Anda di halaman 1dari 27

1.

SENI MUSIK

Setiap manusia memiliki kecendrungan untuk menyukai


musik. Apakah rasa suka itu karena faktor genetik (mungkin
karena orang tuanya adalah seorang musisi), atau semata-
mata karena lingkungan sekitarnya suka menghidupkan lagu-
lagu lewat kaset atau compact disk (CD) atau bisa juga
karena sering menonton sebuah konser musik.

Kesukaan se-seorang terhadap musik juga bervariasi


praktisinya. Ada yang bisa mengolah suaranya / bernyanyi,
ada yang hanya bisa memainkan alat musik, ada yang bisa
menciptakan lagu saja, dan paling rendah hanya bisa
mendengarkan musik saja. Artinya musik bukanlah hal yang
asing bagi setiap orang, apalagi pelajar.

Dalam musik banyak sekali aliran/genre yang bisa


dikonsumsi oleh masyarakat. Mulai dari yang paling romantis
sampai pada aliran musik yang sangat keras. Dari musik yang
memiliki vokal sampai kepada musik yang hanya suara alat
musik saja.

Pada kelas ini kita berusaha untuk mengenal apa yang


menyebabkan musik tersebut terbentuk, kenapa ada alunan
irama yang begitu indah, apa kekuatan setiap musisi hingga
dapat menghasilkan karya musik yang sangat monumental.
Modul yang sedang kita pegang ini akan mencoba menuntun
kita kearah pemahaman musikal yang lebih baik.

Pengertian seni musik:

Adalah suatu cabang seni abstrak yang terbentuk dari bunyian


teratur yang di wujudkan kedalam media suara dan alat
(instrument).

Keteraturan bunyi disebut juga dengan NADA. NADA memiliki


waktu, yang disimbolkan dengan NOT.

Semua not berada dalam sebuah garis yang disebut dengan


GARIS PARA NADA

NADA juga memiliki tingkatan yang disebut dengan INTERVAL.


Sehingga nada itu tidak hanya satu, tapi lebih kurang 12 nada.

2
A. NOTASI/ NOT/ TITI NADA

Not terdiri dari beberapa bagian,

a. Kepala

b. Tongkat

c. Bendera

Nilai notasi yang sering dipakai adalah:

BER NILAI 4 KETUKAN


BER NILAI 2 KETUKAN

BER NILAI 1 KETUKAN BER NILAI 1/2 KETUKAN

BER NILAI 1/4 KETUKAN

LATIHAN PERTAMA 3
Tuliskan bentuk not diatas kedalam kolom ini sampai ujung kolom dengan menggunakan pensil
B. GARIS PARA NADA

4
Notasi diatas tidak akan dapat kita pahami sebagai simbol
musik kalau belum kita letakan paa garis para nada.

Garis para nada memiliki jarak yang sama, ini sesuai dengan
keteraturan bunyi tadi. Garis para nada berjumlah 5. Namun
dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan bermusik kita sebagai
seorang seniman intelektual. Jarak antara garis dengan garis
disebut spasi. Digari-garis tersebut terdapat nada-nada, spasi
yang terdapat dalam garis para nada juga terdapat nada-nada.

Mari kita perhatikan garis para nada dibawah ini :

Garis para nada ini hukumnya wajib kita hafal, agar disaat kita
ingin mengekspresikan diri melalui musik, tidak ada kendala.
Sebab di garis ini lah pokok perkara dalam bermusik. Setiap
seniman musik yang berilmu tidak ada yang tidak menghafal
garis yang hanya berjumlah 5 buah ini.

Untuk hafalan yang pertama adalah Membaca Garis Dari Bawah


Keatas !!,

Garis yang paling bawah adalah garis 1 (pertama), diatasnya


garis ke 2 (dua), diatasnya lagi garis ke 3 (tiga), diatas garis
ketiga adalah garis ke 4 (empat) lalu yang terkhir atau garis
paling atas adalah garis ke 5 (lima).

(ulangi mengingatnya agar tidak lupa !!)

Setelah kita menghafal 5 (lima) buah garis para nada tadi,


maka langkah selanjutnya kita juga mesti mengingat jarak
antara garis dengan garis atau SPASI.

Antara Garis ke 1 dengan garis ke 2, disebut spasi ke 1

Antara garis ke 2 dengan garis ke 3 disebut spasi ke 2

Antara garis ke 3 dengan garis ke4 disebut spasi ke 3

Antara garis ke 4 dengan garis ke 5 disebut spasi ke 4

5
Demikianlah jumlah garis dan spasi yang terdapat dalam garis
para nada yang terdiri dari 5 (lima) buah garis dan 4 (emapat)
spasi.

