Dosen Pengampu
Qodrina Lailyn Amrullah, S.Pd., M.Pd
Disusun Oleh:
Rizky Prasetya 230541100129
Assalamualaikum Wr. Wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat
serta karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul 'Dampak Aplikasi TikTok
terhadap Perilaku Remaja' dapat selesai. Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi
tugas akhir mata kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan
menambah wawasan kepada pembaca tentang Dampak Aplikasi TikTok terhadap
Perilaku Remaja.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Qodrina Lailyn
Amrullah, S.Pd., M.Pd. selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia. Berkat tugas yang
diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan.
Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan
banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan
ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap
adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah
ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................4
2.1 Aplikasi TikTok.......................................................................................................4
2.1.1 Pengertian Aplikasi TikTok..............................................................................4
2.1.2 Sejarah Aplikasi TikTok...................................................................................4
2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Aplikasi TikTok..................5
2.2 Perilaku Remaja.......................................................................................................6
2.2.1 Perilaku.............................................................................................................6
2.2.2 Remaja...............................................................................................................7
2.3 Teori Interaksionisme Simbolik Herbet Blumert.....................................................8
BAB III KESIMPULAN.................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Bytedance melaporkan bahwa 10 juta orang menggunakan aplikasi TikTok secara
rutin di Indonesia saja. Banyak aplikasi TikTok, seperti DJ TikTok lengkap, duet
TikTok parah, DJ TikTok remix, soundboard meme TikTok, dan lain-lain mendukung
hal tersebut. Yang mana dapat dengan cepat mengunduh semua aplikasi TikTok ini dari
Google Playstore. Remaja khususnya muslim, merupakan mayoritas pengguna aktif
aplikasi ini. Masa remaja merupakan masa perubahan dan eksplorasi identitas. Remaja
mengalami pematangan fisik, mental, emosional, dan sosial selama masa transisi dan
pencarian identitas. (8)
Masa remaja, menurut Mappiare, berlangsung antara 13 hingga 22 tahun untuk pria
dan 12 hingga 21 tahun untuk wanita. (9) Aplikasi TikTok memunculkan produser
video yang menarik, mendorong banyak orang untuk menghargai identitas dan gaya
pribadi mereka melalui pembuatan video yang lucu, orisinal, menarik, dan jenis video
lainnya. Remajalah yang paling banyak menggunakan aplikasi TikTok dan terus-
menerus membuat video. Melalui video yang mereka buat, mereka menunjukkan
kepada dunia apa yang mereka hargai dari diri mereka sendiri. Beberapa orang
membuat video solo, video duo dan skuad, atau video bersama teman, keluarga, dan
orang lain.
Aplikasi TikTok kini menjadi boomerang bagi penggunanya. Misalnya saja soal
etika berpenampilan, banyak orang dewasa terutama remaja yang memamerkan area
pribadinya di depan umum sehingga menarik perhatian ribuan bahkan jutaan pengguna
media sosial. Banyak orang yang menggunakannya sebagai persyaratan dan konten
game yang sering digunakan, namun penggunaan aplikasi ini diperbolehkan atau
dilarang karena beberapa faktor.
Remaja yang masih dalam masa pubertas dan belum mampu membedakan mana
yang benar dan mana yang salah mungkin akan terkena dampak perilaku yang
merugikan akibat meluasnya penyebaran film-film yang tidak pantas. Terkadang, anak-
anak meniru apa yang mereka lihat di video yang ditampilkan. Misalnya, menonton
video remaja yang berjoget ketika sedang sholat dapat mempengaruhi remaja lain
berperilaku kurang baik dan sopan.
Berdasarkan latar belakang diatas, akhirnya peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul Dampak Aplikasi TikTok terhadap Perilaku Remaja.
2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah:
1. Bagaimana penggunaan aplikasi TikTok pada remaja saat ini?
2. Bagaimana pengaruh penggunaan aplikasi TikTok terhadap perilaku remaja?
3. Bagaimana pandangan orangtua terhadap remaja yang menggunakan aplikasi
TikTok?
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Indonesia dengan mengembangkan aplikasi jejaring sosial TikTok dan platform video
musik TikTok. TikTok menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh pada kuartal
pertama tahun 2018, diunduh sebanyak 45,8 juta kali. Seperti yang diungkapkan
Fatimah Kartini Bohang, angka tersebut mengungguli aplikasi ternama lainnya seperti
Instagram, Facebook, WhatsApp, YouTube, dan Messenger pada tahun 2018. Di
Indonesia, sebagian besar pengguna aplikasi TikTok adalah kaum milenial yang kadang
disebut sebagai generasi Z atau generasi sekolah. usia. Namun pada tanggal 3 Juli 2018,
aplikasi ini juga diblokir. Kemenkominfo telah melakukan pemantauan mengenai
aplikasi ini selama sebulan dan mendapati banyak sekali laporan yang mengeluh tentang
aplikasi ini, terhitung sampai tanggal 3 Juli tersebut.
