Anda di halaman 1dari 18

Kriteria Penilaian

1. Kriteria Penilaian Lomba dalam Pesparawi ini meliputi :


a. Intonation (ketepatan dan kemurnian nada)
b. Sound quality (kualitas suara)
c. Fidelity to the score (kesesuaian dengan partitur)
d. Overall artistic impression (kesan artistik secara keseluruhan)
Butir a dan b merupakan evaluasi teknis, sedangkan butir c dan d merupakan evaluasi artistik.
2. Penilaian penampilan setiap lagu ditentukan berdasarkan butir a, b, c dan d dengan rentang nilai
(interval) 40-100 (bilangan bulat).

KRITERIA PENILAIAN PADUAN SUARA

(Musica Mundial)

Aspek-aspek yang dinilai:

1. Intonasi
Seberapa betul penyanyi menyanyikan nada pada tone/tonal yang
sebenarnya, menyangkut:

 Konsistensi tone secara keseluruhan dari setiap lagu yang dibawakan


 Konsistensi tone secara keseluruhan dengan menggunakan semua
register
 Konsistensi tone dengan semua vowel
 Kualitas nada-nada tinggi
 Kualitas nada-nada rendah
 Kualitas nada-nada tengah
 Memulai dan mengakhiri lagu dengan baik (start/attack dan cut
off/ending)
 Ketepatan pitch, baik pada saat masuk, saat menyanyi, maupun saat
mengakhiri
 Vitalitas vokal (suara harus hidup, tidak datar, apalagi kering)
 Irama yang dinyanyikan harus tepat karena mempengaruhi accent and
stress

2. Sound Quality
Bagaimana paduan suara mempresentasikan bunyi:

 Power yang baik (bukan volume suara: kuat atau lemah)


 Vitalitas vokal yang baik dan terkontrol
 Menggunakan register vokal yang benar (placement vokal yang baik
dan benar)
 Kualitas tone dan produksi vokal harus baik (suara yang bersih dan
jernih atau suara yang gelap: bright and clear voice, or dark voice)
 Homogenitas suara (warna suara yang menyatu)
 Blending/ballance: keseimbangan dan keterpaduan yang utuh antar
suara individu (tidak ada suara individu yang menonjol)
 Dynamic/dinamika yang baik (bukan dalam arti suara yang kuat/loud)
 Keseimbangan dan perbedaan/kontras yang jelas antar bagian dan
antar level/tingkatan:
“ppp – pp – p – mp – mp – mf – f – ff – fff; cres. – decres.”
 Power vokal yang artistik: manis, lembut, kokoh, bertenaga
 Resonansi dan proyeksi vokal yang baik

3. Fidelity to the Score


Bagaimana paduan suara menyanyikan lagu sesuai dengan partitur:

 Nada dasar
 Birama
 Harga/nilai not
 Not-not setengah/nada kromatis
 Pitch/ketepatan nada
 Modulasi
 Tempo dan dinamika
 Kalimat/kata per kata

4. Overall Artistic Impression


Bagaimana paduan suara menyampaikan pesan dengan jelas sehingga
tergambar suasana riang,  gembira, semangat, sedih, membuat “bulu kuduk
berdiri”. Hal-hal ini menyangkut:

 Performance/penampilan
 Ekspresi
 Penjiwaan
 Interpretasi (syair, lagu, pencipta, arranger, sejarah lagu, kesesuaian
syair-not-dinamika-tempo)
 Diction/diksi dan pengucapan kata demi kata yang benar dan jelas
(vokal dan konsonan – vowel dan diftong)
 Phrasing/frasering, yakni cara mengartikulasikan suatu kalimat lagu
dengan memberi tanda yang jelas untuk mengambil nafas
 Breathing/kontrol bernafas
 Sehati – padu – harmoni
TUGAS TUGAS SEKOLAH
Kamis, 31 Desember 2015