(tidak usah terburu-buru memahaminya, kalau ragu ulangi


menghitungnya kembali, dan kalau masih tetap ragu, silahkan
acung kan tangan, tanyakan pada guru yang bersangkutan…
sebab ini merupakan dasar dari pada proses pembelajaran seni
musik yang sesungguhnya)

6
C. TANDA KUNCI

Tanda kunci merupakan hal yang sangat penting dalam


membuat/memainkan sebuah karya musik yang berkualitas. Apa
bila tidak ada tanda kunci maka akan sulit kita
mellihat/membaca nada-nada yang terdapat pada garis para
nada. Tanda kunci yang sudah di sepakati secara internasional
adalah

a. Kunci G

b. Kunci F

c. Kunci C

d. Kunci perkusi / alat pukul

7
Secara umum, 4 buah tanda kunci diatas adalah yang selalu
dipakai oleh setiap musisi atau seniman yang ada di dunia,
artinya yang sudah menjadi kesepakatan internasional
(konvensional).

Silahkan kembali ingat yang sering kita ucapkan saat main


gitar bersama kawan-kawan, kita sering sebut kunci A, Aminor,
kunci Cis, Kunci D, D minor, dan banyak lainnya. Bahkan yang
sangat menggelikan ada istilah kunci tegak…..

Perlahan namun pasti kita akan coba buka tabir gelap yang
sudah merecoki pikiran kita dengan istilah musik yang tidak
dipakai oleh orang awam.

KEGUNAAN MASING-MASING TANDA KUNCI

Tanda kunci ini sudah mulai dipakai sekitar tahun 1750


sampai sekarang. Masing-masing tanda kunci ini memiliki fungsi
yang berbeda. Untuk alat-alat yang melodis (biola, flute,
trumpet, oboe, saxophone,pianika, rekorder) diterapkan
pemakaian kunci G.

Untuk alat-alat yang bersuara berat/ bass seperti contra bass,


cello, trombone, tuba, gitar elektrik bass dipakai kunci F.

Untuk alat-alat yang sedang dipakai kunci C, seperti Biola alto.


Untuk piano dan gitar akustik dipakai dua buah tanda kunci yaitu
kunci G dan kunci F. Alat-alat perkusi tetap memakai tanda kunci
khusus seperti no 4 diatas.

Setelah kita mengetahui nama, bentuk dan fungsi tanda kunci


tersebut, maka kita selama proses pembelajaran ditingkat SLTA
ini hanya akan menggunakan 2 buah tanda kunci, yaitu kunci G
dan F.

8
D. MENULISKAN DAN MENENTUKAN NADA-NADA DIGARIS PARA
NADA DENGAN MEMAKAI KUNCI G

Setelah kita mengenal unsur-unsur terjadinya suatu musik


( NOT,GARIS PARA NADA, TANDA KUNCI), maka mari sekarang
kita praktekkan teori tersebut.

Apa bila garis para nada masih dalam keadaan seperti ini

Maka kita belum dapat menetukan nada-nada yang ada, sebab


mesti kita tuliskan tanda kunci sebagai pengikat nada-nada
yang ada. Perhatikan cara pembuatan tanda kunci G garis para
nada dibawah ini.

Tanda kunci G ini di buat berawal dari garis ke 2, ini


menandakan bahwa nada ke 2 adalah nada G. nada ke 2 ini tidak
akan berubah nama nadanya yaitu nada G. satu garis yang
urutan kedua ini, berapa pun panjangnya tetap nadanya G.

9
LATIHAN KEDUA
Tuliskan bentuk tanda kunci G kedalam kolom ini sampai ujung kolom dengan menggunakan pensil

10
Apabila kita telah dapat menentukan nada ke 2 dari garis
para nada yang memakai tanda kunci G ini adalah ber-nada G,
maka nada selanjutnya akan dengan mudah kita tentukan.

Sebelumnya kita akan tuliskan nada-nada yang ada.

C–D–E–F–G–A–B–C

Kesepakatan ilmuan musik menyatakan bahwa urutan nada-


nada hanya yang ada diatas. Jadi kita tidak memakai abjad
Indonesia yang jumlah nya 26 buah. Dalam musik kita sudah
dibatasi hanya dengan 7 buah nada (nada C terakhir adalah
pengulangan dari siklus nada-nada. Jadi kalau kita teruskan
setelah C, adalah D-E….. dan seterusnya)

(boleh diam sejenak untuk memahami, apa bila sudah paham


silahkan lanjukan….)

Tadi kita telah dapat menentukan nada ke 2 dari garis para


nada yang ada tanda kunci G adalah nada G, yang mesti kita
ingat adalah nada G, maka nada-nada selanjutnya adalah :

F
D
B
G
E

Nada-nada diatas adalah nada-nada yang terdapat pada GARIS


saja, yaitu :

Garis ke 1 nadanya adalah E

Garis ke 2 nadanya adalah G

Garis ke 3 nadanya adalah B

Garis ke 4 nadanya adalah D

Garis ke 5 nadanya adalah F

11
12
Nada-nada tersebut akan tetap selamanya disana, artinya
nada-nada tersebut tidak akan berubah.

Untuk lebih memahami tentang nada-nada tersebut, marilah


kita mengingat nada-nada itu satu persatu dengan memasukan
bentuk notasi yang telah ada.

