Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 3

Perkembangan Peserta Didik

Nama : Salma Urfa

Nim : 857758403

PGSB BI

UPBJJ SEMARANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas limpahan dann hidayahnya,
sehingga penyusunan Tugas 1 mata kuliah Perkembangan Peserta Didik berupa artikel
mengenenai Tantangan Peserta Didik SD Usia Remaja Pada Abad 21.ini dapat terselesaikan
dengan baik. Artikel ini dibuat guna memenuhi tugas 3 pada pertemuan ke-tujuh perkuliahan.
Saya menyadari sepenuhnya keterbatasan saya, sehingga artikel ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran senantiasa diharapkan. Semoga artikel ini dapat
menambah pengetahuan bagi ppembaca dan bermanfaat bagi perkembangan selanjutnya.
PEMBAHASAN

Tantangan Peserta Didik SD Usia Remaja Pada Abad 21.


Dampak Media Sosial Tiktok Terhadap Perkembangan Perilaku Remaja

Perkembangan pesat dari teknologi tidak sedikit masyarakat memanfaatkannya untuk


bisa berhubungan dengan dunia luar, teknologi berbasis informasi adalah salah satu
perkembangan dari teknologi yang sangat digemari oleh masyarakat. Dalam perkembangannya
banyak bermunculan situs terbaru, aplikasi, dan media sosial yang diharapkan membuat
hubungan antar masyarakat semakin terjalin erat atau dengan kata lain membuat komunikasi
tidak ada batasan ruang dan waktu. Teknologi yang berkembang sangat signifikan membuat
masyarakat terutama remaja tidak dapat terlepas dari media sosial sebagai wadahnya. Media
sosial Tiktok adalah salah satu wadah yang sedang ramai digunakan oleh para remaja milenial
saat ini.
Aplikasi Tik Tok digunakan untuk merekam, mengedit dan mengunggah ke beberapa
media sosial sehingga dapat dilihat oleh teman-teman baik sesama pengguna aplikasi Tik Tok
maupun yang bukan pengguna aplikasi Tik Tok, yang membedakannya dengan media sosial lain
adalah Aplikasi Tik Tok memiliki berbagai macam fitur yang bisa dinikmati penggunanya
seperti adanya fitur special effects yang terdiri dari effects shaking dan shivering yang berfungsi
untuk menciptakan sebuah video yang menarik, selain itu diengkapi dengan fitur music
backround dari berbagai artis terkenal dari berbagai penjuru dunia, dan fitur wajah penggunanya
dapat membuat video dengan berbagai rupa tampilan wajah unik mulai dari wajah lucu, seram,
sedih, marah dan lain-lain.
Berdasarkan tulisan Fatimah Kartini Bohang pada 5 Juni 2018 diketahui bahwa pada
bulan Juni 2018 pengguna aktif Tik Tok tercatat mencapai 150 Juta, jumlah ini didapat
sepanjang kuatal pertama (Q1) 2018. Tiik Tok mengukuhkan diri sebagai aplikasi paling banyak
diunduh, tercatat sebanyak 45,8 juta kali diunduh oleh pengguna. Jumlah ini tentunya
mengalahkan media sosial lainnya seperti Youtube, WhatsApp, Facebook, dan Instagram.
Aplikasi Tik Tok (versi berbahasa inggris) kini telah bisa diunggah di Google Play (Android)
dan APP Store, Tik Tok di dukung oleh perusahaan yang bergerak dalam teknologi kecerdasaan
bantuan, ByteDance Algonitma rekomendasi yang dipersonalisasi dari ByteDance membuat Tik
Tok memahami preferensi pengguna dan meningkatkan engagement.
Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak dan masa dewasa, masa
transisi ini seringkali membuat remaja bersangkutan dengan situasi yang membingungkan, satu
pihak mereka masih kanak-kanak tetapi di lain pihak mereka sudah harus bertingkah laku seperti
