BAB I
PENGENALAN TENTANG ORGAN
Pengertian tentang organ kita batasi pada organ gereja seperti yang biasa kita li-
hat di dalam gereja.
Bagian-bagian yang harus diketahui :
1. Tombol ON-OFF atau Power
Merupakan tombol untuk menghidupkan organ
Biasanya terletak di sisi kanan
2. Klavir
Tempat berjajarnya tuts organ
Terdiri atas klavir atas dan klavir bawah
3. Register suara atau Voice
Tombol untuk menentukan warna suara yang dikehendaki, misalnya suara string,
piano, gitar dan lain-lain
4. Lead voice
Register suara untuk nada paling atas yang dimainkan pada klavir atas.
Contohnya kita memilih register klavir atas adalah string , lead voice kita pilih oboe
kemudian kita tekan bersama nada-nada c-e-g maka suara yang dihasilkan adalah
c-e-g dalam warna string dan g dalam warna suara oboe.
Volume lead voice selalu lebih kecil dari register klavir atas.
5. Register bass
Adalah register untuk bass kaki
6. Volume register
Adalah pengatur volume untuk tiap register yang dipakai, termasuk lead voice
7. Potensio volume atau master volume
Adalah potensio pengatur volume organ
8. Pedal bass
Tuts yang terletak di bawah, untuk bass kaki
9. Expression pedal
Pedal untuk mengatur ekspresi
10. Rhytme box
Berisi tombol-tombol pengatur irama
11. Tombol tempo/metronome
Mengatur tempo dari rhytme box
12. Transpose
Menggeser nada naik dan turun kelipatan 1/2 nada
13. Pitch
Mengatur tinggi rendah pitch
Organ tertentu dilengkapi dengan disket dan fasilitas rekaman dengan sequencer namun
sebaiknya fasilitas rhytme box dan sequencer tidak dipergunakan untuk mengiringi misa
di gereja.
BAB II
PENGENALAN TENTANG TANGGA NADA
TANGGA NADA
Merupakan urutan nada dengan aturan jarak nada tertentu.
INTERVAL NADA
Adalah jarak langkah antara suatu nada dengan nada lainnya
JARAK NADA
Dengan menggunakan tangga nada chromatis maka jarak nada bisa didefini
sikan secara operasional sebagai berikut :
1 Jarak 1/2 nada
Bila antara dua nada tidak ada nada lain yang bisa disisipkan.
Contoh : c ke cis karena tidak ada nada lain yang bisa disipkan di tengahnya maka
disebut berjarak 1/2 nada.
2 Jarak 1 nada
Jika antara suatu nada dengan nada lainnya ada satu nada yang bisa disisipkan.
Contoh : c dan d ditengahnya ada satu nada yaitu cis yang bisa disisipkan sehing-
disebut berjarak 1 nada
3 Jarak lebih dari 1 nada dihitung dengan pedoman jarak 1 dan 1/2 nada.
Contoh : c ke e berjarak 2 nada.
PERHATIKAN TANGGA NADA BERIKUT INI
C1
B1 1/2
A1
1
G1
1
F1
E1 1
1/2
D1
Tanda menunjukkan nada di antaranya
C1 1
Jarak antar nada ini harus dipahami benar karena merupakan dasar dari seluruh penghitung
an yang akan kita pakai dalam teori-teori selanjutnya.
NAMA-NAMA INTERVAL
Interval diberi nama sesuai dengan urutan nada.
1 Interval satu ( prim )
Interval dari suatu nada dengan nada pertama ( dari nada itu ) pada urutan nada se-
perti tangga nada di atas
Contoh : C1 dan C1, D1 dan D1, E1 dan E1
2 Interval dua ( secundi )
Interval suatu nada ke nada kedua dalam urutan nada
Contoh : C1 ke D1, F1 ke G1
3 Interval 3 ( terts )
Interval suatu nada ke nada ketiga dalam urutan nada
3
Contoh : C1 ke E1, F1 ke A1
Nantinya kita akan berjumpa dengan accord-accord yang namanya berdasarkan interval yg
dipakai sehingga nampak aneh-aneh, namun kita mudah memahaminya dengan mengenal
secara baik interval nada.
