Dosen Pengampu :
Oleh :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan
kesempatan pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-
Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Aplikasi TikTok” tepat
waktu.
Makalah “Aplikasi TikTok” disusun guna memenuhi tugas Ibu Irene Maya
Simon, M.Pd. pada mata kuliah Teori dan Pengembangan Multimedia Bimbingan dan
Konseling di Universitas Negeri Malang. Selain itu, kami juga berharap agar makalah
ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang penggunaan aplikasi TikTok
sebagai instrument layanan Bimbingan dan Konseling.
Penyusun
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aplikasi TikTok, platform media sosial yang populer dengan video pendeknya,
telah menjadi fenomena global dengan lebih dari 1 miliar pengguna aktif.
Popularitasnya yang luar biasa menarik perhatian para peneliti untuk mengkaji
berbagai aspek tentang aplikasi ini, termasuk dampaknya terhadap penggunanya.
Makalah ini akan membahas tentang dampak positif dan negatif aplikasi TikTok
terhadap perilaku penggunanya.
Selain itu, aplikasi TikTok juga bisa digunakan untuk media pembelajaran
interaktif yaitu memberikan tips dan trik yang cepat dalam mengerjakan soal dan
membantu dalam proses pendidikan generasi muda. Aplikasi TikTok juga
memberikan dampak positif seperti menjadi ebagai media digital yang dapat dipilih
guru dalam mata pelajaran dan jangkauannya yang luas membuat banyak guru
menjadikannya sebagai salah satu bentuk media pembelajaran baru. Namun
dampak negatif juga akan mengiringi dampak positif seperti dapat membuang-
buang waktu pengguna dan tidak diberi batasan usia pengguna.
Penggunaan media TikTok juga bisa digunakan sebagai layanan bimbingan dan
konseling memiliki manfaat sehingga dalam pembelajaran/layanan dapat
memperlancar interaksi dengan siswa sehingga lebih efektif dan efisien serta tidak
banyak membuang waktu untuk bertatap muka.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan aplikasi TikTok?
2. Bagaimana sejarah dari aplikasi TikTok?
3. Bagaimana pemanfaatan aplikasi TikTok dalam pembelajaran?
4. Apa saja dampak negatif dari penggunaan aplikasi TikTok?
5. Bagaimana pemanfaatan aplikasi TikTok sebagai media pembelajaran
Bimbingan dan Konseling?
3
1.3 Tujuan
1. Memahami mengenai pengertian dari aplikasi TikTok.
2. Mengetahui mengenai sejarah dan perkembangan dari aplikasi TikTok.
3. Memahami mengenai mandaat dari penggunaan aplikasi TikTok sebagai media
pembelajaran.
4. Mendeskripsikan mengenai dampak negatif dari penggunaan aplikasi TikTok.
5. Mengidentifikasi mengenai pemanfaatan aplikasi TikTok sebagai media
pembelajaran Bimbingan dan Konseling.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Tiktok adalah aplikasi yang memberikan efek spesial, unik dan menarik yang
bisa digunakan oleh Masyarakat di seluruh dunia. Aplikasi ini mempermudah para
penggunanya untuk membuat video pendek yang dapat menarik perhatian banyak
orang yang menontonnya. Aplikasi TikTok adalah sebuah jejaring sosial dan
platfom musik Tiongkok yang diluncurkan pada bulan September 2016 (BAB II
KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Aplikasi Tiktok, n.d.).
Aplikasi ini digunakan untuk pembuatan video pendek yang didukung musik
yang sangat digemari oleh setiap orang d berbagai umur mulai dari anak-anak
hingga orang dewasa. Selain dapat digunakan untuk membuat video pendek,
aplikasi ini juga dapat digunakan untuk melihat video pendek dengan berbagai tema
dan ekspresi. Video yang ada di aplikasi tidak hanya sebagai hiburan saja, namun
juga memberikan pembelajaran kepada penontonnya salah satunya adalah video
tari, video motivasi, dan video mengenai fakta menarik dari seluruh penjuru dunia.
Dengan adanya berbagai video yang diberikan oleh aplikasi TikTok ini membantu
penontonnya untuk menemukan ide-ide baru yang nantinya menjadi sebuah peluang
bisnis atau keuntungan.
