Anda di halaman 1dari 5

SENI MUSIK

ALAT MUSIK

KELOMPOK :

1. Karenina Cleveria Putri (09-7B)


2. Khayrunnisa Aliyyah Muthia (10-7B)
3. Latifatul Khoiriyah (11-7B)
4. Luthfiana Ainur Ma’wa (12-7B)

SMP N 1 SALAMAN
Jl. Diponegoro, Jura Sawah, Menoreh, Kec. Salaman, Kabupaten Magelang K.P. 56162 Telp (0293)
335206 Email : spenasal_mgl@yahoo.com web : www.smpn1salaman.sch.id
2021/2022
DESKRIPSI/KETERNGAN ALAT MUSIK

Gong
Gong merupakan sebuah alat musik pukul yang terkenal di Asia Tenggara dan Asia Timur.
Gong ini digunakan untuk alat musik tradisional. Saat ini tidak banyak lagi perajin gong seperti
ini. Gong yang telah ditempa belum dapat ditentukan nadanya. Nada gong baru terbentuk
setelah dibilas dan dibersihkan. Apabila nadanya masih belum sesuai, gong dikerok sehingga
lapisan perunggunya menjadi lebih tipis.

Kendang
Instrument ini dibunyikan dengan tangan, tanpa alat bantu. Jenis kendhang yang kecil disebut
ketipung, yang menengah disebut kendhang ciblon/kebar. Pasangan ketipung ada satu lagi
bernama rony gedhe, biasa disebut kendhang kalih. Kendhang kalih dimainkan pada lagu atau
gendhing Keling yang berkarakter halus seperti ketawang, gendhing kethuk kalih, dan ladrang
irama dadi. Bisa juga dimainkan cepat pada pembukaan lagu jenis lancaran,ladrang irama
tanggung. Untuk wayangan ada satu lagi kendhang yang khas yaitu kendhang kosek.
Kendhang kebanyakan dimainkan oleh para pemain gamelan profesional, yang sudah lama
menyelami budaya Jawa. Kendhang kebanyakan di mainkan sesuai naluri pekendhang,
sehingga bila dimainkan oleh satu orang dengan orang lain maka akan berbeda nuansanya.

Guoto
Guoto merupakan alat musik yang sangat sederhana dan modern ini keberadaannya sulit untuk
ditemui. Guoto terbuat dari bilah bambu yang telah dikeringkan. Guoto dimainkan dengan cara
dipetik dan dipukul agar bisa menghasilkan suara yang unik. Permainan Guoto biasanya
dilakukan dengan instrument musik tradisional Papua Barat lainnya untuk menyambut tamu,
mengiringin tari, dan juga ritual adat setempat.

Tehyan
Tehyan adalah alat musik gesek yang terbuat dari Kayu jati dengan Tabung resonansi yang
terbuat dari batok kelapa, dan dilengkapi Senar. Alat musik tradisional etnis tionghoa ini
menghasilkan nada-nada tinggi , biasanya dimainkan dengan alat-alat musik lainnya dalam
musik orkes gambang. Alat musik ini masuk ke Indonesia ketika zaman kolonial Belanda, pada
abad ke-18. Pada saat itu, tehyan sering digunakan pada pesta nikah, hari perayaan, hingga
pemakaman.

Kecapi
Kecapi (bahasa Inggris: lute) adalah sebuah alat musik dawai yang dipetik dengan leher (baik
ditekan atau tidak) dan punggung dalam yang melingkupi rongga berlubang, biasanya dengan
lubang suara atau lubang di badan. Lebih khusus, istilah "kecapi" dapat merujuk pada
instrumen dari keluarga kecapi Eropa. Istilah ini juga merujuk secara umum pada instrumen
string yang memiliki string yang berjalan di bidang yang sejajar dengan tabel suara (dalam
sistem Hornbostel-Sachs). Kecapi dipetik atau dipetik dengan satu tangan sedangkan tangan
lainnya "fret" (menekan ke bawah) string pada fingerboard leher. Dengan menekan senar pada
tempat fingerboard yang berbeda, pemain dapat memperpendek atau memperpanjang bagian
dari senar yang bergetar, sehingga menghasilkan nada yang lebih tinggi atau lebih rendah
(catatan).

