DI SUSUN OLEH :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada kehadirat Allah swt. Karena atas karunianya, telah
membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini. Kami membuat makalah ini berasal dari
berbagai sumber yang ada di media massa. Di dalam makalah ini, tercantum mengenai Musik
Kami disini sebagai pemula, sehingga kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari
anda. Karena makalah ini masih jauh dari sempurna, dan masih memerlukan perbaikan. Semoga
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
Musik Nusantara adalah musik yang berkembang diseluruh wilayah kepulauan dan
merupakan kebiasaan tutun temurun yang masih dijalankan oleh masyarakat. Musik Nusantara
tersebat hampir diseluruh pelosok negeri dan masing-masing daerah memiliki ciri-ciri yang
berbeda.
Musik Jawa tengah yang disebut gamelan sering digunakan untuk mengiringi gendhing-
gendhing dan tari , terdiri atas gender,demung, bonang, bonang penerus, gambang, gong,
kempul, kethuk, kenong, saron, peking, siter, rebab, suling, dan kendhang. Masing-masing
memiliki fungsi yang berbeda, yang menuntun suara adalah rebab sementara yang menuntun
“sampak” (Tempo) adalah kendhang.
Gamelan Jawa itu adalah salah satu corak gamelan yang eksis di Jawa Tengah dan
Yoyakarta dan sebagian Jawa Timur. Musik gamelan Jawa berbeda dengan gamelan dari daerah
lainnya. Jika gamelan Jawa pada umumnya mempunyai nada lembut dan menggunakan tempo
lebih lambat, berbeda dengan gamelan Bali yang mempunyai tempo lebih cepat dan gamelan
Sundha yang mana musiknya mendayu-dayu serta didominasi dengan suara seruling.
Gamelan Jawa juga mempunyai aturan-aturan yang sudah baku di antaranya terdiri atas
beberapa “puteran danpathet” (tinggi rendahnya nada). Juga ada aturan “sampak” (tempo) dan
“gongan” (melodi) yang kesemuanya terdiri atas empat nada. Sementara yang memainkan
gamelan disebut “Panayagan” atau “nayaga” dan yang menyanyi disebut “pesinden” (wiraswara
atau swarawati).
BAB II
PEMBAHASAN
Gamelan adalah seperangkat alat musik dengan nada pentantonis, yang terdiri dari
Kendang, Bonang, Bonang Penerus, Demung, Saron, Peking.(Gamelan), Kenong & Kethuk,
Slenthem, Gender, Gong, Gambang, Rebab,, Siter, Suling.
1. Kendang
Kendhang, atau gendang adalah instrumen dalam gamelan Jawa Tengah yang salah satu
fungsi utamanya mengatur irama. Instrument ini dibunyikan dengan tangan, tanpa alat
bantu.Jenis kendang yang kecil disebut ketipung, yang menengah disebut kendang ciblon/kebar.
Pasangan ketipung ada satu lagi bernama kendang gedhe biasa disebut kendang kalih. Kendang
kalih dimainkan pada lagu atau gendhing yang berkarakter halus seperti ketawang, gendhing
kethuk kalih, dan ladrang irama dadi. Bisa juga dimainkan cepat pada pembukaan lagu jenis
lancaran ,ladrang irama tanggung. Untuk wayangan ada satu lagi kendhang yang khas yaitu
kendhang kosek. Kendang kebanyakan dimainkan oleh para pemain gamelan profesional, yang
sudah lama menyelami budaya Jawa. Kendang kebanyakan di mainkan sesuai naluri
pengendang, sehingga bila dimainkan oleh satu orang denga orang lain maka akan berbeda
nuansanya
2. Gong
Gong merupakan sebuah alat musik pukul yang terkenal di Asia Tenggara dan Asia
Timur. Gong ini digunakan untuk alat musik tradisional. Saat ini tidak banyak lagi perajin gong
seperti ini. Gong yang telah ditempa belum dapat ditentukan nadanya. Nada gong baru terbentuk
setelah dibilas dan dibersihkan. Apabila nadanya masih belum sesuai, gong dikerok sehingga
lapisan perunggunya menjadi lebih tipis. Di Korea Selatan disebut juga Kkwaenggwari. Tetapi
kkwaenggwari yang terbuat dari logam berwarna kuningan ini dimainkan dengan cara ditopang
oleh kelima jari dan dimainkan dengan cara dipukul sebuah stik pendek. Cara memegang
kkwaenggwari menggunakan lima jari ini ternyata memiliki kegunaan khusus, karena satu jari
(telunjuk) bisa digunakan untuk meredam getaran gong dan mengurangi volume suara denting
yang dihasilkan.
