Anda di halaman 1dari 7

Atika damayanti

857095664
Kelas 3A
Tanggal : 3-5-2021

TUGAS TUTORIAL II
PENDIDIKAN SENI DI SD
KODE MATAKULIAH/SKS : PDGK4207/4 SKS
TUTOR : LISNA HIKMAWATY, M. PD
1. Dewasa ini fenomena Tik Tok menjadi begitu popular bagi seluruh masyarakat, tak terkecuali
pada anak – anak/peserta didik. Fenomena tersebut turut memberi dampak positif dan juga
negatif bagi perkembangan mental, psikologi dan juga kognisi siswa. Sebagai seorang
akademisi,
a . Berikan pandangan anda, mengapa fenomena tersebut dapat memberi dampak positif
dan negatif terhadap perkembangan peserta didik?
 Dampak Positif :
a) Menurut saya tik tok bisa dikatakan Sebagai salah satu aplikasi yang dapat mendorong
kreativitas anak-anak/ peserta didik dalam membuat suatu karya.
b) Aplikasi untuk mengekspresikan kreativitas peserta didik khusunya dalam pembuatan video,
Aplikasi Tik Tok sendiri merupakan platform untuk membuat video dengan efek spesial dan
unik dengan mudah. Tik Tok juga menyuguhkan berbagai macam musik untuk latar video,
sehingga dapat menciptakan video yang lebih menarik ini dapat meningkatkan kemampuan
otak kanan dari anak.
c) Selain itu, Aplikasi tiktok ini juga berbasis video dan musik, dan dapat melati diri peserta
didik atau anak anak untuk mengasah skill editing video, untuk konten-konten yang lebih
bermanfaat.

d) Sesuai dalam Psikologi Pendidikan, music merupakan kebutuhan penting bagi


kehidupan manusia, karena berpengaruh pada psikologi seseorang terutama dalam
kepuasan tertentu. Akan tetapi pada zaman sekarang musik sudah dicampur
(remix) dari berbagai genre menjadi satu genre baru berupa music DJ (Disc
Jockey). Dengan identik music DJ remix maka banyak yang kurang sesuai kebutuhan anak usia
sekolah dasar. Sehingga banyak penyimpangan yang terjadi dalam masyarakat mulai dari
bahasa, kebiasaan, dan perilaku yang kurang pantas dilakukan. Oleh sebab itu diperlukan
pengawasan yang cukup dari orang tua dan pondasi agama yang kuat untuk membentengi
perkembangan sosial agar sesuai dengan usia anak sekolah dasar.

 Dampak negatif :

a) Meningkatnya rasa Narsisme bagi remaja


Like, comment dan share adalah menjadi salah satu aset yang sangat penting bagi pengguna
media sosial seperti YouTube, Facebook, Instagram bahkan aplikasi yang sedang dibahas
yakni Tiktok. Tak heran jika dari anak-anak, peserta didik hingga remaja Indonesia rela
melakukan banyak hal demi meraih angka like , comment dan share yang fantastis. Karena
itu, banyak sekali unggahan-unggahanyang merusak moral bagj kalangan anak-anak
dikarenakan aplikasi Tiktok tidak menyeleksi video-video yang akan diunggah. Contohnya
seorang wanita yang berjoget dengan goyang erotis hingga menuju hal-hal yang berbau
pornografi.
b) Hilangnya rasa malu
Telah beredarnya Vidio tiktok, djtiktok, tiktok kekinian dan sebagainya membuat para
penggemar tiktok semakin tenggelam dengan keasikannya untuk bergoyang. Contohnya,
seorang anak bergoyang secara bergerombol di tengah lapangan sekolah yang tengah
mengenakan pakaian seragam sekolah.   Hal ini menyebabkan hilangnya rasa malu yang
seharusnya dimiliki oleh kalangan remaja yang telah menempuh dunia pendidikan.
Pendidikan karakter yang telah diberikan oleh sekolah kepada anak muridnya seakan tak
berfungsi untuk bermoral , beretika serta berakhlak mulia .
c) Membuat anak lalai akan smartphone dalam membuat video hingga lupa akan shalat dan
waktu belajar.
d) Membuat anak tidak jujur contohnya ketika mereka meminta uang untuk jajan mereka
mempergunakannya untuk hal yang lain yaitu membeli kuota.
e) Membuat anak tidak menghormati orang yang lebih dewasa ataupun sesama teman.
f) Membuat anak tidak disiplin.
g) Membuat anak tidak sadar dalam membuat sebuah video yang berkonten tidak baik.
h) Menghabiskan waktunya hanya untuk memainkan smartphone.