Kolintang
Kolintang adalah alat musik pukul tradisional minahasa dari Sulawesi utara, Indonesia yang
terdiri dari bilah-bilah kayu yang disusun berderet dan dipasang di atas sebuah bak kayu.
Kolintang biasanya dimainkan secara ansambel. Kolintang dalam masyarakat minahasa
digunakan untuk mengiringi upacara adat, tari, menyanyi, dan bermusik.

Sasando
Sasandu (bahasa Rote) atau Sasando (bahasa Kupang) adalah alat musik berdawai yang
dimainkan dengan cara memetik dengan jari-jemari tangan. Sasando merupakan alat musik
tradisional dari kebudayaan Rote. Alat musik Sasando bentuknya sederhana bagian utamanya
berbentuk tabung panjang dari bambu, bagian tengah melingkar dari atas ke bawah diberi
penyangga (Bahasa Rote: senda) dimana dawai-dawai atau senar yang direntangkan ditabung
bambu dari atas ke bawah bertumpu. Penyangga ini memberikan nada yang berbeda-beda
pada setiap petikan dawai, lalu tabung sasando diberi sebuah wadah yang terbuat dari
anyaman daun lontar(haik). Wadah ini merupakan tempat resonansi sasando. Bentuk sasando
mirip dengan instrumen petik lainnya seperti gitar, biola dan kecapi. Secara harfiah nama
Sasando menurut asal katanya dalam bahasa Rote, sasandu, yang artinya alat yang bergetar
atau berbunyi. Konon sasando digunakan di kalangan masyarakat Rote sejak abad ke-7.

Angklung
Angklung (Aksara Sunda Baku) adalah alat musik multitonal (bernada ganda) yang berkembang
dari masyarakat Sunda. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan
(bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang
bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun
kecil. Dictionary of the Sunda Language karya Jonathan Rigg, yang diterbitkan pada tahun 1862
di Batavia, menuliskan bahwa angklung adalah alat musik yang terbuat dari pipa-pipa bambu
yang dipotong ujung-ujungnya menyerupai pipa-pipa dalam suatu organ, dan diikat bersama
dalam suatu bingkai, digetarkan untuk menghasilkan bunyi.

Bonang
Bonang Barung adalah salah satu bagian dari seperangkat Gamelan Jawa, Bonang terbagi
menjadi dua yaitu Bonang barung dan Bonang penerus. Bonang barung berukuran sedang,
beroktaf tengah sampai tinggi, adalah salah satu dari instrumen-instrumen pemuka dalam
Ansambe

Seruling
Seruling, suling, atau flute, adalah alat musik dari keluarga alat musik tiup kayu atau terbuat dari
bambu. Suara seruling berciri lembut dan dapat dipadukan dengan alat musik lainnya dengan
baik. Seruling modern untuk para ahli umumnya terbuat dari perak, emas atau campuran
keduanya. Sedangkan seruling untuk pelajar umumnya terbuat dari nikel-perak, atau logam
yang dilapisi perak.

Gambang
Gambang adalah alat musik tradisional yang terdiri dari 18 bilah bambu [1] yang dimainkan
dengan cara dipukul. Alat musik ini digunakan dalam kesenian gambang kromong Betawi.

Rebab
Rebab lah jenis alat musik senar yang dinamakan demikian paling lambat dari abad ke-8 dan
menyebar melalui jalur-jalur perdagangan Islam yang lebih banyak dari Afrika Utara, Timur
Tengah, bagian dari Eropa, dan Timur Jauh. Beberapa varietas sering memiliki tangkai di
bagian bawah agar rebab dapat bertumpu di tanah, dan dengan demikian disebut rebab tangkai
di daerah tertentu, tetapi terdapat versi yang dipetik seperti kabuli rebab (kadang-kadang
disebut sebagai robab atau rubab).
Kompang
Kompang adalah salah satu jenis alat musik pukul atau perkusi yang termasuk kedalam
perangkat gamelan yang berasal dari daerah Ponorogo di Jawa Timur, Indonesia.[1] Alat musik
ini berupa seperti gendang namun berbentuk pipih dan bundar, dibuat dari tabung kayu pendek,
ujungnya agak lebar, dan pada satu sisinya dilapisi atau diberi tutup yang berbahan kulit.