13
Namun itu belum kita tentukan nada-nada yang ada pada
SPASI.

Mari kita perhatikan nada-nada yang ada pada spasi:

E
C
A
F

Nada-nada yang terdapat pada spasi adalah :

Spasi ke 1 nadanya adalah F

Spasi ke 2 nadnya adalah A

Spasi ke 3 nadanya adalah C

Spasi ke 4 nadanya adalah E

Maka dapat kita simpulkan bahwa nada-nada yang ada dalam


garis para nada dengan tanda kunci G dimulai dari garis pertama
sampai garis kelima digabungkan dengan nada-nada spasi
adalah :

E-F-G-A-B-C-D-E-F

14
Ilmu Harmoni : Pengertian dan
Dasar Ilmu Harmoni Dalam Musik

Ilmu harmoni secara sederhana dapat diartikan sebagai ilmu yang


mempelajari harmoni. Harmoni adalah keselarasan. Dalam teori musik,
ilmu harmoni adalah ilmu yang mempelajari tentangkeselarasan
bunyi dalam musik.
Dalam beberapa bahasa, harmoni disebut armonía (Spanyol & Italia),
harmonie (Perancis dan Jerman), zusammenklang (Jerman).

Beberapa Pengertian Ilmu Harmoni


 Ilmu harmoni adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara not/nada
yang satu dengan nada yang lain pada saat didengarkan secara
bersama-sama, sering digambarkan sebagai dimensi vertikal di dalam
teori musik dimana melodi (cantus firmus atau counterpoint) disebut
sebagai dimensi horisontal.
 Ilmu harmoni adalah ilmu yang mengajarkan cara mengkombinasikan
atau menggabungkan not-not (nada-nada) secara simultan (serentak
atau bersamaan) untuk menghasilkan akor (chord) dan mempelajari
juga penggunaan akor secara berturut-turut untuk mendapatkan
progresi atau pergerakan akor.
 Ilmu harmoni adalah salah satu cabang teori musik yang mempelajari
cara menyusun suatu rangkaian not-not (nada-nada) menjadi rangkaian
akor, agar bunyi dalam musik menjadi selaras dan enak didengar.
Dalam ilmu harmoni diajarkan tentang penggunaan nada secara
bersamaan sehingga menghasilkan akor yang sesuai dalam suatu
rangkaian atau jalinan pergerakan (progresi) pada suatu lagu, sehingga
secara keseluruhan lagu tersebut akan terdengar sebagai musik yang
selaras dan indah.
Sesuai dengan pengertian ilmu harmoni yang pertama di atas, dalam
musik barat, harmoni mengacu kepada aspek musik secara vertikal,
yaitu perpaduan beberapa nada dalam satu hitungan/ketukan secara
serentak/bersamaan. Hal ini harus dibedakan dengan ide atau gagasan
dalam musik yaitu melodi atau garis melodi lagu. Melodi lagu disebut
juga sebagai aspek horisontal di dalam musik.

Teori Ilmu Harmoni Dasar


Ada beberapa hal dasar yang perlu diketahui dalam ilmu harmoni. Yang
terutama adalah tonal system (sistem tonal) trisuara atau triad. Jika
kita menyusun tiga nada yang masing-masing berjarak terts (terts
besar (Major Third/M3) atau terts kecil (Minor Third/m3)) dari nada
alasnya/nada rootnya atau kemudian sering disebut sebagai nada bas,
maka akan diperoleh akor yang disebut trisuara atau triad. Konsep ini
adalah konsep dasar pembentukan akor dalam ilmu harmoni klasik.
Seorang komposer berpeluang juga untuk membentuk kemungkinan
kombinasi tidak berdasarkan susunan interval terts diatas. Seorang
komposer kontemporer saat ini membentuk struktur susunan nada
dalam sistem tonalnya pada interval kwart (Perfect Fourth/P4 dan
Augmented Fourth/A4), interval kwint (Perfect Fifth/P5 dan Diminished

15
Fifth/d5), interval second (Major Second/M2 dan Minor Second/m2) dan
lain sebagainya.
Sebagai landasan dalam tradisi musik yang diwariskan dari musik
barat, maka akor dalam tangga nada diatonis atau tangga nada mayor
yang disusun berdasarkan sistem tonal trisuara atau triad akan
membentuk akor mayor, akor minor, akor augmented dan akor
diminished. Masing-masing akor memiliki fungsi sesuai dengan jenis
dan posisinya pada tangga nada diatonis atau tangga nada mayor.
Untuk selanjutnya, akan saya bahas secara lebih mendalam tentang
pengertian akor berdasarkan fungsinya dalam satu tangga nada
diatonis/mayor pada topik ilmu harmoni.

Tangga nada dasar adalah tangga nada dengan nada dasar 1 (baca: do) =
C. Kenapa tangga nada ini disebut dasar, karena pada tangga nada ini
tidak ada kres/mol. Dan dari tangga nada inilah semua perhitungan
kres/mol dimulai.

Tangga nada 1=C bila ditulis menjadi : C-D-E-F-G-A-B-ke C lagi (kayak


lagunya Kuburan). Dengan menulis tangga nada yg ditulis "do sama
dengan" bisa diartikan sebagai tangga nada mayor. Kalau tangga nada
minor ditulis bukan dengan "do sama dengan", melainkan umumnya "la
sama dengan".

