0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
91 tayangan8 halaman
Tangga nada adalah susunan nada-nada pokok dalam suatu sistem nada mulai dari nada dasar hingga oktafnya. Terdapat tiga jenis tangga nada yaitu diatonis, pentatonis, dan kromatis. Tangga nada pentatonis hanya menggunakan lima nada pokok dan dibagi menjadi slendro dan pelog. Slendro memberikan kesan gembira sedangkan pelog kesan tenang dan luhur. Tangga nada diatonis menggunakan tujuh nada pokok dengan du
Tangga nada adalah susunan nada-nada pokok dalam suatu sistem nada mulai dari nada dasar hingga oktafnya. Terdapat tiga jenis tangga nada yaitu diatonis, pentatonis, dan kromatis. Tangga nada pentatonis hanya menggunakan lima nada pokok dan dibagi menjadi slendro dan pelog. Slendro memberikan kesan gembira sedangkan pelog kesan tenang dan luhur. Tangga nada diatonis menggunakan tujuh nada pokok dengan du
Tangga nada adalah susunan nada-nada pokok dalam suatu sistem nada mulai dari nada dasar hingga oktafnya. Terdapat tiga jenis tangga nada yaitu diatonis, pentatonis, dan kromatis. Tangga nada pentatonis hanya menggunakan lima nada pokok dan dibagi menjadi slendro dan pelog. Slendro memberikan kesan gembira sedangkan pelog kesan tenang dan luhur. Tangga nada diatonis menggunakan tujuh nada pokok dengan du
Tangga nada merupakan susunan berjenjang dari nada-nada pokok suatu sistem nada, mulai dari salah satu nada dasar sampai dengan nada oktafnya, misalnya do, re, mi, fa, so, la, si, do. Dalam tangga nada, terdapat 3 jenis tangga nada; tangga nada diatonis, tangga nada pentatonis, dan tangga nada kromatis. Tangga Nada Pentatonik
Penta artinya lima, dipakai untuk istilah jenis tangga nada
ini karena disini yang dipakai hanya 5 nada pokok. Jenis ini dibagi menjadi dua yaitu tangga nada dan tangga nada slendro. Jenis ini kebanyakan dipakai untuk genre musik rock n’ roll, beberapa aliran variasi lagu pop dan blues, lagu anak-anak, serta lagu tradisional.Tangga nada ini juga sering kita temui dalam musik tradisional Jawa seperti musik gamelan. • Lebih mudahnya dalam memahami perbedaan Slendro dan Pelog adalah Slendro terdiri dari tangga nada pentatonik menggunakan nada 1 2 3 4 5 6 1 (memberikan kesan gembira dan lincah). Sedangkan pelog terdiri dari tangga nada pentatonik menggunakan nada 1 2 3 4 5 6 7 (memberikan kesan tenang dan luhur). Contoh lagu yang menggunakan tangga nada pentatonis adalah: • Kincir-kincir • Jali-jali • Lenggang kangkung • Suwe ora jamu • Cublak-cublak suweng A. Contoh lagu daerah yang bernada SLENDRO adalah sebagai berikut: • Lagu JANGER, dari Bali. • Lagu LIR ILIR, dari Jawa Tengah. • Lagu KERRABAN SAPE, dari Madura. • Lagu TE KATE DIPANAH, dari Jawa Tengah. • Lagu CING CANGKELING, dari Jawa Barat. B. Adapun contoh lagu daerah di Indonesia yang bernadakan PELOG antara lain sebagai berikut: • Lagu GUNDUL GUNDUL PACUL, asal Jawa Tengah. • Lagu KARATANGAN PAHLAWAN, asal dari Jawa Barat. • Lagu PITIK TUKUNG, asal dari Jawa Tengah. • Lagu NGUSAK ASING, asal dari Bali. • Lagu MACEPET-CEPETAN, asal dari daerah Bali. nada slendro dan nada pelog pada gamelan jawa. laras slendro : tangga nada pentatonis yang menggunakan nada-nada 1 2 3 4 5 6 1 (ji ro lu pat mo nem ji). ciri khasnya yaitu : jarak antarnada lebih besar dari pada tangga nada diatonis lainnya. tangga nada ini berkesan lincah, gembira, dan riang. laras pelog : tangga nada pentatonis yang menggunakan nada-nada 1 2 3 4 5 6 7 (ji ro lu pat mo nem pi). tangga nada ini berkesan tenang dan luhur. nada slendro dan pelog pada gamelan bali bedanya dengan gamelan jawa yaitu : gamelan bali lebih dinamis ketimbang gamelan jawa. gamelan bali laras pelog dikelompokkan menjadi empat nada, lima nada, dan tujuh nada. gamelan bali laras slendro dikelompokkan menjadi empat nada dan lima nada. ciri khas gamelan bali : penyeteman larasnya berbeda dari masing masing desa atau banjar dan tidak sama ketinggian nada atau pitch nya. Tangga Nada diatonik Jika pentatonis ada 5 nada, untuk jenis diatonis ada 7 nada dengan 2 macam interval. Tangga nada diatonis ini lebih sering kita dengar atau mainkan di musik kontemporer atau kekinian. Tangga nada ini sering kita jumpai juga disaat kita belajar sebuah alat musik seperti gitar. Karena dasar bermain gitar seringkali mengunakan tangga nada ini. Tangga nada diatonis ini menggunakan interval 1 atau pakai interval setengah. Dalam jenis ini pun terbagi lagi jadi 2 tangga nada, yaitu mayor dan minor