Anda di halaman 1dari 17

TEORI DASAR MUSIK

DISUSUN OLEH :
Berlian Denada, S.Pd., M.Sn.

I
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pemahaman
1. Musik
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), musik merupakan ilmu atau seni
menyusun nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal untuk
menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan. Musik juga
merupakan nada atau suara yang disusun demikian rupa sehingga mengandung irama, lagu,
dan keharmonisan (terutama yang menggunakan alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi-
bunyi itu).
Seni musik itu sendiri juga memiliki teori dalam pengaplikasiannya. Jika orang awam
biasanya hanya menikmati musik dan jarang sekali mengetahui dasar-dasar teori yang ada
didalamnya. Oleh sebab itu, mahasiswa Seni Karawitan ISBI Aceh wajib mengetahui,
mempelajari dan mendalami teori-teori musik ini. Tujuannya adalah, agar mahasiswa dapat
mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan musik beserta teori-teori didalamnya. Sebelum
memasuki praktikum mendalam mengenai musik ini, mari kita perhatikan beberapa hal-hal
berikut agar mudah apabila nantinya kita melakukan praktikum dengan instrumen musik
sebagai medianya.

1
BAB Il
PEMBELAJARAN

A. Unsur-Unsur Musik
Teori musik merupakan cabang ilmu yang menjelaskan unsur-unsur musik. Cabang
ilmu ini mencakup pengembangan dan penerapan metode untuk menganalisis maupun
menggubah musik, dan keterkaitan antara notasi musik dan pembawaan musik. Hal-hal yang
dipelajari dalam unsur-unsur musik ini mencakup:
1. Suara
Pengertian suara dalam hal ini adalah frekuensi yang dapat ditangkap oleh indra
dengar manusia yaitu berkisar dari 20 hertz sampai 20.000 hertz. Jadi apapun jenis getaran
atau frekuensi yang bisa kita tangkap atau kita dengar oleh telinga kita itu masuk dalam
pengertian suara. Teori musik menjelaskan bagaimana suara dinotasikan atau dituliskan dan
bagaimana suara tersebut ditangkap dalam benak pendengarnya. Dalam musik, gelombang
suara biasanya dibahas tidak dalam panjang gelombangnya maupun periodenya, melainkan
dalam frekuensinya. Aspek-aspek dasar suara dalam musik biasanya dijelaskan dalam tala
(Inggris: pitch, yaitu tinggi nada), durasi (berapa lama suara ada), intensitas, dan timbre
(warna bunyi).
2. Nada/Tangga Nada
Suara dapat dibagi-bagi ke dalam nada yang memiliki tinggi nada atau tala tertentu
menurut frekuensinya ataupun menurut jarak relatif tinggi nada tersebut terhadap tinggi
nada patokan. Perbedaan tala antara dua nada disebut sebagai interval. Nada dapat diatur
dalam tangga nada yang berbeda-beda. Tangga nada yang paling lazim adalah tangga nada
mayor, tangga nada minor, dan tangga nada pentatonik. Nada dasar suatu karya musik
menentukan frekuensi tiap nada dalam karya tersebut. Nada dalam teori musik diatonis barat
diidentifikasikan menjadi 12 nada yang masing-masing diberi nama yaitu nada C,D,E,F,G,A
dan B. Serta nad-anada kromatis yaitu Cis/Des, Dis/Es, Fis/Ges, Gis/As, dan Ais/Bes.
a. Diatonis
Tangga nada diatonis merupakan suatu hal fundamental dalam western music, mulai dari
musik klasik hingga heavy metal memakai tangga nada diatonis. Tangga nada diatonis
didefinisikan sebagai 7 buah not yang terdiri dari 5 buah not berjarak penuh (who/e step)
dan 2 buah not berjarak setengah (half step/semitone).
b. Pentatonis
Pentatonis/pentatonik berasal dari kata penta (5) dan tonic (nada). Tangga nada
pentatonik ini dibentuk dengan mengurangkan nada ke4 dan ke-7 dari struktur oktaf 8
nada. Pentatonik sebenarnya kebanyakan digunakan untuk musik modern maupun
tradisional di berbagai negara di dunia ini, seperti Cina, Jepang, dan Indonesia. Di
Indonesia, tangga nada pentatonik biasanya terdapat pada alat musik gamelan Jawa,