Contoh :
Accord C berisi nada-nada C - E - G
Pengembangan dari accord C ini antara lain :
Cm atau c C minor, interval nada ketiga adalah terts minor ( C - Es - G )
C6 pada accord C tersebut kita tambahkan nada ke 6 ( C - E - G - A )
C+ nada kelimanya adalah quint berlebih ( C - E - G# )
C aug singkatan dari C augmented, sama dengan C+
C7 kita tambahkan interval 7 pada accord C tersebut ( C - E - G - Bb )
CM7 Singkatan dari C Major 7, nada ketujuh yang ditambahkan adalah 7 major
( C - E- G - B )
C9 Tambahkan dalam accord C tersebut nada ke 9 atau nada D
(C-E-G-D)
Kaidah ini berlaku untuk semua accord sehingga kita tidak perlu bingung ketika menjumpai
nama-nama accord seperti itu.
4
C D E F G A B C1
Dengan memperhatikan tuts organ kita pahami lebih lanjut pengertian jarak nada.
C dan D adalah tuts putih, ditengahnya ada satu tuts hitam yaitu Cis, maka C dan D dise
but berjarak satu.
Cis dan Dis adalah tuts hitam, ditengahnya ada satu tuts putih yaitu D, maka Cis dan Dis
juga berjarak satu.
E dan F adalah tuts putih berurutan dan tidak ada tuts lain di tengahnya.
Maka E dan F disebut berjarak setengah
Demikian juga dengan B dan C.
Ais dan Cis adalah tuts hitam, di tengahnya ada dua tuts lain yaitu B dan C maka jarak Ais
dan Cis adalah 11/2 nada.Demikian juga dengan Dis dan Fis, C dan Dis, dll.
BAB III
NOMOR JARI DAN POSISI PENJARIAN
Nomor jari adalah sebagai berikut :
1 Jempol atau ibu jari
2 Jari telunjuk
3 Jari tengah
4 Jari manis
5 Kelingking
Dalam penulisan partitur dengan notasi balok nomor jari ditulis di atas not yang bersangkut-
an , contoh : 2
5
4
3
2
5
1 1
atau :
berarti kelima nada berurutan tersebut dimainkan dengan posisi jari berurutan dari nomor 1
sampai nomor 5
Selanjutnya jika tertulis nomor jari pada suatu nada maka nada berikutnya dimainkan dengan
jari nomor berikutnya pula ( otomatis ) sampai dijumpai nomor jari lagi.
Contoh :
Dalam berlatih perhatikan benar posisi jari karena kesalahan posisi jari akan berakibat ma-
ti langkah sehingga akan mengalami kesulitan untuk memainkan nada nada berikutnya.
BAB IV
PENGENALAN NOTASI BALOK
1 Garis dan Spasi Paranada
Dalam notasi balok terdapat lima garis yang disebut garis paranada.
Diantara dua garis terdapat spasi yang disebut spasi paranada
Letak not bisa di garis maupun spasi paranada.
garis-spasi-garis-spasi-garis-spasi dst menunjukkan tinggi nada secara berurutan.
Perhatikan gambar berikut :
C1 D E F G A B C2 D E F G
Perhatikan bahwa nada C pertama adalah C sentral , terletak di depan tubuh kita ketika
kita berada di depan organ. Nada ini ditulis pada garis bantu
F E D C-1 B A G F E
Untuk membedakan notasi untuk tangan kiri dan untuk bass kaki maka tiang yang kea-
tas adalah untuk tangan kiri sedangkan bass kaki dengan tiang ke bawah.
dan seterusnya.