TUGAS SEKOLAH : MAKALAH ALIRAN-ALIRAN SENI


RUPA LENGKAP
MAKALAH SENI RUPA

Kata Pengantar

       Alhamdulillah Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, zat yang Maha Indah dengan
segala keindahan-Nya, zat yang Maha Pengasih dengan segala kasih sayang-Nya, yang terlepas dari
segala sifat lemah semua makhluk-Nya. Alhamdulillah berkat Rahmat dan Hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam mahabbah semoga senantiasa dilimpah curahkan
kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai pembawa risalah Allah terakhir dan penyempurna seluruh
risalah-Nya. Akhirnya, dengan segala kerendahan hati izinkanlah kami untuk mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya kepada rekan-rekan dan semua belah pihak yang telah memberikan motivasi dalam
rangka menyelesaikan makalah ini. Untuk itu kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bpk.Asep
Mahmud selaku guru “Seni Budaya” yang telah memberikan bimbingan dan motivasi selama ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT, memberikan balasan atas kebaikan,
yang telah diberikan kepada kami. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang sifatnya konstruktif  serta membangun sangat diharapkan oleh kami.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkompeten.
Amin…

………………., 03 November 2015

DAFTAR ISI

Judul  .....................................................................................................    i

Kata Pengantar  .....................................................................................    ii

Daftar Isi  ................................................................................................   iii


BAB I  ......................................................................................................      

   Pendahuluan  .......................................................................................    

          4.1. Latar Belakang  ........................................................................ 

          4.2. Tujuan  .....................................................................................   

          4.3. Manfaat  .................................................................................

BAB II  ......................................................................................................  

   Pembahasan   .......................................................................................    

          5.1. Seni rupa murni  .....................................................................    

          5.2. Pengertian seni rupa murni....................................................    

          5.2. Sejarah aliran aliran ...............................................................    

          5.3. Pengertian aliran-aliran seni rupa murni  ..............................   

          5.4. Tokoh tokoh aliran .................................................................    

          5.5. Contoh contoh lukisan  ..........................................................    

BAB III  ...................................................................................................    

   Penutup  ..............................................................................................    

          6.1. Kesimpulan  ...........................................................................    

          6.2. Saran  .....................................................................................    

Daftar Pustaka  .....................................................................................    

iii

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.


Seni sebagai suatu bentuk ekspresi seniman memiliki sifat-sifat kreatif, emosional, individual, abadi dan
universal. Sesuai dengan salah satu sifat seni yakni kreatif, maka seni sebagai kegiatan manusia selalu
melahirkan kreasi-kreasi baru, mengikuti nilai-nilai yang berkembang di masyarakat.
Seni juga merupakan hal yang menjadikan dunia terasa indah, tanpa seni tidak ada yang dapat dirasakan
begitu indah. Tuhan menciptakan dunia dan seluruh kekayaan yang ada di dalamnya dengan seni dan
penuh dengan keindahan. Hal ini dapat terlihat dari beragamnya warna yang ada dalam dunia ini, air
bewarna bening, tanah bewarna coklat, pepohonan yang berwarna hijau, langit bewarna biru. Semua
diciptakan penuh dengan seni, sampai kepada ciptaan-Nya yang paling megah dan penuh dengan seni,
yaitu manusia.
Setiap manusia adalah seniman, disadari ataupun tidak karena manusia adalah suatu karya seni Tuhan
Yang Maha Kuasa. Sehingga dapat dikatakan bahwa dimanapun manusia berada yang adalah makhluk
Tuhan yang diciptakan penuh dengan seni akan selalu melakukan seni dengan cara-cara dan
kebudayaannya masing-masing.
Berkesenian adalah salah satu ekpresi proses kebudayaan manusia. kesenian adalah salah satu ciri
utama suatu kebudayaan. Bagi manusia kesenian memiliki dua dimensi, yaitu dimensi budaya
(pemerdekaan diri) dan dimensi fungsional (kegunaan, efisiensi, teknis dan komersil
Seni lukis merupakan salah satu bidang seni yang terus berkembang sesuai dengan kemajuan zaman,
namun bila dibandingkan dengan bidang seni lain, seni lukis masih tertinggal. Seperti misalnya seni
musik, dengan banyaknya kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan memacu pertumbuhan bidang ini
semakin berkembang dengan cepat. Untuk memperlancar tujuan yang akan dicapai dalam pendidikan
dan untuk mendukung proses belajar mengajar diperlukan sarana dan prasarana yang memadai, salah
satunya adalah perlu dikembangkannya pendidikan dalam bidang seni dan budaya.
Hal ini dikarenakan seni dan budaya merupakan perluasan dan pendalaman dalam bidang seni di
Indonesia, seni menjadi sumber gagasan masyarakat untuk menghasilkan karya seni dan Budaya yang
beragam.
Seni berkembang seiring dengan kemajuan zaman, yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk
memajukan karya seni.