Aplikasi ini sudah banyak diketahui masyarakat sejak pertama kali dirilis,
khususnya anak usia sekolah dan anak milenial. Banyak konten yang tidak pantas untuk
ditonton atau ditiru oleh anak kecil, generasi milenial, atau generasi Z. Banyak remaja
dan milenial membuat video dirinya menari saat aplikasi TikTok pertama kali dirilis.
Nikmati musik dance atau campuran DJ terbaru.
a. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam, seperti emosi. Ahmadi
mendefinisikan perasaan sebagai keadaan spiritual atau kejadian mental yang subyektif
dan subyektif yang dialami dengan senang atau sakit sebagai respons terhadap kejadian
yang diketahui. Ahmadi menegaskan, sentimen memegang peranan penting dalam
menentukan apakah seseorang akan menggunakan aplikasi TikTok atau tidak. Ia
mengklaim bahwa jika jiwa atau perasaan seseorang tidak senang dengan penggunaan
aplikasi tersebut, mereka tidak akan menggunakannya. Menurut W. Wundt dalam
Ahmadi, manusia dapat mempersepsi dan mengalami perasaan dari berbagai sudut
selain hanya sebagai pengalaman senang atau sakit. Jadi menurut W. Wundt
5
penggunaan aplikasi TikTok ini tidak hanya bisa dilihat melalui perasaannya saja
melainkan dilihat dari tingkah lakunya juga. Penggunaan aplikasi TikTok ini dalam
pembuatannya itu berbeda-beda, dengan berbagai situasi perasaan mereka yang
berbeda-beda. Jika perasaan sedang senang tingkahnya dalam pembuatan aplikasi
TikTok juga sesuai dengan perasaannya.
Pemanfaatan aplikasi TikTok sangat dipengaruhi oleh faktor internal. Elemen
internal dapat dikarakterisasi sebagai proses pembelajaran cara menggunakan media
sosial, khususnya aplikasi TikTok. Saat ini, penggunaan platform media sosial seperti
aplikasi TikTok dapat digunakan lebih dari sekadar hiburan, salah satunya yaitu dapat
digunakan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi dan meningkatkan kreativitas
individu. Sisi negatifnya, penggunaan aplikasi TikTok dapat mendorong rasa malas dan
membuat orang lupa betapa banyak pekerjaan yang masih harus diselesaikan.
b. Faktor Eksternal
Dengan bantuan aplikasi TikTok, pengguna dapat segera memperingatkan
pengguna lain tentang kejadian tersebut dengan menonton video kapal tenggelam atau
jenis rekaman lainnya. Dalam menggunakan aplikasi TikTok, informasi sangatlah
penting. Bisa dibayangkan bahwa seseorang yang tidak mempelajari TikTok bahkan
tidak akan mengetahui tentang aplikasi tersebut atau mendaftar sebagai pengguna. Oleh
karena itu, informasi dianggap penting ketika menggunakan aplikasi TikTok. Media
sosial yang merupakan bagian dari media informasi berpotensi mempengaruhi
pengetahuan masyarakat. Oleh karena itu, informasi juga dapat berdampak pada
seseorang jika sudah familiar dengan situs media sosial seperti TikTok.
6
Setiap tindakan atau tindakan yang dilakukan oleh makhluk hidup dianggap
sebagai perilaku secara umum. Suatu kondisi mental berpikir, berpikir, bertingkah laku,
dan sebagainya yang mencerminkan beberapa komponen, baik non fisik maupun fisik,
disebut dengan tingkah laku. Cara lain untuk menggambarkan perilaku adalah sebagai
respons psikologis individu terhadap lingkungannya. Ada dua jenis reaksi ini: bentuk
pasif yang tidak memiliki tindakan nyata atau nyata, dan bentuk aktif yang memiliki
tindakan nyata.
2.2.2 Remaja
Masa remaja dalam pandangan Santok merupakan masa peralihan dari masa
kanak-kanak ke masa dewasa yang membawa serta perubahan biologis, kognitif, dan
sosio-emosional. Ia menyatakan bahwa masa remaja berlangsung antara usia 10 hingga
13 hingga 18 hingga 22 tahun. Meningkatnya pemikiran rasional, abstrak, dan idealis
merupakan salah satu perubahan kognitif. Perubahan biologis termasuk pertumbuhan
lebih tinggi, perubahan hormon, dan pematangan organ reproduksi. Kemandirian
remaja, keinginan bergaul dengan teman, dan awal konflik orang tua merupakan contoh
perubahan sosio-emosional yang terjadi di tengah perkembangan tersebut. 11 Remaja
didefinisikan oleh Mappiare sebagai usia antara 13 dan 22 tahun untuk pria dan 12
hingga 21 tahun untuk wanita. Masa remaja dibagi menjadi dua tahap yaitu masa remaja
awal yang berlangsung dari usia 13/12 hingga 17/18, dan masa remaja akhir yang
berlangsung dari usia 17/18 hingga 21/22 tahun.