B. Apa penyebab Tik Tok menjadi digemari para peserta didik ?

 Dari Fenomena tiktok yang banyak digemari masyarakat ini bukanlah sesuatu hal


yang aneh. Sebab tiktok dengan berbagai fiturnya memang menawarkan hal yang
berbeda dan menarik jika dibandingkan
dengan instagram atau facebook. Instagram dan facebook dalam postingannya
dapat menawarkan banyak hal yang dapat di unggah, seperti foto, status teks atau
juga video. 
 Anak-anak atau peserta didik diajak untuk memancing kreativitas mereka.
Kreativitas yang dapat dituangkan beragam, mulai dari peralatan yang digunakan,
pilihan efek video, atau fitur-fitur lainnya yang tersedia di tiktok. Jadi tiktok bukan
hanya sekedar mengunggah video seperti biasa, tapi pengguna tiktok diajak untuk
dapat memberikan video yang unik, menarik dan berbeda dengan diiringi
beragam soundtrack lagu tiktok.
Tuntutan untuk bisa menggunakan kreativitas, itulah yang memicu aplikasi tiktok ini
banyak digemari, terutama generasi milenial. Sebab, selain karakteristik yang aktif,
milenial juga memiliki karakteristik yang kreatif dan inovatif. Adanya kesamaan itu,
maka mereka, para milenial akan menggunakan berbagai cara dan metode untuk
dapat menuangkan ide kreativitasnya dalam membuat konten.
 Selain itu, keterbatasan waktu yang singkat pada aplikasi tiktok ini juga semakin
menantang mereka sebagai anak-anak atau khususnya peserta didik . Di waktu yang
singkat itu, mereka di tantang untuk dapat menyuguhkan konten video yang menarik
namun juga dapat membuat para penontonnya terhibur. Hal tersebut juga sesuai
dengan karakteristik milenial yang suka dengan tantangan. Oleh karena itu,  banyak
hasil menyebutkan bahwa dari sekian pengguna tiktok, generasi milenial paling
mendominasi yaitu tadi yang dikatakan adalah anak-anak/ peserta didik yang
umumnya masih berada pada masa perkembangannya
 Tetapi disini yang saya ketahui Jika awalnya tiktok dikenal dengan unggahan video
yang hanya untuk senang-senang atau menghibur, kini berbagai macam ide konten
dapat di temukan.
 Mulai dari konten yang mengedukasi, konten tutorial memasak dan konten yang
menghibur atau konten yang lainnya dapat ditemukan di dalamnya.
 Sekarangpun tik tok Membahas mengenai salah satu ide konten yang menarik yaitu
konten yang mengedukasi tentunya ini juga menjadi manfaat untuk anak-anak/
peserta didik jika dapat edukasinya dari tik tok, aplikasi yang sebelumnya pernah di
blokir oleh Kominfo karena dianggap memberikan dampak buruk pada anak-anak,
kini aplikasi tiktok justru sering menjadi tempat untuk belajar.
 Ada juga akun yang unggahannya adalah memberikan edukasi kepada penonton
untuk belajar bahasa jepang. Bukan hanya menerangkan bahasa dan artinya saja,
tapi pengunggah video juga memberikan kesempatan kepada penonton untuk dapat
mengulangi kata-kata yang sudah di ucapkan.
C. Apakah fenomena Tik Tok memenuhi kaidah perkembangan usia anak SD?
 Menurut saya pada penggunaan aplikasi tik tok ini jika tujuannya adalah untuk
dimanfaatkan untuk memancing kreativitas anak dan mengedukasi anak bisa saja
menjadi sebuah kaidah yang tanpa sengaja terbentuk, tidak mangkir juga karena tik
tok ini kontennya bermacam-macam. Ada yang menari, bernyanyi, bermain peran,
atau make up. Nah, ini juga bisa menarik perhatian anak, karena asyik untuk
ditonton dan dibuat, tetapi tentunya dengan cara yang harus di pantau orang tua
anak tersebut dengan secara bijak atau tidak membiarkan anak bermain tik tok
sendirian sehingga nantinya anak akan salah menggunakan tik tok ini jika tanpa
pengawasan dan jangan biarkan anak sampai ketagihan dengan tik tok ini, caranya