. Tujuan
Mengembangkan dan melestarikan budaya bangsa khususnya Indonesia

Menciptakan rasa cinta tanah air

Mengembangkan rasa kepedulian terhadap budaya

Memberi pengetahuan di bidang kerajinan khusunya lukisan

.Manfaat:

         Mengetahui Sejarah perkembangan seni rupa murni dari tahun ke tahun

         Mengetahui pengertian seni rupa murni beserta fungsinya

          Mengetahui macam-macam aliran


o   Mengetahui pengertian aliran-aliran

o   Mengetahui sejarah-sejarah aliran

o   Mengetahui tokoh-tokoh aliran beserta karyanya

         Bagi Pembaca:

Para pembaca yang belum mengenal seni terutama seni rupa murni (lukisan) akan lebih mengenal dan
diupayakan akan lebih mencintai apa yang dikatakan sebagai seni. Sehingga diharapkan dengan
mencintai seni maka dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara akan menjadi lebih
harmonis, dan saling menghargai perbedaan persepsi, bukan hanya diseni saja tapi dalam segi aspek
kehidupannya

         Bagi Pencinta Seni:

Bagi yang sudah mencintai seni, diharapkan akan menambah wawasan tentang seni musik yang ada di
Indonesia, sehingga dapat menambah pengetahuan, yang nantinya dapat digunakan untuk bekal
mengarungi dunia ini

         Bagi Penulis:

Diharapkan dengan adanya kliping ini bukan hanya kliping ini saja yang akan disusun oleh penulis, tetapi
diharapkan akan muncul kliping-kliping yang lain yang lebih berguna lagi bagi semua pihak yang
membacanya, terutama bagi para pembaca ataupun pencinta seni terutama seni musik.

SENI RUPA MURNI


Ragam seni rupa murni di wilayah Nusantara sangat bervariasi jenisnya. Ragam
seni rupa murni tersebut dipengaruhi oleh budaya yang ada di masing-masing
daerah. Sehingga karya seni rupa tersebut merupakan hasil karya seni rupa
daerah setempat. Seni rupa murni merupakan hasil karya seni rupa yang hanya
dinikmati keindahannya saja. Sedangkan karya seni rupa terapan merupakan
hasil karya seni rupa yang berfungsi sebagai benda pakai untuk kehidupan
sehari-hari. Karya seni rupa murni daerah setempat merupakan karya seni rupa
yang dihasilkan oleh masing-masing daerah di wilayah Nusantara. Sehingga seni
rupa murni ini memiliki sifat kedaerahan atau tradisional.

Seni rupa murni masing-masing daerah memiliki ciri khas tersendiri. Ciri khas
tersebut menjadikan karya seni rupa murni daerah setempat memiliki keunikan.
Keunikan tersebut dapat berupa tema, corak, teknik, bahan, dan bentuk
karyanya. Seni rupa murni daerah setempat merupakan karya seni rupa murni
yang memiliki nilai-nilai budaya daerah setempat. Seperti karya seni lukis Ubud
(Gianyar, Bali), seni lukis Sokaraja (Banyumas), seni patung Muntilan
(Magelang), seni patung keramik (Bantul, Yogyakarta), patung Asmat (Papua),.
Masing-masing karya seni rupa murni tersebut memiliki keunikan yang dapat
menjadi ciri khas suatu daerah.

Pengertian Seni Rupa Murni (Fine Art).


Seni rupa murni (Fine Art) adalah Seni rupa yang dalam proses pembuatan dan
tujuannya mengarah pada kepuasan batin si seniman penciptanya tersebut. Seni rupa
murni bentuknya diciptakan dan diwujudkan orang, sebagai curahan hati nurani yang
sangat indah sekali.
Seni rupa murni disebut juga dengan seni indah (Fine Art) yaitu seni yang semata-mata
hanya terikat pada kepentingan estetik dan ekspresi perupa.
Karya seni rupa murni diciptakan dengan tujuan sebagai sarana atau media berekspresi,
berkomunikasi, rekreasi, dan terapi.
Karya Seni Rupa Murni (Fine Art); yaitu Sebuah karya seni rupa murni mengutamakan
nilai ekspresi perupanya dibandingkan nilai terapannya. Gagasan, media, teknik, proses,
dan keahlian berkarya seorang perupa dominan dalam hal ini. Contohnya adalah lukisan,
grafis, patung, seni ukir,dan ragam hias.
Seni rupa murni biasa juga merupakan istilah untuk menyebut salah satu jenis seni rupa,
yang dilandasi oleh tujuan untuk memenuhi kebutuhan akan kepuasan batin seniman
penciptanya.

