Anda di halaman 1dari 21

MODE OVERUSE MEDIA SOSIAL TIK TOK MAHASIWSA FAKULTAS

DAKWAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH ACHAMD SIDDIQ


JEMBER PERSPEKTIF ISLAM

PROPOSAL SKRIPSI

Dosen Pembimbing:
Siti Raudatul Jannah, S.Ag., M. Med.Kom
Disusun oleh

Nur Alifah R.
D20171087

PRODI KOMUNIKASI DAN PENYARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER
APRIL 2022

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa ata
berkat dan rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal yang
berjudul “MODE OVERUSE MEDIA SOSIAL TIK TOK MAHASIWSA
FAKULTAS DAKWAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH ACHAMD
SIDDIQ JEMBER PERSPEKTIF ISLAM”.

Adapun tujuan dari penulisan proposal ini adalah untuk mempelajari cara
pembuatan skripsi pada Universitas Islam Negri KH Achmad Siddiq Jember dan
untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial.
Pada kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materi sehingga
proposal penelitian ini dapat selesai.
Meskipun telah berusaha menyelesaikan proposal peelitian sebaik
mungkin, penulis menyadari bahwa proposal penelitian ini masih ada kekurangan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca guna menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan proposal
penelitian ini. Akhir kata, Penulis berharap semoga proposal penelitian ini
berguna bagi para pembaca dan pihak-pihak yang berkepentingan

Jember, Maret 2022

Penulis

iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
Perkembangan teknologiyang semakin maju semakin menyediakan
kenyamanan dan kemudahan bagi penggunanya, terutama perkembangan
komunikasi teknologi yang selalu meningkat. Saat ini orang dapat
berkomunikasi, berinteraksi, dan berbagi video dengan mudah dan cepat
dengan menggunakan aplikasi media sosial. Dizaman moderen yang seba
digital seperti saat ini, sangat kecil kemungkinan masyarakat untuk bisa
menghindari sorotan media. Tanpa bisa disa sadari olrh ita, media hadir dan
masuk ke dalam kehidupan masyarakat dan dan masuk dengan berbagai
macam konten yang semakin berkembang dan beragam. Awal mulanya
komunikasi melalui media berjalan secara satu arah.
Para konsumen media atau pengguna hanya bisa mendapatkan,
menerima, dan menikmati konten yang telah disediakan oleh media. Akan
tetapi seiring dengan perkembngan teknologi , kini para konsumen media yang
awalnya hanya sebagai penonton dan penikmat konten, saat ini sudah bisa
mejadi bagian pengisi konten media. Hadienya media sosial kini juga sudh
menguag paradigma berkomunikasi masyarakat, saat ini media sosial
membuat cara berkomunikasi menjadi lebih mudah dan cepat bahkan tidak
terbatas. Bisa terjadi kaan saja dan dimana saja bahkan juga degan tanpa
bertatap muka. media sosial sudah sangat banyak merubah dunia. Memmutar
balikkan banyak konsep pemikiran dan teori yang dimiiki. Tingkatan atau
level komukinikasi kini melebur dalam satu wadah yakni media sosal atau
jejaring sosial. Dari berbagai macam kemudahan dan kecepatan
berkomunukasi melalui media sosial tersebut, maka tidak menutup
kemungkinan juga banyak konsekuensi yang muncul dan bahkan wajib
diperhatikan dalam artian semakin banyak membuka peluang bagi individu
sebagai penggna media sosial mengeluarkan kebebasan berpendapatnya
dengan bebas tanpa batas.
Perrsaat ini media sosial yang banyak digunakan seperti, Whatsaap,

1
Facebook, Twitter, Instagram, Telegram, Line, Youtube, Platfrom Belanja
Online, Tik Tok dan masih banyak lagi yang lainnya. Nampun Aplikasi Tik
Tok lah yang menjadi pembahsan utama dalam penelitian ini. Tik tok adalah
sebuah aplikasi yang cukup banyak pengguna dan peminatnya. Sehingga
aplikasi tik tok sangat digemari oleh semua kalangan baik dari yang muda
sampai kalangan orang tua pun sudah mengunduh dan mengundakan aplikasi
tik tok,tidak hanya itu balita pun kini sudah bisa mengoprasikandan bermain
aplikasi Tik Tok. Aplikasi Tik Tok terdapat banyak sekali effect yang
menarik dan unik sehingga vidio yang dibuat lebih bagus. Aplikasi Tik Tok
sangat memudahkan penggunanya agar bisa mendapatkan vidio yang keren,
tentu dengan hasil vidio tersebut menurut mereka bisa dipamerkan kepada
teman dekat atau pengguna aplikasi Tik Tok lainnya.
Adapun, popularitas TikTok tercatat melonjak semenjak pandemi Covid-
19. Perusahaan milik ByteDance ini menjadi aplikasi yang paling banyak
diunduh di dunia pada kuartal I-2020 dengan sekitar 315 juta unduhan, menurut
perusahaan analisis aplikasi SensorTower. Indonesia merupakan pasar kedua
terbesar TikTok di dunia pada 2020. Melansir dari Statista, ada 22,2 juta
pengguna aktif bulanan (monthly active users/MAU) aplikasi video pendek

tersebut di tanah air pada tahun lalu. Indonesia menempati peringkat ketujuh
dengan rata-rata waktu yang dihabiskan di TikTok sebanyak 23,1 jam/bulan.
Sementara itu, rata-rata waktu yang dihabiskan di TikTok di seluruh dunia yakni
sebanyak 19,6 jam/bulan.1 Banyaknya mahasiswa menghabiskan waktunya
dirumah bermain hanphone dengan membuat video-video media sosial Tik Tok.
Maka dari itu membuat mereka lupa akan waktu belajar, selain itu mereka lupa
juga juga dengan aktifitas yang lain hingga mereka hanya ingat dengan apa yang
sedang ia mainkan. Sangat di sayangkan ketika seharusnya waktu mereka
digunakan untuk belajar yang baik malahan membuat belajar mereka menurun.
(Riska:2019)
Berdasarkan pendapat di atas mahasiswa yang bermain aplikasi Tik Tok

