(Musica Mundial)
1. Intonasi
Seberapa betul penyanyi menyanyikan nada pada tone/tonal yang
sebenarnya, menyangkut:
2. Sound Quality
Bagaimana paduan suara mempresentasikan bunyi:
Nada dasar
Birama
Harga/nilai not
Not-not setengah/nada kromatis
Pitch/ketepatan nada
Modulasi
Tempo dan dinamika
Kalimat/kata per kata
Performance/penampilan
Ekspresi
Penjiwaan
Interpretasi (syair, lagu, pencipta, arranger, sejarah lagu, kesesuaian
syair-not-dinamika-tempo)
Diction/diksi dan pengucapan kata demi kata yang benar dan jelas
(vokal dan konsonan – vowel dan diftong)
Phrasing/frasering, yakni cara mengartikulasikan suatu kalimat lagu
dengan memberi tanda yang jelas untuk mengambil nafas
Breathing/kontrol bernafas
Sehati – padu – harmoni
TUGAS TUGAS SEKOLAH
Kamis, 31 Desember 2015
Kata Pengantar
Alhamdulillah Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, zat yang Maha Indah dengan
segala keindahan-Nya, zat yang Maha Pengasih dengan segala kasih sayang-Nya, yang terlepas dari
segala sifat lemah semua makhluk-Nya. Alhamdulillah berkat Rahmat dan Hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam mahabbah semoga senantiasa dilimpah curahkan
kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai pembawa risalah Allah terakhir dan penyempurna seluruh
risalah-Nya. Akhirnya, dengan segala kerendahan hati izinkanlah kami untuk mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya kepada rekan-rekan dan semua belah pihak yang telah memberikan motivasi dalam
rangka menyelesaikan makalah ini. Untuk itu kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bpk.Asep
Mahmud selaku guru “Seni Budaya” yang telah memberikan bimbingan dan motivasi selama ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT, memberikan balasan atas kebaikan,
yang telah diberikan kepada kami. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang sifatnya konstruktif serta membangun sangat diharapkan oleh kami.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkompeten.
Amin…
DAFTAR ISI
Judul ..................................................................................................... i
Pendahuluan .......................................................................................
Pembahasan .......................................................................................
Penutup ..............................................................................................
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
. Tujuan
Mengembangkan dan melestarikan budaya bangsa khususnya Indonesia
.Manfaat:
Bagi Pembaca:
Para pembaca yang belum mengenal seni terutama seni rupa murni (lukisan) akan lebih mengenal dan
diupayakan akan lebih mencintai apa yang dikatakan sebagai seni. Sehingga diharapkan dengan
mencintai seni maka dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara akan menjadi lebih
harmonis, dan saling menghargai perbedaan persepsi, bukan hanya diseni saja tapi dalam segi aspek
kehidupannya
Bagi yang sudah mencintai seni, diharapkan akan menambah wawasan tentang seni musik yang ada di
Indonesia, sehingga dapat menambah pengetahuan, yang nantinya dapat digunakan untuk bekal
mengarungi dunia ini
Bagi Penulis:
Diharapkan dengan adanya kliping ini bukan hanya kliping ini saja yang akan disusun oleh penulis, tetapi
diharapkan akan muncul kliping-kliping yang lain yang lebih berguna lagi bagi semua pihak yang
membacanya, terutama bagi para pembaca ataupun pencinta seni terutama seni musik.
Seni rupa murni masing-masing daerah memiliki ciri khas tersendiri. Ciri khas
tersebut menjadikan karya seni rupa murni daerah setempat memiliki keunikan.
Keunikan tersebut dapat berupa tema, corak, teknik, bahan, dan bentuk
karyanya. Seni rupa murni daerah setempat merupakan karya seni rupa murni
yang memiliki nilai-nilai budaya daerah setempat. Seperti karya seni lukis Ubud
(Gianyar, Bali), seni lukis Sokaraja (Banyumas), seni patung Muntilan
(Magelang), seni patung keramik (Bantul, Yogyakarta), patung Asmat (Papua),.
