Progresi akor atau Chord Progression adalah proses perubahan nada secara horizontal dan vertikal. Yang dimaksud dengan
horizontal adalah hubungan antar nada yang terjadi ketika perubahan itu berlangsung. Misalnya dari not C ke not D (hubungan
horizontal yaitu not C dan D yang dibunyikan secara bergantian). Yang dimaksud dengan perubahan nada secara vertikal adalah
hubungan antar nada secara mendatar. Misalnya dalam akor C Mayor terdapat not C-E-G (hubungan vertikal yaitu ketika not C,
E dan G dibunyikan secara bersamaan).
Untuk mengetahui bagaimana progresi akor, kita harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana pembentukkannya.
Pembentukkan akor yang paling lazim adalah bentuk tertian (tertian order). Misalnya dari tangga nada mayor 1-2-3-4-5-6-7,
maka yang dimaksud dengan bentuk tertian adalah 1-3-5 atau 2-4-6.
Dalam akor-akor yang terbentuk dari tangga nada mayor tadi terdapat AKOR TINGKAT. Akor tingkat merupakan akor bentuk
tertian yang terbentuk berdasarkan tingkatannya.
Berarti jika tangga nada mayor : 1-2-3-4-5-6-7,
Akor tingkat I adalah 1-3-5
Akor tingkat II adalah 2-4-6
Akor tingkat III adalah 3-5-7
Akor tingkat IV adalah 4-6-1
Akor tingkat V adalah 5-7-2′
Akor tingkat VI adalah 6-1′-3′
Akor tingkat VII adalah 7-2′-4′
Keterangan : Perhatikan angka yang di-bold. Hal ini menunjukkan bahwa akor tingkat tersebut dibentuk sesuai dengan
tingkatannya.
Setelah mengetahui akor tingkat tersebut, barulah kita dapat mengetahui progresi akor atau chord progression.
Berbagai progresi akor yang lazim adalah sebagai berikut :
I – IV
V–I
II – V – I
I –VI –II – V
I – III – IV – V
dll
Butuh Cara Gampang Pilih Chord Penghubung? Pakai Jurus “Matematika” Ini
Salah satu tantangan ketika membuat lagu adalah memilih chord penghubung untuk membuat progresi chord yang “nyambung”.
Hal ini penting karena progresi chord menentukan “arah” lagu Anda.
Namun, dalam prakteknya, masih banyak pembuat lagu yang bingung ketika harus memilih chord apa yang dipakai sebagai
penghubung. Apakah teman-teman juga merasakan kebingungan yang sama?
Seperti lirik band Armada, “Mau dibawa kemana hubungan kita?”. Mau dibawa kemana hubungan Anda dengan para pendengar
Anda?
Agar arah lagu Anda jelas dan pendengar Anda punya “hubungan” yang jelas dengan lagu Anda, maka Anda harus pandai
memilih chord penghubung untuk membentuk progresi chord yang jelas.
Berikut ada satu jurus untuk memilih chord penghubung. Setelah Anda tahu cara memakai jurus ini, maka Anda akan bisa
memilih chord penghubung dengan gampang dan hampir tanpa pakai pikir.
Sekarang, coba Anda mainkan urutan nada ini sebagai chord dengan instrumen Anda. Kalau Anda pakai gitar, berarti Anda
mainkan chord C Mayor, G Mayor, D Mayor, A Mayor dan seterusnya.
Bunyinya agak aneh bukan?
Hal ini karena urutan nada diatas tidak sesuai dengan skala diatonis apapun. Agar Anda bisa benar-benar memakai Circle of
Fifths untuk memilih chord penghubung, Anda harus “mengubahnya” menjadi skala diatonis.
Berikut caranya:
Anda gabungkan not not dalam urutan nada di atas dengan skala diatonis yang Anda pilih. Sebagai contoh, kalau saya memakai
skala diatonis C Mayor, maka saya akan dapat:
C → G → Dm → Am → Em → Bdim
Karena Circle of Fifths dan skala diatonis inilah, maka pembaca menyebut:
Chord penyambung C, bisa ke G atau ke D
Sekarang Anda bisa lihat darimana asal usul chord penyambung yang disebut pembaca tadi bukan?
