NEGERI 5 TAMAN PEMALANG 2011 1. Musik Lesung Musik lesung merupakan musik tradisional yang berkembang di daerah Jawa, khususnya Jawa Tengah, Jawa Timur dan Yogyakarta. Peralatan yang dipergunakan dalam musik ini adalah lesung dan antan. Musik lesung sering juga disebut dengan istilah kotekan. Pada awalnya musik ini dimainkan untuk menghilangkan rasa kejenuhan dan kepenatan setelah menumbuk padi, namun pada perkembangannya dimainkan juga untuk hiburan di kala bulan purnama. Pada daerah tertentu di Jawa Tengah musik ini dimainkan pada saat ada hajatan. Musik lesung dimainkan oleh beberapa orang/kelompok dengan ketukan irama yang berbeda antara pemain satu dengan yang lainnya, sehingga pola irama yang muncul adalah saling bersahut-sahutan sebagai satu kesatuan pola irama yang indah. Musik lesung kini sudah jarang dimainkan karena tergusur oleh irama musik medern.
( Gambar : Musik Lesung )
2. Musik Gamelan Musik gamelan termasuk jenis musik trandisional yang berasal dari daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Gamelan juga terdapat di Jawa Barat, Bali, dan Lombok. Alat musik gamelan terdiri atas: Saron, Rebab, Bonang, Kendang, Gender, Gong, Gambang, Kempul, Kenong. Dalam memainkannya Gamelan menggunakan tangga nada pelog maupun slendro. Notasi musik gamelan yang menggunakan tangga nada slendro memiliki 6 titi nada, yaitu: 1-2-3-5-6-i, sedangkan tangga nada pelog memiliki 7 titi nada, yaitu: 1-2-3-4-5-6-7. Gamelan dari daerah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, memiliki alat musik yang lebih lengkap dibandingkan dengan gamelan dari daerah lain. Berdasarkan cara penyajiannya setiap daerah memiliki ciri yang berbeda-beda. a. Gamalen Jawa Tengah dan DI Yogyakarta antara vokal dengan instrumen disajikan secara seimbang. b. Gamelan Bali lebih mengutamakan instrumen. c. Gamelan Sunda lebih mengutamakan vokal.
( Gambar : Musik Gamelan )
3. Musik Keroncong Keroncong adalah jenis orkes yang terdiri dari atas Biola, Seruling/flute, okulele, banjo, celolo dan Kontra bass. Keroncong Tugu merupakan musik tradisional (khas) masyarakat Jakarta asli (Betawi). Dalam perkembangannya musik keroncong juga menjadi musik khas Indonesia yang terkenal di luar negeri, misalnya Keroncong bengawan solo yang diciptakan oleh Gesang. Musik keroncong dalam penyajiannya dilengkapi dengan penyanyi. Selain itu dalam membawakan lagu-lagu yang dinyanyikan, seorang penyanyi harus menggunakan gaya khas yang disebut cengkok keroncong. Dewasa ini muncul lagu keroncong yang lebih bebas dalam membawakannya, misalnya langgam kerontong dan pop keroncong.
( Gambar : Musik Keroncong )
4. Musik Tanjidor Tanjidor merupakan salah satu musik daerah yang berasal dari Betawi. Tanjidor adalah sekelompok pemusik yang memainkan alat-alat musik logam yang tak bernada. Alat musik Tanjidor biasanya terdiri atas Tambur besar, dan Terompet. Selain di Jakarta, Tanjidor juga dapat ditemukan di daerah Tangerang, Banten, dan Cirebon. Musik Tanjidor biasanya digunakan pada acara perayaan desa atau pesta rakyat.
( Gambar : Musik Tanjidor )
5. Musik Gambang Kromong Musik Gambang Kromong merupakan perpaduan antara gamelan dengan musik barat yang menggunakan tangga nada pentatonis (Tionghoa). Alat musik yang dipergunakan dalam musik Gambang kromong adalah Gambang, Rebab, dan Biola yang digunakan sebagai melodinya. Kebanyakan lagu-lagunya berisikan sindiran-sindiran dengan pantun yang indah dibawakan secara berpasangan. Gaya khas pembawaan lagu dalam musik tersebut adalah bersifat humoris, gembira dan fleksibel. Salah satu yang sangat terkenal dan populer diiringi musik Gambang kromong adalah lagu Jali-jali.
( Gambar : Musik Gambang Kromong )
6. Musik Angklung Musik angklung adalah jenis musik tradisional yang berasal dari daerah Jawa Barat. Alat musik ini semuanya terbuat dari bambu. Musik jenis ini lebih banyak digunakan sebagai musik instrumental, hal ini dikarenakan sistem nada yang dimilikinya sangat terbatas untuk mengiringi nyanyian. Dalam sejarahnya, musik angklung telah dikenal dan digunakan oleh masyarakat Sunda Jawa Barat sejak abad XVI sebagai alat tabuh tradisional yang digunakan untuk ronda, memeriahkan pesta, dakwah agama atau kegiatan lain yang ada dalam masyarakat tersebut. Pada tahun 1982 oleh seorang ahli musik dari Bandung yang bernama Daeng Sutigna, tangga nada yang digunakan dalam musik angklung dirubah dari tangga nada pentatonis menjadi tangga nada diatonis. Penampilan konser musik angklung pertama kali pada tahun 1947 oleh Pramuka di kota Linggarjati. Musik angklung dinyanyikan sebagai musik pendidikan khususnya seni musik pada tanggal 23 Agustus 1968.
( Gambar : Musik Angklung )
7. Orkes Melayu Jambi Orkes melayu Jambi adalah jenis orkes kecil tradisional yang berasal dari daerah Melayu Jambi. Alat musik yang dipakai pada musik daerah ini adalah: Tetawak (Gong), Gendang, Gambus, dan Biola Eropa. Lagu-lagu yang dibawakan biasanya dimainkan dalam laras minor harmonis ala Arabia.
( Gambar : Orkes Melayu Jambi )
8. Musik Kolintang Musik kolintang adalah jenis musik tradisional yang menggunakan alat musik perkusi, yang terdiri atas bilah-bilah kayu yang disusun/dipasang berderet di atas bak kayu dan dimainkan dengan cara dipukul. Musik kolintang berasal dari daerah Minahasa – Sulawesi Utara. Tangga nada yang digunakan pada musik kolintang adalah tangga nada diatonis, sehingga dapat membawakan berbagai jenis lagu, baik jenis lagu mayor maupun minor, lagu pop, lagu daerah atau lagu lainnya. Musik Kolintang dapat disajikan dalam bentuk musik instrumental maupun dilengkapi oleh penyanyi. Grup kolintang yang sangat terkenal antara lain: Grup Kedodan, Mawenang, Gloria.
( Gambar : Musik Kolintang )
9. Musik Telempong Musik Telempong adalah jenis alat musik sejenis bonang yang dari logam perunggu atau besi berbentuk bundar dengan pencu di tengah. Musik ini berasal dari Sumatra Utara (Minang). Dalam memainkannya musik ini dilengkapi dengan alat-alat musik lain seperti serunai, suling, rebana, gendang, gitar, biola dan terompet.