Jika kita melakukan translasi dari not balok ke not angka maka pedoman ini bisa dipa
kai :
1 Jika tanda ubahnya adalah # maka nada yang mendapatkan # terakhir adalah na
da si ( 7 )
Contoh :
Suatu lagu tertulis dalam 5 #, maka # terakhir terletak pada nada A yang mengu-
bahnya menjadi Ais. Maka nada A# ini adalah si ( 7 ) sehingga nada dasarnya
adalah 1 = B
2 Jika tanda ubahnya adalah b maka nada yang mendapatkan b terakhir adalah
nada fa ( 4 )
Contoh :
Suatu lagu tertulis dalam 3 b. Tanda b terakhir terletak pada nada A yang mengu
bahnya menjadi As atau Ab. Maka nada Ab ini adalah fa ( 4 ) sehingga nada da
sarnya adalah 1 = Eb.
Dengan cara yang sama kita dapat mencari nada dasar dari tiap lagu ketika kita mela
kukan translasi ke not angka.
1# nada dasarnya adalah G 1b nada dasarnya adalah F
2# nada dasarnya adalah D 2b nada dasarnya adalah Bb
3# nada dasarnya adalah A 3b nada dasarnya adalah Eb
4# nada dasarnya adalah E 3b nada dasarnya adalah Ab
5# nada dasarnya adalah B 4b nada dasarnya adalah Db
6# nada dasarnya adalah F# 5b nada dasarnya adalah Gb
7# nada dasarnya adalah C# 6b nada dasarnya adalah Cb
C C# C# C# C C
Ada 6 nada C pada contoh ini :
C pertama tidak berubah karena terletak sebelum tanda #
C kedua mendapat tanda # sehingga berubah menjadi C#
C ketiga terletak di belakang nada C yang mendapat # dan masih dalam satu birama
sehingga ikut berubah menjadi C#
8
B Bb B B Bb B
Ada 4 nada B dalam contoh ini, namun yang berubah hanyalah B kedua saja.
e Tanda pugar
Tanda ini menghapus semua tanda # dan b bagi nada yang mendapat tanda dan na-
da berikutnya dalam satu birama
Pada contoh di atas nada B terakhir sudah dihapus dari tanda moll oleh tanda pugar
6 Frasering
Frasering artinya pengkalimatan lagu. Sama seperti kalau kita membaca sebuah kalimat, ma
ka dalam musikpun juga begitu. Ada yang harus disambung tanpa berhenti dan ada yang ha -
rus diberi jeda atau terputus.
Kalimat yang harus dimainkan tanpa terputus ditunjukkan dengan garis lengkung yanh terletak
di atas atau di bawah beberapa nada. Garis ini disebut lengkung legato atau legatura.
Contoh :
BAB V
PEMBENTUKAN ACCORD
1 Pengertian
Accord atau akor atau chord adalah beberapa nada harmonis yang digabungkan jadi satu ke
satuan. Komponen accord umumnya terdiri atas tiga nada ( trinada ) .
Accord dasar terdiri atas nada pertama , ketiga dan kelima.
C
Isi dari accord a atau Am adalah A
b Dominant minor ( d )
Merupakan accord minor paralel dari D, dalam contoh ini adalah e ( E minor )
B
G
Isi dari accord e atau Em adalah E
c Subdominant minor ( s )
Merupakan accord minor paralel dari S, dalam contoh ini adalah d ( D minor )
A
F
Isi dari accord e atau Em adalah D
d Double dominant
Adalah dominantnya dominant
Misalnya 1 = c maka D ( dominant ) adalah G . Double dominant ( DD ) nya adalah D
PERINGATAN :
Jangan lupa bahwa huruf kecil menunjukkan accord minor dan huruf besar accord major.
F G
Bb D
Eb CIRCLE OF QUINT A
Ab E
11
Db B
C#
F#
Gb
4 Dari suatu T kta bergerak kekanan tiga langkah akan ketemu t ( tonika minor ), lalu dari
t ini kekanan akan ketemu d dan kekiri ketemu s.
Dengan demikian cukup hanya dengan melihat lingkaran ini saja kita sudah bisa menentukan
accord2 dasar untuk mengiringi sebuah lagu serta menentukan nada dasar dari sebuah parti
tur notasi balok.