Masing-masing karya seni rupa murni tersebut memiliki keunikan yang dapat
menjadi ciri khas suatu daerah.
Seni rupa murni mengacu kepada karya-karya yang hanya untuk tujuan
pemuasan eksresi pribadi, sementara kriya dan desain lebih menitikberatkan fungsi dan
kemudahan produksi. Sedangkan seni rupa terapan adalah seni yang menjadikan fungsi
sebagai tujuan utama dimana kreativitas artistik hanyalah komponen yang
melengkapinya .
Seni rupa murni diciptakan berdasarkan kreativitas ekspresi yang sangat pribadi (lukis,
patung, grafis, keramik). Namun dalam hal tertentu, karya seni rupa murni itu dapat
pula diperjualbelikan atau memiliki fungsi sebagai benda pajangan dalam sebuah
ruangan. Ciri seni rupa murni ini adalah memiliki motif dan teknik pembuatannya yang
khas dan beragam.
Seni murni adalah seni rupa yang megutamakan fungsi keindahan atau hanya untuk
dinikmati nilai atau mutu seninya dengan indra penglihatan.
Fungsi Seni Rupa Murni
Seni rupa daerah menurut fungsinya dapat dibagi menjadi dua yaitu seni rupa
murni dan seni rupa terapan. Seni rupa murni atau fine art merupakan karya seni
rupa yang berfungsi untuk memuaskan batin atau di dalam penciptaannya lebih
mengutamakan nilai keindahannya. Seni rupa murni adalah gagasan manusia
yang berisi nilai-nilai budaya yang diekspresiakan melalui pola kelakuan tertentu
dengan media titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang yang
ditata dengan prinsip tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan
bermakna. Penciptaan karya seni rupa murni atau fine art biasanya memiliki
keunikan atau ciri khas tersendiri. Ciri khas ini di dasarkan pada tema, corak atau
gaya, teknik serta bahan dan bentuk karya seni tersebut.
Sedangkan seni rupa terapan atau aplied art merupakan karya seni rupa yang
mempunyai fungsi sebagai benda kebutuhan sehari-hari. Karya seni rupa
terapan selain diciptakan sebagai benda praktis juga dapat dinikmati
keindahannya.
Para ahli berpendapat bahwa seni rupa Barat modern pada dasarnya bersumber
dari zaman Yunani dan Romawi
yang disebut zaman Klasik. Kebudayaan Yunani tersebut dibawa ke Eropa Barat
melalui Roma.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada awal abad ke-19
menyebabkan munculnya berbagai
produk. Keadaan ini akhirnya mengubah berbagai aspek kehidupan manusia, tak
terkecuali di bidang seni rupa.
Perhatian manusia cenderung pada hal-hal yang bersifat material, hal ini
menyebabkan pemberontakan
seniman. Pemberontakan seniman termanifestasikan dalam bentuk-bentuk
kreativitas, sehingga di dunia
perkembangan seni rupa lahir aliran-aliran dalam seni rupa yang saling
menerusakan atau menentang aliran-
aliran sebelumnya.
Macam-macam aliran:
1. Aliran Neo-Klasik
Pecahnya revolusi Perancis pada tahun 1789, merupakan titik akhir dari
kekuasaan feodalisme di Perancis yang pengaruhnya terasa juga ke bagian-
bagian dunia lainnya. Revolusi ini tidak hanya perubahan tata politik dan tata
social, tetapi juga menyangkut kehidupan seni. Para seniman menjadi bebas
dalam memperturutkan panggilan hati masing-masing, dimana mereka berkarya
bukan karena adanya pesanan, melainkan semata-mata ingin melukis saja.
Maka dengan demikian mulailah riwayat seni lukis modern dalam sejarah yang
ditandai dengan individualisasi dan isolasi diri. Jacques Louis David adalah
pelukis pertama dalam babakan modern. Pada tahun 1784, David melukiskan
“SUMPAH HORATII”. Lukisan ini menggambarkan Horatius , bapak yang berdiri
di tengah ruangan sedang mengangkat sumpah tiga anak laki-lakinya yang
bergerombol di kiri, sementara anak perempuannya menangis di sebelah kanan.