orang dewasa. Remaja memiliki sikap emosi dan pembawaan diri yang belum dapat dikatakan
stabil karena mereka masih berada dalam tahap mencari jati diri dan konsep diri. Setiap remaja
memiliki konsep diri masing-masing saat melakukan interaksi sosial dengan orang lain, apa yang
remaja pikirkan tentang dirinya tentunya akan tercermin dari bagaimana ia berbicara,
berpenampilan dan bersikap.
Tiktok memiliki pengguna yang bertambah terus disetiap harinya, banyak dari mereka
menggunakan aplikasi ini dengan intensitas yang cukup tinggi sebagai ajang untuk
mengekspresikan diri agar menjadi terkenal. Hal tersebut membuat pengguna dituntut untuk
terbiasa berpikir cepat mencari solusi terbaik untuk terus mengembangkan video kretif yang akan
mereka buat. Sehingga aplikasi ini diharapkan terus memicu pengaruh positif yang dapat
mempengaruhi pola pikir dari penggunanya agar menumbuhkan pola pikir yang kreatif lagi
untuk terus menciptakan konten video yang fresh. Namun demikian, adanya konten yang
mengandung unsur negatif dan sara yang sangat tidak baik untuk dikonsumsi remaja selain itu
juga akan sangat berpengaruh terhadap karakter remaja dan pola pikir, serta mental dari remaja
yang rentan umurnya di bawah 18 tahun yang pendirian dan pemikirannya belum sangat stabil
untuk mencerana konten tersebut.
Tiktok sebagai media sosial yang sering digunakan remaja sebagai sarana dalam
berkomunikasi dan mendapatkan informasi dengan dunia yang lebih luas memang memberikan
efek yang besar terhadap remaja terutama dalam karakter yang mencakup perilaku dan pola pikir
mereka, tidak sedikit remaja dalam kehidupan sehari-harinya berubah karena pengaruh dari
media sosial tiktok, banyak remaja yang hilang akan budaya malu dan sopan dalam bertutur kata
karena pengaruh dari media sosial tiktok ini yang secara tidak langsung memaksakan mereka
untuk berekspresi tanpa ada batasan.
Selain tiktok yang sudah menghilangkan budaya malu dan sopan santun, pengaruh yang
diberikan tiktok membuat remaja menjadi sangat aktif dalam membagikan keseharian mereka
disosial media tiktok dalam bentuk video. Namun, ini menggambarkan karakter remaja yang
tidak jujur karena social life yang mereka posting sangat berbeda dengan keseharian mereka
yang sebenarnya. Namun dari sisi lain tiktok juga dalam penggunaanya ternyata banyak
memberikan manfaat yang kini aplikasi tiktok banyak digunakan untuk belajar (Annur, 2020).
Tiktok yang mampu memberi pengaruh terhadap karakter remaja tidak terlepas
bagaimana media sosial tiktok memberikan akses dalam pembentukan karakter remaja. Dalam
pembentukan karakter remaja lewat media sosial tiktok dan menghasilkan sebuah karakter yang
positif dan negatif. Hal ini diakibatkan remaja yang tidak mampu memilah sebuah konten untuk
dijadikan sebuah tontonan dan bahkan tidak sedikit dari banyak remaja mengikuti konten
tersebut bahkan mempraktikannya dengan mengekspresikan dirinya.
Perilaku negatif dan positif dari pengaruh Tiktok
Perilaku Negatif
1. Pemalas, tiktok yang memberikan efek besar terhadap remaja yang membuat remaja tidak
peduli dengan lingkungan maupun pekerjaannya hanya agar tidak tertinggal konten ditiktok.
Data yang diberikan oleh (Mix, 2019) tentang pengguna tiktok Indonesia menyatakan bahwa
dalam penggunaan Tiktok masyarakat menghabiskan rata rata 29 menit untuk tak hanya