Sebagai contoh kedua, kalau saya memakai skala diatonis G Mayor, maka hasilnya:
C → G → D → Am → Em → Bm
Dari sini, Anda sudah punya “kerangka” untuk membuat progresi chord. Anda bisa memakai Circle of Fifths lalu
“menggabungkannya” dengan skala diatonis apapun pilihan Anda.
Silakan Anda coba gunakan jurus ini sendiri di rumah!
Selanjutnya, untuk memperjelas cara memilih chord penghubung dari Circle of Fifths, berikut saya akan memberikan beberapa
contoh progresi chord.
Kembali ke urutan nada yang sudah saya buat di atas (berdasarkan skala diatonis C Mayor):
C → G → Dm → Am → Em → Bdim
Ada 2 cara Anda bisa memakai urutan nada ini:
Maju ke depan. Anda bisa membuat progresi dengan berawal dari C, lalu maju ke G, lalu maju ke Dm, dan seterusnya. Contoh
hasil progresi chordnya:
C – G – Dm – Am – C
Mundur ke belakang. Anda bisa membuat progresi dengan berawal dari ujung, yaitu Bdim, lalu mundur ke Em, lalu mundur ke
Am, dan seterusnya. Contoh hasil progresinya:
Bdim – Em – Am – Dm – G – C
Yang harus Anda tentukan sendiri adalah chord dasarnya. Apakah root chord Anda di C, atau di G, itu harus Anda sendiri yang
memilih.
Selanjutnya, Anda bisa memakai Circle of Fifths untuk membuat progresi chord dengan mulai dari chord dasar pilihan Anda.
Contohnya, kalau Anda membuat lagu dengan chord dasar di A, maka Anda akan mendapatkan Circle of Fifths (yang sudah
digabungkan dengan skala diatonis A Mayor) sebagai berikut:
A → E → Bm → F#m → C#m → G#dim → dst
Lalu, Anda tinggal pilih mau mulai dari chord mana. Kalau Anda mulai dari chord A, maka Anda pilih chord keduanya apa, lalu
mundur ke belakang dari sana.
Misal saya pilih chord pertama A, lalu saya mau chord kedua dari F#m, maka progresi chord yang saya dapatkan berdasarkan
Circle of Fifths adalah:
F#m → Bm → E → A
Progresi chord ini adalah hasil dari berawal dari chord A, lalu memilih chord kedua F#m, lalu “mundur ke belakang” berdasarkan
Circle of Fifths yang sudah digabung dengan skala diatonis A Mayor.
Kenapa progresi chord harus kembali ke chord dasar?
Hal ini karena fungsi dari progresi chord adalah kembali ke chord dasarnya. Setiap progresi chord adalah “perjalanan” dan di
akhir perjalanan Anda harus “pulang ke rumah”.
Tentunya, Anda tidak harus pulang ke rumah, tapi ini adalah kasus yang biasa terjadi.
Jadi dalam contoh diatas, saya memilih F#m, lalu menggunakan Circle of Fifths untuk cari tahu “rute” supaya “pulang ke
rumah”, alias kembali ke chord dasar. Kalau saya mau mulai dari chord lain bisa juga, yang penting saya mencari rute untuk
kembali ke rumah.
PR untuk Anda :
coba gunakan jurus Circle of Fifths untuk membuat lagu. Ingat, latihan ini berguna agar Anda menjadi pembuat lagu yang lebih
mahir:
Pilih chord dasar Anda
Gabungkan Circle of Fifths dengan skala diatonis chord dasar Anda
Buatlah progresi chord dengan urutan nada hasil penggabungan Anda
Bagaimana hasilnya? Apakah Anda pernah menggunakan Circle of Fifths sebelumnya? Tulis pendapat Anda di bagian komentar
di bawah!
Saya akan coba paparkan beberapa progresi akor Standar yang umum dimainkan orang.