Karena remaja awal kurang memiliki kematangan emosi, mereka memiliki cara
pandang yang belum matang terhadap apa yang disukai orang lain dan tidak
mempertimbangkan dampak jangka panjang dari tindakannya. Karena kecenderungan
egosentrisnya, remaja akhir seringkali menciptakan tembok antara dirinya dan
lingkungannya. Keterampilan interaksi sosial yang rendah, atau perkembangan sosio-
emosional yang buruk, mungkin disebabkan oleh kecenderungan ini.
Dari kegiatan tumbuh kembang yang harus diselesaikan remaja pada fase ini,
terlihat bahwa mereka akan tersesat, seperti kapal tanpa nakhoda, jika mengabaikan
tanggung jawabnya. Oleh karena itu, mereka mungkin lebih rentan untuk terlibat dalam
aktivitas kriminal dan mengembangkan perilaku yang tidak normal atau biasa
(deliquency). Untuk itu pengaruh penting harus dijalankan untuk selalu mengkontrol
agar remaja selalu dalam lingkar.
7
Masa remaja adalah suatu masa perubahan, pada masa ini terjadi sebuah
perubahan-perubahan yang sangat pesat baik secara fisik maupun psikologis. Ada
beberapa perubahan yang terjadi selama masa remaja ini diantaranya:
a. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada remaja awal yang dikenal
sebagai masa strong dan masa stress. Remaja mengalami perubahan fisik,
terutama pada kadar hormonnya, yang berujung pada peningkatan emosi.
Meningkatnya emosi ini menandakan bahwa remaja berada pada keadaan baru
yang berbeda dari sebelumnya dalam hal lingkungan sosial. Remaja menghadapi
banyak ekspektasi dan tekanan selama masa ini. Misalnya, mereka diharapkan
berhenti bertingkah seperti anak-anak dan menjadi lebih bertanggung jawab dan
mandiri. Dalam situasi ini, masa remaja akhir atau masa remaja biasanya berada
di bangku sekolah, adalah masa dimana kemandirian dan tanggung jawab mulai
benar-benar terbentuk.
b. Kematangan seksual terjadi bersamaan dengan perubahan fisik yang cepat.
Remaja mungkin mengalami keraguan diri dan ketidakmampuan karena
perubahan ini. Perubahan fisik baik internal maupun eksternal terjadi dengan
cepat, modifikasi internal pada sistem pernapasan dan pencernaan, juga
perubahan eksterior seperti berat dan tinggi badan untuk sementara.
c. Penyesuaian menarik pada kepribadian dan interaksi antar pribadinya. Banyak
hal yang memikatnya semasa kecil memudar selama masa pubertas dan
digantikan oleh hal-hal baru dan sulit yang menarik. Remaja diyakini dapat
memfokuskan minatnya pada hal-hal yang lebih signifikan pada masa remaja
karena semakin besarnya tanggung jawab yang menyertainya. Selain itu,
hubungan dengan orang lain mengalami perubahan, remaja tidak lagi
berhubungan di dalam lingkaran dan tahap-tahap perkembangan yang berlaku.
8
mungkin diperoleh dalam memfasilitasi interaksi antar pribadi? Berdasarkan kedalaman
penelusuran, tampak bahwa teori ini mengkaji interaksi interpersonal pada tataran
mikro.
Menurut Herbert Blumert, setiap tindakan individu yang dilakukan terhadap
orang atau kelompok lain mempunyai penafsiran subjektif. Tujuan utamanya adalah
untuk mendapatkan pemahaman komprehensif tentang interpretasi subjektif individu
terhadap perilaku sosialnya. Teori behaviorisme sosial dan interaksionisme simbolik
didasarkan pada interaksi alami yang terjadi antara orang-orang dalam suatu masyarakat
dan antara orang-orang dengan masyarakat. Simbol yang dibuat orang membantu
membentuk interaksi antar manusia.
Menurut teori ini, aplikasi TikTok tidak selalu memberikan dampak negatif
terhadap perilaku remaja, justru dapat memberikan dampak positif dan tentunya aplikasi
TikTok sendiri mempunyai arti. Teori ini relevan dengan judul makalah ini yang
mengkaji dampak aplikasi TikTok terhadap perilaku remaja. Interaksi simbolik adalah
istilah yang digunakan untuk menggambarkan interaksi sadar antar manusia. Para
remaja memanfaatkan aplikasi TikTok secara sadar, sama seperti ketika mereka
bermain TikTok, baik mereka menggunakannya sendiri maupun bersama remaja
lainnya. Akibatnya, masyarakat terdiri dari jaringan hubungan sosial di mana orang-
orang menggunakan simbol-simbol untuk memberi makna pada tindakan mereka sendiri
dan tindakan orang lain.
9
BAB III
KESIMPULAN
10
DAFTAR PUSTAKA
EVI, Setiani, et al. Pengaruh Penggunaan Aplikasi Tiktok terhadap Perilaku Remaja
Usia
12-18 tahun di Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar. In:
Prosiding Seminar Nasional Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIM Sinjai.
2022. p. 94-109.
Devi, Nadila Trisukma, and Yohana Wuri Satwika. "Studi Fenomenologi: Dampak
Aplikasi Tiktok Terhadap Remaja Akhir Shopee Affiliates." Character: jurnal
Penelitian Psikologi 9.6 (2022).
11