adalah kita batasi anak tersebut untuk menggunakannya dan sebaiknya ya jika balik
lagi tergantung pada keperluan anak, apa anak diminta gurunya untuk membuat
video atau tidak, jika tidak sebaiknya jangan.
 Jika orang tua sibuk dengan pekerjaannya sehingga sulit untuk mengawasi anak
tersebut sebaiknya kita berbicara dengan anak dari hati ke hati agar tidak terlanjur
terjun dalam tik tok dan meniru teman seusianya yang sudah terlanjur mengenali tik
tok, apalagi pada taraf anak perkembangan usia sekolah dasar dimana anak tersebut
daya pikir nya masih alamiah. jangan sampai anak terjerumus karena tarian atau
dance sehingga keasikan main tik tok ibadahnya ditinggalkan atau menjadi kurang
sopan karena pergaulan tik tok ini.
 Jadi intinya menurut saya jika memang tidak diperlukan banget jangan sampai anak
terjerumus dengan tik tok tanpa pengawasan dari orang tua.
2. Bagaimana cara kita (seorang guru SD) dalam menyusun langkah-langkah proses
pembelajaran apresiasi seni kepada anak?
 Seni
Pengertian Seni Seni berasal dari kata techne (yunani, ars (latin), kuns (Jerman) dan art
dalam bahasa Inggris. Semuanya mempunyai pengertian sama yaitu keterampilan dan
kemampuan. Ada pendapat yang mengatakan bahwa seni sama dengan keindahan
padahal keindahan merupakan tuntunan pokok dalam seni.
Yang kita harus jelaskan dan kenalkan terlebih kepada siswa apa itu seni, dan kita harus
jelaskan bahwa karya seni dikelompokkan menjadi seni rupa, seni musik (suara), seni
drama, seni tari.
 Kita sebagai guru harus tahu bahwa anak sekolah dasar merupakan sosok yang
memiliki daya ingin tahu luar biasa. Merekalah gelas-gelas yang tak pernah penuh terisi oleh
kebaruan informasi dan kreatifitas. Selain pesatnya perkembangan pengetahuan (kognisi),
dilain sisi perkembangan kreatifitas anak juga begitu cepat berkembang. Anak sangat senang
dan mampu menciptakan sebuah produk/ karya seni. Apalgi pada Kurikulum 2013 juga
meranah kepada perkembangan keterampilan siswa, tidak terkecuali keterampilan
menciptakan karya seni. Dalam aktivitas pembelajaran 2013, anak dibelajarkan untuk
mengkonsturksi menemukan konsep pengetahuannya sendiri. Dengan demikian
pembelajaran dirancang agar menantang daya kreatifitas anak. Pada kurikulum 2013 materi
pelajaran Seni Budaya dan Prakarya (SBdP) yang terintegrasi dalam pembelajaran tematik
sangat digemari oleh siswa. Seperti halnya membuat :
 hiasan pot tanaman dari botol bekas air mineral
 membuat kolase
 menggambar
 melukis, dsb.
Oleh karenanya penting adanya wadah untuk mengapresiasi produk karya seni anak.
 Setelah memperkenalkan dan menjelasakan tentang seni tersebut intinya adalah kita
sebagai guru SD harus kreatif dalam menciptakan sebuah karya seni juga, dan kita ajak siswa
untuk terjun langsung praktik dalam proses apresiasi seni tersebut, sehingga nantinya siswa
juga akan tertarik dan berapresiasi terhadap pembelajaran seni, karena pastinya setiap siswa
mempunyai daya tarik terhadap seni yang mengandung keindahan dari semua karya seni
yang sudah dinikmati oleh anak, entah itu dari seni musik, seni rupa atau seni tari itu sendiri
 Jika sudah mengetahui mana yang paling menonjol dari apresiasi anak sebagai guru kita di
arahkan anak tersebut Untuk melatih keterampilan berkarya, siswa didik diharapkan dapat
menggali dari budaya dan alam di sekitarnya sehingga secara tidak langsung mereka akan
menjadi lebih inovatif untuk berkarya. Pada akhirnya tercipta siswa didik yang mampu
mengoptimalkan berbagai sumber yang tersedia untuk menjadi produk karya seni yang