BAB VI
PENGEMBANGAN ACCORD
1 Accord 6
Contoh : C6, D6, E6 dst
Terdiri atas accord major dengan penambahan nada berinterval sekt ( 6 )
Misalnya accord C6 terdiri atas accord C dengan penambahan nada A ( interval 6 dari C )
sehingga komponen dari accord C6 adalah C-E-G-A
2 Accord sus
Sus atau sustain artinya perpanjangan. Karena itu accord sus biasanya hanya untuk memper-
panjang waktu untuk kemudian kembali ke accord dasar. Contoh : Csus - kembali ke C.
Terdiri atas accord dasar dengan mengganti nada ketiga ( interval tertsnya ) dengan nada ke
empat ( interval kuart ).
Misalnya accord C maka interval ke empatnya ( F ) menggantikan posisi nada ketiga ( E ),
sehingga Csus berisi : C - F - G
Jika tanpa keterangan atau tulisan apa apa maka yang dimaksud dengan Csus adalah C-F-G
Sus yang lain berisi perpanjangan interval tertentu kembali ke interval accord dasar.
Contoh : Csus6-5 maka yang digantikan adalah interval 5 ( G ) dengan interval 6 ( A ) lalu kem
bali lagi ke interval 5.
Konkritnya Csus6-5 harus dimainkan C - E - A lalu diikuti atau kembali ke C - E - G.
Demikia juga misalnya accord Csus2-1 dimainkan D - E - G kembali ke C - E - G
6 Accord 9, contoh C9
Terdiri dari accord dasar diambah nada interval 9
Contohnya accord C9
Interval 9 dari C adalah D
Maka C9 berisi : C - E - G - D
7 Accord dim
Dim atau ndiminished artinya melemah. Accord ini berisi 4 nada berinterval terts minor atau
berjarak 11/2.
Contoh Cdim
Terts minor dari C adalah D#
Interval terts minor dari D# adalah F#
Interval terts minor dari F# adalah A
Sehingga Cdim berisi : C - D# - F# - A
Perhatikan bahwa kalau deret terts minor tadi kita lanjutkan maka interval terts minor dari A
adalah C sehingga akan membentuk suatu lingkaran nada berinterval terts minor :
C - D# - F# - A - C - D# - F# - A - C dst.
Oleh karena komponennya akan selalu sama ( 4 nada tersebut ) maka accord Cdim bisa juga
dinamai D#dim, F#dim atau Adim.
8 Accord2 superimposition
Penulisan accord superimposition adalah dengan menuliskan interval yang dibunyikan.
Contoh :
9
C M7 berisi nada2 : C - E - G - B - D
Perhatikan bahwa nada terendah ( bass ) berubah digantikan oleh nada di atasnya.
Contoh : C/E berarti pembalikan pertama . Accord C dengan bass E
C/G berarti pembalikan kedua. Accord C dengan bass G
BAB VII
CHORD PROGRESSIVE
13
2 C . . . Am . . . D . . . G . . .
3 C . . . Am . . . D . . . Em . . .
4 C . . . Em . . . F . . . G . . .
5 C7 . . . C7 . . . F . . . G . . .
6 C7 . . . C7 . . . F7 . . . G7 . . .
7 C . . . CM7 . . . Gm . C7 . FM7 . . .
8 C6 . . . Am . . . Dm . . . G . . .
G . . . G . . .
G . . Csus . . C . .
10 C . B . Dm . G . C . G . C . . .
Cobalah untuk melatih contoh2 chord progressive di atas berkali kali sampai lancar.
Jika sudah mengerti benar maka sudah saatnya anda mencoba mencari variasi variasi chord
progressive sehingga permainan kita akan nampak kaya.
Ketentuan yang harus diperhatikan :
1 Ketika kita mengiringi sebuah komposisi yang sudah diaransemen maka chord progressive
harus sesuai dengan aransemennya.
2 Ketika kita mengiringi sebuah paduan suara SATB maka chord progressive harus sesuai de-
ngan chord SATB nya.
3 Ketika interlude atau intro dan kita main sendiri maka kita lebih bebas membuat chord pro -
gressive.