Seni rupa murni mengacu kepada karya-karya yang hanya untuk tujuan
pemuasan eksresi pribadi, sementara kriya dan desain lebih menitikberatkan fungsi dan
kemudahan produksi. Sedangkan seni rupa terapan adalah seni yang menjadikan fungsi
sebagai tujuan utama dimana kreativitas artistik hanyalah komponen yang
melengkapinya .
Seni rupa murni diciptakan berdasarkan kreativitas ekspresi yang sangat pribadi (lukis,
patung, grafis, keramik). Namun dalam hal tertentu, karya seni rupa murni itu dapat
pula diperjualbelikan atau memiliki fungsi sebagai benda pajangan dalam sebuah
ruangan. Ciri seni rupa murni ini adalah memiliki motif dan teknik pembuatannya yang
khas dan beragam.
Seni murni adalah seni rupa yang megutamakan fungsi keindahan atau hanya untuk
dinikmati nilai atau mutu seninya dengan indra penglihatan.
Fungsi Seni Rupa Murni
Seni rupa daerah menurut fungsinya dapat dibagi menjadi dua yaitu seni rupa
murni dan seni rupa terapan. Seni rupa murni atau fine art merupakan karya seni
rupa yang berfungsi untuk memuaskan batin atau di dalam penciptaannya lebih
mengutamakan nilai keindahannya. Seni rupa murni adalah gagasan manusia
yang berisi nilai-nilai budaya yang diekspresiakan melalui pola kelakuan tertentu
dengan media titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang yang
ditata dengan prinsip tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan
bermakna. Penciptaan karya seni rupa murni atau fine art  biasanya memiliki
keunikan atau ciri khas tersendiri. Ciri khas ini di dasarkan pada tema, corak atau
gaya, teknik serta bahan dan bentuk karya seni tersebut.

Sedangkan seni rupa terapan atau aplied art merupakan karya seni rupa yang
mempunyai fungsi sebagai benda kebutuhan sehari-hari. Karya seni rupa
terapan selain diciptakan sebagai benda praktis juga dapat dinikmati
keindahannya.

 Sebagai sarana ritual keagamaan


 Sebagai sarana pendidikan moral masyarakat
 Sebagai sarana pengungkapan ekspresi pribadi.
 Sebagai sarana untuk mengenang suatu peristiwa tertentu.
Mempelajari seni rupa pada dasarnya mempelajari peradaban manusia.

Sejarah peradaban tidak dapat dipisah-pisahkan, karena pada dasarnya

kesenian antar bangsa memberi dan menerima pengaruh. Namun untuk


mempermudah cara mempelajarinya perlu diadakan pengelompokkan.

Secara kronologis sejarah seni rupa manca negara/ dunia dapat


dikelompokkan sebagai berikut.
1.Seni Rupa Timur Purba
a.Seni Mesir.
b.Seni Mesopotamia.
c.Seni Mediterania.
2.Seni Rupa Eropa Klasik.
a.Seni Yunani
b.Seni Romawi.
3.Seni Abad Pertengahan.
a.Seni Masa Pembenyukan
b.Seni Masa Gemilang.
c.Seni MAsa Kemunduran.
4.Seni Renaissance
a.Seni Renaissance.
b.Seni Barok.
c.Seni Rococo.
5.Seni Modern.

Para ahli berpendapat bahwa seni rupa Barat modern pada dasarnya bersumber
dari zaman Yunani dan Romawi
yang disebut zaman Klasik. Kebudayaan Yunani tersebut dibawa ke Eropa Barat
melalui Roma.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada awal abad ke-19
menyebabkan munculnya berbagai
produk. Keadaan ini akhirnya mengubah berbagai aspek kehidupan manusia, tak
terkecuali di bidang seni rupa.
Perhatian manusia cenderung pada hal-hal yang bersifat material, hal ini
menyebabkan pemberontakan
seniman. Pemberontakan seniman termanifestasikan dalam bentuk-bentuk
kreativitas, sehingga di dunia
perkembangan seni rupa lahir aliran-aliran dalam seni rupa yang saling
menerusakan atau menentang aliran-
aliran sebelumnya. 

