Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH SENIBUDAYA

“ MUSIK DAN ALAT MUSIK DAERAH JAWA TENGAH “

DI SUSUN OLEH :
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada kehadirat Allah swt. Karena atas karunianya, telah

membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini. Kami membuat makalah ini berasal dari

berbagai sumber yang ada di media massa. Di dalam makalah ini, tercantum mengenai Musik

dan Alat Musik Daerah Jawa Tengah.

Kami disini sebagai pemula, sehingga kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari

anda. Karena makalah ini masih jauh dari sempurna, dan masih memerlukan perbaikan. Semoga

makalah ini dapat bermanfaat.

Unaaha 21 september 2019

Penulis

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Musik Nusantara adalah musik yang berkembang diseluruh wilayah kepulauan dan

merupakan kebiasaan tutun temurun yang masih dijalankan oleh masyarakat. Musik Nusantara

tersebat hampir diseluruh pelosok negeri dan masing-masing daerah memiliki ciri-ciri yang

berbeda.

Musik Jawa tengah yang disebut gamelan sering digunakan untuk mengiringi gendhing-
gendhing dan tari , terdiri atas gender,demung, bonang, bonang penerus, gambang, gong,
kempul, kethuk, kenong, saron, peking, siter, rebab, suling, dan kendhang. Masing-masing
memiliki fungsi yang berbeda, yang menuntun suara adalah rebab sementara yang menuntun
“sampak” (Tempo) adalah kendhang.
Gamelan Jawa itu adalah salah satu corak gamelan yang eksis di Jawa Tengah dan
Yoyakarta dan sebagian Jawa Timur. Musik gamelan Jawa berbeda dengan gamelan dari daerah
lainnya. Jika gamelan Jawa pada umumnya mempunyai nada lembut dan menggunakan tempo
lebih lambat, berbeda dengan gamelan Bali yang mempunyai tempo lebih cepat dan gamelan
Sundha yang mana musiknya mendayu-dayu serta didominasi dengan suara seruling.
Gamelan Jawa juga mempunyai aturan-aturan yang sudah baku di antaranya terdiri atas
beberapa “puteran danpathet” (tinggi rendahnya nada). Juga ada aturan “sampak” (tempo) dan
“gongan” (melodi) yang kesemuanya terdiri atas empat nada. Sementara yang memainkan
gamelan disebut “Panayagan” atau “nayaga” dan yang menyanyi disebut “pesinden” (wiraswara
atau swarawati).

BAB II
PEMBAHASAN

A. MUSIK DAN ALAT MUSIK JAWA TENGAH

Gamelan adalah seperangkat alat musik dengan nada pentantonis, yang terdiri dari
Kendang, Bonang, Bonang Penerus, Demung, Saron, Peking.(Gamelan), Kenong & Kethuk,
Slenthem, Gender, Gong, Gambang, Rebab,, Siter, Suling.

1. Kendang

Kendhang, atau gendang adalah instrumen dalam gamelan Jawa Tengah yang salah satu

fungsi utamanya mengatur irama. Instrument ini dibunyikan dengan tangan, tanpa alat

bantu.Jenis kendang yang kecil disebut ketipung, yang menengah disebut kendang ciblon/kebar.

Pasangan ketipung ada satu lagi bernama kendang gedhe biasa disebut kendang kalih. Kendang

kalih dimainkan pada lagu atau gendhing yang berkarakter halus seperti ketawang, gendhing

kethuk kalih, dan ladrang irama dadi. Bisa juga dimainkan cepat pada pembukaan lagu jenis

lancaran ,ladrang irama tanggung. Untuk wayangan ada satu lagi kendhang yang khas yaitu

kendhang kosek. Kendang kebanyakan dimainkan oleh para pemain gamelan profesional, yang

sudah lama menyelami budaya Jawa. Kendang kebanyakan di mainkan sesuai naluri

pengendang, sehingga bila dimainkan oleh satu orang denga orang lain maka akan berbeda

