Anda di halaman 1dari 6

GAMELAN SOEPRA

Sejarah Soepra
SMA Kolese Loyola Semarang mempunyai perangkat gamelan yang lengkap dan para
pemain yang piawai memainkan gamelan itu. Gamelan ini dinamakan Gamelan Soepra.
Gamelan Soepra diciptakan pada tahun 1957 oleh Pater Henricus Constant van Deinse, SJ
yang lebih akrab dipanggil dengan Pater van Deinse. Nama Gamelan Soepra ini diberikan
langsung oleh Presiden RI pertama Ir. Soekarno pada tanggal 22 Juli 1965 dalam pembukaan
kongres VII Partai Katolik di Istora Bung Karno Senayan, Jakarta. Gamelan Soepra menjadi
salah satu pengisi acara dalam kongres itu. Kata Soepra diambil dari nama sahabat dekat
Bung Karno, Uskup Soegijapranata, SJ yang merupakan uskup pribumi pertama. Pada saat
itu, bertepatan dengan 2 tahun meninggalnya Uskup Soegijapranata, SJ.
Gamelan Soepra berbeda dengan gamelan jawa. Letak perbedaannya adalah pada
tangga nadanya. Gamelan Soepra adalah seperangkat gamelan lengkap yang dibuat khusus
hingga memiliki titi laras diatonik pada awal pembuatannya. Tangga nada diatonic adalah
deretan nada yang berjarak 1-1-1/2-1-1-1-1/2. Seiring berjalannya waktu, Gamelan Soepra
kemudian diperbarui sehingga nadanya lebih lengkap, yaitu kromatis, sehingga bisa
memainkan lagu-lagu modern dari berbagai aliran juga bisa digabungkan dengan alat musik
modern. Gamelan Soepra bernada kromatis karena menggunakan deretan not tangga nada
dengan jarak laras sehingga terdapat 12 nada dalam satu oktaf yang terdiri dari C, C#, D,
D#, E, F, F#, G, G#, A, A#, B. Sedangkan Gamelan Jawa bernada pentatonis, adalah aturan
nada yang terdiri dari lima jenis bunyi. Kelima jenis bunyi itu terdiri pelog (C, E, F, G, B)
atau slendro (C, D, E, G, A).
Nilai di Balik Gamelan Soepra
SMA Kolese Loyola merupakan institusi pendidikan dengan menonjolkan sisi
pendidikan yang humanis. Pendidikan Humanis merupakan pendidikan dengan menggali
seluruh potensi peserta didiknya dengan menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia.
Melalui Gamelan Soepra, SMA Kolese Loyola dapat mendidik karakter peserta didik menjadi
karakter humanis, menjadikan pribadi-pribadi yang unggul dan matang. Gamelan Soepra
secara kasat mata menonjolkan aspek psikomotor peserta didik dalam hal bermain musik.
Namun, di sisi lain aspek afektif siswa terlihat dalam proses belajar pada saat bermain
Gamelan Soepra. Pada saat belajar memainkan Gamelan ini, peserta didik diajarkan untuk
saling pengertian, saling menghargai, saling memberitahu jika teman-teman di sekitarnya
kurang tepat dalam memainkan alat musiknya. Kekompakan dan kebersamaan juga
ditanamkan dalam proses belajar Gamelan Soepra. Selain hal itu, dalam proses belajar
Gamelan Soepra, peserta didik ditanamkan rasa memiliki terhadap kebudayaan bangsanya
sendiri. Dalam aspek kognitif pun sudah tersentuh ketika peserta didik menghafalkan tangga-
tangga nada yang ada dalam sebuah lagu yang akan dimainkan.
Pengetahuan karakteristik setiap instrument gamelan Soepra
Komposisi alat musik yang terdapat dalam Gamelan Soepra hampir sama dengan Gamelan
Jawa, hanya saja terdapat alat musik yang tidak terdapat di Gamelan Jawa, yaitu belira dan
gambang. Alat musik di gamelan Soepra, antara lain:
1. Saron
Gamelan Soepra memiliki tiga unit saron dengan total 3 oktaf yang dimainkan oleh 3
orang. Oktaf adalah deretan nada yang diawali dan diakhiri oleh nada yang sama
dengan beda tinggi pada suatu tangga nada.

2. Gender
Terdapat dua unit gender dengan masing-masing 1 oktaf pada gamelan Soepra
sehingga total oktaf yang dimiliki adalah 2 oktaf.

3. Gender Bass
Gender bass berfungsi sebagai bass/chord pada Gamelan Soepra. Terdapat dua unit
gender bass di gamelan Soepra dengan masing-masing tidak sampai satu oktaf
sehingga jika ditotal, gender bass memiliki range 1 oktaf.