2
angklung, kolintang, dan sasando. Khusus pada musik gamelan (Jawa) terdapat dua
macam tangga nada pentatonik tersebut dinamakan titi laras slendro dan titi laras pelog.
3. Ritme/lrama
Ritme adalah pengaturan bunyi dalam waktu. Birama merupakan pembagian
kelompok ketukan dalam waktu. Tanda birama menunjukkan jumlah ketukan dalam birama
dan not mana yang dihitung dan dianggap sebagai satu ketukan. Nada-nada tertentu dapat
diaksentuasi dengan pemberian tekanan (dan pembedaan durasi). Contoh kecil, ketika para
tentara berbaris bersama dibelakang suatu marching band, langkah kaki mereka pastilah tetap
(konstan) dan rata (genap). Musik membantu mereka untuk selalu bersama—sama, lebih
menyerupai (daripada tidak sama sekali), dalam kenyataannya, gendering besar akan dipukul
bersamaan dengan setiap langkah kaki. Kita bisa katakan bahwa musik memiliki ketukan
atau gelombang yang tetap, dan bahwa para prajurit/tentara berbaris mengikuti tempo
musiknya. Tanda yang paling sering dipakai untuk sebuah ketukan tunggal adalah dan itu
disebut crotchet Oleh karena itu bunyi yang teratur dari langkah kaki barisan tentara kiri,
kanan, kiri, kanan, dapat ditunjukkan dalam notasi musik sebagai berikut: J J J J . Jika
genderang besar tersebut akan dipukul bersamaan dengan setiap langkah kaki, bunyinya akan
ditulis dalam cara yang sama J J J J Namun jika ia akan dipukul hanyadengan tiap
langkah kaki ke dua (misalnya dengan tiap langkah kaki kiri saja), suatu tanda yang berbeda
dibutuhkan. Tanda yang digunakan adalah J dan hal itu dinamakan minim. Tanda bagi
langkah kaki tentara (crotchet) dan pukulan pada genderang besar (minim) dapat disejajarkan
bersama.

4. Notasi
Notasi musik merupakan penggambaran tertulis atas musik. Dalam notasi balok,
tinggi nada digambarkan secara vertikal sedangkan waktu (ritme) digambarkan secara
horisontal. Kedua unsur tersebut membentuk paranada, di samping petunjuk-petunjuk nada
dasar, tempo, dinamika, dan sebagainya. Secara garis besar, bentuk not dibagi menjadi
beberapa bagian. Bentuk-bentuk not itu akan menjadi perbandingan dengan not lainnya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka tahun 1989, not
berarti tanda nada yang tentu pada musik (titinada). Sedangkan menurut Kamus Musik (Pono
Banoe), not berarti lambang yang melukiskan nada secara visual. Notasi Balok berarti tulisan
musik dengan mempergunakan 5 garis datar guna menunjukkan tinggi rendahnya suatu nada.
Not balok digunakan untuk keperluan bermain musik, jadi untuk pemain musik, not balok
merupakan suatu hal yang bisa dibilang sebagai makanan sehari-hari. Bentuknya yang
terbilang aneh (beberapa orang menyebutnya sebagai gambar kecambah), kadangkadang
membuat seseorang bingung membacanya, karena dianggap tidak semudah membaca not
angka.

3
Apabila not balok sudah ditulis pada garis paranada, maka not tersebut sudah bisa
dibaca nadanya. Dalam membaca nada not balok yang perlu diperhatikan adalah kunci yang
digunakan. Ada banyak kunci yang digunakan dalam bermain musik, namun pada umumnya
hanya ada 2 (dua) macam, yaitu kunci G untuk nada treble dan kunci F untuk nada bass.