nuansanya
2. Gong

Gong merupakan sebuah alat musik pukul yang terkenal di Asia Tenggara dan Asia

Timur. Gong ini digunakan untuk alat musik tradisional. Saat ini tidak banyak lagi perajin gong

seperti ini. Gong yang telah ditempa belum dapat ditentukan nadanya. Nada gong baru terbentuk

setelah dibilas dan dibersihkan. Apabila nadanya masih belum sesuai, gong dikerok sehingga

lapisan perunggunya menjadi lebih tipis. Di Korea Selatan disebut juga Kkwaenggwari. Tetapi

kkwaenggwari yang terbuat dari logam berwarna kuningan ini dimainkan dengan cara ditopang

oleh kelima jari dan dimainkan dengan cara dipukul sebuah stik pendek. Cara memegang

kkwaenggwari menggunakan lima jari ini ternyata memiliki kegunaan khusus, karena satu jari

(telunjuk) bisa digunakan untuk meredam getaran gong dan mengurangi volume suara denting

yang dihasilkan.

3. Saron
Saron atau yang biasanya disebut juga ricik ,adalah salah satu instrumen gamelan yang

termasuk keluarga balungan. Dalam satu set gamelan biasanya mempunyai 4 saron, dan

semuanya memiliki versi pelog dan slendro. Saron menghasilkan nada satu oktaf lebih tinggi

daripada demung, dengan ukuran fisik yang lebih kecil. Tabuh saron biasanya terbuat dari kayu,

dengan bentuk seperti palu. Cara menabuhnya ada yang biasa sesuai nada, nada yang imbal, atau

menabuh bergantian antara saron 1 dan saron 2. Cepat lambatnya dan keras lemahnya penabuhan

tergantung pada komando dari kendang dan jenis gendhingnya. Pada gendhing Gangsaran yang

menggambarkan kondisi peperangan misalnya, ricik ditabuh dengan keras dan cepat. Pada

gendhing Gati yang bernuansa militer, ricik ditabuh lambat namun keras. Ketika mengiringi lagu

ditabuh pelan. Dalam memainkan saron, tangan kanan memukul wilahan / lembaran logam

dengan tabuh, lalu tangan kiri memencet wilahan yang dipukul sebelumnya untuk

menghilangkan dengungan yang tersisa dari pemukulan nada sebelumnya. Teknik ini disebut

memathet (kata dasar: pathet = pencet).

4. Kenong
“Kenong” merupakan salah satu alat musik yang menyusun gamelan Jawa. Kenong

termasuk dalam golongan pencon, yang termasuk di dalamnya juga gong,bonang, dan

kethuk.Kenong merupakan unsur instrumen pencon gamelan yang paling gemuk, dibandingkan

dengan kempul dan gong yang walaupun besar namun berbentuk pipih. Kenong ini disusun pada

pangkon berupa kayu keras yang dialasi dengan tali, sehingga pada saat dipukul kenong tidak

akan bergoyang ke samping namun dapat bergoyang ke atas bawah, sehingga menghasilkan

suara. Bentuk kenong yang besar menghasilkan suara yang rendah namun nyaring dengan timber

yang khas (dalam telinga masyarakat Jawa ditangkap berbunyi ning-nong, sehingga dinamakan

kenong). Dalam gamelan, suara kenong mengisi sela-sela antara kempul.

5. Bonang

Bonang Penerus adalah Bonang yang paling kecil, beroktaf tinggi. da teknik tabuhan

pipilan, bonang panerus berkecepatan dua kali lipat dari pada bonang barung. Walaupun

mengantisipasi nada-nada balungan, bonang panerus tidak berfungsi sebagai lagu tuntunan,
karena kecepatan dan ketinggian wilayah nadanya. Dalam teknik tabuhan imbal-imbalan, bekerja

sama dengan bonang barung, bonang panerus memainkan pola-pola lagu jalin menjalin.