berkualitas. Pada siswa Sekolah Dasar, jenis pembelajaran keterampilan banyak ragamnya
mulai dari menggambar, melukis, mematung, maupun juga bisa diarahkan untuk membuat
kerajinan. 15 Pembelajaran apresiasi bertujuan pembinaan aspek afektif yaitu meliputi
aspek rasa yang implementasinya dalam bentuk sikap.
3. Buatlah sebuah konsep penciptaan karya seni tari yang sesuai untuk anak SD dengan tema
Lingkunganku Asri dan Bersih!
A. Tema Lingkunganku Asri dan Bersih
B. Dengan macam-macam gerak pola lantai, yang terdiri dari 2 kelompok siswa yang
mengikuti kegiatan pengembangan diri, yang berjumlah 30 orang, kelompok 1
berjumlah 15 orang dan kelompok 2 berjumlah 15 orang. Pada 4 kali pertemuan Bentuk
karya yang dihasilkan terbagi menjadi 2, yaitu : 1. Karya Tari Kelompok 1 yang berjudul
“Pilpung(Pilih Pungut)” 2. Karya Tari Kelompok 2 yang berjudul “Guliar” (Gulma Liar)
C. Ide garapan karya tari ini berasal dari cinta alam dan peduli lingkungan sekolah Asri dan
Bersih . Siswa terjun kelapangan untuk mengamati unsur-unsur yang ada dilingkungan,
lalu siswa mendeskripsikan unsur-unsur tersebut, dan mengimitasi ke gerak tari.
Kesesuaian ide dengan bentuk karya tari telah sesuai, hal ini dibuktikan dengan konsep
garapan karya tari yang mengacu ke lingkungan, dimana dalam karya tari tersebut
terdapat pesan moral untuk lebih peka dan berjiwa halus akan lingkungan.
D. Ide garapan dari masing-masing kelompok sebagai berikut : 1. Karya Tari Kelompok 1
yang berjudul “Pilpung” Karya tari ini menceritakan tentang bahaya sampah jika dibuang
disembarang tempat, dimana dampak yang ditimbulkan akan merugikan diri sendiri
maupun orang lain, seperti timbulnya bencana banjir, selokan tersumbat, lingkungan
sekolah memiliki bau yang tidak sedap, serta memberikan ketidaknyamanan bagi warga
sekolah. Tari ini berdurasi sekitar 5 menit 30 detik dengan 15 penari, gerak pada tari ini
merupakan hasil imitasi dari gerak sehari-hari di sekolah tentang kebersihan. Siswa
melihat masih adanya sampah berserakan dilingkungan sekolah, seperti di kantin, di
halaman sekolah, dan di dalam kelas. Properti yang digunakan yaitu sapu lidi, sarung
tangan dan tong sampah. Siswa dilatih agar dapat memilah sampah dan memungut
sampah yang berserakan dan membuang pada tong sampah yang terdapat 3 jenis yaitu :
b1 (Hijau – Tempat Sampah Organik), b2 (Kuning-Tempat Sampah Anorganik), b3
(Merah – Tempat Sampah Bahan Berbahaya dan Beracun)
E. Karya Tari Kelompok 2 yang berjudul “Guliar” Karya tari ini menceritakan tentang
banyak tanaman atau Gulma liar yang tumbuh pada sekitar tanaman yang akan
membuat tanaman tidak tumbuh lagi atau tanaman tidak dapat berkembang karena
nutrisi yang di dapat terbagi-bagi dan sangat merugikan. sekolah ini telah memiliki
gazebo atau kebun sekolah, dimana banyak ditanami tumbuh-tumbuhan seperti obat-
obatan, bunga, maupun pohon yang menjadikan sekolah menjadi asri dan nyaman.
Seluruh sekolah bertugas untuk menjaga tanaman yang telah ada di sekolah, namun
hasil pengamatan ditemukan bahwa masih banyak tanaman yang terdapat Gulma liar
dan beberapa tanaman mati dan harus dicabut . Maka, siswa mengimitasi gerak dari
proses Gulma Liar itu sendiri, seperti mencabut gulma liar tadi dan memberi pupuk pada
tanaman agar tetap subur dan terhindar dari gulma liar tersebut. Tari ini berdurasi 5
menit 10 menit 45 detik dengan 15 orang penari. Properti yang digunakan pada tarian ini
yaitu pot tanaman, sarung tangan dan pupuk.
F. Kemampuan siswa dalam membawakan karya tari berbasis lingkunganku Asri dan
Bersih cukup baik. Dalam proses pelatihan karya tari ini siswa mengalami
