Anda di halaman 1dari 53

SBDP

(Seni Budaya dan Prakarya)


KELAS 5
TEMA 4
TEMA 4 : Sub Tema 1,2,3

MATERI :
1. Tangga Nada
2. Pola Tarian
3. Komik
4. Alur Cerita
PENGERTIAN NADA
a. Notasi Angka
• Notasi angka adalah sistem penulisan lagu yang
menggunakan simbol-simbol angka. Angka-
angka yang dipakai adalah sebagai berikut;
1    2    3    4    5    6    7
do  re  mi  fa  sol  la  si

• (0) Angka nol sebagai tanda diam atau istirahat.


b. Notasi Balok
• Notasi balok adalah simbol atau tanda untuk
menyatakan tinggi rendahnya suara yang
diwujudkan dengan gambar.
• Bagian-bagian notasi balok dibagi menjadi 3,
yaitu bendera, tangkai, dan kepala.
Gambar dalam lagu

NOTASI
ANGKA

NOT
BALOK
Ketukan dan Tanda Birama pada nada
1. Tanda Birama atau Tanda Sukat
Adalah tanda birama menunjukkan jumlah ketukan dalam birama.
Garis Birama adalah garis yang membatasi not angka
2. Ketukan adalah panjang pendeknya nada.
3. Jumlah ketukan ditunjukkan oleh tanda birama yang berupa
angka pecahan.
• Misalnya: 2/4, 3/4 , dan 4/4. Pembilang menunjukkan Jumlah
Tanda
ketukan, sedangkan penyebut menunjukkan mulai titik nada.
Birama
3/4

3=KETUKAN

4=KETUKAN
Ketukan dan Tanda Birama pada nada

1. Jumlah ketukan : 3
2. Titik nada : 4
Beda Irama, Birama dan Tempo
Irama atau Ritme
• Pertentangan bunyi tersebut selalu terulang (kembali)
secara teratur mulai dari awal hlngga akhir sebuah lagu.
Birama
• Menentukan jumlah ketukan dalam sebuah musik
Tempo
• kecepatan memainkan atau menyanyikan sebuah lagu
• Ada lagu yang temponya lambat (lagu sedih), sedang,
atau cepat (lagu riang)
MACAM-MACAM TEMPO
Dasar - Dasar Notasi Balok.

1. Ada 7 huruf yang membentuk abjad musikal:


A B C D E F G 
2. Musik ditulis pada suatu Paranada, yang
terdiri dari 5 garis sejajar. Ada 4 ruang di
antara 5 garis sejajar itu.
PARANADA
• Paranada adalah lima garis horisontal tempat not ditulis.
• Not dapat diletakkan di garis atau di antara garis (spasi)
paranada. 
• Garis paranada diberi nomor dari bawah ke atas; garis paling
bawah disebut garis pertama dan garis paling atas
disebut garis kelima.
• Not yang terletak di garis atau spasi lebih tinggi berarti
memiliki tinggi nada lebih tinggi.
Not pada paranada dibaca dari kiri ke kanan.
• Not yang terletak di sebelah kiri dimainkan sebelum not di
sebelah kanan.
 

Ada 4 Kunci yg ditempatkan setiap awal paranada:

KETERANGAN :
1. Kunci G adalah kunci yang bentuknya seperti kepala biola.
Kunci G disebut juga kunci biola karena kunci G digunakan untuk
menuliskan nada-nada tinggi. 
2. Kunci F adalah kunci yang biasa digunakan untuk menuliskan
nada-nada rendah, maka kunci F disebut juga kunci Bass.
3. Kunci C adalah kunci yang menunjukkan letak nada C,
digunakan untuk menuliskan nada sedang (misal pada biola alto).
CONSO LAGU :
KETERANGAN :
a. Judul Lagu : Mariam
Tomong
b. Berasal dari : Tapanuli
SuMut
c. Do= C artinya nada
dimulai dr nada Do
d. 2/4 artinya 2 ketukan
dan titik nada 4
e. Tempo : Allegro "con
brio" yang artinya lagu
dinyanyikan dengan
cepat semangat dan
berapi-api.
f . Kunci = G
1. TANGGA NADA
• Tangga nada adalah Urutan nada yang disusun secara
berjenjang.
• Nada-nada pokok tersebut meliputi nada do, re, mi, fa, so, la,
si, dan do.
• Tangga nada juga bisa berarti dari susunan nada yang
dirangkai dengan menggunakan rumus interval nada tertentu.
• Interval nada adalah jarak antara nada satu dengan nada yang
lain. 
Jenis-Jenis Tangga Nada
terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:

a. Tangga Nada Diatonis


• Tangga nada ini memiliki tujuh nada dalam
satu oktaf. Namun, saat dimainkan tujuh nada
tersebut akan berakhir dengan nada yang
berulang.
• Biasanya jarak antara not dan nada itu sebesar
satu dan setengah. Tangga nada ini sering
dijadikan dasar teori musik.
• Tangga nada diatonis terbagi menjadi dua
bagian, yaitu
1. Diatonis minor adalah sedih dan kurang
bersemangat dan susunan nadanya
1 - 1/2- 1 - 1 - 1/2- 1
Ciri tangga nada minor adalah
1. Kurang bersemangat,
2. Bersifat sedih,
3. Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada la=a.
4. Mempunyai pola interval 1, ½, 1, 1, ½, 1, 1.
Contohnya :
• Hymne Guru - Karya: Sartono. Kasih Ibu - Karya: S. M. Mochtar.
• Ibu Kita Kartini - Karya: W.R. Supratman. Indonesia Pusaka - Karya: Ismail Marzuki.
• Mengeningkan Cipta - Karya: Truno Prawit. Gugur Bunga - Karya: Ismail Marzuki.
• Syukur - Karya: H. Mutahar. Tanah Airku - Karya: Ibu Sud.
• Gugur Bunga, Ciptaan : Ismail Marzuki.Syukur, Ciptaan : H.Mutahar
• Bagimu Negeri - Karya: R. Kusbini
• Ibu Pertiwi - Karya: Ismail Marzuki

• Desaku
• Lagu cinta untuk mama
• Mama (Edi Silitongga)
• Ambilkan bulan
2. Diatonis mayor adalah lebih semangat dan
ceria dan susunan nadanya berjarak
1 – 1 - 1/2 - 1 - 1 - 1 - 1/2
Ciri tangga nada mayor adalah
1.Bersemangat,
2.Riang gembira,
3.Biasanya diawali dan diakhiri dengan nada do = C,
4.Mempunyai pola interval 1–1–½–1–1–1–½.
Contohnya :
Indonesia Raya, Ciptaan :WR. Supratman
Maju Tak Gentar, Ciptaan:
Hari Merdeka, Ciptaan : W.R. Supratman
Dari Sabang sampai Merauke
Berkibarlah Benderaku Naik Delman , Ciptaan : Ibu Sud
Aku Anak Gembala, Ciptaan : A T Mahmud Dua Mata Saya, Ciptaan : Pak Kasur
Abang Tukang Bakso, Ciptaan : Mamo Agil
Nenek Moyangku, Ciptaan : Ibu Sud
Di Sini Senang di Sana Senang , Ciptaan : Mutahar
Pelangi-pelangi, Ciptaan : A T Mahmud
Balonku Ada Lima, Ciptaan : A T Mahmud
Cicak di Dinding, Ciptaan : A T Mahmud
Naik Kereta Api, Ciptaan : Ibu Sud
b. Tangga Nada Pentatonis
1. Tangga nada ini memiliki lima nada dalam satu oktaf.  Tangga
nada ini bisa digunakan untuk musik tradisional dan musik
modern.

2. Tangga nada pentatonis terbagi menjadi dua, yaitu pelog dan


slendro. Keduanya, dapat ditemukan dalam alat musik
gamelan.

*Tangga nada pelog: karakter nada yang menyenangkan dan


memberi kesan menghormati dan jarak nada yang relatif besar.

*Tangga nada slendro: karakter nada yang menyenangkan namun


jarak nada yang cukup kecil.
c. Tangga Nada Kromatis

• Tangga nada kromatis itu terdiri dari 12 nada yang


disusun dengan interval setengah nada di setiap not.
• Tangga ini merupakan turunan dari tangga nada
diakronik mayor.
• Tangga nada kromatis dapat ditemukan dalam genre
musik:
1. Jazz
2. Pop
3. Rock
4. Lagu Rohani
2. POLA TARIAN
1. Pola lantai adalah bentuk posisi atau formasi pada seni tari.
2. Fungsi Pola lantai dibuat untuk memperindah pertunjukan dalam
melakukan seni tari.
3. Pertunjukan tari bisa dilakukan :
a. sendiri,
b. berpasangan,
c. berkelompok,
4. Biasanya para penari membentuk posisi tertentu atau formasi tertentu.
5. Pembuatan pola lantai ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan :
a. jumlah penari,
b. ruangan atau panggung pertunjukan
c. gerak tari.
6. Secara umum, pola lantai dalam seni tari ada dua desain,
yakni
a. garis lurus
b. lengkung.
7. Pola lantai garis lurus terdiri dari beberapa pola, yakni
a. vertikal,
b. harizontal
c. diagonal.
Pola lantai pada tari tradisional memiliki fungsi, antara lain:

a. Memperkuat atau memperjelas gerakan-gerakan


dari peranan tertentu.
b. Membantu memberikan tekanan atau kekuatan
pada suatu tokoh tertentu yang ditonjolkan.
c. Menghidupkan karakteristik gerak dari
keseluruhan pertunjukan tari.
d. Membentuk komposisi, menyesuaikan tari
dengan bentuk ruang pertunjukan.
e. Untuk memperindah suatu tarian.
BENTUK POLA LANTAI
CONTOH TARIAN DALAM POLA
LANTAI
Nama Asal Properti Tari POLA TARIAN
Tarian Daerah
Tari Reog Ponorogo Topeng Melengkung

Tari Cakalele Maluku Utara Parang dan Saput tangan Lurus

Tari Jaipong Jawa Barat Selendang Diagonal

Tari Kecak Bali Bara Api, Bunga Kamboja Melengkung

Tari Bondan Jawa Tengah Boneka dan payung Horizontal

Tari Payung Sumatera Barat Payung Melengkung

Tari Piring Sumatera Barat Piring Melengkung

Tari Baksa Kalimantan Selendang dan kembang Melengkung


Kambang Selatan bogam
Tari Saman Aceh Gelang, topeng dan Horizontal
saputangan
Tari Pendet Bali Bokor atau nampan Diagonal

Tari Sekapur Jambi Daun sirih, payung dan Melengkung


Sirih keris
3.KOMIK (GAMBAR CERITA)
1. Menurut Setiawan G Sasongko dalam buku
tips menggambar komik, kata komik berasal
dari bahasa yunani, yakni komikos yang
bisa diartikan sebagai bercanda atau
bersukacita.
2. Komik merupakan cerita bergambar (dalam
majalah, surat kabar, atau berbentuk buku)
yang umumnya mudah dicerna dan lucu.
JENIS-JENIS KOMIK ada 6 :
1. Kartun
komik kartun berisikan satu tampilan yang membuat gambar dan tulisan, biasanya memuat unsur
kritik, sindiran serta humor.
2. Komik potongan (comic strip)
komik ini memuat penggalan gambar yang disatukan sehingga membentuk alur cerita pendek.
Komik potongan ini umumnya dibuat bersambung atau cerita bersambung.
3. Komik tahunan (comic annual)
komik ini diterbitkan setiap satu bulan sekali atau satu tahun sekali. Komik ini memuat gambar
dan tulisan yang membentuk alur cerita.
4. Komik online (web comic)
sama seperti komik lainnya yang memuat gambar dan tulisan, komik online juga berisikan dua hal
tersebut. Perbedaannya terletak pada jenis media yang digunakan. Web comic menggunakan
media internet untuk mempublikasikan komiknya, karena dianggap lebih mudah menjangkau
berbagai kalangan.
5. Komik ringan (comic simple)
hampir sama seperti komik lainnya, komik ringan juga berisikan gambar dan tulisan. Hanya saja
comic simple merupakan hasil karya sendiri yang difotokopi dan dijilid seperti komik pada
umumnya.
6. Buku komik (comic book)
comic book berisikan gambar dan tulisan yang membentuk cerita, kemudian dikemas menjadi
sebuah buku.
Ciri-ciri komik

1. Mempunyai sifat proporsional yang mempunyai arti bahwa komik bisa


membuat pembacanya terlibat secara emosional saat membaca
komik. Pembaca merasa seperti menjadi bagian dari alur cerita komik.
2. Adanya bahasa percakapan artinya komik cenderung menggunakan
bahasa percakapan sehari-hari yang mudah dimengerti oleh pembaca.
3. Muncul sikap kepahlawanan artinya komik bisa menimbulkan rasa
kepahlawanan (merasa seperti pahlawan) bagi para pembacanya.
4. Penggambaran watak artinya watak dalam komik cenderung digambar
semudah dan sesederhana mungkin supaya pembacanya lebih mudah
mengerti tokoh dan wataknya.
5. Mengandung humor artinya dalam komik juga memuat rasa humor,
sehingga ceritanya terkesan ringan dan mudah dipahami pembacanya.
Langkah-langkah membuat komik adalah :
1. Menentukan Ide dan Temanya
Contoh : tentang pendidikan
2. Menentukan judul komik
Contoh : Belajar di Saat Pandemi Covid
3. Melengkapi unsur-unsur yg membentuk komik. Contoh :

4. Menyiapkan peralatan gambar


5. Membuat karangan cerita sesuai dengan jumlah panel
6. Mulai menggambar komik
CONTOH GAMBAR KOMIK
4. ALUR CERITA

Anda mungkin juga menyukai