Nada
Tangga nada ditulis dengan abjad “A” sampai “G”, selain abjad itu ga tau deh tangga yang
mana. Ada yang disebut dengan “Tangga nada dasar” dan ada yang disebut dengan “tangga nada
# (baca: kruis/kres) atau b (baca: mol)”. Mol ini kayak huruf ‘b’ rada-rada miring dikit. Nantinya
baik tangga nada kres atau mol mulai dari 1 kres/mol sampai 7 kres/mol.
Tangga nada dasar adalah tangga nada dengan nada dasar 1 (baca: do) = C. Kenapa tangga nada
ini disebut dasar, karena pada tangga nada ini tidak ada kres/mol. Dan dari tangga nada inilah
semua perhitungan kres/mol dimulai.
Tangga nada 1=C bila ditulis menjadi : C-D-E-F-G-A-B-ke C lagi (kayak lagunya Kuburan).
Dengan menulis tangga nada yg ditulis “do sama dengan” bisa diartikan sebagai tangga nada
mayor. Kalau tangga nada minor ditulis bukan dengan “do sama dengan”, melainkan umumnya
“la sama dengan”.
Di setiap tangga nada mayor berlaku sebuh hukum yang namanya hukum jarak yaitu : tu-tu-nga-
tu-tu-tu-nga (ini kata guru gw waktu smp) artinya: satu-satu-setengah-satu-satu-satu-setengah.
Dari mana jarak satu atau setengah ini. Bila dijabarkan yang tutungatututunga tadi menjadi :
jarak C ke D = 1, D ke E = 1, E ke F = 1/2, F ke G = 1, G ke A = 1, A ke B = 1, dan B ke C lagi
= 1/2. jadi yang berjarak setengah di tangga nada ini adalah dari E ke F dan B ke C.
Kalau tangga nada mayor rumusnya tu-tu-nga-tu-tu-tu-nga, kalau yang minor rumusnya: tu-nga-
tu-tu-nga-tu-tu. Sehingga di tangga nada dasar minornya adalah : A-B-C-D-E-F-G-A
Gimana penerapan soal jarak di alat musik? Kalau di gitar jarak dari satu fret ke fret berikutnya
adalah setengah. Jadi kalau mau naikin satu nada tinggal digeser aja 2 fret. Kalau di orgen,
keyboard, atau piano jarak setengah adalah jarak dari tuts putih ke tuts hitam
sesudah/sebelumnya, namun bila di antara 2 tuts putih tidak ada tuts hitam (B ke C dan E ke F)
maka dihitung sebagai satu jarak.
Kres digunakan untuk menaikkan nada setengah, kalau mol digunakan untuk menurunkan nada
setengah. Contoh C# adalah C naik setengah. Nada C# ini sama dengan Db, karena Db adalah
nada D turun setengah. Karena jarak C ke D adalah satu, maka C#=Db.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, tangga nada kres ada 7 mulai dari tangga nada 1# sampai
7#. Rumusnya adalah: untuk menentukan nada dasar tangga nada 1# diambil dari nada kelima
tangga nada dasar. UNtuk menentukan nada dasar tangga nada 2# diambil dari nada kelima
tangga nada 1#, dst. Sehingga bila diurutkan menjadi :
Sedangkan untuk tangga nada mol rumusnya nada dasar diambil dari nada keempat tangga nada
sebelumnya, dan rumus urutannya seperti di atas juga (tutungatututunga). Sehingga urutannya
begini:
Tangga nada dasar : C-D-E-F-G-A-B-C
Tangga nada 1b : F-G-A-Bb-C-D-E-F
Tangga nada 2b : Bb-C-D-Eb-F-G-A-Bb
Tangga nada 3b : Eb-F-G-Ab-Bb-C-D-Eb
Tangga nada 4b : Ab-Bb-C-Db-Eb-F-G-Ab
Tangga nada 5b : Db-Eb-F-Gb-Ab-Bb-C-Db
Tangga nada 6b : Gb-Ab-Bb-Cb-Db-Eb-F-Gb
Tangga nada 7b : Cb-Db-Eb-Fb-Gb-Ab-Bb-Cb
sama seperti di atas juga, masih bisa dilanjutkan tapi jadi ribet nanti.
Untuk tangga nada minor baik kres maupun mol berlaku rumus yang sama untuk penentuan
nada dasarnya, hanya yang berbeda rumus jaraknya memakai formula tungatutungatutu.
Chord/Kord/Akor/Akord
Chord bisa dibilang tiga nada atau lebih yang dibunyikan secara bersamaan. Jadi kalau 4 atau 5
nada dibunyikan bersamaan bisa juga dibilang chord. Menurut ilmunya yg pernah gw baca, ada
yang namanya chord tonika, sub tonika, median, dominan, subdominan, sub median, dan satu
lagi yg gw lupa namanya. Hehehe. Introduktor kalo ga salah. Tapi kayaknya ribet kalo kita
persoalkan nama2 resminya. Mending kita langsung praktisnya aja.
Chord I terdiri dari nada pertama, ketiga, dan kelima dari suatu tangga nada.
Misalnya: kalau tangga nada C, chord I-nya terdiri dari nada C,E, dan G. Jadi jangan disebut do,
mi, sol, tapi C,E,G.
