Anda di halaman 1dari 2

MATERI AKORD

Vaneisha Nazala Putri Liananta


XTKJ2 / 33

-Pengertian Akord

akor sering juga disebut akord atau chord atau kunci, merupakan kumpulan
beberapa nada yang biasanya terdiri atas minimal tiga nada atau lebih dan
dimainkan secara bersamaan sehingga terdengar harmonis.

-Cara menentukan Akord I sd Akord VII Mayor,minor, Diminished dan Augmented

Pertama yang harus kita lakukan adalah melihat dulu nada dasar
dari lagu yang akan dicari akornya, dengan melihat akhir lagu dan
sesuaikan dengan tanda mulanya.
Misalnya ada sebuah lagu ditulis do = C maka berarti lagu tersebut
akan menggunakan Akor-akor yang terdapat dalam tangganada C
Mayor : C – D – E – F – G – A – B – C.
C Dm Em F G Am ( Bo )
atau jika ditulis dalam bentuk tingkatan nada adalah :
I II III IV V VI ( VIIo)
ini adalah sudah seperti rumusan yang berarti berlaku untuk setiap
nada dasar.
o = adalah diminished
Tingkat I, IV, dan V adalah akor mayor
Tingkat ke II, III, dan VI adalah akor minor
Tingkat VII membentuk akor diminished dan seterusnya sesuai
dengan urutan nadanya.
Contoh : Jika terdapat sebuah lagu dengan nada dasar do=G, maka
akor-akor yang dapat digunakan pada lagu tersebut adalah :
Tingkat I nya adalah G berarti akor GTingkat II nya adalah A berarti
akor AmTingkat III nya adalah B berarti akor BmTingkat IV nya
adalah C berarti akor C …. dan seterusnya.
Jika kita lihat akor-akor utama / mayor yang terbentuk di dalam
satu tangga nada tersebut adalah di tingkat I. IV dan V yang berarti
kalau do = C maka akor-akor utamanya adalah akor C, F dan G. Jika
do = G berarti akor-akor utamanya adalah (tingkat I, IV dan V) akor
G, C dan D dan seterusnya berlaku sama untuk setiap tangganada.
Sekarang akor-akor itulah yang akan digunakan untuk sebuah lagu.
1. Pertama-tama kita dapat dengan mudah menentukan akor awal /
akor pertama dari sebuah lagu. Yakni dengan melihat akor pertama
dan terakhir dari lagu tersebut. Akor awal adalah akor pertama dari
lagu yaitu ketukan ke Satu dari lagu atau garis bar pertama dan akor
terakhir adalah ketukan ke Satu dari bar / kotak terakhir pada lagu
dan artinya akord itu merupakan nada dasar dari lagu tersebut. Hal
ini dapat kita amati pada bar awal dan akhir dari contoh lagu berikut
ini:

2. Pada melodi yang belum ada akornya akan kita gunakan


akor-akor yang ada di tangganada dasar dari lagu tersebut,
prioritas adalah menggunakan akor-akor tingkat I, IV dan V. Apabila
menurut kita akorakor tersebut tidak sesuai dengan melodinya maka
kita harus menggunakan akor minor yang terdapat di tangganada
dasar lagu yang bersangkutan, yaitu tingkat II, III, dan VI. Cara
meletakan akornya adalah bisa kemungkinannya :
- satu akor di tiap bar
- dua akor di dalam satu bar
- bisa juga satu akor lebih dari satu bar (misalnya satu akor
memakai dua bar / lebih).
Salah satu cara menentukan akor apa yang dipakai adalah dengan
melihat nada yang tepat jatuh pada ketukan yang disebut ketukan
“strong beat” yaitu nada yang jatuh pada ketukan ke satu dan ke
tiga dalam satu bar, juga dengan cara melihat/menganalisa
nada-nada di tiap ketuk yang terdapat didalam bar/kotak yang akan
kita cari akornya lebih dominan membentuk ke akor apa saja.

Anda mungkin juga menyukai