2. Aliran Romantisme
Romantisme, yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya mengandung cerita,
baik cerita binatang maupun manusia. Pelukis yang beraliran romantisme ini
adalah Raden Saleh, F. Goya (Spanyol), Turner (Inggris), Rubens
(Belanda). Aliran Romantisme merupakan pemberontakan terhadap aliran Neo-
Klasik, dimana Jean Jacques Rousseau mengajak kembali pada alam, sebagai
manusia yang tidak hanya memiliki pikiran tetapi juga memiliki perasaan dan
emosi.
Contoh:
Judul : Perkelahian dengan singa atau antara hidup & mati
Aliran : Romantisme
Tahun : 1870
Keterangan Lukisan :
Seekor singa yang sangat buas menyerang seorang yang sedang menunggang
kuda. Kebuasan singa tersebut dapat dilihat dari taring, mata, kuku, serta
gerakan yang sangat agresif. Singa tersebut menangkap penunggang kuda
dengan penuh kemarahan. Penunggang kuda berusaha mati-matian untuk
mempertahankan diri. Pertahanan diri orang tersebut dapat kita lihat dengan
usahanya untuk membunuh singa tersebut dengan menembakkan pistolnya ke
arah dada singa. Sementara ketakutan kuda sangat terlihat dari matanya yang
melirik kearah singa, berharap singa tersebut segera menjauh. Dengan latar
belakang alam terbuka, sangat memperjelas obyek yang menjadi focus
apresiasi.
3. Aliran Realisme
Realisme merupakan aliran yang memandang dunia tanpa ilusi, mereka
menggunakan penghayatan untuk menemukan dunia. Realisme, yaitu aliran seni
rupa yang penggambarannya sesuai dengan kenyataan hidup. Perupa yang
beraliran realis. Salah seorang tokoh Realisme yang bernama “Courbet” dari
Perancis mengatakan :
4. Aliran Naturalisme
Aliran Naturalisme adalah aliran yang mencintai dan memuja alam dengan
segenap isinya. Penganut aliran ini berusaha untuk melukiskan keadaan alam,
khususnya dari aspek yang menarik, sehingga lukisan Naturalisme selalu
bertemakan keindahan alam dan isinya. Naturalisme, yaitu aliran seni rupa yang
penggambarannya alami atau sesuai dengan keadaan alam. Pelukis beraliran
naturalisme adalah Abdullah Suryosubroto, Basuki Abdullah, M. Pirngadi,
Wakidi, Claude, Rubens, Constable.
5. Aliran Impresionis
Apabila ada orang mendengar istilah Impresionisme, maka asosiasi mereka
biasanya tertuju pada lukisan-lukisan yang impresif, yaitu lukisan yang agak
kabur dan tidak mendetail. Claud Monet bukan tokoh impresionisme, tetapi aliran
impresionisme banyak diilhami oleh penemuan-penemuan Claud Monet dalam
setiap lukisannya. Seorang tokoh impresionisme dari Prancis bernama Piere
Auguste Renoir (1841-1919).
Pelukis ini sangat gemar melukis wanita, baik dalam kondisi berpakaian maupun
tanpa busana. Lukisan impresionis sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca,
karena melukis dilakukan di luar studio. Lukisan impresionis biasanya tidak
mempunyai kontur yang jelas dan nampak hanya efek-efek warna yang
membentuk wujud tertentu.
6. Aliran Ekspresionisme
Pada tahun 1990-an, para pelukis mulai tidak puas dengan karya yang hanya
menonjolkan bentuk-bentuk objek. Mereka mulai menggali hal-hal yang
berhubungan dengan batin, sehingga muncullah aliran ekspresionisme. Vincent
Van Gogh (1850) adalah tokoh yang menjadi tonggak kemunculan aliran
ekspresionisme dan tokoh lain yang mengikuti adalah Paul Cezanne, Paul
Gauguin, Emil Nolde dan di Indonesia yaitu Affandi. Ekspresionisme merupakan
aliran yang melukiskan aktualitas yang sudah didistorsikan ke arah suasana
kesedihan, kekerasan ataupun tekanan batin.