Di setiap tangga nada mayor berlaku sebuh hukum yang namanya hukum
jarak yaitu : tu-tu-nga-tu-tu-tu-nga (ini kata guru gw waktu smp) artinya:
satu-satu-setengah-satu-satu-satu-setengah. Dari mana jarak satu atau
setengah ini. Bila dijabarkan yang tutungatututunga tadi menjadi : jarak C
ke D = 1, D ke E = 1, E ke F = 1/2, F ke G = 1, G ke A = 1, A ke B = 1, dan B
ke C lagi = 1/2. jadi yang berjarak setengah di tangga nada ini adalah dari
E ke F dan B ke C.

Kalau tangga nada mayor rumusnya tu-tu-nga-tu-tu-tu-nga, kalau yang


minor rumusnya: tu-nga-tu-tu-nga-tu-tu. Sehingga di tangga nada dasar
minornya adalah : A-B-C-D-E-F-G-A

Gimana penerapan soal jarak di alat musik? Kalau di gitar jarak dari satu
fret ke fret berikutnya adalah setengah. Jadi kalau mau naikin satu nada
tinggal digeser aja 2 fret. Kalau di orgen, keyboard, atau piano jarak
setengah adalah jarak dari tuts putih ke tuts hitam sesudah/sebelumnya,
namun bila di antara 2 tuts putih tidak ada tuts hitam (B ke C dan E ke F)
maka dihitung sebagai satu jarak.

Sekarang tangga nada kres/mol 


Kres digunakan untuk menaikkan nada setengah, kalau mol digunakan
untuk menurunkan nada setengah. Contoh C# adalah C naik setengah.
Nada C# ini sama dengan Db, karena Db adalah nada D turun setengah.
Karena jarak C ke D adalah satu, maka C#=Db.

Seperti yang sudah disebutkan di atas, tangga nada kres ada 7 mulai dari
tangga nada 1# sampai 7#. Rumusnya adalah: untuk menentukan nada
dasar tangga nada 1# diambil dari nada kelima tangga nada dasar. UNtuk
menentukan nada dasar tangga nada 2# diambil dari nada kelima tangga
nada 1#, dst. Sehingga bila diurutkan menjadi :

Tangga nada dasar : C-D-E-F-G-A-B-C

16
Tangga nada 1# : G-A-B-C-D-E-F#-G
Untuk menentukan nada-nadanya pake rumus tutungatututunga di atas.
Uraiannya : G ke A =1, A ke B = 1, B ke C = 1/2, C ke D = 1, D ke E = 1, E ke
F# = 1, dan F# ke G = 1/2.

Sehingga bila diteruskan menjadi :


Tangga nada 2# : D-E-F#-G-A-B-C#-D
Tangga nada 3# : A-B-C#-D-E-F#-G#-A
Tangga nada 4# : E-F#-G#-A-B-C#-D#-E
Tangga nada 5# : B-C#-D#-E-F#-G#-A#-B
Tangga nada 6# : F#-G#-A#-B-C#-D#-E#-F#
Tangga nada 7# : C#-D#-E#-F#-G#-A#-B#-C#
Terhenti sampai 7# gan, karena semua nadanya udah jadi #, sebenernya
masih bisa dilanjutin, cuma nanti ada nada yang ## (dobel kres).

Sedangkan untuk tangga nada mol rumusnya nada dasar diambil dari nada
keempat tangga nada sebelumnya, dan rumus urutannya seperti di atas
juga (tutungatututunga). Sehingga urutannya begini:
Tangga nada dasar : C-D-E-F-G-A-B-C
Tangga nada 1b : F-G-A-Bb-C-D-E-F
Tangga nada 2b : Bb-C-D-Eb-F-G-A-Bb
Tangga nada 3b : Eb-F-G-Ab-Bb-C-D-Eb
Tangga nada 4b : Ab-Bb-C-Db-Eb-F-G-Ab
Tangga nada 5b : Db-Eb-F-Gb-Ab-Bb-C-Db
Tangga nada 6b : Gb-Ab-Bb-Cb-Db-Eb-F-Gb
Tangga nada 7b : Cb-Db-Eb-Fb-Gb-Ab-Bb-Cb

17
Teori musik
Teori musik merupakan cabang ilmu yang menjelaskan unsur-unsur musik. Cabang
ilmu ini mencakup pengembangan dan penerapan metode untuk menganalisis
maupun menggubah musik, dan keterkaitan antara notasi musik dan pembawaan
musik.

Hal-hal yang dipelajari dalam teori musik mencakup


misalnya suara, nada, notasi, ritme, melodi, Kontrapung Musik, harmoni, Bentuk
Musik,Teori Mencipta Lagu, dlsb.

Suara
Teori musik menjelaskan bagaimana suara dinotasikan atau dituliskan dan
bagaimana suara tersebut ditangkap dalam benak pendengarnya. Dalam musik,
gelombang suara biasanya dibahas tidak dalam panjang
gelombangnya maupun periodenya, melainkan dalam frekuensinya. Aspek-aspek
dasar suara dalam musik biasanya dijelaskan dalam tala (Inggris: pitch, yaitu
tinggi nada), durasi (berapa lama suara ada),intensitas, dan timbre (warna bunyi).