Tabel 1
Nama not, bentuk, tanda istirahat dan nilai ketukan

Not diatas tidak terbatas hanya sampai not sepertigapuluhdua (1/32) atau bahkan not
seperenampuluhempat (1/64). Semua itu tergantung berapa banyak bendera pada tangkai.
Semakin banyak bendera, maka jumlah not pada 1 (satu) ketukan atau beat, bakal semakin
banyak. Seperti yang lihat bersama, diatas merupakan bentuk notasi balok beserta nama,
tanda diam dan nilai ketukannya. Ini adalah bagan wajib yang harus kita hafal dalam
pemahaman mengenai teori musik dasar. Tanda diam/tanda istirahat bila dalam notasi angka
berupa angka nol (0), artinya tidak ada bunyi, diam. Dalam notasi balok, kita mengenal
bentuk dan nilai tanda diam sperti yang tertera pada table diatas. Untuk lebih mudah
menghafalnya bisa menggunakan pohon not berikut:

4
Gambar 1
Pohon notasi
Seperti pada gambar Pohon not diatas, diketahui bahwa tidak semua not memiliki
bentuk seperti yang dijelaskan pada pembahasan sebelumnya, yaitu memiliki kepala not
dengan utuh, memiliki tangkai dan memiliki bendera. Pada gambar diatas, ada not yang
hanya terdiri dari kepala not dengan bentuk berrongga tanpa ada tambahan lain-lain.
Namun ada juga not yang terdiri dari kepala not berrongga dengan tangkai saja tanpa
bendera. Ada juga not yang memiliki lebih dari dari satu bendera.
Selanjutnya notasi juga terkadang menggunakan "titik" di belakangnya. Titik
dibelakang not balok berarti memperpanjang not didepannya. Sebagai contoh not setengah
yang diberi titik berarti nilai not itu menjadi setengah ditambah seperempat (setengah dari
setengah). Begitu pula not dengan dua titik, titik kedua nilainya setengah dari nilai titik
pertama. Dengan demikian kita akan dapat membuat table tentang not bertitik sebuah dan not
bertitik dua buah dibelakangnya.

Tabel 2

5
Bentuk not yang menggunakan titik setelahnya

Dalam musik juga dapat dibedakan serta dipelajari cepat-lambat, tinggi-rendah,


keras-lembut yang berguna untuk melatih kepekaan sensori terhadap stimuli lingkungan.
Selain itu, musik juga sebagai alat untuk meningkatkan danmembantu perkembangan
kemampuan pribadi. Bagi mereka yang menyukai musik, setiap rangkaian melodi, irama,
timbre, dan dinamika sangat mungkin menimbulkan perasaan tertentu yang berbeda-beda.
l. kepala not
2. tiang/tongkat
3. bendera
Cara menulis tiang
not di bawah garis not di atas garis not pada garis
ketiga. tiang ditulis ketiga. tiang ditulis ketiga. tiang
ke atas di sisi kanan ke bawah di sisi kiri ditulis ke bawah
kepala not kepala not atau ke atu ke
atas

Cara menulis bendera


bendera baik untuk not pada garis ketiga. not di bawah garis ketiga. maupun not di
atas garis ketiga selalu ditulis ke arah kanan.

Bagan 1
Bagian-bagian not dan cara menulisnya

Kemudian titik dibelakang tanda diam fungsinya adalah memperpanjang saat diam
setengah dari nilai tanda diam didepannya. Seperti halnya dalam bentuk not balok, maka
kita dapat membuat berbagai contoh mengenai tanda diam bertitik berikut ini:

6
Tabel 3
Tanda diam yang menggunakan titik setelahnya
Bentuk dan nilai not balok balok/tanda diam diatas menyatakan perbandingan yang tetap
antar not balok atau antar tanda adiam.

