A. KOMPONEN MUSIK
Pengertian suara dalam hal ini adalah frekuensi yang dapat ditangkap oleh indra dengar
manusia yaitu berkisar dari 20 hertz sampai 20.000 hertz. jadi apapun jenis getaran atau
frekuensi yang bisa kita tangkap atau kita dengar oleh telinga kita itu masuk dalam pengertian
suara.
Teori musik menjelaskan bagaimana suara dinotasikan atau dituliskan dan
bagaimana suara tersebut ditangkap dalam benak pendengarnya. Dalam musik, gelombang
suara biasanya dibahas tidak dalam panjang gelombangnya maupun periodenya, melainkan
dalam frekuensinya. Aspek-aspek dasar suara dalam musik biasanya dijelaskan dalam tala
(Inggris: pitch, yaitu tinggi nada), durasi (berapa lama suara ada), intensitas, dan timbre
(warna bunyi).
Nada yang berada pada spasi, dari spasi paling bawah adalah F, A, C, & E. Cara gampang
untuk mengingatnya, adalah nada dalam spasi paranada kunci G, FACE=muka.
Atau cara lain untuk mengingat posisi pada garis paling bawah & paling atas adalah
dengan menggunakan hafalan E-F-G, yang berarti, garis paling bawah E, paling atas F,
pada kunci G.
Sedangkan nada pada garis paranada dengan kunci F, adalah sebagai berikut:
Posisinya pada dasarnya sama seperti pada kunci G, hanya saja pada kunci F, semua nada
TURUN satu tingkat atau istilah nada FACE-nya turun satu level. Cara paling gampang
untuk mengingat posisi nada pada kunci F adalah dengan menggunakan hafalan FGA, yang
berarti, pada kunci F, garis paling bawah G, paling atas A.
Tidak selamanya nada yang digunakan dalam lagu, hanya C, D, E, F, G, A, dan B.
Namun ada kalanya nada-nada tersebut naik setengah atau turun setengah. Untuk menaikkan
setengah atau menurunkan setengah nada, ada tanda yang disebut tanda kress ( # ) dan tanda
mol ( b ). Tanda Kress ( # ) untuk menaikkan setengah nada, sedangkan tanda mol ( b ) untuk
menurunkan setengah nada. Tanda ini diletakkan di depan (di sebelah kiri) not balok yang
akan dinaikkan atau diturunkan nadanya.
Seperti pada gambar Pohon Not di atas, diketahui bahwa tidak semua not memiliki
bentuk seperti yang dijelaskan pada pembahasan sebelumnya, yaitu memiliki kepala not
dengan utuh, memiliki tangkai, dan memiliki bendera. Pada gambar di atas, ada not yang
hanya terdiri dari kepala not dengan bentuk berrongga tanpa ada tambahan lain-lain. Namun
ada juga not yang terdiri dari kepala not berrongga dengan tangkai saja tanpa bendera. Ada
juga not yang memiliki lebih dari dari satu bendera.
Khusus untuk not dengan kepala berrongga yang memiliki tangkai, aturan yang
berlaku,TIDAK BOLEH memiliki Bendera.
Birama
Birama (menurut Kamus musik-Pono Banoe) adalah ruas-ruas yang membagi kalimat
lagu ke dalam ukuran-ukuran yang sama, ditandai dengan lambang hitungan atau bilangan
tertentu. Namun berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka tahun
1989, Ritma/ritme/irama/ritmik/ritmis, berarti berirama. Jadi Birama adalah aksen/ketukan
yang berulang-ulang secara teratur pada sebuah lagu, berfungsi untuk menentukan irama.
Ritme atau ketukan pada tiap bar mempunyai jarak waktu yang konstan. Dalam arti,
ketukan tidak semakin cepat, ataupun tidak semakin melambat, namun konstan, selama
belum ada keterangan untuk perubahan tempo.
Tanda birama berbentuk pecahan yang mempunyai pembilang (A) dan penyebut (B).