TikTok adalah sebuah aplikasi yang berasal dari negeri China. Aplikasi ini
merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh sebuah perusahaan di China yaitu
Bytedance. Berkembangnya Perusahaan ini berawal pada September tahun 2016
ketika perusahaan Bytedance mengeluarkan sebuah produk awal yang disebut
Douyin. Douyin adalah sebuah platform yang digunakan untuk menyebarkan
berbagai macam video dalam durasi singkat. Kemudian pada tahun 2017 aplikasi
5
tersebut dirubah yang awalnya diberi nama Douyin menjadi TikTok dan mulai
dikembangkan menjadi aplikasi yang dapat digunakan diluar China sehingga
mencapai ke seluruh bagian penjuru dunia. Tidak lama berselang pada November
2017, perusahaan Bytedance membeli aplikasi terkenal pada saat itu yaitu
Musical.ly. Kedua aplikasi tersebut kemudian digabungkan dan dikembangkan
sejak tahun 2018 dan menjadi sangat terkenal hingga saat ini (Objek et al., n.d.
dalam Bytedance.com, 2022).
Dalam jurnal (Rahmana et al., 2022) manfaat aplikasi TikTok bagi media
pembelajaran sebagai berikut.
a. Sebagai media belajar yang interaktif yaitu memberikan tips dan trik yang
ccepat dalam mengerjakan soal dan membantu dalam proses pendidikan
generasi muda.
b. Menyebarkan konten edukatif kepada pengguna lain yaitu memanfaatkan
aplikasi TikTok sebagai alatnya guna menyebarkan materi-materi yang ia
dapatkan dari kampus untuk bisa disalurkan ke orang banyak melalui platform
Tik Tok.
c. Sebagai media digital yang dapat dipilih guru dalam mata pelajaran Rupanya
unsur fun dan jangkauannya yang luas membuat banyak guru menjadikannya
sebagai salah satu bentuk media pembelajaran baru salah satunya yakni Tik Tok.
Dalam jurnal (Bahasa et al., 2023) dampak negatif dari penggunaan aplikasi
TikTok sebagai berikut.
6
b. Tidak dibatasi dengan umur => Kemudahan dalam mengakses konten-konten
yang ada di TikTok ini menjadikan konten-kontennya terbuka untuk segala usia
sehingga konten yang kurang pantas di lihat oleh anak-anak menjadi bebas
siapapun dapat mengaksesnya.
c. Ujaran kebencian => Selain manfaat dari konten di aplikasi TikTok, tidak
sedikit konten-konten yang tidak bermanfaat dan cenderung kearah negatif
menjadi santapan penonton khususnya para remaja dan anak-anak untuk ditiru.
7
Media yang dirancang sebaik mungkin dapat menciptakan komunikasi dua arah
secara aktif selama proses pembelajaran/layanan. Tanpa adanya media, guru
akan cenderung lebih banyak berbicara kepada siswa tanpa adanya feedback.
Oleh karena itu guru diharuskan untuk membuat media interaktif aga
komunikasi tidak berjalan satu arah.
4. Efisiensi waktu dan tenaga
Keluhan yang sering terdengar bagi seorang guru yaitu kurangnya waktu untuk
mencapai target kurikulum. Waktu yang digunakan habis untuk menjelaskan
satu topik materi tertentu. Hal ini dapat disiasati dengan memanfaatkan media
secara maksimal. Misalnya guru memberikan penjelasan dalam bentuk visual.
Dengan media, guru tidak harus menjelaskan materi berulang-ulang untuk
membuat siswa paham karena siswa akan lebih paham jika materi yang
disampaikan menggunakan media dan siswa dapat mempelajari kembali materi
melalui media yang telah diberikan.
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
Proses belajar menggunakan media selain lebih efisien, juga dapat membantu
siswa untuk menyerap materi secara mendalam. Guru yang memberikan materi
kepada siswa melalui verbal saja tidak cukup untuk meningkatkan kualitas hasil
belajar. Oleh karena itu, penggunaan media dapat menciptakan kegiatan
melihat, menyentuh, merasakan, atau bahkan lebih menghayati sehingga
hasilnya siswa akan jauh lebih paham dengan materi yang disampaikan.
