spesifik, misalnya: dynabone. 

Namun penamaan tersebut kadang-kadang menjadi semakin rancu karena


masing-masing pabrikan pabrikan menamai instrumen tersebut secara
berbeda sehingga muncul ketidakseragaman penamaan meski sebenarnya
instrumennya sama.

24. BEREGUH
DESKRIPSI : Bereguh nama sejenis alat tiup terbuat dari tanduk kerbau.
Bereguh pada masa silam dijumpai didaerah Aceh Besar, Pidie, Aceh Utara dan
terdapat juga dibeberapa tempat di Aceh. 

Bereguh mempunyai nada yang terbatas, banyakanya nada yang yang dapat
dihasilkan Bereguh tergantung dari teknik meniupnya. 

Fungsi dari Bereguh hanya sebagai alat komunikasi terutama apabila berada
dihutan/berjauhan tempat antara seorang dengan orang lainnya. Sekarang ini
Bereguh telah jarang dipergunakan orang, diperkirakan telah mulai punah
penggunaannya.

25.SERUNE KALEE ( SERUNAI )

DESKRIPSI : Serune Kalee merupakan isntrumen tradisional Aceh yang telah


lama berkembang dan dihayati oleh masyarakat Aceh. 
Biasanya alat musik ini dimainkan bersamaan dengan Rapai dan Gendrang
pada acara-acara hiburan, tarian, penyambutan tamu kehormatan. 

Bahan dasar Serune Kalee ini berupa kayu, kuningan dan tembaga. Bentuk
menyerupai seruling bambu. Warna dasarnya hitam yang fungsi sebagai
pemanis atau penghias musik tradisional Aceh.

Serune Kalee bersama-sama dengan geundrang dan Rapai merupakan suatau


perangkatan musik yang dari semenjak jayanya kerajaan Aceh Darussalam
sampai sekarang tetap menghiasi/mewarnai kebudayaan tradisional Aceh
disektor musik.

26. DAEGEUM

DESKRIPSI : Daegeum  adalah jenis suling besar yang merupakan salah satu dari
tiga alat musik tiup yang berasal dari zaman silla bersatu selain sogeum dan
juggeum Daegeum terdiri atas sanjo dan jeongak.

27. SHENG
DESKRIPSI : Sheng (Tionghoa: 笙; Pinyin: shēng) adalah sejenis alat musik tiup
yang terdiri dari beberapa buah pipa vertikal yang digunakan dalam orkes
musik tradisional Cina. 

Alat musik ini dibuat dari sejumlah pipa berlidah getar yang diletakkan secara
vertikal ke dalam labu kecil berbentuk seperti mangkuk. Setiap pipa memiliki
sebuah lubang untuk dibuka dan ditutup, persis di bawah lidah getar.

Orang Eropa Johann Wilde dan Pere Amiot diketahui pergi ke Tiongkok masing-
masing tahun 1740 dan 1777 membawa sheng dan mengadaptasikannya di
Eropa, walau ada jenis alat musik yang serupa sheng sudah lama dikenal
sebelumnya.

Sheng dimainkan untuk mengiringi permainan solo suona atau dizi dalam
pertunjukkan opera kunqu dan beberapa jenis musik opera Tiongkok lain.
Dalam orkes simfoni moderen Tiongkok, sheng dimainkan sebagai melodi
maupun pengiring. Warna suaranya yang lembut dapat mengekpresikan lirik
dengan baik, dan karena kemampuannya untuk mengiringi dianggap sebagai
alat musik pengiring yang paling dihargai.

28. VUVUZELA
DESKRIPSI : Vuvuzela adalah terompet yang terbuat dari plastik berbentuk
tanduk dengan panjang sekitar 90 cm. Vuvuzela sendiri mulai menjadi
trademark Afrika Selatan dalam setiap pertandingan sepak bola, semenjak
diperkenalkan di pertandingan sepak bola yang berlangsung di Rainbow Nation
pada awal tahun 2000.

Meskipun hanya terompet plastik, namun jika dibunyikan bersama-sama maka


akan menimbulkan kebisingan yang luar biasa. Konon sekitar 90.000 vuvuzela
yang ditiup bersamaan saat pertandingan pembukaan antara Afrika Selatan
melawan Meksiko lalu, tingkat kebisingan yang dihasilkannya dapat menembus
angka 11.000.000 desibel. 

Sebuah survei baru-baru ini menyatakan bahwa suara yang dihasilkan oleh
sebuah vuvuzela mencapai 127 desibel. Lebih keras dari hentakan drum yang
mempunyai kekerasan suara 122 desibel dan peluit wasit yang hanya sekitar
121,8 desibel saja.

29. DIDGERIDOO
DESKRIPSI : Didgeridoo adalah alat musik tiup tradisional yang dikembangkan
oleh orang Aborigin, penduduk asli Australia. Didgeridoo berbentuk silinder
dan panjangnya antara 1 – 2 meter. Didgeridoo tidak ada yang sama bentuk
dan nadanya karena dihasilkan dari cabang pohon yang berlubang karena
dimakan rayap dan diameter cabangnya yang berbeda. 

Didgeridoo atau Didjeridu bukanlah nama asli dari alat musik ini. Nama
tradisionalnya adalah Yirdaki. Masih banyak lagi nama yang diberikan untuk
alat musik ini, seperti: Djibolu, Kurmur, Martba, Artawirr.

30. TUBA
DESKRIPSI : Tuba adalah salah satu jenis alat musik tiup yang terbuat dari
logam. Tuba merupakan alat musik dengan suara ukuran terbesar dan
terrendah dalam keluarga alat musik brass. 

Tuba pertama kali muncul pada abad ke-19, kini merupakan anggota alat musik
dalam orkestra moderen. Alat musik brass dapat menghasilkan suara karena
getaran dari bibirpemainnya.

Getaran bibir pemain alat musik ini akan mengalirkan udara menuju pipa.

Nada yang dihasilkan dapat dipengaruhi oleh panjang dan bentuk pipa,
tekanan bibir, dan kecepatan aliran udara yang dihasilkan. Pipa sengaja
didesain berbentuk silindris agar suara yang dihasilkan memiliki kualitas baik.

Tombol untuk mengatur Nada hanya tiga buah, untuk menghasilkan nada
tertentu pemain tuba harus mengkombinasikan tombol yang ditekan dengan
tekanan bibir.

Nah, itulah tadi beberapa rangkuman jenis alat musik aerofon yang


ada. Semoga dengan adanya artikel ini dapat menambah wawasan untuk kita
semua. Jika ada tambahan maupun saran silahkan berkomentar di kolom
komentar. Terima Kasih :)

Anda mungkin juga menyukai