1 2 3 4 5 6 7
do Re mi Fa sol la si
Angka nol sebelum 1 yang ditandai dengan simbol (0), digunakan sebagai tanda atau
simbol diam, yang pada lagu diartikan sebagai istirahat. Hanya saja, dalam perkembangannya
kemudian, notasi angka ini dianggap kurang fleksibel dan tidak efektif yang disebabkan karena
patokan tinggi nadanya yang cenderung tetap.
Jika not angka digambarkan dengan angka maka not balok sebaliknya alias notasi yang
tidak dilambangkan dengan angka melainkan dengan garis, bulatan serta tanda lainnya. Dengan
demikian, dapat dipahami kalau not balok merupakan tanda atau simbol yang menunjukkan
tinggi rendahnya nada atau suara yang dipresentasikan menggunakan gambar.
Berikut ini nama, harga dan nilai nada pada not angka bisa dilihat pada tabel
gambar dibawah ini:
Dari tabel diatas bisa diketahui kalau dalam penulisan not balok ada pada garis-
garis, yang disebut sebagai garis paranada. Garis paranada garis dalam not balok yang
terdiri dari lima garis horizontal atau memanjang dari kiri ke kanan yang dijadikan
tempat dimana not akan ditulis. Istilah lain untuk paranada ialah sangkar nada, nada
sangkar, hingga balok not.
Garis paranada memiliki lima garis sejajar yang panjangnya sama. Penomorannya
sendiri dari bawah ke atas dimulai dari angka 1 sampai lima. Setiap garis itu memiliki
selang, yang merujuk pada jarak antara dua garis notasi, yang kadang juga disebut spasi.
Sementara, untuk tempat serta tinggi tiap nada yang ada sifatnya tetap alias tidak bisa
diubah-ubah sesuka hati, dengan ketentuan sebagai berikut:
Notasi di bawah garis ketiga biasanya arah tiang ke atas, dan notasi di atas garis
ketiga, arah tiang ke bawah.
Bendera notasi, baik tangkai ke atas maupun ke bawah selalu ke arah kanan
dengan panjang kurang lebih dua spasi.
Beberapa nada dalam satu ketuk benderanya dapat disatukan jika masih dalam satu
birama.
Apabila garis paranada tidak cukup, dapat menambah garis bantu (garis penolong).
Berikut ini merupakan cara penulisan tanda diam dalam not balok.
Tanda kunci atau disebut juga dengan Clef, adalah tanda yang ditulis pada awal paranada
atau sangkar nada yang berfungsi untuk menunjukkan letak nada.
Ada 3 macam tanda kunci, yaitu kunci C (alto dan tenor), Kunci F dan Kunci G. Kunci yang umumnya
digunakan dalam penulisan lagu ialah kunci G dan kunci F.
1. Kunci G
Kunci G mengalami beberapa perubahan, sebelum menggunakan bentuk yang sekarang
dikenal.
Bentuk Kunci G yang sekarang berbentuk seperti kepala biola. Kunci G disebut juga kunci biola
karena kunci G digunakan untuk menuliskan nada-nada tinggi (Sopran, Mezzo Sopran, Alto). Kunci G
menunjukkan letak nada G pada garis ke-2.
2. Kunci F
Kunci F adalah kunci yang biasa digunakan untuk menuliskan nada-nada rendah, maka kunci F
disebut juga kunci Bass. Kunci F diletakkan di garis ke-4 pada garis paranada, yang artinya, nada F
terletak pada garis ke-4. Kunci F biasanya digunakan untuk suara-suara rendah seperti Alto, Tenor, Bass.
3. Kunci C
Kunci C adalah kunci yang menunjukkan letak nada C, digunakan untuk menuliskan nada
sedang, Tanda kunci ini biasanya hanya digunakan untuk penulisan instrumen yang bersuara alto dan
tenor misalnya biola alto dan cello. Dari letak tanda kuncinya pada garis paranada, Tanda kunci C
dibedakan menjadi 5 (lima) macam. Karena letaknya yang dapat berpindah tempat, kunci ini juga sering
disebut movable clef. Nada yang terletak di depan tengah notasi tersebut adalah c1, nada berikutnya
menyesuaikan sesuai dengan posisi/letak nada yang akan berpengaruh pada tinggi dan rendah nada.
Tugas
Jika letak nada G dalam kunci G terdapat pada garis 2 paranada. Maka sesuai
dengan ketentuan dan cara penulisan not balok diatas, tuliskanlah letak nada, 1, 2,
3, 4, 5, 6, 7, pada tanda mula berikut, yaitu: 2#, 3#, 4# dan 5#