3. Saron
Saron atau yang biasanya disebut juga ricik ,adalah salah satu instrumen gamelan yang
termasuk keluarga balungan. Dalam satu set gamelan biasanya mempunyai 4 saron, dan
semuanya memiliki versi pelog dan slendro. Saron menghasilkan nada satu oktaf lebih tinggi
daripada demung, dengan ukuran fisik yang lebih kecil. Tabuh saron biasanya terbuat dari kayu,
dengan bentuk seperti palu. Cara menabuhnya ada yang biasa sesuai nada, nada yang imbal, atau
menabuh bergantian antara saron 1 dan saron 2. Cepat lambatnya dan keras lemahnya penabuhan
tergantung pada komando dari kendang dan jenis gendhingnya. Pada gendhing Gangsaran yang
menggambarkan kondisi peperangan misalnya, ricik ditabuh dengan keras dan cepat. Pada
gendhing Gati yang bernuansa militer, ricik ditabuh lambat namun keras. Ketika mengiringi lagu
ditabuh pelan. Dalam memainkan saron, tangan kanan memukul wilahan / lembaran logam
dengan tabuh, lalu tangan kiri memencet wilahan yang dipukul sebelumnya untuk
menghilangkan dengungan yang tersisa dari pemukulan nada sebelumnya. Teknik ini disebut
4. Kenong
“Kenong” merupakan salah satu alat musik yang menyusun gamelan Jawa. Kenong
termasuk dalam golongan pencon, yang termasuk di dalamnya juga gong,bonang, dan
kethuk.Kenong merupakan unsur instrumen pencon gamelan yang paling gemuk, dibandingkan
dengan kempul dan gong yang walaupun besar namun berbentuk pipih. Kenong ini disusun pada
pangkon berupa kayu keras yang dialasi dengan tali, sehingga pada saat dipukul kenong tidak
akan bergoyang ke samping namun dapat bergoyang ke atas bawah, sehingga menghasilkan
suara. Bentuk kenong yang besar menghasilkan suara yang rendah namun nyaring dengan timber
yang khas (dalam telinga masyarakat Jawa ditangkap berbunyi ning-nong, sehingga dinamakan
5. Bonang
Bonang Penerus adalah Bonang yang paling kecil, beroktaf tinggi. da teknik tabuhan
pipilan, bonang panerus berkecepatan dua kali lipat dari pada bonang barung. Walaupun
mengantisipasi nada-nada balungan, bonang panerus tidak berfungsi sebagai lagu tuntunan,
karena kecepatan dan ketinggian wilayah nadanya. Dalam teknik tabuhan imbal-imbalan, bekerja
sama dengan bonang barung, bonang panerus memainkan pola-pola lagu jalin menjalin.
6. Slenthem
Slenthem merupakan salah satu instrumen gamelan yang terdiri dari lembaran lebar
logam tipis yang diuntai dengan kuti nada saron, ricik, danbalungan bila ditabuh. Beberapa
kalangan menamakannya sebagai gender penembung. Seperti halnya pada instrumen lain dalam
satu set gamelan, slenthem tentunya memiliki versi slendro dan versi pelog. Wilahan Slenthem
Pelog umumnya memiliki rentang nada C hingga B, sedangkan slenthem slendro memiliki
sisinya di antara kotak resonator. Ciri khasnya satu senar disetel nada pelog dan senar lainnya
dengan nada slendro. Umumnya sitar memiliki panjang sekitar 30 cm dan dimasukkan dalam
sebuah kotak ketika dimainkan, sedangkan celempung panjangnya kira-kira 90 cm dan memiliki
empat kaki, serta disetel satu oktaf di bawah siter. Siter dan celempung dimainkan sebagai salah
satu dari alat musik yang dimainkan bersama (panerusan), sebagai instrumen yang memainkan
cengkok (pola melodik berdasarkan balungan). Baik siter maupun celempung dimainkan dengan
kecepatan yang sama dengan gambang (temponya cepat). Nama “siter” berasal dari Bahasa
Belanda “citer”, yang juga berhubungan dengan Bahasa Inggris “zither”. “Celempung” berkaitan
dengan .
8. Demung
Demung adalah salah satu instrumen gamelan yang termasuk keluarga balungan. Dalam
satu set gamelan biasanya terdapat 2 demung, keduanya memiliki versi pelog dan slendro.
Demung menghasilkan nada dengan oktaf terendah dalam keluarga balungan, dengan ukuran
fisik yang lebih besar. Demung memiliki wilahan yang relatif lebih tipis namun lebih lebar
daripada wilahan saron, sehingga nada yang dihasilkannya lebih rendah. Tabuh demung biasanya
terbuat dari kayu, dengan bentuk seperti palu, lebih besar dan lebih berat daripada tabuh saron.