5. Melodi

Menurut Turek (1988: 80-81) "Amelodyis, in the most general sense, a succession of
pitches in rhythm. The sepitches are usually organized into one or more large units. Thus,
pitch, rhythm and form 16 are the essence of most melodies". Melodi adalah serangkaian
nada dalam waktu. Rangkaian tersebut dapat dibunyikan sendirian, yaitu tanpa iringan, atau
dapat merupakan bagian dari rangkaian akord dalam waktu (biasanya merupakan rangkaian
nada tertinggi dalam akord-akord tersebut). Melodi terbentuk dari sebuah rangkaian nada
secara horisontal. Unit terkecil dari melodi adalah Motif. Motif adalah tiga nada atau lebih
yang memiliki maksud atau makna musikal. Gabungan dari Motif adalah Semi Frase, dan
gabungan dari Semi Frase adalah Frase (Kalimat). Sebuah Melodi yang paling umum
biasanya terdiri dari dua Semi Frase yaitu kalimat tanya (Antisiden) dan kalimat jawab
(Konsekuen).

Dari penjelasan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa. Melodi adalah serangkaian
nada-nada dalam waktu tertentu yang dapat dibunyikan sendirian, yaitu tanpa iringan, atau
dapat merupakan bagian dari rangkaian akord dalam waktu tertentu. Rangkaian nada-nada
tersebut akan membentuk pola irama yang turun naik dan terdengar berurutan serta berirama
dan mengungkapkan suatu gagasan. Apabila terdapat dalam sebuah lagu, maka lagu tersebut
akan terasa indah dan nikmat untuk didengar. Yang diharapkan dari pemahaman tentang
melodi adalah agar siswa dapat membayangkan bunyi nada-nada dalam musik. Bunyi yang
terdengar dan langsung menghilang harus dapat diingat dan dibayangkan.
Menurut Harison (1983: 200) "They must memorize the sound before the yareasked
to produce it." Yang berarti mahasiswa harus dapat menghafal bunyi musik lebih dahulu
sebelum mahasiswa diminta untuk mengungkapkan musik itu, yaitu membaca notasi musik,
bernyanyi dan bermain musik. Secara psikologis suatu melodi memiliki ciri khas tertentu,
yaitu:

a. Kedekatan (propinquity)
Yang dimaksud dengan kedekatan adalah suatu progresi tonal (nadanada) dari not satu
ke not yang lain dalam interval yang sempit.
b. Pengulangan (repeatition)
Yaitu pengulangan pada elemen-elemen nadanya. Unsur pengulangan ini menjadi ciri
yang paling mudah dikenali dalam suatu melodi.

7
c. Finalitas (finality)
Finalitas adalah (keberakhiran atau keberlabuhan) atau biasanya disebut sebagai kadens
(cadence). Kadens ini merupakan suatu kesan perasaan tiba, sampai, berlabuh disuatu
tempat atau titik. Ketika menyimak progresi nada F-G-E-D, kita mengharapkan nada C
akan menyusul dan menutup frase ini.

6. Harmoni

Harmoni merupakan keselarasan paduan bunyi. Secara teknis, harmoni meliputi


susunan, peranan, dan hubungan dari sebuah paduan bunyi dengan bentuk keseluruhan.
Harmoni secara praktis merupakan susunan dua atau tiga buah nada yang berbeda tinggi atau
rendahnya yang dibunyikan secara bersamaan (akord). Hal ini selaras dengan apa yang
dikatakan Khodijat (1986: 32) bahwa harmoni juga pengetahuan tentang hubungan nada-
nada dalam akord serta hubungan antara masing-masing akord. Sementara menurut Harry
Suwarto, dkk (1996: 26) harmoni dalam seni musik dapat diartikan sebagai susunan atau
gerak perpindahan nada-nada dalam keseimbangan.

