Anda di halaman 1dari 25

GAMELAN

JAWA
 Gamelan Jawa merupakan seperangkat alat musik
tradisional Jawa yang biasanya terdiri dari Gong,
Kenong, Gambang, Celempung serta beberapa alat
musik pendamping lainnya.
 Keistimewaan alunan musik gamelan Jawa adalah
cenderung bersuara lembut, seperti sengaja
menghadirkan suasana ketenangan jiwa dan selaras
dengan prinsip hidup masyarakat Jawa pada
umumnya.
Jenis-Jenis Gamelan Jawa

Berdasarkan pada sumber bunyinya, Gamelan Jawa terbagi

menjadi empat jenis. Masing-masing jenis memiliki

instrumen dengan karakter suara yang berbeda-beda. Melalui

pengkategorian ini juga bisa diketahui kesejarahan Gamelan.

Jenis-jenis Gamelan yang dimaksud diantaranya sebagai

berikut :
1. Gamelan Ideofon
 nstrumen yang sumber bunyinya berasal dari badan alat musik itu sendiri.
Jenis ini dikatakan sebagai yang paling tua usianya daripada alat musik
lainnya. Dalam Gamelan Jawa, ada alat musik yang berpencon (seperti
stupa) yang dibunyikan dengan tongkat pendek.
 Dalam susunannya yang banyak dalam satu rancak dikenal sebagai
“bonang”, adapun jika susunannya sedikit yang masing-masing ada dalam
satu rancak disebut “kenong”. Dalam hal ini Gong menjadi jenis
instrumen penting, bahkan istilah ini juga dipakai untuk mewakili seluruh
ansambel Gamelan.
 Instrumen lain dalam kategori ini juga termasuk alat musik bilah-bilahan
(wilahan) seperti Gambang dan Saron. Semua alat musik dalam kategori
instrumen ideofon telah ada jejaknya sejak abad ke-9 M. Gong bisa
didapati di kitab Ramayana Jawa Kuna, adapun Gambang dan Saron
terkait pada relief di Candi Borobudur.
2. Gamelan Membranofon
 nstrumen Gamelan dengan sumber bunyi pada selaput kulit atau
sejenisnya. Kelompok membranofon telah populer di Pulau Jawa
sejak pertengahan abad ke-9 M. Kendang bisa dikatakan sebagai
instrumen membranofon paling tua. Bermacam-macam bentuk
kendang terdapat pada relief Candi Borobudur dan Candi Siwa
Prambanan.
 Instrumen lainnya adalah bedug dan trebang yang ada sejak abad
ke-12 M. Istilah bedug bisa dijumpai di Kidung Malat. Dalam
Kakawin Hariwangsa, Ghatotkacasraya dan Kidung Harsawijaya,
ada instrumen sejenis bedug yakni “tipakan”. Dalam kitab
Ghatotkacasraya dan Sumanasantaka ada istilah “tabang-tabang”
yang kemudian berkembang menjadi istilah “tribang”
3. Gamelan Aerofon
 Instrumen dengan sumber bunyi yang berasal dari
udara yang ditiup. Seruling (suling) juga
merupakan kelengkapan dari Gamelan Jawa.
Sejarah alat musik ini juga sangat tua dan bisa
ditemukan jejaknya pada relief-relief candi,
termasuk Candi Borobudur. Juga ada di kitab
Ramayana Jawa Kuno yang diistilahkan dengan
“bangsi”.
4. Gamelan Chordofon
 Instrumen musik yang mencakup alat musik
bersenar yang dipetik dan digesek. Dalam Gamelan
Jawa ada rebab dan chelempung. Alat musik jenis
ini dikatakan mendapat pengaruh dari kebudayaan
luar, Rebab dengan dua senar mungkin memang
asli Persia. Adapun Chelempung yang bentuknya
memberi kesan Eropa telah tergambar pada relief di
Candi Jago.
Fungsi Gamelan Jawa