Nada
Suara dapat dibagi-bagi ke dalam nada yang memiliki tinggi nada atau
tala tertentu menurut frekuensinya ataupun menurut jarak relatif tinggi nada
tersebut terhadap tinggi nada patokan. Perbedaan tala antara dua nada disebut
sebagai interval. Nada dapat diatur dalam tangga nadayang berbeda-beda. Tangga
nada yang paling lazim adalah tangga nada mayor, tangga nada minor, dan tangga
nada pentatonik. Nada dasarsuatu karya musik menentukan frekuensi tiap nada
dalam karya tersebut. Nada dalam teori musik diatonis barat diidentifikasikan
menjadi 12 nada yang masing-masing diberi nama yaitu nada C,D,E,F,G,A dan B.
Serta nada-nada kromatis yaitu Cis/Des, Dis/Es, Fis/Ges, Gis/As, dan Ais/Bes.

Ritme
Ritme adalah pengaturan bunyi dalam waktu. Birama merupakan pembagian
kelompok ketukan dalam waktu. Tanda birama menunjukkan jumlah ketukan
dalam birama dan not mana yang dihitung dan dianggap sebagai satu ketukan.
Nada-nada tertentu dapat diaksentuasi dengan pemberian tekanan (dan
pembedaan durasi).

Notasi
Notasi musik merupakan penggambaran tertulis atas musik. Dalam notasi balok,
tinggi nada digambarkan secara vertikal sedangkan waktu (ritme) digambarkan
secara horisontal. Kedua unsur tersebut membentuk paranada, di samping
petunjuk-petunjuk nada dasar, tempo,dinamika, dan sebagainya.

Melodi
Melodi adalah serangkaian nada dalam waktu. Rangkaian tersebut dapat
dibunyikan sendirian, yaitu tanpa iringan, atau dapat merupakan bagian dari
rangkaian akord dalam waktu (biasanya merupakan rangkaian nada tertinggi
dalam akord-akord tersebut).

Melodi terbentuk dari sebuah rangkaian nada secara horisontal. Unit terkecil dari
melodi adalah Motif. Motif adalah tiga nada atau lebih yang memiliki maksud atau
makna musikal. Gabungan dari Motif adalah Semi Frase, dan gabungan dari Semi
Frase adalah Frase (Kalimat). Sebuah Melodi yang paling umum biasanya terdiri
dari dua Semi Frase yaitu kalimat tanya (Antisiden) dan kalimat jawab
(Konsekuen).

Harmoni

18
Harmoni secara umum dapat dikatakan sebagai kejadian dua atau lebih nada
dengan tinggi berbeda dibunyikan bersamaan, walaupun harmoni juga dapat
terjadi bila nada-nada tersebut dibunyikan berurutan (seperti dalam arpeggio).
Harmoni yang terdiri dari tiga atau lebih nada yang dibunyikan bersamaan
biasanya disebut akord.

RINGKASAN MATERI PEMBELAJARAN SENI


MUSIK 

SENI MUSIK
Seni musik adalah seni yang disampaikan melalui media suara manusia
atau suara alat musik. 

Teknik vokal
Teknik vokal adalah cara orang (manusia) menghasilkan suara yang
baik, merdu dan indah sesuai keinginan pencipta lagu.Hal – hal  yang

diperhatika dalam teknik volal adalah;       Intonasi, adalah teknik

vokal yang berhubungan ketepatan nada (pitch) sehingga suara jernih


dan nyaring serta enak didengar. Dalam hal ini syarat-syarat
yang  diperlukan adalah ; pendengaran yang baik, kontrol pernafasan,

dan rasa musikal.       Artikulasi, adalah pengucapan atau


pengeluaran nada yang jelas, atau teknik untuk memproduksi suara
yang baik dalam mengucapkan suara yang jelas, nyaring dan merdu
sehingga terdengar indah. Factor yang yang diperhatikan dalam hal ini

adalah;sikap badan, dan posisi mulut.        Pernafasan, adlah proses

pengambilan, penyimpanan dan pengeluaran udara kembali.


Pernafasan dalam bernyanyi ada tiga, yaitu pernafasan dada,
pernafasan perut dan pernafan diafragma.Pernafasan yang baik
digunakan dalm menyanyi adalah menggunakan diafragma, karena
dapat menghasilkan suara murni dengan nafas yang panjang serta

memperkecil ketegangan pada dada, bahu, dan leher.  