Harmoni memiliki elemen interval dan akor yaitu merupakan susunan tiga nada
apabila dibunyikan secara serentak akan terdengar harmonis, sedangkan akor akan
mengiringi melodi. Peranan harmoni akan terlihat ketika seorang penyanyi membawakan
sebuah lagu yang diiringi menggunakan instrumen musik. Jika terdengar indah maka dapat
diartikan lagu tersebut berhasil dibawakan dengan baik, karena memiliki paduan bunyi yang
selaras antara penyanyi dan instrumen musik yang digunakan. Apabila kita melihat
kebelakang, dapat kita lihat perkembangan harmoni itu sendiri adalah sebagai berikut:

1 . Notasi Gregorian (590)


2. Musik Organum (1150-1400)
3. Musik Discant (1400-1600)
4. Basso Ostinato (1600)
5. Musik Polifoni (1600-1750)
6. Musik Homofoni Era Klasik (1750-1825)

Istilah akord dapat terdiri dari empat buah nada atau bahkan lebih, sedangkan akord
yang hanya terdiri dari tiga buah nada disebut triad. Triad disusun oleh tiga buah nada yang
terdiri atas nada alas (root), nada ketiga (terts), dan nada kelima (kuint). Terts dan kwint
adalah istilah yang sering dijumpai dalam interval atau jarak nada. Susunan nama-nama
interval tersebut adalah sebagai berikut:

8
Gambar 2
Interval

INTERVAL NADA JARAK NADA NAMA INTERVAL


c–c 0 Prime
C-d 1 Second
c–e 2 Terts
c–f 2 1/2 Kwart
c-g 3 1/2 Kwin
c–a 4 1/2 Sekst
c–b 5 1/2 Septime
c – c’ 6 Oktaf
Tabel 4
Susunan interval nada

Adapun akord dalam musik dibagi menjadi dua yaitu trinada mayor (akord
Mayor) dan trinada minor (akord minor). Berikut adalah tingkatannya:

9
Gambar 3
Trinada dalam tangga nada mayor

Gambar 4
Triad dalam tangga nada minor

Nama-nama tingkatan dari bawah keatas adalah tonika, supertonika, median, sub dominan,
dominan, sub median, dan sub tonika (laeding not). Nama-nama tersebut berlaku untuk
tangga nada mayor dan tangga nada minor.
7. Birama

Birama (menurut Kamus musik — Pono Banoe) adalah ruas-ruas yang membagi
kalimat lagu kedalam ukuran-ukuran yang sama, ditandai dengan lambang hitungan atau
bilangan tertentu. Namun berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai
Pustakatahun 1989, ritma/ritme/irama/ritmik/ritmis, berarti berirama. Jadi Birama adalah
aksen/ketukan yang berulang-ulang secara teratur pada sebuah lagu, berfungsi untuk
menentukan irama. Ritme atau ketukan pada tiap bar mempunyai jarak waktu yang konstan.
Dalam arti, ketukan tidak semakin cepat, ataupun tidak semakin melambat, namun konstan,
selama belum ada keterangan untuk perubahan tempo. Tanda birama berbentuk pecahan
yang mempunyai pembilang (A) dan penyebut (B). Pembilang menyatakan jumlah ketukan
atau jumlah not normal pada setiap ruas birama (Bar), sedangkan penyebut menyatakan
satuan nilai not yang dijadikan patokan tempo. Birama biasanya ditulis dalam angka pecahan
seperti 2/4, 3/4, 2/3, dan seterusnya. Angka diatas tanda "l" (Penyebut) menunjukan nilai
nada dalam satu ketukan. Birama yang nilai penyebutnya genap disesebut birama bainar,
sedangakan biara mang penyebutnya ganjil disebut birama ternair. Perhatikan gambar
dibawah ini:

Gambar 5
Birama 4/4

10
Gambar 6 Birama 3/4

Gambar 7 Birama 2/2

Gambar 8
Birama 6-8

Gambar 9
Birama 12/16

Aturan birama tersebut juga berlaku sama pada tanda diam, jadi yang dijadikan
patokan tempo adalah nilai not atau nilai lama diam. Sedangkan notasi yang mengisi garis
paranada tidak harus not yang sesuai patokan tempo. Maksudnya jika birama tersebut
contohnya 3/8, bukan berarti harus diisi dengan not 1/8 semua dalam 1 (satu) bar, namun
didalam bar tersebut diisi dengan not-not Iain yang senilai dengan not 1/8 jika digabung
maupun dipecah. Jika aplikasi not dalam lagu, tempo bersifat konstan, maka jika kita
mendengar sebuah lagu, terkesan ada yang berubah-ubah, itu adalah ritme atau irama atau
disebut juga sinkop. Ritme inilah yang akhirnya membentuk keindahan sebuah lagu atau
repertoire.