Macam-macam aliran:

1. Aliran Neo-Klasik
Pecahnya revolusi Perancis pada tahun 1789, merupakan titik akhir dari
kekuasaan feodalisme di Perancis yang pengaruhnya terasa juga ke bagian-
bagian dunia lainnya. Revolusi ini tidak hanya perubahan tata politik dan tata
social, tetapi juga menyangkut kehidupan seni. Para seniman menjadi bebas
dalam memperturutkan panggilan hati masing-masing, dimana mereka berkarya
bukan karena adanya pesanan, melainkan semata-mata ingin melukis saja.

Maka dengan demikian mulailah riwayat seni lukis modern dalam sejarah yang
ditandai dengan individualisasi dan isolasi diri. Jacques Louis David adalah
pelukis pertama dalam babakan modern. Pada tahun 1784, David melukiskan
“SUMPAH HORATII”. Lukisan ini menggambarkan Horatius , bapak yang berdiri
di tengah ruangan sedang mengangkat sumpah tiga anak laki-lakinya yang
bergerombol di kiri, sementara anak perempuannya menangis di sebelah kanan.

Lukisan ini tidak digunakan untuk kenikmatan, melainkan untuk mendidik,


menanamkan kesadaran anggota masyarakat atas tanggung jawabnya terhadap
Negara. J.L. David merupakan pelopor aliran Neo-Klasik, dimana lukisan Neo-
Klasik bersifat Rasional, objektif, penuh dengan disiplin dan beraturan serta
bersifat klasik.

Ciri-cirinya Lukisan Neo-Klasik :


a.Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis.
b.Bentuk selalu seimbang dan harmonis.
c.Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis.
d.Raut muka tenang dan berkesan agung.
e.Berisi cerita lingkungan istana.
f.Cenderung dilebih-lebihkan.

Tokoh penerus J.L. David dalam Neo-Klasik adalah JEAN AUGUAST


DOMINIQUE INGRES (1780-1867)

2. Aliran Romantisme
Romantisme, yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya mengandung cerita,
baik cerita binatang maupun manusia. Pelukis yang beraliran romantisme ini
adalah Raden Saleh, F. Goya (Spanyol), Turner (Inggris), Rubens
(Belanda). Aliran Romantisme merupakan pemberontakan terhadap aliran Neo-
Klasik, dimana Jean Jacques Rousseau mengajak kembali pada alam, sebagai
manusia yang tidak hanya memiliki pikiran tetapi juga memiliki perasaan dan
emosi. 

Lukisan-lukisan romantisme cenderung menampilkan :


Hal yang berurusan dengan perasaan seseorang (sangat ditentang dalam aliran
Neo- Klasik)
Eksotik, kerinduan pada masa lalu
Digunakan untuk perasaan dari penontonnya
Kecantikan dan ketampanan selalu dilukiskan

Ciri-ciri aliran Romantisme sebagai berikut :


a.Lukisan mengandung cerita yang dahsyat dan emosional.
b.Penuh gerak dan dinamis.
c.Warna bersifat kontras dan meriah.
d.Pengaturan komposisi dinamis.
e.Mengandung kegetiran dan menyentuh perasaan.
f.Kedahsyatan melebihi kenyataan.

Tokoh-tokhnya antara lain :


a.Eugene Delacroix dan Theodore Gericault
b.Jean Baptiste dan Jean Francois Millet

Tokoh yang betul-betul pemberontak dan pertama kali menancapkan panji-panji


romantisme adalah Teodore Gericault (1791-1824) dengan karyanya yang
berjudul “RAKIT MENDUSA”. Romantisme berasal dari bahasa Perancis
“Roman” (cerita), sehingga aliran ini selalu melukiskan sebuah cerita tentang
perbuatan besar atau tragedy yang dahsyat.

