Anda di halaman 1dari 5

Alat Musik Tradisional

Nama Alat Musik Keterangan


Caklemong

Rebab

Nafiri

Ladolado
Panting

Japen

Tehyan

Serangko
Sasando

Bende
Tugas SBK
Alat Musik Tradisional Nusantara

Nama : Nasya Aulia Fitri


Kelas : VI

MI Nurul Ulum
Banjarmasin
Caklemong adalah Alat musik pukul yang terbuat dari tembaga atau perunggu. Ukuran caklempong
kecil. Bentuknya mirip periuk, melengkung ke bawah. Bagian muka caklempong licin. Pada bagian
tengah muka caklempong terdapat bagian cembung. Caklempong disusun di atas. caklempong
dimainkan untuk mengiringi tari Piring, tari Lilin, Wayang Kulit dan lain-lain. Caklempong juga
dikenali sebagai Taklempong, Calempong atau Telempong. Asal daerah Bangka Belitung

Rebab merupakan salah satu alat musik tradisional bagi masyarakat Melayu, khususnya di
Kabupaten Bintan Kepulauan Riau. Rebab memiliki bunyi yang khas, rebab dimainkan dengan cara
digesek. Sebagai salah satu dari instrumen pemuka, rebab telah diakui sebagai pemimpin lagu pada
ansambel. Terutama pada gaya tabuhan lirih.

Nafiri adalah alat musik tradisional Riau yang bentuknya seperti terompet dan dimainkan dengan
cara ditiup. Di antara alat musik Riau lainnya, Nafiri menjadi yang paling dikenal. Hal ini selain karena
ia sering dimainkan dalam pertunjukan makyong, juga karena alat musik ini memiliki fungsi lain yaitu
sebagai alarm pemberitahuan bagi masyarakat suatu kampung ketika datang bencana, kemalingan,
kematian, dan informasi mendesak lainnya.

Ladolado merupakan alat musik pukul yang biasanya digunakan oleh masyarakat Sulawesi Tenggara,
dan digunakan pada saat acara-acara tertentu.

Musik Panting adalah musik tradisional dari suku Banjar di Kalimantan Selatan. Disebut musik
Panting karena didominasi oleh alat musik yang dinamakan Panting, sejenis gambus yang memakai
senar (panting) maka disebut musik Panting.

Japen adalah alat musik tradisional Kalimantan Tengah yang paling populer. Instrumen ini serupa
seperti kecapi dan dimainkan dengan cara dipetik. Nada yang dihasilkan japen juga mirip dengan
nada-nada musik kecapi. Petikan dawai dimainkan akan menghasilkan bunyi yang akrab dengan
budaya Tionghoa.

Tehyan adalah alat musik tradisional Betawi (Jakarta). Alat musik ini berasal dari China yang dibawa
keturunan Thiong Hoa yang dahulu menetap atau singgah di Indonesia. Kebanyakan orang yang
melihat alat gesek ini, yang biasa digunakan dalam kesenian gambang kromong, lenong dan ondel-
ondel lebih mengenal alat musik ini dengan sebutan tehyan. Padahal yang digunakan itu adalah
Kongahyan.

Serangko adalah alat musik tiup khas Jambi yang dibuat dari tanduk kerbau. Tanduk kerbau pada
serangko disambung dengan bambu yang sudah dilubangi pada bagian sisinya. Oleh karena itu,
panjang instrumen ini bisa mencapai > 1 meter. Di masa silam, serangko digunakan sebagai sarana
informasi adat mengenai pemberitahuan komando dari komandan perang dan pemberitahuan
tentang akan datangnya suatu musibah.

Alat musik sasando berasal dari kebudayaan Rote, Nusa Tenggara Timur. Masyarakat Rote biasanya
menyebutnya (Sasandu), maksudnya yaitu alat yang berbunyi atau bergetar. Dalam bahasa Kupang
sering disebut juga sasando. Alat musik berdawai ini dapat dimainkan dengan cara dipetik
menggunakan jari-jemari tangan kita.

Bende atau canang adalah sejenis gong kecil yang dapat dijumpai di hampir seluruh kepulauan
Nusantara, dari Sumatera hingga Maluku dan Papua. Pada masa lalu, bende biasanya digunakan
untuk memberikan penanda kepada masyarakat untuk berkumpul di alun-alun terkait informasi dari
penguasa, untuk menyertai kedatangan raja atau penguasa ke daerah tersebut, atau untuk
menandai diadakannya pesta rakyat. Saat ini, bende biasanya digunakan untuk menandakan adanya
keramaian seperti topeng monyet atau pesta.

Anda mungkin juga menyukai