8. Tanda Kunci/CIef

Bentuk not dalam paranada belum dapat kita bunyikan sebagai nada. Untuk itu kita
memerlukan tanda kunci. Dalam ilmu musik dikenal tiga macam tanda kunci, yaitu tanda
kunci G (G Cleo, tanda kunci F (F cleo dan juga tanda kunci C (C clef). Perhatikan beberapa
penjelasan mengenai tiga kunci dibawah ini:

11
1. Tanda kunci G (G cleo

Tanda kunci G bentuknya sudah ditentukan dan baku. Tanda kunci G menunjukan nada
g' pada garis kedua paranada.

Gambar 10
Kunci G pada paranada
Kemudian berpangkal pada nada g' dengan cara naik atau turun nada-nada, kita dapat
membuat rangkaian nada sebagai berikut:

Gambar 1 1
Susunan nada yang mutlak apabila menggunakan kunci G (G clef)

not-not pada garis not-not pada spasi

Gambar 12
Notasi mutlak pada garis dan spasi
2. Tanda kunci F (F clef)

Seperti halnyatanda kunci G, tanda kunci F berbentuk juga sudah baku dan ditentukan.
Tanda kunci F menunjukan bahwa nada f terletak digaris ke 4. Perhatikan gambar
dibawah ini:

12
Gambar 13
Kunci F pada paranada

Berpangkal pada nada f, kita dapat menaikan atau menurunkan nadanada tersebut,
sehingga urutan nada-nada dalam kunci F adalah sebagai berikut:

Gambar 14
Susunan nada yang mutlak apabila menggunakan kunci G (G clef)

Tanda kunci F berfungsi untuk:


Menulis nada-nada range suara pria
Menuliskan nada-nada bagi alat musik yang bernada rendah, misalnya contrabass,
tuba dan sebagainya
Saat ini kita dapat menggabungkan penulisan tanda kunci G dengan tanda kunci F
sebagai berikut:

Gambar 15
Treble bass clef

3. Tanda Kunci C (C clef)

Bentuk tanda kunci C mirip dengan huruf K. penulisannya dengan menggunakan tanda
kunci C memerlukan ketelitian, karena letak tanda kunci C, sekaligus letak nada c,
berpindah-pindah. Lihat contoh berikut:

Gambar 16 Kunci C

Tanda kunci C berfungsi untuk:

13
Untuk menuliskan nada-nada bagi suara tinggi dan suara anakanak
Untuk menuliskan nada-nada bagi alat musik seperti Viola (biola alto) dan
sebagainya.