Keterangan :
Angka romawi besar untuk Mayor & angka romawi kecil untuk minor, beberapa contoh progresi chord yang umum
dimainkan orang :
Dalam bermain musik pada timgkat pemula biasanya kita memakai progresi akor dasar I, IV,V sebagai
berikut ;
C D E F G A B C
I II III IV V VI VII
Jadi kalau kita main Gitar Rhytm, Bass Gitar, Piano ataupun Keyboard pada Nada dasar C, maka posisi IV
(lebih tinggi note2nya) adalah Akor F dan posisi rendah (note2nya lebih rendah) adalah posisi Akor G.
jadi jelasnya kalau kita menggnreng Gitar Rhytm pada Nada dasar C, maka waktu refrain biasanya
pindah ke Akor F dan nanti waktu verse atau ada down ke nada rendah maka pindah ke Akor G. dengan
permainan 3 Akor ini saja sudah cukup membuat suatu lagu bagus didengar...Progresi Akor ini berlaku
untuk Akor Major maupun Minor. Sebagai contoh untuk Minor pada dasar Amin adalah sbb;
Akor
I IV V
Akor sendiri cukup dengan Triad (3 nada saja) yaitu C E G ( do mi sol) untuk nada dasar C, untuk nada
dasar F menjad F A C, dst. Pemain Bass Guitar bisa bermain dengan berbagai pola darikombinasi 3 nada
itu saja, mungkin ditambah C oktaf untuk variasi...
Kalu mau lebih canggih bisa disisipkan Akor Dominant 7th pada waktu perpindahan dari Akor C ke F
(misalnya mau refrain) sebagai fill (isian tempo). Untuk Nada dasar C, maka Akor Dominant 7thnya
adalah C7 (artinya dominant 7th adalah 1/2 nada dibawah 7 =si, yaitu le atau A#)
Ada juga yang suka mnggaganti C7 dengan Dominan minor (Akor ke 6) atau untuk nada dasar C adalah A
min
1. Kadens otentik
Sebuah progresi akor dimana nuansa
"selesai" nya sangat terasa, progresi
akor nya berupa V-I
Kadens penuh
2. Kadens separuh
Progresi akor yang nuansanya seperti
masih menggantung atau belum
"selesai" sepenuhnya, berupa I-V atau
ii-V atau dari akor mana saja yang
berakhir di akor V.
3.Kadens Plagal
Progresi akor yang nuansa nya bisa
"selesai" tetapi tidak terlalu tegas. Di
dalam musik gereja progresi akor ini
biasanya digunakan untuk mengiringi
kata "amen" pada akhir sebuah
pujian.
Biasanya berupa akor IV-I atau IV-iv-
I.
Jurus chord yang saya maksud ini adalah chord-chord pengantar ketika kita mau
pindah ke chord lain. Misal biasanya kita bablas aja dari C langsung ke F. nah, kita
pasang jurus, sebelum ke F mau mutar kemana dulu nih, selagi ada waktu (ketukan)
dan si penumpang (melodi) juga ga masalah kita bawa mutar-mutar.
Sebenarnya artikel ini terinspirasi atas banyaknya pertanyaan dari teman-teman saya,
misal “ Kalo dari C ke F, enaknya di sisipin chord apa,Ton?” dan banyak pertanyaan
senada dengan ini.
Beberapa jurus kombinasi chord dibawah ini, bisa di jadikan alternatif untuk muter-
muterin chord, biar agak manis dikit kedengarannya he..he..he…
Untuk contoh, saya ambil Tonic C = Do.
C ke F
C – C7 – F
C – Gm – C7 – F
C – Caug – F
C – C9/D – C/E – F
C ke Dm
C – A – Dm
C – A7 – Dm
C – C#Dim – Dm
C ke Am
C – Dm-5 – E7 – Am
C – Dm-5 – Eaug – Am
C – Em/B – Am
C – Bmaj7 – Bes – Am
C – Cmaj7 – C7 – Am
C ke G
C – D7 – G
C – Dm7 – G
C – F#/Gb dim – G
F ke G
F – F#/Gb dim – G
F – Dm7 – G