Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rif an Ahmadi

No : 34

Kelas : XII IPA 1

Gamelan
Gamelan adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang,
gendang, dan gong. Istilah gamelan merujuk pada instrumennya / alatnya, yang mana
merupakan satu kesatuan utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama. Kata
Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa gamel yang berarti memukul / menabuh,
diikuti akhiran an yang menjadikannya kata benda. Orkes gamelan kebanyakan
terdapat di pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok di Indonesia dalam berbagai jenis
ukuran dan bentuk ensembel. Di Bali dan Lombok saat ini, dan di Jawa lewat abad
ke-18, istilah gong lebih dianggap sinonim dengan gamelan.

Kemunculan gamelan didahului dengan budaya Hindu-Budha yang mendominasi


Indonesia pada awal masa pencatatan sejarah, yang juga mewakili seni asli indonesia.
Instrumennya dikembangkan hingga bentuknya sampai seperti sekarang ini pada
zaman Kerajaan Majapahit. Dalam perbedaannya dengan musik India, satu-satunya
dampak ke-India-an dalam musik gamelan adalah bagaimana cara menyanikannya.
Dalam mitologi Jawa, gamelan dicipatakan oleh Sang Hyang Guru pada Era Saka,
dewa yang menguasai seluruh tanah Jawa, dengan istana di gunung Mahendra di
Medangkamulan (sekarang Gunung Lawu). Sang Hyang Guru pertama-tama
menciptakan gong untuk memanggil para dewa. Untuk pesan yang lebih spesifik
kemudian menciptakan dua gong, lalu akhirnya terbentuk set gamelan.[butuh rujukan]

Gambaran tentang alat musik ensembel pertama ditemukan di Candi Borobudur,


Magelang Jawa Tengah, yang telah berdiri sejak abad ke-8. Alat musik semisal suling
bambu, lonceng, kendhang dalam berbagai ukuran, kecapi, alat musik berdawai yang
digesek dan dipetik, ditemukan dalam relief tersebut. Namun, sedikit ditemukan
elemen alat musik logamnya. Bagaimanapun, relief tentang alat musik tersebut
dikatakan sebagai asal mula gamelan.

Penalaan dan pembuatan orkes gamelan adalah suatu proses yang kompleks. Gamelan
menggunakan empat cara penalaan, yaitu slndro, plog, degung (khusus daerah
Sunda, atau Jawa Barat), dan madenda (juga dikenal sebagai diatonis, sama seperti
skala minor asli yang banyak dipakai di Eropa.

Musik Gamelan merupakan gabungan pengaruh seni luar negeri yang beraneka
ragam. Kaitan not nada dari Cina, instrumen musik dari Asia Tenggara, drum band
dan gerakkan musik dari India, bowed string dari daerah Timur Tengah, bahkan style
militer Eropa yang kita dengar pada musik tradisional Jawa dan Bali sekarang ini.

Interaksi komponen yang sarat dengan melodi, irama dan warna suara
mempertahankan kejayaan musik orkes gamelan Bali. Pilar-pilar musik ini
menyatukan berbagai karakter komunitas pedesaan Bali yang menjadi tatanan musik
khas yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.

Namun saat ini gamelan masih digunakan pada acara-acara resmi seperti pernikahan,
syukuran, dan lain-lain. tetapi pada saat ini, gamelan hanya digunakan mayoritas
Gamelan
Fungsi Gamelan secara umum adalah sebagai iring-iringan tari, iring-iringan upacara
adat, pagelaran seni, iringan wayang, alat musik, iring-iringan pernikahan. Gamelan
hanya dimainkan pada kesempatan tertentu seperti upacara agama upacara,
perayaan masyarakat khusus, pertunjukan wayang, dan untuk keluarga yang raja.

Gamelan adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang,


gendang, dan gong. Musik yang tercipta pada Gamelan Jawa berasal dari paduan
bunyi gong, kenong dan alat musik Jawa lainnya. Irama musik umumnya lembut dan
mencerminkan keselarasan hidup, sebagaimana prinsip hidup yang dianut pada
umumnya oleh masyarakat Jawa.[1]

Komposisi musik gamelan diciptakan dengan beberapa aturan, yang terdiri dari
beberapa putaran dan pethet. dibatasi oleh satu gongan serta melodinya. diciptakan
dalam unit yang terdiri dari 4 nada. komponen utama alat musik gamelan adalah:
bambu, logam, dan kayu. Masing-masing alat memiliki fungsi tersendiri dalam
pagelaran musik gamelan.

Jenis Alat Musik Gamelan dan Fungsinya


Kendang Sebagai penentu setiap ritme yang ada dalam pemain gamelan dan
merupakan pengatur irama gending. Alat ini berfungsi memulai,
mempercepat, memperlambat, dan memberi tanda akan berakhirnya gendhing.
Gong fungsinya adalah untuk memberi tanda berakhirnya sebuah gatra dan
juga untuk menandai mulainya dan berakhirnya gending.
Siter Sebagai instrumen yang memainkan cengkok dan dimainkan dengan
kecepatan yang sama dengan gambang.
Rebab fungsinya sebagai salah satu dari instrumen pemuka, rebab diakui
sebagai pemimpin lagu dalam ansambel, terutama dalam gaya tabuhan lirih.
Saron Sebagai pengisi melodi utama dalam memainkan gamelan.
Demung fungsinya sama seperti saron, namun demung bersuara lebih
rendah satu oktaf dari pada saron dan kedengaran lebih keras.
Peking Sebagai pemberi warna melodi dalam permainan gamelan.
Bonang barung sebagai pemurba lagu, yang bertugas memulai jalannya
sajian gending.
Bonang Penerus Fungsinya sebagai pengisi harmoni bunyi bonang barung.
Bonang penerus memiliki suara satu oktaf lebih tinggi daripada bonang
barung.
Kenong Sebagai penentu batas-batas gatra, menegaskan irama. Kenong juga
termasuk dalam alat musik berpacu, namun ukuran lebih besar dari pada
bonang.
Kethuk Kempyang Sebagai alat musik ritmis, yang membantu kendhang
dalam menghasilkan ritme lagu yang diinginkan.
Kempul Sebagai pemangku irama atau menegaskan irama melodi. Kempul
merupakan pengisi akor dalam setiap permainan gamelan.
Gambang Gambang merupakan instrument gamelan yang dimainkan paling
cepat dalam sebuah lagu.

Anda mungkin juga menyukai