     Pembawaan, adalah kemampuan penyanyi menyesuaikan dengan isi

dan jiwa lagu yang hendak ditampilkan komponis. Tangga nadaTangga


nada adalah susunan nada yang diatur menurut tinggi rendahnya
sesuai jarak tertentu.Tangga nada mayor berawal dari nada do dan
berpola interval (jarak) ;1 -  1  -  ½  -  1  -  1  -  1  -  ½ .Tangga
nada minorberawal dari nada la dan berpola interval (jarak) ;1
-   ½  -  1  -  1  -  ½   -  1  -  1 Susunan nada sebuah tangganada pada
paranada:        
 

c – d – e – f – g -  a  -  b  -  c                          c -  d  -  e- f – g -  a -  b -c    

g – a – b – c – d – e -  fis – g            f  -  g  -  a – bes – c – d – e –f            

d – e – fis -g – a – b – cis- d                

19
bes–c–d-es–f–g–a-Bes

a – b -cis – d – e – fis – gis – a               es – f – g- as – bes – c – d – es    

e – fis -gis- a – b -cis -dis-  e            as – bes – c -des -es – f – g- as       

b -cis – dis – e – fis -gis – ais -  b    

des- es- f -ges-as -bes -c – des      

fis – gis – ais- b  -cis – dis-eis- fis                  

ges-as–bes-ces-des-es–f–ges    

cis – dis – eis – fis-gis-ais-bis -  cis               

ces-des-es–fes-ges-as – bes- ces

PADUAN SUARA
Paduan suara adalah penyajian musik vokal oleh 15 orang atau lebih
yang memadukan berbagai warna suara menjadi satu kesatuan yang
utuh dan dapat menampakkan jiwa lagu yang dibawakan.Beberapa
jenis paduan suara; 1)     Akapella, adalah bentuk penyajian paduan
suara tanpa iringan musik.2)     Unisono, adalah paduan suara dimana
seluruh jenis suara menyanyikan nada yang sama. ( not yang
sama )3)     Dll.      SUARA MANUSIA.Wilayah suara manusia
terbatas baik tinggi maupun rendahnya yang disebut ambitus suara.
Ambitus suara manusia dikelompokkan seperti berikut;1)     Suara anak-

anak dibagi 2, yaitu;       Suara tinggi dengan

ambitus     ……         c’  -     f ‘’       Suara rendah dengan


ambitus   …….        a  -     d ‘’2)  Suara dewasa wanita dibagi 3,

yaitu;          Sopran  dengan ambitus               ……     c ‘  -   a ‘‘  

     Mezzosopran  dengan ambitus……       a    -    f  ‘‘       Alto  dengan

ambitus                      ……     f  -      d  ‘‘3)  Suara dewasa pria dibagi 3,

yaitu;      Tenor  dengan ambitus                   …        c   -     a ‘  

     Bariton  dengan ambitus               ……     A  -     f  ‘       Bass  dengan

ambitus                     ……… F   -    d  ‘  Pemimpin paduan
suara.Pemimpin paduan suara disebut dirigen /conductor,
yang memimpin dengan mempergunakan pola gerakan tangan, gerakan
tubuh, dan ekspresi wajah yang terangkum dalam ungkapan yang

imajinatif. Pola gerakan tersebut adalah ;        Birama

2/4               birama 3/4                 birama 4/4                birama 6/8Dalam


prakteknya tanda birama ditulis satu kali saja, yaitu di depan para nada
yang pertama. Juga ditulis dengan lambang yang lain yaitu
seperti; huruf  C yang berarti birama 4/4 danhuruf  C  yang berarti
birama 2/4. Contoh yang lain adalah  apabila dirigen meminta paduan

20
suara untuk mengecilkan suaranya, maka ia memberikan isyarat
dengan gerakan tubuh yang condong ke depan.  Dalam menyanyi tentu
menemukan berbagai ketinggian nada, karenanya rongga resonansi
kita telah dilengkapi oleh Allah, misalnya ;Untuk menyanyikan nada /
suara tinggi digunakan rongga resonansi di kepala, Untuk menyanyikan
nada rendah digunakan rongga dada.    Beberapa tanda dinamik yang
biasa kita gunakan antara lain, Con bravura   : berarti gagah
perkasa        pada lagu Indonesia Raya Con Fuoco     : berarti dengan
berapi-api Con brio: berarti dengan semangat 

Cressendo  (                           )  artinya semakin lama makin keras  

Decressendo  (                                   ) berarti  berangsur-angsur
melunak/ lembut  Stakkkato             berarti dinyanyikan terputus-putus,
seperti suara bola pingpong yang dijatuhkan ke
lantai..Fermata                     berarti dinyanyikan panjang
( dipanjangkan ), sesuai kehendak penyanyi/ dirigen. - ppp  = pianissimo
possible         artinya selunak-lunaknya  -  pp    =
panissimo                           artinya lunak sekali              -  p       =
piano                                   artinya lunak- mp    = mezzo
piano                       artinya agak lunak.- fff       = fortissimo
possible            artinya sekeras-kerasnya- ff        =
fortissimo                            artinya keras sekali- f         =
forte                                     artinya keras- mf      = mezzo
forte            artinya agak keras  ALAT MUSIK Alat musik antara lain
dapat digolongkan menurut fungsinya, yaitu;a)     Alat musik melodis,
yaitu alat musik yang dapat memainkan satu nada dalam satu waktu,
contoh ; suling, recorder. Terompet, saxophone, biola, cello, rebab,
dllb)     Alat musik harmonis, yaitu alat musik yang dapat memainkan
banyak nada dalam satu waktu, contoh; gitar, piano, harmonica,
pianika organ, akordeon, dllc)      Alat musik ritmis, yaitu alat musik
yang tidak bernada, yang dapat memberikan warna, sifat, suasana
tertentu pada musik, contoh; rings bell, drum, kastanyet, wood block,
maracas, tambur, tamburin, gendang, dll

21
Unsur-Unsur Teknik Vocal
SENI ADALAH : Ungkapan perasaan seseorang yang dituangkan
kedalam kreasi dalam bentuk gerak, rupa, nada, syair, yang
mengandung unsur-unsur keindahan, dan dapat mempengaruhi
perasaan orang lain.