Gamelan Ageng atau penyajian dengan keseluruhan


perangkat gamelan digunakan untuk menyajikan
gending-gending. Biasanya dipakai untuk iringan
musik pada pementasan wayang baik Wayang Kulit
maupun Wayang Orang, Ketoprak, tarian-tarian
Jawa dan Lain-lain.
Adapun Gamelan Jawa untuk penyajian gending
dalam karawitan dapat dibedakan menjadi beberapa
repertoar yakni :
1. Soran
Gending-gending dengan kecenderungan volume
tabuhan yang keras. Kesemua perangkat gamelan
ditabuh kecuali Gender, Gambang, Rebab, Suling
dan Siter. Alunan Musik Gamelan jenis ini
disajikan dengan tempo Tanggung, Seseg dan
Antal.
2. Lirihan
 Sesuai dengan namanya, penyajian gending lebih
halus dan pelan. Semua Waditra (Instrumen)
ditabuh namun yang lebih diutamakan adalah
Gender, Gambang, Rebab, Siter dan Suling dengan
tempo yang berbeda-beda.
PERANGKAT
GAMELAN
JAWA
BONANG
 Berupa satu set sepuluh sampai
empat-belas gong- gong kecil
berposisi horisontal yang
disusun dalam dua deretan.
Diletakkan di atas tali yang
direntangkan pada bingkai kayu.
 Pemain duduk di tengah-tengah
pada sisi deretan gong beroktaf
rendah, memegang tabuh
berbentuk bulat panjang di
setiap tangan. Ada tiga macam
bonang, dibeda-bedakan
menurut ukuran, wilayah oktaf,
dan fungsinya dalam ansambel.
CELEMPUNG
 Merupakan instrumen kawat yang
dipetik. Dibingkai pada semacam
gerobogan (juga berfungsi sebagai
resonator), memiliki dua pasang
kaki, kaki muka lebih tinggi dari
sepasang kaki belakang
 Memiliki tiga-belas pasang kawat
yang ditegangkan antara paku
untuk melaras (di atas) dan paku-
paku kecil (di bawah). Terdapat
kepingan metal diatas gerobogan
berfungsi sebagai jembatan
pemisah kawat. Alat musik ini
bertugas untuk merangkai pola
pola lagu.
GAMBANG
 Terbuat dari bilah – bilah kayu
dibingkai pada gerobogan yang juga
berfungsi sebagai resonator. Berbilah
tujuh-belas sampai dua-puluh bilah,
wilayah gambang mencakup dua oktaf
atau lebih.
 Dimainkan dengan tabuh berbentuk
bundar dengan tangkai panjang biasanya
dari tanduk/sungu. Berfungsi
memainkan gembyangan (oktaf) dalam
gaya pola-pola lagu dengan ketukan
ajeg juga dapat memainkan beberapa
macam ornamentasi lagu dan ritme.
 Seperti permainan dua nada dipisahkan
oleh dua bilah, atau permainan dua nada
dipisahkan oleh enam bilah, dan pola
lagu dengan ritme – ritme sinkopasi.
GENDER
 Bilah-bilah metal yang ditegangkan dengan
tali di atas bumbung-bumbung resonator.
Dimainkan dengan tabuh berbentuk bulat
(dilingkari lapisan kain) dengan tangkai
pendek. Terdapat dua jenis gender yakni
Gender Barung dan Gender Penerus.
 Gender Barung : Berukuran besar, beroktaf
rendah sampai tengah. Salah satu dari
instrumen pemuka, bermain dalam pola
lagu berketukan ajeg (cengkok) yang dapat
menciptakan tekstur sonoritas yang tebal
dan menguatkan rasa pathet gendhing.
 Gender Penerus : Berukuran kecil, beroktaf
tengah sampai tinggi. Meskipun instrumen
mi tidak harus ada dalam ansambel,
kehadirannya menambah kekayaan tekstur
gamelan. Gender ini memainkan lagunya
dalam pola lagu ketukan ajeg dan cepat.
KEMPUL
 Gong berukuran kecil yang
digantung. Kempul menandai
aksen-aksen penting dalam
kalimat lagu gendhing. Dalam
hubungannya dengan lagu
gendhing, kempul bisa
memainkan nada yang sama
dengan nada balungan.
 Kadang-kadang kempul
mendahului nada balungan
berikutnya; kadang-kadang ia
memainkan nada yang membentuk
interval kempyung dengan nada
balungan, untuk menegaskan rasa
pathet.
KENDHANG
 Instrument bersisi dua yang tidak
simetris dengan sisi kulitnya
ditegangkan oleh tali dan kulit atau
rotan ditata dalam bentuk ‘Y.’
Benfungsi menentukan irama dan
tempo (menjaga keajegan tempo,
menuntun peralihan ke tempo yang
cepat atau lambat, dan menghentikan
tabuhan gendhing (suwuk)).
 Selain itu untuk gamelan iringan tari-
tarian dan pertunjukan wayang
kendhang juga mengiringi gerakan