6. Slenthem

Slenthem merupakan salah satu instrumen gamelan yang terdiri dari lembaran lebar

logam tipis yang diuntai dengan kuti nada saron, ricik, danbalungan bila ditabuh. Beberapa

kalangan menamakannya sebagai gender penembung. Seperti halnya pada instrumen lain dalam

satu set gamelan, slenthem tentunya memiliki versi slendro dan versi pelog. Wilahan Slenthem

Pelog umumnya memiliki rentang nada C hingga B, sedangkan slenthem slendro memiliki

rentang nada C, D, E, G, A, C’.

7. Siter dan Celempung


Siter dan celempung masing-masing memiliki 11 dan 13 pasang senar, direntang kedua

sisinya di antara kotak resonator. Ciri khasnya satu senar disetel nada pelog dan senar lainnya

dengan nada slendro. Umumnya sitar memiliki panjang sekitar 30 cm dan dimasukkan dalam

sebuah kotak ketika dimainkan, sedangkan celempung panjangnya kira-kira 90 cm dan memiliki

empat kaki, serta disetel satu oktaf di bawah siter. Siter dan celempung dimainkan sebagai salah

satu dari alat musik yang dimainkan bersama (panerusan), sebagai instrumen yang memainkan

cengkok (pola melodik berdasarkan balungan). Baik siter maupun celempung dimainkan dengan

kecepatan yang sama dengan gambang (temponya cepat). Nama “siter” berasal dari Bahasa

Belanda “citer”, yang juga berhubungan dengan Bahasa Inggris “zither”. “Celempung” berkaitan

dengan .

8. Demung

Demung adalah salah satu instrumen gamelan yang termasuk keluarga balungan. Dalam

satu set gamelan biasanya terdapat 2 demung, keduanya memiliki versi pelog dan slendro.
Demung menghasilkan nada dengan oktaf terendah dalam keluarga balungan, dengan ukuran

fisik yang lebih besar. Demung memiliki wilahan yang relatif lebih tipis namun lebih lebar

daripada wilahan saron, sehingga nada yang dihasilkannya lebih rendah. Tabuh demung biasanya

terbuat dari kayu, dengan bentuk seperti palu, lebih besar dan lebih berat daripada tabuh saron.

9. Gambang

Gambang merupakan alat musik tradisional Jawa Tengah yang terbuat dari bahan kayu

berbentuk rangkaian atau deretan bilah-bilah nada yang berjumlah dua puluh bilah. Cara

membunyikan gambang adalah dipukul dengan tabuh khusus gambang. Fungsi gambang dalam

sajian karawitan sebagai pangrengga lagu.

10. Suling

Jenis instrumen tradisional dari Jawa Tengah yang dipergunakan dalam set gamelan

lainnya adalah suling. Suling terbuat dari bambu wuluh atau paralon yang diberi lubang sebagai
penentu nada atau laras. Pada salah satu ujungnya yaitu bagian yang di tiup yang melekat di

bibir diberi lapisan tutup dinamakan jamangan yang berfungsi untuk mengalirkan udara

sehingga menimbulkan getaran udara yang menimbulkan bunyi atau suara Adapun teknik

membunyikannya dengan cara di tiup.

11. Gamelan

Gamelan adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang,

gendang, dan gong. Istilah gamelan merujuk pada instrumennya / alatnya, yang mana merupakan

satu kesatuan utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama. Kata Gamelan sendiri berasal dari

bahasa Jawa gamel yang berarti memukul / menabuh, diikuti akhiran an yang menjadikannya

kata benda. Orkes gamelan kebanyakan terdapat di pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok di

Indonesia dalam berbagai jenis ukuran dan bentuk ensembel. Di Bali dan Lombok saat ini, dan di

Jawa lewat abad ke-18, istilah gong lebih dianggap sinonim dengan gamelan.

Kemunculan gamelan didahului dengan budaya Hindu–Budha yang mendominasi

Indonesia pada awal masa pencatatan sejarah, yang juga mewakili seni asli indonesia.