perkembangan pada setiap pertemuan, baik itu dari segi kreativitas, keterampilan,
maupun sensitivitas terhadap karya tari. 1) Pada pertemuan pertama siswa masih
terlihat kurang aktif karena belum memiliki pengalaman dalam menciptakan karya tari.
Selain itu, metode yang diajarkan selama ini oleh guru seni budaya pada kegiatan
pengembangan diri masih berupa pemberian materi tarian lokal, seperti tari daerah. Hal
ini dapat memasung imajinasi dan kreativitas siswa, karena sistem yang diterapkan yaitu
siapa yang hafal tarian tersebut dan memiliki teknik yang benar maka akan
mendapatkan nilai yang baik. 2) Siswa tidak terbiasa menciptakan sebuah tari, dengan
adanya pelatihan ini telah dicapai tingkat kemampuan siswa untuk menciptakan dan
membawakan tari kreasi sudah cukup baik. Hal ini terlihat pada pertemuan kedua hingga
akhir pelatihan pertemuan keempat. siswa sudah mulai terlihat aktif dan mengikuti
kegiatan pelatihan secara antusias. Teknik gerak, komposisi, harmonisasi wiraga, wirama
dan wirasa siswa dalam menari sudah cukup baik.
Kemampuan siswa masing-masing kelompok berbeda, untuk kelompok 2 kemampuan
siswa lebih bagus dari kelompok 1, sehingga ini mempengaruhi pada bentuk gerak dan
musik. Kelompok 2 geraknya lebih lembut, dan berdasarkan pada gerak dasar yaitu pola
lantai vertikal dan pola lantai diagonal , seperti penari melakukan formasi bentuk lurus
dari depan kebelakang dan sebaliknya sehingga musik yang digunakan adalah Mozart
yaitu tujuannya agar stimulan untuk otak agar tercipta kenyaman, pikiran positif dan
relaksasi. Sedangkan kelompok 2 lebih energik atau penari melakukan gerakan
menyudut ke kanan atau ke kiri menyerupai pesawat terbang. sehingga musik juga
disesuaikan yakni bergenre EDM (electronic dance music)
 Wiraga, wirama dan wirasa merupakan tiga unsur utama dalam menari. Dari hasil
pengamatan dilapangan, keharmonisan antara gerak, musik dan ekspresi siswa sudah
terintegrasi dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan siswa pada setiap
pertemuan, pada pertemuan pertama siswa masih canggung untuk bergerak, siswa
masih merasa takut salah, serta siswa merasa kesulitan untuk menyamakan hitungan
dengan kelompok, menyamakan gerak dengan musik, serta mengekspresikan alur cerita
tari yang disampaikan. Namun, metode yang dilakukan pelatih yaitu menugaskan siswa
untuk terus latihan dirumah, diluar jam pelatihan. Sehingga, perkembangan siswa terus
terlihat, hingga pada pertemuan terkahir siswa telah mampu antara gerak, musik
iringan tari dan ekspresi.
 Tari Pilih Pungut, Keharmonisasian antara gerak, kostum, dan musik untuk tari pilih
pungut ini sudah cukup harmonis. Gerakan yang berasal dari gerak pola lantai
vertikal dan dikembangkan sesuai dengan tema tarian, musik yang digunakan juga
musik tari yang lembut (mozart), yaitu menggunakan instrumen musik seperti piano
dengan papan pedal  . Kostum penari menggunakan kostum pakaian daur ulang
sampah yang terbuat dari bungkus plastik. Hal ini mencerminkan bahwa sampah
yang masih layak untuk di daur ulang akan bermanfaat untuk dikenakan kembali.
Properti yang digunakan yaitu tong sampah, sapu lidi dan sarung tangan
 Tari Gulma liar Tari ini lebih energik atau penari melakukan gerakan menyudut ke
kanan atau ke kiri menyerupai pesawat terbang. sehingga musik juga disesuaikan
yakni bergenre EDM (electronic dance music) Kostum yang digunakan adalah
pakaian olahraga, dengan properti pot tanaman dan pupuk.
 Pada proses pelatihan, langkah pertama yang dilakukan pelatih adalah
perencanaan. Perencanaan yang baik pun akan tercapai jika pelatih tersebut paham