9. Gambang
Gambang merupakan alat musik tradisional Jawa Tengah yang terbuat dari bahan kayu
berbentuk rangkaian atau deretan bilah-bilah nada yang berjumlah dua puluh bilah. Cara
membunyikan gambang adalah dipukul dengan tabuh khusus gambang. Fungsi gambang dalam
10. Suling
Jenis instrumen tradisional dari Jawa Tengah yang dipergunakan dalam set gamelan
lainnya adalah suling. Suling terbuat dari bambu wuluh atau paralon yang diberi lubang sebagai
penentu nada atau laras. Pada salah satu ujungnya yaitu bagian yang di tiup yang melekat di
bibir diberi lapisan tutup dinamakan jamangan yang berfungsi untuk mengalirkan udara
sehingga menimbulkan getaran udara yang menimbulkan bunyi atau suara Adapun teknik
11. Gamelan
gendang, dan gong. Istilah gamelan merujuk pada instrumennya / alatnya, yang mana merupakan
satu kesatuan utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama. Kata Gamelan sendiri berasal dari
bahasa Jawa gamel yang berarti memukul / menabuh, diikuti akhiran an yang menjadikannya
kata benda. Orkes gamelan kebanyakan terdapat di pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok di
Indonesia dalam berbagai jenis ukuran dan bentuk ensembel. Di Bali dan Lombok saat ini, dan di
Jawa lewat abad ke-18, istilah gong lebih dianggap sinonim dengan gamelan.
Indonesia pada awal masa pencatatan sejarah, yang juga mewakili seni asli indonesia.
Instrumennya dikembangkan hingga bentuknya sampai seperti sekarang ini pada zaman Kerajaan
Majapahit. Dalam perbedaannya dengan musik India, satu-satunya dampak ke-India-an dalam
musik gamelan adalah bagaimana cara menyanikannya. Dalam mitologi Jawa, gamelan
dicipatakan oleh Sang Hyang Guru pada Era Saka, dewa yang menguasai seluruh tanah Jawa,
dengan istana di gunung Mahendra di Medangkamulan (sekarang Gunung Lawu). Sang Hyang
Guru pertama-tama menciptakan gong untuk memanggil para dewa. Untuk pesan yang lebih
spesifik kemudian menciptakan dua gong, lalu akhirnya terbentuk set gamelan.
Gambaran tentang alat musik ensembel pertama ditemukan di Candi Borobudur, Magelang Jawa
Tengah, yang telah berdiri sejak abad ke-8. Alat musik semisal suling bambu, lonceng, kendhang
dalam berbagai ukuran, kecapi, alat musik berdawai yang digesek dan dipetik, ditemukan dalam
relief tersebut. Namun, sedikit ditemukan elemen alat musik logamnya. Bagaimanapun, relief
3. MediumKomunikasi
Sarana komunikasi dengan musik dapat di lihat pada saat bulan romadhan dan saat
siskamling. Dimana alat musik kentongan di tabuh untuk membangunkan warga untuk bangun
sahur atau untuk berwaspada.
4. Media bermain
Lagu-lagu daerah yang biasa diiringi dengan musik daerah biasanya dijadikan media
bermain bagi anak-anak daerah.
5. Sarana (media) Penerangan
Dizaman modern musik daerah dapat di jadikan media penerangan untuk
mempromosikan keanekaragaman budaya daerah serta sebagai sarana iklan layanan masyarakat.
6. Iringan Pertunjukan
Musik adalah bagian yang tak terpisahkan dari sebuah pertunjukan. Sebuah tarian tak
akan lengkap tanpa musik. Sebuah lagu akan kurang semarak tanpa musik. Pertunjukan
kesenaian daerah selalu menggunakan alat musik sebagai iringan pertunjukannya seperti;
pagelaran wayang, sandratari, ketoprak dll.
A. KESIMPULAN
Musik Jawa tengah yang disebut gamelan sering digunakan untuk mengiringi gendhing-
gendhing dan tari , terdiri atas gender,demung, bonang, bonang penerus, gambang, gong,
kempul, kethuk, kenong, saron, peking, siter, rebab, suling, dan kendhang. Masing-masing
memiliki fungsi yang berbeda, yang menuntun suara adalah rebab sementara yang menuntun
“sampak” (Tempo) adalah kendhang.
B. SARAN
Sebagai seorang pelajar, kita diharuskan untuk mempelajari seni budaya dengan lebih
mendalam lagi, agar kita dapat mengapresiasi. menikmati dan sekaligus lebih mencintai seni
budaya khususnya seni budaya daerah, umumnya seni budaya negeri kita sendiri.