Contoh:

Judul               : Perkelahian dengan singa atau antara hidup & mati

Ukuran           : 265 x 193 cm

Harga              : Rp 975 juta

Pelukis            : Raden Saleh

Aliran              : Romantisme
Tahun                         : 1870

Media             : Lukisan Cat Minyak Di Atas Kanvas

Keterangan Lukisan :

    Keterangan tentang judul karya: J. de Loos-Haaxman, Verlaat Rapport Indie (‘S-


Gravenhage: Mouton & Co, Uitgevers, 1968), bagian Ilustrasi No. 64, judul
lukisan itu tertulis Gevech met leeuw (Perkelahian habis-habisan dengan Singa),
tanpa tahun. Baharudin Marasutan, Raden Saleh …, 1807-1880, p. 37, berjudul
Perkelahian dengan Singa (1870), ukuran 193 x 265 cm, berdasarkan foto arsip
Rijksmuseum Amsterdam. Jim Supangkat, Indonesia Modern Art and Beyond,
(Jakarta: Yayasan Seni Rupa Indonesia, 1997), p. 26, menyertakan data atas
lukisan itu sebagai berikut: Raden Saleh, Between Life and Death, 1870, oil on
canvas, 200 x 230 cm. Jop Ave dkk., Puri Bhakti Renatama, Museum Istana
Kepresidenan Indonesia, 1978, hal 121 justru memiliki judul Pertarungan antara
Hidup dan Mati (1870), sedang dalam terjemah bahasa Inggrisnya tertulis
Struggle with a Lion (1870).

    Seekor singa yang sangat buas menyerang seorang yang sedang menunggang
kuda. Kebuasan singa tersebut dapat dilihat dari taring, mata, kuku, serta
gerakan yang sangat agresif. Singa tersebut menangkap penunggang kuda
dengan penuh kemarahan. Penunggang kuda berusaha mati-matian untuk
mempertahankan diri. Pertahanan diri orang tersebut dapat kita lihat dengan
usahanya untuk membunuh singa tersebut dengan menembakkan pistolnya ke
arah dada singa. Sementara ketakutan kuda sangat terlihat dari matanya yang
melirik kearah singa, berharap singa tersebut segera menjauh. Dengan latar
belakang alam terbuka, sangat memperjelas obyek yang menjadi focus
apresiasi.

3. Aliran Realisme
Realisme merupakan aliran yang memandang dunia tanpa ilusi, mereka
menggunakan penghayatan untuk menemukan dunia. Realisme, yaitu aliran seni
rupa yang penggambarannya sesuai dengan kenyataan hidup. Perupa yang
beraliran realis. Salah seorang tokoh Realisme yang bernama “Courbet” dari
Perancis mengatakan :

“TUNJUKANLAH KEPADAKU MALAIKAT, MAKA AKU AKAN MELUKISNYA,


artinya ia tidak akan melukis sesuatu yang tidak ditunjukkan kepadanya (sesuatu
yang tidak real/nyata). Aliran Realisme selalu melukiskan apa saja yang
dijumpainya tanpa pandang bulu dan tanpa ada idealisasi, distorsi atau
pengolahan-pengolahan lainnya. Gustave Courbet (1819-1877) memandang
bahwa lukisan itu pada dasarnya seni yang kongkrit. Lukisan-lukisan Courbet
selalu menampilkan kenyataan hidup yang pahit seperti “Lukisan Pemecah Batu”
dll. 

Tokoh : Jean Francois, Millet dan Honore Daumier.

4. Aliran Naturalisme
Aliran Naturalisme adalah aliran yang mencintai dan memuja alam dengan
segenap isinya. Penganut aliran ini berusaha untuk melukiskan keadaan alam,
khususnya dari aspek yang menarik, sehingga lukisan Naturalisme selalu
bertemakan keindahan alam dan isinya. Naturalisme, yaitu aliran seni rupa yang
penggambarannya alami atau sesuai dengan keadaan alam. Pelukis beraliran
naturalisme adalah Abdullah Suryosubroto, Basuki Abdullah, M. Pirngadi,
Wakidi, Claude, Rubens, Constable.

Monet merupakan salah satu tokoh pelukis Naturalisme, tetapi terkadang


lukisannya mendekati Realisme. Meskipun lukisan Naturalistiknya Monet yang
mendekati Realisme, tetapi sangat berbeda dengan lukisan Gustave Courbert
sebagai tokoh realisme.

Realismenya Courbert bersifat sosialistik yang moralitasnya cukup tinggi,


sedangkan realismenya Monet cenderung melukiskan yang indah-indah dan
amoral, karena prinsip Monet adalah “seni untuk kepentingan seni, bukan untuk
apapun. Para pelukis Naturalisme sering dijuluki sebagai pelukis pemandangan.
Tokoh Naturalisme yang berasal dari Inggris adalah Thomas Gainsbrough (1727-
1788).
Pelukis beraliran naturalisme adalah Abdullah Suryosubroto, Basuki Abdullah, M.
Pirngadi, Wakidi, Claude, Rubens, John Constable, William Hogart, Frans
Hall.