Chord II terdiri dari nada ke-2, ke-4, dan ke-6
Chord III terdiri dari nada ke-3, ke-5, dan ke-7
Chord IV terdiri dari nada ke-4, ke-6, dan ke-1 (mestinya sih nada ke-8, tapi karena setelah nada
ke-7 balik lagi ke-1 jadi kita sebut aja nada ke-1)
Chord V terdiri dari nada ke-5, ke-7, dan ke-2
Chord VI terdiri dari nada ke-6, ke-1, dan ke-3
Chord VII terdiri dari nada ke-7, ke-2, dan ke-4
Pada setiap chord I-VII ini juga berlaku rumus jarak (penjelasannya nyusul yak! J)
Chord I rumus jaraknya 2 – 1,5
Chord II rumus jaraknya 1,5 – 2
Chord III rumus jaraknya 1,5 – 2
Chord IV rumus jaraknya 2 – 1,5
Chord V rumus jaraknya 2 – 1,5
Chord VI rumus jaraknya 1,5 – 2
Chord VII rumus jaraknya 1,5 – 1,5
Jadi jika kita gunakan tangga nada C (do=C) aturan ini menjadi :
Chord I terdiri dari C,E,G (jarak dari C ke E = 2, dan dari E ke G = 1,5)
Chord II terdiri dari D,F,A
Chord III terdiri dari E,G,B
Chord IV tediri dari F,A,C
Chord V terdiri dari G,B,D
Chord VI terdiri dari A,C,E
Chord VII terdiri dari B,D,F
Nah sekarang secara garis besar chord terdiri dari 4 macam dan ada rumus jaraknya :
Chord Mayor (biasanya dilambangkan huruf romawi besar) rumus jaraknya 2 – 1,5
Chord Minor (lambangnya huruf kecil) rumus jaraknya 1,5 – 2
Chord Augmented (lambangnya +, atau suka disingkat aug) rumus jaraknya 2 – 2
Chord Diminished (lambang nya huruf o kecil kayak lambang derajat atau suka disingkat dim)
rumus jaraknya 1,5 – 1,5
Jadi bila kita kembali ke bahasan di atas soal chord I-VII tadi bisa disimpulkan kalo chord I,IV,
dan V adalah chord mayor. Chord II,III, dan VI adalah chord minor. Dan chord VII adalah chord
diminished.
Pengembangan selanjutnya macam2 chord di atas ini jadi buanyak banget, semisal chord 7,
mayor 7, minor 7, sus 4 , chord 9, chord 11, dll. Coba kita bahas satu persatu, biar praktis n
gampang kita pake aja chord C….
ane share dikit deh masalah picking dan fingering, keliatannya sepele dan memang banyak bgt
yg menyepelekan
banyak bgt manfaatnya klo kita mainin scale dg baik dan benar
GITAR
-main scale dg picking yg bener (alternate up-down up-down)
-fingering tangan kiri sesuai/pas pada posisi-nya
PIANO
nada : C D E F G A B C
jari tangan kiri : 1 2 3 4 5 3 4 5
jari tangan kanan : 1 2 3 1 2 3 4 5
Akord mempunyai arti yaitu kumpulan tiga nada atau lebih yang bila dimainkan secara
bersamaan terdengar harmonis. Akord bisa dimainkan secara terputus-putus ataupun secara
bersamaan. Contoh alat musik lainnya yang bisa memainkan akord adalah gitar (akustik dan
listrik), organ, electone.
Macam-macam akord
Akord terdiri atas berbagai macam. Antara lain akord mayor, akord minor, akord dominan
septim, akord diminished, akord augmented, akord minor 6, akord mayor 7, akord suspended
dan masih banyak yang lainnya. Akord yang paling sering dipakai dalam suatu lagu yang
sederhana adalah akord mayor, akord minor dan akord dominan septim. Akord lainnya
digunakan untuk memperindah atau mengubah kualitas suatu lagu. Penyisipan akord yang
berbeda akan memberikan efek rasa yang berbeda dalam iringan suatu lagu.
Di bawah ini adalah sequence yang berupa arpeggio kord yang ada pada tangga nada C mayor
Tingkatan akord berjumlah 7 antara lain:
Akor tingkat I : c' - e' - g' ( C ) tonika
Akor tingkat II : d' - f' - a' ( Dm) supertonika
Akor tingkat III : e' - g' - b' ( Em) median
Akor tingkat IV : f' - a' - c'' ( F ) sub dominan
Akor tingkat V : g' - b' - d'' ( G ) dominan
Akor tingkat VI : a' - c' - e'' ( Am) sub median
Akor tingkat VII : b' - d' - f'' (Bdim) Introduktor/leading not
Akor Mayor terdiri atas akor tingkat I, IV, dan V ( akor pokok ) karena jarak interval nada
dasar akor dengan nada terts-nya 2 dan disebut terts besar (mayor).
Akor Minor terdiri atas akor tingkat II, III, dan VI karena jarak nada dasar akor dengan terts-
nya 11/2.
Akor diminished atau disebut kuint kurang terdiri atas akor tingkat VII karena jarak interval
nada dasar akor dengan kuint-nya 3. Akor minor dan diminished dikelompokkan sebagai akor
tambahan karena berfungsi sebagai pemanis gerak akor dalam mengiringi lagu.