Keso
Keso adalah alat musik yang mirip dengan Rebab, namun Keso-keso menggunakan dua dawai
saja. Alat musik ini dimainkan dengan cara digesek. Menurut kisah orang tua Toraja yang masih
hidup sekarang, alat musik ini merupakan permainan mereka sehari-hari. Akan tetapi, karena
tidak dilestarikan alat musik ini seolah hilang dan tergantikan oleh alat musik modern.

Nafiri
Nafiri merupakan alat musik tradisional yang berasal dari provinsi Riau di pulau Sumatra yang
bentuknya mirip dengan terompet. Masyarakat melayu di Riau sendiri tidak hanya
mengembangkan alat musik seperti nafiri tetapi juga alat-alat musik
seperti: canang, tetawak, lengkara, kompang, gambus, marwas, gendang, rebana, serunai, reb
ab, beduk, gong, seruling, kecapi, biola dan akordeon. Alat-alat musik di atas menghasilkan
irama dan melodi tersendiri yang berbeda dengan alat musik lainnya. Kita dapat melihat
permainan alat musik ini bersama dengan pertunjukkan makyong yang merupakan sebuah
bentuk kesenian tradisional yang saat ini masih dimainkan dan diwariskan di provinsi Riau.
Selain sebagai alat musik, nafiri juga digunakan sebagai alat komunikasi masyarakat melayu.
Terutama untuk memberitahukan tentang adanya bencana, dan berita tentang kematian

Tifa
Tifa merupakan alat musik khas Indonesia bagian Timur, khususnya Maluku dan Papua. Alat
musik ini bentuknya menyerupai kendang dan terbuat dari kayu yang di lubangi tengahnya. Ada
beberapa macam jenis alat musik Tifa seperti Tifa Jekir, Tifa Dasar, Tifa Potong, Tifa Jekir
Potong dan Tifa Bas. Tifa mirip dengan alat musik gendang yang dimainkan dengan cara
dipukul. 

Tambua
Tambua Tasa adalah kesenian khas daerah Pariaman, Sumatera Barat berupa alat musik
perkusi yang terdiri dari dua alat musik yaitu Gandang Tambua dan Gandang Tasa.

Talempong
Talempong adalah sebuah alat musik pukul tradisional khas suku Minangkabau. Bentuknya
hampir sama dengan instrumen bonang dalam perangkat gamelan. Talempong dibuat dengan
menggunakan bahan dasar dari kuningan, tetapi ada pula yang terbuat dari kayu dan batu.
Namun, saat ini talempong dari jenis kuningan lebih banyak digunakan

Panting
Musik Panting adalah kesenian musik asli dari Suku Banjar di Kalimantan Selatan.[1] Alat musik
utama dalam musik Panting adalah alat musik petik yang disebut panting. Panting dimainkan
bersama dengan suling, biola, kendang, kempul, gong, marawis, ketipung dan tamborin. Musik
Panting termasuk dalam musik jenis kordofon dengan tangga nada diatonik.[2] Musik Panting
selalu dimainkan pada saat Tari Japin ditampilkan.

Tuma
Alat musik ini sama seperti gendang pada umumnya. Tuma termasuk dalam jenis alat
musik membranofon, karena bunyi yang dihasilkan berasal dari bagian membrannya.
Sampe
Sampe merupakan alat musik tradisional Suku Dayak, Penyebutan alat musik yang dimainkan
dengan cara dipetik ini berbeda-beda dalam tradisi masing-masing sub suku dayak yang ada
di Kalimantan Timur.

Serunai
Serunai, atau juga disebut puput serunai, adalah nama alat musik tiup yang dikenal
di Indonesia sebagai alat musik tradisional masyarakat Minang. Bagian unik dari serunai adalah
ujungnya yang mengembang, berfungsi untuk memperbesar volume suara. Sedangkan lubang
pada serunai berfungsi untuk mengatur nada, mulai dari nada rendah hingga nada tinggi

Genceng
alat musik tradisional genceng atau ceng ceng berasal dari daerah bali, Alat musik ini terbuat
dari kayu nangka dan tembaga.

Kulanter
Alat musik kulanter yang berasal dari Jawa Barat. Alat ini mempunyai jenis bunyi Membranofon.
Cara memainkannya dengan dipukul menggunakan tangan, kulanter sendiri biasanya dijadikan
sebagai pengiring kendang.

Anda mungkin juga menyukai