5. Aliran Impresionis
Apabila ada orang mendengar istilah Impresionisme, maka asosiasi mereka
biasanya tertuju pada lukisan-lukisan yang impresif, yaitu lukisan yang agak
kabur dan tidak mendetail. Claud Monet bukan tokoh impresionisme, tetapi aliran
impresionisme banyak diilhami oleh penemuan-penemuan Claud Monet dalam
setiap lukisannya. Seorang tokoh impresionisme dari Prancis bernama Piere
Auguste Renoir (1841-1919).

Pelukis ini sangat gemar melukis wanita, baik dalam kondisi berpakaian maupun
tanpa busana. Lukisan impresionis sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca,
karena melukis dilakukan di luar studio. Lukisan impresionis biasanya tidak
mempunyai kontur yang jelas dan nampak hanya efek-efek warna yang
membentuk wujud tertentu.

Tokohnya : Eduard Manet, Claude Monet,Auguste Renoir, Edward Degas


dan Mary Cassat.

6. Aliran Ekspresionisme
Pada tahun 1990-an, para pelukis mulai tidak puas dengan karya yang hanya
menonjolkan bentuk-bentuk objek. Mereka mulai menggali hal-hal yang
berhubungan dengan batin, sehingga muncullah aliran ekspresionisme. Vincent
Van Gogh (1850) adalah tokoh yang menjadi tonggak kemunculan aliran
ekspresionisme dan tokoh lain yang mengikuti adalah Paul Cezanne, Paul
Gauguin, Emil Nolde dan di Indonesia yaitu Affandi. Ekspresionisme merupakan
aliran yang melukiskan aktualitas yang sudah didistorsikan ke arah suasana
kesedihan, kekerasan ataupun tekanan batin.

Pelopornya adalah Vincent Van Gogh, Paul Klee, Emile Nolde, W .


Kandinsky, dan Edvard Munch.
7. Aliran Fauvisme
Nama fauvisme berasal dari bahas Prancis “Les Fauves”, yang artinya binatang
liar. Aliran fauvisme sangat mengagungkan kebebasan berekspresi, sehingga
banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya seperti pohon berwana
0ranye/jingga atau lainnya. Lukisan-lukisan fauvis betul-betul membebaskan diri
dari batasan-batasan aliran sebelumnya.

Pelukis fauvisme cenderung melukis apa yang mereka sukai tanpa memikirkan
isi dan arti dari sebuah lukisan yang dibuat. Maurice De Vlaminck, merupakan
tokoh fauvisme yang banyak terinspirasi oleh goresan warna Vincent Van Gogh,
sampai-sampai ia berkata ; Saya lebih mencintai Van Gogh dari pada Ayah saya.

Tokoh-tokohnya Antara lain Henr y Matisse, Andre


Derain, Maurice de Vlaminc.

8. Aliran Kubisme
Kubisme, yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya berupa bidang segi
empat atau bentuk dasar kubus. Bentuk dasar bidang seperti segitiga,
segiempat, lingkaran, jajaran genjang, elips, dan bentuk-bentuk bidang lainnya.
Pelukis beraliran ini antara lain Pablo Picasso, But Mochtar, Srihadi, Fajar Sidik,
Mochtar Apin.

Aliran kubisme dilatar belakangi oleh konsep Paul Cezanne yang


mengatakanbahwa bentuk dasar dari segala bentuk adalah silinder , bola, balok
dan semua bentuk yang ada di dalam di pengaruhi oleh perspektif, sehingga
bidang tertuju pada satu titik tengah. Karya Picasso menjadi insfirasi kemunculan
karya- karya kubisme, karena motif geometris digunakan oleh Picasso.

Lukisan kubisme mengedepankan bentuk-bentuk germetris. Tokoh kubisme


yang sangat terkenal adalah Picasso dan Paul Cezanne.

9. Aliran Abstraksionisme
Aliran Abstraksionime adalah aliran yg berusaha melepaskan diri dari sensasi-
sensasi atau asosiasis figuratif suatu obyek. Aliran Abstraksionis di bedakan
menjadi dua yaitu:
1.Abstrak kubistis
    Yaitu abstrak dalam bentuk geometrik murni seperti lingkaran kubus dan segi
tiga 
Tokoh aliraran ini berasal dari Rusia yaitu Malivich [1913]
2.Abstrak Nonfiguratif
    Yaitu abstrak dalam arti seni lukis haruslah murni sebagai ugkapan perasaan,
di mana garis mewakili garis ,warna mewakili warna dan sebagainya. Bentuk
alami ditinggalkan sama sekali. Tokohnya adalah Wassily kadinsky, Naum
Goba.