Instrumennya dikembangkan hingga bentuknya sampai seperti sekarang ini pada zaman Kerajaan

Majapahit. Dalam perbedaannya dengan musik India, satu-satunya dampak ke-India-an dalam

musik gamelan adalah bagaimana cara menyanikannya. Dalam mitologi Jawa, gamelan
dicipatakan oleh Sang Hyang Guru pada Era Saka, dewa yang menguasai seluruh tanah Jawa,

dengan istana di gunung Mahendra di Medangkamulan (sekarang Gunung Lawu). Sang Hyang

Guru pertama-tama menciptakan gong untuk memanggil para dewa. Untuk pesan yang lebih

spesifik kemudian menciptakan dua gong, lalu akhirnya terbentuk set gamelan.

Gambaran tentang alat musik ensembel pertama ditemukan di Candi Borobudur, Magelang Jawa

Tengah, yang telah berdiri sejak abad ke-8. Alat musik semisal suling bambu, lonceng, kendhang

dalam berbagai ukuran, kecapi, alat musik berdawai yang digesek dan dipetik, ditemukan dalam

relief tersebut. Namun, sedikit ditemukan elemen alat musik logamnya. Bagaimanapun, relief

tentang alat musik tersebut dikatakan sebagai asal mula gamelan.

B. FUNGSI MUSIK DI DAERAH JAWA TENGAH

1. Sebagai sarana upacara adat


Di beberapa daerah tertentu musik dianggap memiliki kekuatan magis yang tidak dapat di
deskripsikan. Karena itu seringkali musik daerah mempunyai fungsi yang sangat penting dalam
suatu upacara adat

2. Sebagai pengiring tari


Musik daerah mempunyai fungsi utama yaitu untuk mengiringi tari-tari daerah atau lagu-
lagu daerah.

3. MediumKomunikasi
Sarana komunikasi dengan musik dapat di lihat pada saat bulan romadhan dan saat
siskamling. Dimana alat musik kentongan di tabuh untuk membangunkan warga untuk bangun
sahur atau untuk berwaspada.

4. Media bermain
Lagu-lagu daerah yang biasa diiringi dengan musik daerah biasanya dijadikan media
bermain bagi anak-anak daerah.
5. Sarana (media) Penerangan
Dizaman modern musik daerah dapat di jadikan media penerangan untuk
mempromosikan keanekaragaman budaya daerah serta sebagai sarana iklan layanan masyarakat.
6. Iringan Pertunjukan
Musik adalah bagian yang tak terpisahkan dari sebuah pertunjukan. Sebuah tarian tak
akan lengkap tanpa musik. Sebuah lagu akan kurang semarak tanpa musik. Pertunjukan
kesenaian daerah selalu menggunakan alat musik sebagai iringan pertunjukannya seperti;
pagelaran wayang, sandratari, ketoprak dll.

D. KARAKTERISTIK MUSIK JAWA TENGAH


Karakter dari musik jawa tengah dapat di lihat dari musik atau nyanyiannya contohnya
dari lagu lir ilir, karakter dari musik itu adalah mengajak semua umat islam diminta bangun.
Bangun dari keterpurukan, bangun dari sifat malas untuk lebih mempertebal keimanan yang
telah ditanamkan oleh Allah dalam diri kita yang dalam inidilambangkan dengan tanaman yang
mulai bersemi dan demikian menghijau. Dan juga dapat di lihat dari alat musik yang di gunakan
yaitu alat musik gamelan .
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Musik Jawa tengah yang disebut gamelan sering digunakan untuk mengiringi gendhing-
gendhing dan tari , terdiri atas gender,demung, bonang, bonang penerus, gambang, gong,
kempul, kethuk, kenong, saron, peking, siter, rebab, suling, dan kendhang. Masing-masing
memiliki fungsi yang berbeda, yang menuntun suara adalah rebab sementara yang menuntun
“sampak” (Tempo) adalah kendhang.

B. SARAN
Sebagai seorang pelajar, kita diharuskan untuk mempelajari seni budaya dengan lebih

mendalam lagi, agar kita dapat mengapresiasi. menikmati dan sekaligus lebih mencintai seni

budaya khususnya seni budaya daerah, umumnya seni budaya negeri kita sendiri.

Anda mungkin juga menyukai