TEKNIK VOCAL adalah : Cara memproduksi suara yang baik dan


benar, sehingga suara yang keluar terdengar jelas, indah, merdu,
dan nyaring.

UNSUR-UNSUR TEKNIK VOCAL :

1. Artikulasi, adalah cara pengucapan kata demi kata yang


baik dan jelas.
2. Pernafasan adalah usaha untuk menghirup udara sebanyak-
banyaknya, kemudian disimpan, dan dikeluarkan sedikit
demi sedikit sesuai dengan keperluan.

Pernafasan di bagi tiga jenis, yaitu :

Pernafasan Dada: cocok untuk nada-nada rendah, penyanyi


mudah lelah.

Pernafasan Perut: udara cepat habis, kurang cocok


digunakan dalam menyanyi, karena akan cepat lelah.

Pernafasan Diafragma: adalah pernafasan yang paling


cocok digunakan untuk menyanyi, karena udara yang
digunakan akan mudah diatur pemakaiannya, mempunyai
power dan stabilitas vocal yang baik.

1. Phrasering adalah : aturan pemenggalan kalimat yang baik


dan benar sehingga mudah dimengerti dan sesuai dengan
kaidah-kaidah yang berlaku.
2. Sikap Badan : adalah posisi badan ketika seseorang sedang
nyanyi, bisa sambil duduk, atau berdiri, yang penting
saluran pernafasan jangan sampai terganggu.
3. Resonansi adalah : usaha untuk memperindah suara dengan
mefungsikan rongga-rongga udara yang turut bervibrasi/
bergetar disekitar mulut dan tenggorokan.
4. Vibrato adalah : Usaha untuk memperindah sebuah lagu
dengan cara memberigelombang/ suara yang bergetar
teratur, biasanya di terapkan di setiap akhir sebuah kalimat
lagu.
5. Improvisasi adalah usaha memperindah lagu dengan
merubah/menambah sebagian melodi lagu dengan
profesional, tanpa merubah melodi pokoknya.

22
6. Intonasi adalah tinggi rendahnya suatu nada yang harus
dijangkau dengan tepat.

Syarat-syarat terbentuknya Intonasi yang baik :

Pendengaran yang baik

Kontrol pernafasan

Rasa musical.

NADA adalah bunyi yang memiliki getaran teratur tiap detiknya.

SIFAT NADA ADA 4 (EMPAT) :

1. PITCH yaitu ketepatan jangkauan nada.


2. DURASI yaitu lamanya sebuah nada harus dibunyikan
3. INTENSITAS NADA yaitu keras,lembutnya nada yang harus
dibunyikan.
4. TIMBRE yaitu warna suara yang berbeda tiap-tiap orang.

AMBITUS SUARA adalah luas wilayah nada yang mampu


dijangkau oleh seseorang.

Seorang penyanyi professional harus mampu menjangkau nada-


nada dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi sesuai
dengan kemampuannya.

CRESCENDO adalah suara pelan berangsur-angsur keras.

DESCRESCENDO adalah suara keras berangsur-angsur pelan.

STACCATO adalah suara dalam bernyanyi yang terpatah-patah.

SUARA MANUSIA DIBAGI 3 (TIGA) :

1. Suara Wanita Dewasa ;

Sopran (suara tinggi wanita)

Messo Sopran (suara sedang wanita)

Alto (suara rendah wanita)

1. Suara Pria Dewasa :

Tenor (suara tinggi pria)

Bariton (suara sedang pria)

Bas (suara rendah pria)

1. Suara Anak-anak :

23
Tinggi

Rendah.

TANGGA NADA DIATONIS adalah rangkaian 7 (tujuh) buah nada


dalam satu oktaf yang mempunyai susunan tinggi nada yang
teratur.

Tangga Nada Diatonis Mayor adalah Tangga Nada yang


mempunyai jarak antar nadanya 1 (satu) dan ½ (setengah).

Ciri-ciri tangga nada Diatonis Mayor :

1. Bersifat riang gembira


2. Bersemangat
3. Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada Do = C
4. Mempunyai pola interval : 1 , 1 ,. ½, 1 , 1 , 1, ½

Ciri-ciri Tangga nada Diatonis Minor :

1. Kurang bersemangat.
2. Bersifat sedih
3. Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada La = A
4. Mempunyai pola interval : 1 , ½ , 1 , 1 , ½ , 1 , 1 .

Catatan : Teori ini kurang sesuai dengan musik Dangdut yang


banyak berkembang di Indonesia.