9. Tempo

Menurut Kamus Musik (Pono Banoe), Tempo berarti waktu, kecepatan, kecepatan
dalam ukuran langkah tertentu. Menurut Allen Winold di dalam bukunya yang berjudul
Introduction to MUSICTHEORY, mengatakan bahwa tempo adalah kecepatan beat didalam
musik. Tempo menggunakan ukuran jumlah ketukan dalam satu menit, atau beat perminute
(bpm). Terdapat beberapa macam tempo yang digunakan didalam musik, dikelompokkan
menjadi Tempo Pelan (Slow Tempos), Tempo
Sedang (Moderat Tempos), dan Tempo Cepat (Fast Tempos). Tempo Pelan atau Slow
Tempos, memiliki kecepatan antara 58-63 langkah/beat setiap menit. Beberapa jenis tempo
yang termasuk tempo pelan adalah largo, lento, adagio dan grave. Tempo Sedang atau
Moderate Tempos, memiliki kecepatan antara 88 - 96 langkah/beat setiap menit. Beberapa
tempo yang termasuk tempo sedang adalah andante dan moderato. Tempo Cepat atau Fast
Tempos, memiliki kecepatan diatas 100 langkah/beat setiap menit. Gambarannya seperti
berikut:
TEMPO NILAI KECEPATAN (beat per-minute)
Prestissimo > 192
Prestro 184 (176-192)
Allegro Vivance 168-176
Vivance 160 (152-168)
Allegro Assai 144 (138-152)
Allegro 132 (126-138)
Animato 120 (1 16-126)
Allegretto 108 (104-1 12)
Moderato 96 (92-100)
Maestoso 96 (92-92)
Andantino 80 (76-84)
Andante 72 (69-75)
Adegetto 66 (63-63)
Larghetto 60 (58-63)
Adagio 56 (54-53)
Lento 52 (50-54)
Largo 46 (44-43)
Grave 42 (40-44)
Tabel 5

14
Lento (Lebih Lambat)
10. Dinamika

Dinamika dalam seni musik dapat diartikan sebagai tanda untuk memainkan nada
dengan volume nyaring atau lembut. Keadaan nyaring (keras) atau lembut tersebut memiliki
istilah tersendiri dalam permainan seni musik, seperti Piano (p: Lembut), Pianissiomo (pp:
Sangat Lembut), Mezzo Piano (mp: Satengah Lembut), Mezzo Forte (mf: Setengah Keras),
Forte (f: Keras), Fortissimo (ff: Sangat Keras). Selain itu masih ada lagi tanda dinamik
lainnya yang digunakan yaitu crescendo dan decrescendo. Cresendo merupakan penanda
agar musik dimainkan dengan keras, sedangkan decrescendo menandakan agar musik
dimainkan dengan lembut. Dinamika merupakan unsur yang paling kuat menunjukan emosi
atau perasaan yang terkandung dalam sebuah karya seni musik jika dibandingkan dengan
unsur-unsur seni musik lainnya.

11. Timbre

Timbre merupakan kualitas atau warna bunyi dalam seni musik. Timbre sangat
dipengaruhi oleh sumber bunyi dan cara bergetarnya, biasa dikatakan timbre akan
bregantung dri instrumen musik yang dibunyikan, timbre yang dihasilkan alat musik tiup
tentu saja akan berbeda dengan timbre yang dihasilkan dari alat musik petik, meskipun
keduanya dimainkan dalam nada yang sama.

12. Warna Nada

Warna nada merupakan ciri khas bunyi yang terdengar bermacam-macam melalui
sumber bunyi yang berbeda-beda. Istilah untuk menunjukkan warna nada adalah timbre.
Faktor lain untuk menghasilkan warna nada pada instrument musik sesuai dengan apa yang
diinginkannya adalah cara memproduksinya. Dan warna nada dipengaruhi juga oleh teknik
memproduksinya seperti legato, staccato, sporzando, arpeggio, glissando dan vibrato.
Perbedaan warna nada inilah yang menghasilkan keindahan dalam suatu permainan musik.
Menurut teori diatas unsur-unsur pokok musik mencakup melodi, irama/ritme, harmoni,
bentuk/struktur dan ekspresi.

13. Paranada

Not dan tanda diam kita tempatkan pada paranada. Paranada terdiri dari lima garis
sejajar dan berjarak sama. Kelima garis tersebut diberi nomor urut 1 sampai dengan 5.
Sedangkan antara dua garis disebut dengan spasi, kita beri nomor 1 sampai dengan 4.

Gambar 17
15
Paranada
Bentuk nota balok dan tanda kita letakan pada garis paranada atau diantara garis paranada,
seperti kita lihat dalam gambar berikut ini:

Gambar 18
Not yang diletakan didalam garis Paranada .

Jika paranada
tidak mencukupi untuk menulis not, maka kita dapat membuat garis bantu

16

Anda mungkin juga menyukai