4. Kenong
Sama seperti gender bass, kenong berfungsi sebagai bass/chord pada Gamelan Soepra.
Kenong dimainkan oleh satu orang dengan dua pemukul. Kenong memiliki bentuk
yang sama dengan bonang, hanya saja ukurannya lebih besar. Di gamelan soepra,
kenong memiliki tepat satu oktaf, dari C hingga C

5. Gambang
Gambang merupakan satu-satunya alat musik di gamelan Soepra yang tutsnya terbuat
dari kayu. Gambang memiliki fungsi yang sama dengan belira, yaitu sebagai melodi.
Terdapat dua unit gambang di Gamelan Soepra dengan masing-masing unit memiliki
1 oktaf. Namun kedua unit ini memiliki oktaf yang sama sehingga bila ditotal, 2 unit
gambang ini hanya memiliki 1 oktaf saja. Dalam memainkan gambang, tidak perlu
dilakukan teknik mathet atau meredam suara mengguankan tangan, karena tidak
menghasilkan gaung yang berlebih.

6. Belira
Belira memiliki bentuk dan fungsi yang sama seperti gambang, namun terbuat dari
logam. Pada Gamelan Jawa pada umumnya tidak terdapat belira, namun pada
Gamelan Soepra terdapat tiga unit belira. Masing-masing unit belira memiliki range 2
oktaf dan terdapat 2 unit belira dengan oktaf yang sama. Total range belira dalam
Gamelan Soepra adalah 3 oktaf.

7. Bonang
Bonang memiliki permukaan yang bulat dengan rongga di dalamnya yang berfungsi
sebagai ruang resonansi. di Gamelan Soepra, bonang dimainkan dengan dua pemukul
dan dimainkan dengan berdiri. Bonang memiliki total range hampir 2 oktaf.
8. Kenong
Kenong memiliki bentuk yang sama seperti bonang dengan ukuran lebih besar.
Kenong berfungsi sebagai bass/chord. Dalam Gamelan Soepra, kenong dimainkan
oleh satu orang menggunakan dua pemukul. Hal ini untuk memudahkan memainkan
karena bentuknya yang besar sehingga mempermudah jangkauan. Kenong memiliki
range nada total tepat 1 oktaf, yaitu C C# D D# E F F# G G# A A# B C.

9. Kempul
Kempul memiliki bentuk menyerupai gong namun dengan ukuran lebih kecil.
Bedanya dengan gong, kempul masih memiliki beberapa nada yang masih
terdefinisikan sehingga cocok digunakan sebagai bass dalam permainan Gamelan
Soepra. Dalam orkestrasi, kempul memiliki fungsi yang sama seperti contra bass atau
double bass.

Notasi angka dan letter name


Dalam memainkan Gamelan Soepra, notasi yang digunakan sama dengan alat musik modern
seperti piano, biola, dan gitar baik dengan not angka maupun not balok. Adapun notasinya
adalah:
Do di re ri mi fa fi sol sel la li/sa si do
1 1 2 2 3 4 4 5 5 6 6/ 7 7 i
C C#/Db D D#/Eb E F F#/Gb G G#/Ab A A#/Bb B C
Letter name:
Tanda # (sharp / kress / cruis) is digunakan untuk menaikkan setengah laras
Tanda b (flat / mol) es digunakan untuk menurunkan setengah laras
Notasi angka:
Tanda / digunakan untuk menaikkan setengah laras
Tanda digunakan untuk menurunkan setengah laras
Tanda 0 artinya berhenti/diam
Titik ( . ) di sebelah not digunakan untuk menambah ketukan
Titik di bawah/atas not digunakan untuk menunjukkan oktaf not rendah/tinggi
Satu garis di atas not berarti not tersebut memiliki ketuk
Dua garis di atas not berarti not tersebut memiliki ketuk
Dinamika
Dalam permainan musik, dibutuhkan adanya dinamika, yaitu keras lembutnya suara.
Dinamika dipengaruhi oleh kekuatan pukulan. Terdapat beberapa tanda dinamika, yaitu :
- f forte : loud/ keras
- mf mezzo forte : moderately loud
- mp mezzo piano : moderately soft
- p piano : soft/ lembut
Sedangkan ada dua perubahan dinamika secara bertahap
- Crescendo / cresc. <
Perubahan dinamika dari lembut ke keras (semakin lama semakin keras)
- Decrescendo / diminuendo / dim >
Perubahan dinamika dari keras ke lembut (semakin lama semakin lembut)
Dinamika berperan penting dalam menentukan soul atau feel sebuah lagu, yang dapat
membuat lagu menjadi lebih hidup.