10. Aliran Futurisme


Aliran Futuris muncul di Itali pada tahun 1909, sebagai reaksi terhadap aliran
kubisme yang dianggap dinamis penuh gerak, karena itu temanya cenderung
menggambarkan kesibukan-kesibukan seperti,pesta arak-arakan, perang dll. 
Futurisme, yaitu aliran seni lukis yang berusaha menampilkan kedinamisan dan
berusaha  mengutarakan gerak dan khayalan masa yang akan datang.

Tokoh aliran ini antara lain :


Carlo Carra
Buido Severini 
Umbirto Boccioni
F.T Marineti

Severin

Gialomo Balla

11. Aliran Dadaisme


Dadaisme, yaitu aliran seni rupa yang penyajiannya dalam bentuk yang magic,
seram, atau mengerikan. Aliran dadaisme merupakan pemberontak konsep dari
konsep aliran sebelumnya. Aliran ini mepunyai sikap memerdekakan diri dari
hukum-hukum seni yg telah berlaku. Ciri aliran ini sinis, nihil dan berusaha
meleyapkan ilusi. Aliran ini dilatar belakangi oleh perang dunia pertama yg tak
kunjung berhenti.

Perang yg tak kunjung padam memberi kesan hilangnya nilai sosial dari nilai
estetika di muka bumi, sehinga pandangan dadaisme tidak ada estetika dalam
karya seni. Tokoh Dadisme adalah Paul klee, Scwitters Tritan Tzara, Maron
Janco dll.

12. Aliran Surealisme

Surealisme karya Salvador Dali

Aliran surealis banyak di pengaruhi oleh teori analisis psikologis. Sigmund Freud
mengenai ketidak sadaran dalam anatomisme dan impian. Surealisme sering
tampil tidak logis dan penuh fantasi, seakan-akan melukis dalam mimpi.

Tokoh surealis mancanegara yaitu


Salvador Dali
Maxt Ernest
Jona Mirod

     Aliran ini mengutamakan kebebesan berkarya samapi pada di luar kenyataan.

     Ciri-cirinya senantiasa memanefesikan suasana misteri , asing aneh , seperti di


alam khayal atau mimpi.

        Surealisme dapat dibedakan menjadi dua bagian :

a.       Surealisme Figuratif ( Salvador Dali )

b.      Surealisme Non Figuratif ( Joan Miro )

 Tokoh-tokoh di Indonesia : - Sidibio , Sidiarjo, Amang Rahman.


BAB III

PENUTUP

Kesimpulan :

3.1 Kesimpulan.
Seni rupa murni (Fine Art) adalah Seni rupa yang dalam proses pembuatan dan tujuannya
mengarah pada kepuasan batin si seniman penciptanya tersebut. Seni rupa murni bentuknya
diciptakan dan diwujudkan orang, sebagai curahan hati nurani yang sangat indah sekali.
Didalam seni rupa murni terdapat berbagai macam aliran-aliran, seperti yang sudah kita pelajari
tadi. Semua aliran itu dituangkan dalam suatu karya seni rupa murni. Aliran-aliran itu memiliki
sejarah yang panjang yang dibangun oleh para tokoh baik dari mancanegara maupun dari
dalam negeri. Dengan mempelajari aliran-aliran tersebut diharapkan agar tumbuh rasa cinta
tanah air dan keinginan untuk mempertahankannya. Semoga bermanfaat.
Wassalamualaikum wr.wb

Daftar Pustaka

o   http://wisnujadmika.wordpress.com/2013/02/26/seni-rupa-smp-kelas-ix/

o   http://dc336.4shared.com/doc/UeDdGa-7/preview.html

o   http://eko-seni-budaya-sma.blogspot.com/p/apresiasi-seni_29.html

o   http://anggylesmana.wordpress.com/2011/10/30/tugas-seni-budaya/

o   http://irpansenibudaya.blogspot.com/2013/11/romantisme.html

o   http://aylaislala.blogspot.com/2013/12/tugas-kliping-budaya-daerah-jawa.html

Iklan

Anda mungkin juga menyukai