penari atau wayang. Berdasarkan atas
ukuran dan fungsinya, terdapat empat
macam kendhang yaitu Kendhang
Ageng, Kendhang Wayangan,
Kendhang Ciblon, dan Kendhang
Ketipung.
KENONG
 Merupakan satu set instrumen jenis
gong berposisi horisontal,
ditumpangkan pada tali yang
ditegangkan pada bingkai kayu. Dalam
memberi batasan struktur suatu
gendhing, kenong adalah instrumen
kedua yang paling penting setelah gong.
 Kenong membagi gong-an menjadi dua
atau empat kalimat-kalimat kenong,
atau kenongan. Disamping itu nada
kenong juga memiliki hubungan dengan
lagu Gendhing.
 Boleh sama dengan nada balungan
ataupun mendahuluinya atau ia dapat
memainkan nada berjarak satu
kempyung dengan nada balungan, untuk
mendukung rasa pathet.
GONG
 Kata gong khususnya menunjuk pada
gong gantung berposisi vertikal,
berukuran besar atau sedang, ditabuh di
tengah-tengah bundarannya (pencu)
dengan tabuh bundar berlapis kain.
 Berfungsi sebagai tanda permulaan dan
akhiran gendhing. Dalam istilah ini
gong bisa di jeniskan menjadi dua yakni
:
 Gong Ageng : Gong gantung dengan
ukuran besar, ditabuh untuk menandai
permulaan dan akhiran kelompok dasar
lagu (gongan) gendhing.
 Gong Suwukan: Gong gantung
berukuran sedang, ditabuh untuk
menandai akhiran gendhing yang
berstruktur pendek, seperti lancaran,
srepegan, dan sampak.
KETHUK KEMPYANG
 Dua instrumen yang termasuk
jenis gong berposisi horisontal
ditumpangkan pada tali yang
ditegangkan pada bingkai kayu.
Kethuk – kempyang memberi
aksen-aksen alur lagu gendhing
menjadi kalimat kalimat yang
pendek.
 Pada gaya tabuhan cepat
lancaran, sampak, srepegan, dan
ayak ayakan, kethuk ditabuh di
antara ketukan-ketukan
balungan, menghasilkan pola-
pola jalin-menjalin yang cepat.
REBAB
 Alat Musik berkawat-gesek dengan
dua kawat ditegangkan pada selajur
kayu dengan badan berbentuk hati
ditutup dengan membran (kulit
tipis) dari babad sapi.
 Instumen ini termasuk salah satu
bagian dari instrumen pemuka yang
diakui sebagai pemimpin lagu
dalam ansambel, terutama dalam
gaya tabuhan lirih.
 Memainkan lagu pembuka
gendhing, menentukan gendhing,
laras, dan pathet yang akan
dimainkan. Alur lagu rebab
memberi petunjuk yang jelas jalan
alur lagu gendhing.
SARON
 Berbentuk bilahan dengan  Saron Demung : Instrument berukuran besar
dan beroktaf tengah, memainkan balungan
enam atau tujuh bilah (satu gendhing dalam wilayahnya yang terbatas.
oktaf atau satu oktaf dan Satu perangkat gamelan mempunyai satu
atau dua demung. Ada juga gamelan di
satu nada) ditumpangkan Kraton yang mempunyai lebih dari dua
pada bingkai kayu yang juga demung.
 Saron Barung : Berukuran sedang dan
berfungsi sebagai resonator. beroktaf tinggi, juga memainkan balungan
dalam wilayahnya yang terbatas. Suatu
 Ditabuh dengan tabuh perangkat gamelan bisa mempunyai saron
dibuat dari kayu atau tanduk wayangan yang berbilah sembilan. Saron ini
dimainkan khususnya untuk ansambel
(yang akhir ini untuk mengiringi pertunjukan wayang.
peking). Saron sendiri  Saron Peking (Penerus) : Ukuran paling
terbagi menjadi 3 jenis kecil dan beroktaf paling tinggi, memainkan
tabuhan rangkap dua atau rangkap empat
sesuai ukuran dan fungsi lagu balungan. Peking juga berusaha
masing-masing. menguraikan lagu balungan dalam konteks
lagu gendhing.
SLENTHEM
 Termasuk keluarga gender
ketika kita lihat dari
kontruksinya, sering
dinamakan Gender
Panembung. Tetapi
slenthem mempunyai bilah
sebanyak bilah saron,
beroktaf paling rendah
dalam kelompok instrumen
saron. Memainkan lagu
balungan dalam
wilayahnya yang terbatas.
SULING
 Terbuat dari bambu dan
termasuk dalam kategori
alat musik tiup yang
memainkan instrument
dalam pola-pola lagu
bergaya bebas metris.
Dimainkan secara
bergantian, biasanya
pada waktu lagunya
mendekati akhiran
kalimat.
SEKIAN
DAN

TERIMAKAS

Anda mungkin juga menyukai