Tempo
Tempo dapat diartikan sebagai cepat/lambatnya suatu lagu. Tempo memiliki satuan bpm (beat
per minute) yang berarti banyaknya ketukan dalam satu menit. Semakin besar nominalnya,
maka semakin cepat temponya. Contoh : 100 bpm lebih cepat daripada 79 bpm.

Adapun beberapa istilah tempo dalam musik adalah sebagai berikut:

Istilah Makna

Adagio Lambat

Andante Tempo sedang / in a walking speed

Allegro Cepat

Ritardando / Rit. Getting slower

Accelerando / accel Getting faster

.---.

Berta Widyarani
Soal Ulangan Soepra
KELAS X Semester Ganjil
SMA KOLESE LOYOLA

Jawablah dengan benar!


1. Siapakah tokoh yang pertama kali memiliki gagasan untuk membuat gamelan dengan
tangga nada diatonis?
2. Nama Gamelan Soepra diambil dari nama seorang tokoh, yaitu
3. Karakteristik Gamelan Soepra yang paling unik adalah terletak pada tangga nadanya,
yang disebut . artinya.
4. Apakah yang disebut dengan tangga nada diatonis?
5. Disebut apakah tangga nada pada Gamelan Jawa?
6. Sebutkan tiga alat pada gamelan Soepra yang memiliki fungsi sebagai bass!
7. Apakah yang dimaksud dengan dinamika?
8. Tuliskan 2 not angka yang memiliki nada yang sama dengan Ais !
9. Tuliskan urutan dinamika dari keras ke lembut!
10. Sebutkan 3 perbedaan lain antara Gamelan Soepra dengan Gamelan Jawa!
11. Apakah istilah musik yang digunakan untuk mengubah dinamka secara bertahap dari
keras ke lembut?
12. Tuliskan lambang dari no 11 dan sebutkan nama lainnya!

Tulislah (B) jika Benar, dan (S) bila Salah pada lembar jawaban untuk setiap
pernyataan berikut ini!

13. Dinamika dipengaruhi oleh kekuatan pukulan.


14. mf merupakan singkatan dari moderato forte.
15. Alat gamelan Soepra yang memiliki tepat satu oktaf adalah kenong dan bonang.
16. Gambang dalam Gamelan Soepra memiliki range nada total 2 oktaf.
17. Teknik bermain gamelan adalah dengan cara dipukul, yang disebut mathet.
18. Dalam notasi angka, dua garis vertikal pemisah not disebut garis paranada
19. Not fa memiliki nada yang sama dengan E#
20. Titik berfungsi untuk menambah ketukan pada not sebelumnya.

Selamat Mengerjakan
- AMDG -
Latihan Soal
1. Siapakah yang membuat Soepra?
2. Siapakah yang memberi nama Soepra?
3. Nama Gamelan Soepra merupakan akronim dari .
4. Perbedaan yang mendasar antara gamelan jawa dengan gamelan Soepra terletak pada
tangganadanya, kalua di gamelan jawa tangga nadanya disebut
5. Kalau di gamelan Soepra tangga nadanya disebut .
6. Tuliskan not angka dari mi!
7. Tuliskan tanda yang digunakan untuk menaikkan setengah laras!
8. Nama tanda di atas adalah
9. Alat musik gamelan Soepra yang dimainkan menggunakan dua pemukul sekaligus yaitu
10. Tuliskan 2 alat gamelan yang memiliki fungsi sama seperti kenong!
11. Apakah nama alat gamelan yang tuts nya terbuat dari kayu?
12. Tuliskan not angka dari di
13. Letter name dari ri adalah
14. Not angka dari G# adalah
15. Pada notasi angka, angka 0 berfungsi sebagai
16. Apakah fungsi . (titik) di sebelah not pada notasi angka?
17. Tuliskan letter name yang memiliki nada yang sama dengan F#!
18. Tuliskan perbedaan lain antara gamelan Soepra dengan gamelan Jawa
19. Tuliskan letter name dari Es!
20. Apakah not angka dari Bb?
21. Apakah yang dimaksud dengan dinamika?
22. Tuliskan urutan dinamika dari lembut ke keras secara lengkap beserta artinya!
23. Apakah yang dimaksud dengan tempo?
24. Jelaskan kaitan antara tempo dengan ketukan!
25. Sebut dan jelaskan 2 perubahan dinamika secara bertahap!
26. Sebut dan jelaskan 2 perubahan tempo!
27. Apakah fungsi dari dinamika dalam suatu lagu?
28. Sebut dan jelaskan 3 jenis istilah tempo!
29. Analisalah perubahan dinamika/tempo yang terjadi dalam akhiran lagu Indonesia Raya!
30. Berilah contoh masing masing 2 lagu wajib yang memiliki tempo Adagio dan Allegro!

Anda mungkin juga menyukai