Pembilang menyatakan jumlah ketukan atau jumlah not normal pada setiap ruas birama
(Bar), sedangkan penyebut menyatakan satuan nilai not yang dijadikan patokan tempo.
berarti ada A not 1/B dalam satu bar yang dijadikan patokan tempo. Dalam penulisan ruas
birama (Bar), dibatasi garis antar birama seperti contoh di bawah:
Birama 2/2
Birama 6/8
Birama 12/16
Aturan birama tersebut juga berlaku sama pada tanda diam, jadi yang dijadikan
patokan tempo adalah nilai not atau nilai lama diam. Sedangkan notasi yang mengisi garis
paranada tidak harus not yang sesuai patokan tempo. Maksudnya jika birama tersebut
contohnya 3/8, bukan berarti harus diisi dengan not 1/8 semua dalam 1 (satu) bar, namun di
dalam bar tersebut diisi dengan not-not lain yang senilai dengan not 1/8 jika digabung
maupun dipecah.
Jika aplikasi not dalam lagu, tempo bersifat konstan, maka jika kita mendengar
sebuah lagu, terkesan ada yang berubah-ubah, itu adalah ritme atau irama atau disebut juga
sinkop. Ritme inilah yang akhirnya membentuk keindahan sebuah lagu atau repertoire.
Ritme dalam sebuah lagu merupakan gabungan dari berbagai not yang diramu
bersama-sama tanda diam, termasuk di dalamnya nada.
Tempo
Menurut Kamus Musik – Pono Banoe, Tempo berarti Waktu; kecepatan; kecepatan dalam
ukuran langkah tertentu. Menurut Allen Winold di dalam bukunya yang berjudul
Introduction to MUSIC THEORY, mengatakan bahwa tempo adalah kecepatan beat di
dalam musik. Tempo menggunakan ukuran jumlah ketukan dalam satu menit, atau beat per
minute (bpm). Terdapat beberapa macam tempo yang digunakan di dalam musik,
dikelompokkan menjadi Tempo Pelan (Slow Tempos), Tempo Sedang (Moderat Tempos),
dan Tempo Cepat (Fast Tempos).
Tempo Pelan atau Slow Tempos, memiliki kecepatan antara 58 - 63 langkah/beat setiap
menit. Beberapa jenis tempo yang termasuk tempo pelan adalah largo, lento, adagio, dan
grave. Tempo Sedang atau Moderate Tempos, memiliki kecepatan antara 88 - 96
langkah/beat setiap menit. Beberapa tempo yang termasuk tempo sedang adalah andante dan
moderato. Tempo Cepat atau Fast Tempos, memiliki kecepatan di atas 100 langkah/beat
setiap menit.
Berikut tabel tempo beserta nilai kecepatan, berdasarkan Kamus Musik – Pono Banoe.
Clef
Menurut kamus music (Pono Banoe), Clef berarti daun kunci. Lambang (simbol) guna
menetapkan notasi nada dalam suatu baloknot.
Dalam musik modern tertulis, setiap nada diwakili oleh huruf, dan ada 7 huruf yang
digunakan yaitu A, B, C, D, E, F, dan G. jika kita teruskan mengurut dari A ke G maka kita
akan kembali ke A berikutnya misalnya A-B-C-D-E-F-G-A-B-C dst. Jarak antara A ke A lagi
disebut oktaf (octave).
Musik memiliki rentang/range yang luas dari tinggi hingga rendah, jadi penulisannya tidak cukup
hanya menggunakan satu jenis clef atau kunci, namun menggunakan kunci G untuk range tengah ke
atas (tinggi) dan kunci F untuk range tengah ke bawah (rendah)
Chord Mayor
Chord Mayor terdiri dari 3 nada dari tangga nada mayor yang dibunyikan bersama-
sama. Rumus pembentuk chord mayor adalah 1-3-5, maksudnya, chord mayor dibentuk dari
nada pertama, nada ketiga, dan nada kelima dari tangga nada mayor yang dimaksud. Chord
mayor disimbolkan dengan huruf Kapital.
Guna mengenal lebih lanjut tentang chord mayor, berikut tabel chord mayor
berdasarkan masing-masing tangga nada mayor.