Pelukis fauvisme cenderung melukis apa yang mereka sukai tanpa memikirkan
isi dan arti dari sebuah lukisan yang dibuat. Maurice De Vlaminck, merupakan
tokoh fauvisme yang banyak terinspirasi oleh goresan warna Vincent Van Gogh,
sampai-sampai ia berkata ; Saya lebih mencintai Van Gogh dari pada Ayah saya.
8. Aliran Kubisme
Kubisme, yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya berupa bidang segi
empat atau bentuk dasar kubus. Bentuk dasar bidang seperti segitiga,
segiempat, lingkaran, jajaran genjang, elips, dan bentuk-bentuk bidang lainnya.
Pelukis beraliran ini antara lain Pablo Picasso, But Mochtar, Srihadi, Fajar Sidik,
Mochtar Apin.
9. Aliran Abstraksionisme
Aliran Abstraksionime adalah aliran yg berusaha melepaskan diri dari sensasi-
sensasi atau asosiasis figuratif suatu obyek. Aliran Abstraksionis di bedakan
menjadi dua yaitu:
1.Abstrak kubistis
Yaitu abstrak dalam bentuk geometrik murni seperti lingkaran kubus dan segi
tiga
Tokoh aliraran ini berasal dari Rusia yaitu Malivich [1913]
2.Abstrak Nonfiguratif
Yaitu abstrak dalam arti seni lukis haruslah murni sebagai ugkapan perasaan,
di mana garis mewakili garis ,warna mewakili warna dan sebagainya. Bentuk
alami ditinggalkan sama sekali. Tokohnya adalah Wassily kadinsky, Naum
Goba.
Severin
Gialomo Balla
Perang yg tak kunjung padam memberi kesan hilangnya nilai sosial dari nilai
estetika di muka bumi, sehinga pandangan dadaisme tidak ada estetika dalam
karya seni. Tokoh Dadisme adalah Paul klee, Scwitters Tritan Tzara, Maron
Janco dll.
Aliran surealis banyak di pengaruhi oleh teori analisis psikologis. Sigmund Freud
mengenai ketidak sadaran dalam anatomisme dan impian. Surealisme sering
tampil tidak logis dan penuh fantasi, seakan-akan melukis dalam mimpi.
PENUTUP
Kesimpulan :
3.1 Kesimpulan.
Seni rupa murni (Fine Art) adalah Seni rupa yang dalam proses pembuatan dan tujuannya
mengarah pada kepuasan batin si seniman penciptanya tersebut. Seni rupa murni bentuknya
diciptakan dan diwujudkan orang, sebagai curahan hati nurani yang sangat indah sekali.
Didalam seni rupa murni terdapat berbagai macam aliran-aliran, seperti yang sudah kita pelajari
tadi. Semua aliran itu dituangkan dalam suatu karya seni rupa murni. Aliran-aliran itu memiliki
sejarah yang panjang yang dibangun oleh para tokoh baik dari mancanegara maupun dari
dalam negeri. Dengan mempelajari aliran-aliran tersebut diharapkan agar tumbuh rasa cinta
tanah air dan keinginan untuk mempertahankannya. Semoga bermanfaat.
Wassalamualaikum wr.wb
Daftar Pustaka
o http://wisnujadmika.wordpress.com/2013/02/26/seni-rupa-smp-kelas-ix/
o http://dc336.4shared.com/doc/UeDdGa-7/preview.html
o http://eko-seni-budaya-sma.blogspot.com/p/apresiasi-seni_29.html
o http://anggylesmana.wordpress.com/2011/10/30/tugas-seni-budaya/
o http://irpansenibudaya.blogspot.com/2013/11/romantisme.html
o http://aylaislala.blogspot.com/2013/12/tugas-kliping-budaya-daerah-jawa.html
Iklan