dengan tata cara penyusunan pembelajaran yang baik. Dengan perencanaan yang
matang makan kesiapan pelatih juga akan lebih baik sehingga tujuan dari
pembelajaran yang akan dilaksanakan bisa dicapai dengan maksimal. Kesiapan
pelatih harus mempersiapkan metode yang akan diajarkan kepada siswa,
menentukan jadwal latihan dan beberapa kali pertemuan. Pada kegiatan pelatihan
tari kreasi berpola lantain ini berbasis lingkunganku Asri dan Bersih ini perencanaan
yang telah dibuat oleh pelatih yaitu 4 kali pertemuan, setiap hari jumat mulai dari
tanggal 30 April 2021 s/d 21 April Juni 2021 pukul 13.00-15.00 WIB.
 Pada perencanaan yang akan dibuat pelatih semua tergambar secara jelas dari
kegiatan awal, kegiatan initi, dan kegiatan penutup. Perencanaan ini berjalan
dengan semestinya, tetapi ada juga beberapa hal yang sesuai dengan harapan, yaitu
pada pertemuan pertama kegiatan pelatihan tari berjalan dengan lancar, dengan
materi pertama pengenalan siswa terhadap alam dan lingkungan serta materi kedua
tentang konsep tari, menjelaskan tujuan pembelajaran, serta mengajarkan siswa
bagaimana cara mencipta tari yang kreatif dan inovatif. Setelah itu, pelatih
menugaskan siswa untuk membuat konsep garapan tari, seperti tema, judul dan alur
cerita tari. Dalam pertemuan ini siswa merasa kesulitan dalam mengembangkan
motif gerak, hal ini disebabkan karena siswa belum terbiasa dalam mengasah
kemampuannya dalam menciptakan gerak tari. Siswa merasa kesulitan menyamakan
gerakan dengan musik.
 Pertemuan kedua, siswa merasa kesulitan dalam membuat pola lantai, siswa masih
kebingungan untuk menyambung pola lantai 1 ke pola lantai berikutnya, sehingga
pelatih mengarahkan dan membantu siswa dalam mengalami kesulitan tersebut\
 Pada pertemuan ketiga, siswa sudah tidak terlalu merasa kesulitan membuat pola
lantai, karena sudah pernah membuat pola lantai pada alur 1, namun pelatih masih
tetap memberi arahan kepada siswa. Kendala selanjutnya masih ditemukan yaitu
siswa dan pelatih masih merasa kesulitan menyamakan hitungan gerak dengan
musik iringan tari serta sudah menyeleksi dan melakuka penghalusan gerak pada
alur 2, karena gerak dari cerira alur 2 mempunyai kesulitan lebih tinggi dari alur 1
 Pada pertemuan keempat, pelatih mengevaluasi kegiatan pelatihan dan berdiskusi
denga siswa mengenai nilai karakter yang didapat dari terciptanya tari kreasi
berbasis lingkungan partisipatif ini.
 Tari kreasi yang tercipta terdiri dari 2 tarian, yaitu tari tentang bahaya sampah dan
tari tentang Gulma Liar yang tumbuh pada tanaman sehingga dapat membuat
tanaman mati. Pelatihan ini dilaksanakan selama 4 kali pertemuan, yang terdiri dari
30 siswa, dan dibagi menjadi 2 kelompok. Pelatihan ini menggunakan Metode
Konstruksi I Jaeqluine Smith yang terbagi menjadi 5 tahapan, yaitu memberikan
rangsangan kepada siswa, menentukan tipe tarian, melakukan improvisasi gerak,
mengevaluasi improvisasi gerak siswa, serta menyeleksi dan melakukan penghalusan
gerak siswa. Sehingga pelatihhanya sebagai fasilitator untuk mengembangkan
kreativitas siswa dalam menciptakan tarian yang kreatif dan inovatif.
 Hasil yang diperoleh dari pelatihan tari kreasi berbasis lingkunganku Asri dan Bersih
yaitu daya kreativitas siswa dalam melahirkan tari kreatif dan inovatif tersalurkan,
dengan adanya karya tari ini upaya penyelamatan lingkungan dan pembangunan
berkelanjutan dapat terbantu, serta pesan moral dari karya tari ini siswa mampu
meningkatkan rasa peduli dan ramah lingkungan, serta kehalusan rasa dan daya
sensitivitas siswa juga mulai bisa terlatih.

Anda mungkin juga menyukai