Contoh Lagu yang bertangga nada Mayor : Maju Tak Gentar,


Indinesia Raya, Hari merdeka, Halo-halo Bandung, Indonesia
Jaya, Garuda Pancasila, Mars Pelajar.

Contoh Lagu yang bertangga nada Minor : Syukur, Tuhan, Gugur


Bunga.

TANGGA NADA KROMATIS adalah tangga nada yang mempunyai


jarak antar nadanya hanya ½ . Contoh : C – Cis – D – Dis- E – F –
Fis – G – Gis – A – Ais – B

TANGGA NADA ENHARMNONIS adalah rangkaian tangga nada


yang mempunyai nama dan letak yang berbeda, tetapi
mempunyai tinggi nada yang sama.

Contoh : Nada Ais-Bes, Cis-Des, Gis-As, Dis-Es, Fis-Ges.

APRESIASI yaitu Totalitas kegiatan yang meliputi penglihatan,


pengamatan, penilaian, dan penghargaan terhadap suatu karya
seni.

BIRAMA adalah ketukan tetap yang berulang-ulang pada sebuah


lagu. Contoh birama :

2/4 , 3/4 , 4/4 , 6/8

24
PADUAN SUARA adalah Penyajian musik vocal yang terdiri dri 15
orang atau lebih yang memadukan berbagai warna suara menjadi
satu kesatuan yang utuh dan dapat menampakan jiwa lagu yang
dibawakan.

JENIS-JENIS PADUAN SUARA :

1. Paduan Suara UNISONO yaitu Paduan suara dengan


menggunakan satu suara.
2. Paduan Suara 2 suara sejenis, yaitu paduan suara yang
menggunakan 2 suara manusia yang sejenis, contoh : Suara
sejenis Wanita, Suara sejenis Pria, Suara sejenis anak-anak.
3. Paduan Suara 3 sejenis S – S – A, yaitu paduan suara sejenis
dengan menggunakan suara Sopran 1, Sopran 2, dan Alto.
4. Paduan Suara 3 suara Campuran S – A – B, yaitu paduan
suara yang menggiunakan 3 suara campuran , contoh :
Sopran, Alto Bass.
5. Paduan suara 3 sejenis T- T – B, yaitu paduan suara 3 suara
sejenis pria dengan suara Tenor 1, Tenor 2, Bass.
6. Paduan Suara 4 suara Campuran, yaitu paduan suara yang
mengguanakan suara campuran pria dan wanita, dengan
suara S – A – T – B. Sopran, Alto, Tenor, Bass.

DIRIGEN / CONDUCTOR adalah orang yang bertugas secara


langsung memimpin dan memberi aba-aba langsung kepada
sebuah kelompok musik atau Paduan Suara.

Syarat-syarat seorang Dirigen/ Conductor yang baik :

1. memiliki sifat kepemimpinan


2. memiliki ketahanan jasmani yang tangguh
3. sebaiknya sehat jasmani dan rohani
4. simpatik
5. menguasai cara latihan yang efektif
6. memiliki daya imajinasi yang baik
7. memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan
bermain musik.

TANDA DINAMIK adalah tanda utuk menyatakan keras,


lembutnya sebuah lagu yang dinyanyikan. Contoh-contoh Tanda
Dinamik :

1. f : forte = keras

2. ff : fortissimo = sangat keras

3. fff : fortissimo assai = sekeras mungkin

4. mf : mezzo forte = setemgah keras

5. fp : forte piano = mulai dengan keras dan diikuti lembut

6. p : piano = lembut

25
7. pp : pianissimo = sangat lembut

8. ppp : pianissimo possibile = selembut mungkin

9. mp : mezzo piano = setengah lembut

PERUBAHAN TANDA DINAMIKA :

- Diminuendo (dim) : melembut

- Perdendosi : melembut sampai hilang

- Smorzzande : sedikit demi sedikit hilang

- Calando : mengurangi keras

- Poco a poco : sedikit demi sedikit / lambat laun

- Cresscendo : berangsur-angsur keras

- Decrsescendo : berangsur-angsur lembut

TANDA TEMPO adalah tanda yang diguakan untuk menunjukan


cepat atau lambatnya sebuah lagu yang harus dinyanyikan.
A.TANDA TEMPO CEPAT :

1. Allegro : cepat

2. Allegratto : agak cepat

3. Allegrissimo : lebih cepat

4. Presto : cepat sekali

5. Presstissimo : secepat-cepatnya

6. Vivase : cepat dan girang

B. TANDA TEMPO SEDANG :

1. Moderato : sedang

2. Allegro moderato : cepatnya sedang

3. Andante : perlahan-lahan

4. Andantino : kurang cepat

C. TANDA TEMPO LAMBAT :

1. Largo : lambat

2. Largissimo : lebih lambat

3. Largeto : agak lambat

26
4. Adagio : sangat lambat penuh perasaan

5. Grave : sangat lambat sedih

6. Lento : sangat lambat berhubung-hubungan.

PERMATA / CORONA adalah tanda untuk menambah hitungan


menurut selera.

Syarli Asep,S.Sn

27

Anda mungkin juga menyukai