menonton namun untuk membuat, sebuah konten ditiktok. Bisa dibayangkan berapa banyak
waktu yang akan dihabiskan ketika setiap saat menggunakan tiktok.
2. Boros, adalah salah satu karakter yang akan tertanam dalam diri remaja ini disebabkan terlalu
candunya dengan konten Tiktok akan membuat dia terus menerus membeli kuota untuk
menonton dalam hal ini memungkinkan keborosannya dalam hal yang tak berguna dengan
konten yang tidak baik.
3. Ketidakjujuran, remaja dalam penggunaan tiktok seringkali berbohong dalam membuat
sebuah konten video, banyak remaja membuat sebuah video yang tidak sesuai dengan real
life dan fakta hanya untuk mendapatkan like, dan gift dari banyak orang. Karakter buruk ini
timbul karena terlalu dalam menggunakan media sosial Tiktok.
Perilaku Positif
1. Kreatif, adalah salah satu dari banyaknya karakter yang mampu tertanam dalam diri remaja
ketika menggunakan media sosial tiktok. Tiktok yang berupa video musik ini akan mampu
mengajak remaja untuk lebih kreatif dalam berkonten dengan membuat sebuah video. Kreatif
akan tumbuh ketika seorang remaja memikirkan bagaimana ia dalam mengekspresikan
dirinya dapat terlihat menarik dan unik.
2. Ceria, dalam pengunaan Tiktok remaja tidak hanya kreatif namun ceria juga akan tertanam
dalam karakter remaja ketika ia mampu mengekspresikan dirinya, kesenangan dan konten
yang menarik akan menjadi salah satu pengubah pola pikir seorang remaja menjadi ceria
yang bisa diterapkan ditengah lingkungan dan masyarakat.
Dari peristiwa tiktok yang mampu mempengaruhi remaja dan pembentukan perilaku
lewat sosial media tiktok ini bukanlah hal sepele bisa dianggap dampak yang dihasilkan
sangatlah buruk ketika pembentukan karakter melalui sosial media tiktok ini mengarah pada hal
yang negatif. Remaja sebagia generasi penerus yang wajib diwaspadai terpengaruh dengan
pembentukan karakter buruk melalui tiktok.
Menurut Lickona (1991) karakter tersusun dalam tiga bagian yaitu pengetahuan tentang apa
itu moral, perasaan dalam bermoral dan perilaku serta penerapan bermoral. Hal itulah yang menjadi
tujuan utama dalam penanaman nilai nilai moral dalam kehidupan remaja untuk mencapai sebuah
karakter yang baik. Remaja dalam penanaman nilai nilai moral melalui tiktok juga butuh peran
orangtua dan lingkungan yang baik untuk selalu memberi pemahaman kepada seorang anak remaja
dan memantau anak remaja dalam pengunaan sosila media, sehingga seorang remaja juga mampu
meminimalisir konten yang tidak mendidik dan kurang baik. Pentingmya peran orangtua dan
lingkungannya akan membuat seorang remja lebih peduli dan waspada akan konten dan postingan
yang ia terima.
DAFTAR PUSTAKA

Rosdiana, Ade dan Nurnazmi. 2021. “Dampak Aplikasi Tiktok dalam Proses Sosial di Kalangan
Remaja Kelurahan Rabadompu Timur Kecamatan Raba Kota Bima”. EduSociata: Jurnal
Pendidikan Sosiologi. 4 (1).

Fermiansyah, Amalia, dkk. 2021. “Pengaruh Media Sosial Tiktok Terhadap Kreativitas Berpikir
Generasi Z”. Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia. 6 (9).

Siahaan, Chontina, dkk. 2022. “Studi Literatur: Media Sosial Tiktok dan Pembentukan Karakter
Remaja. Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia. 7 (4).

Amanah, Euis Nur dan Triana Lestari. 2021. “ Pengaruh Media Sosial Tiktok Terhadap
Perkembangan Prestasi Belajar Aanak Sekolah Dasar”. Jurnal Pendidikan Tembusai. 5 (1).

Anda mungkin juga menyukai