6. Penggunaan media dapat dilakukan/diakses di mana saja dan kapan saja
Media yang akan diberikan hendaknya dirancang sedemikan rupa agar
memudahkan siswa agar lebih leluasa menggunakannya, dapat diakses kapan
saja, dan di mana saja tergantung pada keberadaan siswa. Misalnya merancang
media dalam bentuk audio visual yang dapat diakses menggunakan handphone
atau computer sehingga nantinya memungkinkan siswa untuk belajar secara
mandiri, tidak terikat oleh ruang dan waktu. Karena, sebagai seorang guru perlu
8
menyadari bahwa siswa akan lebih banyak menghabiskan waktu di rumah
daripada di sekolah.
7. Menumbuhkan sikap positif siswa selama proses belajar
Selama proses pembelajaran/layanan penggunaan media dapat meningkatkan
sikap positif siswa yaitu siswa menjadi lebih tertarik untuk mempelajari materi
tertentu Siswa akan terdorong untuk menggali lagi materi melalui berbagai
sumber belajar yang diperlukan atas dasar keinginan dan kesadaram diri.
8. Guru menjadi lebih produktif
Seorang guru yang dapat memanfaatkan penggunaan media secara baik bukan
lagi menjadi satu-satunya sumber belajar bagi siswa. Guru tidak perlu
menjelaskan seluruh materi kepada siswa karena siswa dapat mempelajarinya
sendiri dengan media. Dengan demikian, guru dapat memanfaatkan waktunya
untuk memberikan perhatian kepada aspek-aspek edukatif lainnya. Misalnya
saja membantu kesulitan belajar siswa, memberikan motivasi kepada siswa dan
membantu pembentukan kepribadian siswa.
9. Media mengubah pemberian materi menjadi lebih konkret
Media dapat membuat suatu materi yang rumit untuk dijelaskan menjadi materi
yang dapat disajikan dalam bantuk wujud yang dapat dilihat bahkan diraba.
Dengan adanya media, siswa menjadi lebih cepat memahami karena disajikan
dalam bentuk konkret untuk menggambarkan apa yang telah disampaikan oleh
guru.
10. Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu
Sesuatu yang tidak dapat dijangkau dapat dijangkau dengan menggunakan
media. Misalnya saja peristiwa-peristiwa terdahul dapat dsajikan di depan
siswa sewaktu-waktu. Siswa tidak akan ketinggalan informasi/peristiwa
penting terkini baik yang terjadi di negaranya maupun di negara lain karena
dapat dihadirkan seketika di ruang kelas.
11. Mengatasi keterbatasan indera manusia
9
Media mempermudah siswa untuk mempelajari obyek-obyek tertentu baik yang
terlalu kecil, terlalu besar atau terlalu jauh, yang dapat dipelajari oleh siswa
melalui bantuan media. Selain itu, dengan bantuan media siswa dapat
mempercepat atau memperlambat suatu kejadian yang disaksikan hanya dalam
waktu beberapa menit saja.
Dengan manfaat yang diberikan oleh aplikasi TikTok dalam layanan bimbingan
dan konseling membantu siswa untuk memahami suatu materi yang diberikan,
membuat layanan bimbingan konseling menjadi lebih bervariasi dan beragam,
mengefisienkan waktu dan tega yang digunakan, dan dapat mencakup ke berbagai
sumber dan kalangan peserta didik.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
11
DAFTAR RUJUKAN
Amir Anggeraja, R., Supriyanto, A., Suprihatin, B., Faizarahma Sajidulloh, I.,
Konseling, B., & Ahmad Dahlan, U. (n.d.). MANFAAT TIKTOK SEBAGAI
MEDIA DALAM LAYANAN BIMBINGAN KONSELING.
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/j_consilia
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Aplikasi Tiktok. (n.d.).
Bahasa, J., Budaya, D., Aditya Datunggu, S., Lamakaraka, A., Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia, J., & Sastra dan Budaya, F. (2023). DAMPAK NEGATIF DARI
MEDIA SOSIAL TIKTOK TERHADAP GAYA BAHASA MASYARAKAT. 13(3).
http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/JBSP/index
12
13