1=C G G7 C C
S 2 2 4 2 7 1 3
A 5 5 7 7 5 5 5
T 7 7 2 2 7 1 1
B 4 2 5 5 4 3 1
Penggalan melodi yang persis sama ternyata bisa dibuat chord progressive yang sama sekali ti -
dak sama.
Tetapi jangan lupa ketika kita sudah masuk ke SATB maka aransemen vokal itu harus kita ikuti
chord progressivenya sehingga yang kita ikuti adalah yang pertama.
BAB IX
PENTATONIS DALAM MUSIK ETNIK
1 Pengertian :
a Musik etnik
Adalah musik yang berkaitan dengan budaya daerah atau suku tertentu sehingga warna
musiknyapun khas dengan daerah atau suku tersebut.
b Pentatonis
Tangga nada yang terdiri atas lima nada berurutan
Nada nada dalam pentatonis etnik sebenarnya tidaklah selalu sama frekuensinya dengan
c d e f g dst atau do re mi fa sol dst, namun untuk memudahkan pendekatan dan pemaham
an maka di nsini kita miripkan saja.
Contoh :
tangga nada pelog dalam gamelan jawa : ji ro lu ma nem
adalah mirip dengan : mi fa sol si do
2 Chord pentatonis
Sebenarnya permainan musik etnik seperti gamelan jawa tidak mengenal accord karena na-
da nada yang ada dimainkan seperti memainkan melodi. Namun sekali lagi untuk memudah-
kan pendekatan dan pemahaman disini kita miripkan saja.
Accord I
Berisi nada nada 1( do ) 3 ( mi ) dan 5 ( sol )
Accord III
Berisi nada nada mi sol dan si
Accord IV
Berisi nada nada fa dan do
Accord V
Berisi nada nada sol si dan fa
15
Contoh :
Variasi lain :
Tangan kanan 3 71 3 434 5 7 5 434 5 7 5 4343 3
7 1 3 7 3 7 1
Tangan kiri III I III V III V I
Bass kaki 3 I 3 5 3 7 1
Variasi variasi itu bisa kita buat sendiri supaya iringan nampak lebih hidup dan kaya.
Semakin sering kita mencoba membuat dan mempraktekkannya maka akan semakin menjadi
gaya iringan kita sehingga nantinya akan muncul dengan sendirinya tanpa harus berpikir sulit.
16
BAB X
CARA CEPAT ( JALAN PINTAS ) MENJADI SEORANG ORGANIS
d f a e g b e g b f a c f a c
d e e f f
g b d g b d a c e a c e b d f
g g a a b
b d f c e g
b c
Latihlah dari tempo lambat makin cepat dan akhirnya sangat cepat dengan register
piano dan dengan sustain
17
2 Lakukan hal seperti nomor 1 diatas tetapi dari nada tinggi ke rendah
Kn c e g c e g d f a d f a
Kr( acc. ) C C d d
Bass c c d d
e g b e g b f a c f a c g b d
e e F F G
e e f f f
g b d a c e a c e b d f b d f
G a a G G
g a a g g
c e g c e g
C C
c c
Latihlah dari tempo lambat makin cepat dan akhirnya sangat cepat dengan register
piano dan dengan sustain
Waktu yang anda butuhkan untuk step ini adalah setengah sampai satu jam perhari
Anda bisa melakukan latihan dua sampai tiga kali perhari.
kalimat, ma
da yang ha -
yanh terletak
n lagu yang
an membaca,
mbiasakan
pat sampai
jadi satu ke
ya bedanya
mundur 11/2
C mundur
20
nada dasar
mukan urutan
maka B ada
menentukan
ebuah parti
tuk memper-
gan nada ke
dalah C-F-G
( A ) lalu kem
21
minor atau
inor dari A
II
22
s sesuai de-
hord pro -
dnya karena
23
ma sekali ti -
gga warna
nya dengan
an pemaham
karena na-
memudah-
24
kan seperti
cord yang di
emungkinan
25
aya susun de
untuk segera
ya membu -
26
paling enak