1
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/02/06/daftar-negara-pengguna-tiktok-
durasi-terlama-indonesia-peringkat-berapa di akses pada tanggal 04/07/2022 18:45 WIB
3

membuat mahasiswa lalai dalam mengerjakan aktifitas kesehariannya. Bahwa


dengan membuat video konten Tik Tok menjadikan mahasiswa akan lupa dengan
belajar, karena waktu untuk bermain aplikasi Tik Tok yang memerlukan waktu
lama. Sehingga mahasiswa tidak menyadari hal tersebut. Mahasiswa juga lupa
dengan pekerjaan di rumah yang sering mahasiswa lakukan sehari-hari. Dengan
demikian menjadikan mahasiswa lalai atau lambat dalam aktifitas, karena
disibukkan dengan bermain aplikasi Tik Tok dan membuat konten Tik Tok.
Media sosial Tik Tok dapat membuat mahasiswa menjadi ketagihan
memainkannya sehingga membuat mereka mengurangi waktu belajarnya di
rumah. Tik Tok pun dapat membuat mereka senang saat mereka
menggunakannya. Apalagi saat mereka sedang lelah, kesal dan pusing, lalu
mereka bermain Tik Tok maka mereka merasa semua rasa itu hilang. Media sosial
Tik Tok dapat merugikan mereka sebagai pengguna. Salah satunya dari segi
kuota, kemudian waktu. Tidak adanya membuat mereka kesal ketika ingin
bermain media sosial Tik Tok tersebut lalu tidak bisa. Kemudian waktu, waktu
membuat mereka tidak bisa melakukan hal ini ketika sedang bermain video
tesebut. Karena jika membuat atau bermain video tersebut sambil melakukan hal
lain maka video tersebut tidak terbuat dengan bagus dan menarik. (Riska :2019)
Berdasarkan pendapat di atas bahwa mahasiwa yang ketagihan bermain
apikasi Tik Tok membuat mereka menjadi terganggu, dikarenakan dengan
menggunakan aplikasi Tik Tok mahasiswa merasa senang bermain Tik Tok.
Apabila mereka merasa bosan jenuh dengan aplikasi Tik Tok mereka
menghilangkan kejenuhan yang mereka rasakan. Dengan demikian waktu yang
mereka gunakan untuk belajar menjadi sedikit dibandingkan dengan waktu untuk
bermain aplikasi Tik Tok, karena dengan membuat konten Tik Tok sambil
melakukan pekerjaan yang lain membuat konte mejadi tidak bagus. Tidak itu saja
dengan menggunakan Tik Tok secara terus-menerus membuat kuota cepat habis.
Penggunaan aplikasi Tik Tok memakan kuota yang lebih banyak di bandingkan
aplikasi lainnya.
Banyaknya mahasiswa menghabiskan waktunya di rumah bermain
hanphone dengan membuat video-video media sosial Tik Tok. Maka dari itu

3
membuat mereka lupa akan waktu akan waktu belajar, selain itu mereka lupa juga
dengan aktifitas yang lain sehingga mereka hanya ingat dengan apa yang sedang
ia mainkan. Sangat di sayangkan ketika seharusnnya waktu mereka digunakan
untuk belajar yang baik malahan membuat belajar mereka menurun. (Riska:2019)
Berdasarkan pendapat di atas mahasiswa yang bermain aplikasi Tik Tok
membuat mahasiswa lalai dalam mengerjakan aktifitas kesehariannya. Bahwa
dengan pembuatan video konten Tik Tok menjadikan mahasiswa akan lupa
dengan belajar, karena waktu untuk bermain aplikasi Tik Tok yang memerlukan
waktu lama. Sehingga mahasiswa tidak menyadari hal tersebut. Mahasiswa juga
lupa dengan dengan pekerjaan di rumah yang sering mahasiswa lakukan sehari-
hari. Dengan demikian manjadikan mahasiswa lalai atau lambat dalam aktifitas,
karena di sibukkan dengan bermain aplikasi Tik Tok dan membuat konten Tik
Tok.
Apalagi saat sekarang ini dunia dilanda oleh Covid-19 seluruh orang
khususnya pemerintah Indonesia menganjurkan untuk melakukan pembatasan
sosial/sosial distancing merupakan salah langkah pencegahan dan pengedalian
Covid-19 yang menganjurkan seluruh orang untuk di rumah saja dan seluruh
sekolah ditutup guna mengurangi interaksi sesama manusia untuk memutuskan
mata rantai penyebaran virus Corona. Membuat semua orang yang aktifitas
banyak diluar rumah di kerjakan di rumah. Tetapi dibalik itu malahan dengan
membuat konten Tik Tok membuat orang semakin malas dalam mengerjakan hal
lain terutama bagi pelajar. Apalagi saat sekarang ini pembelajaran di rumah
menggunakan e-learning maka banyaknya waktu senggang yang dilewati oleh
para mahasiswa habis menggunakan aplikasi Tik Tok di bandingkan belajar.
Dari uraian di atas, kemudian peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam
teentang “MODE OVERUSE MEDIA SOSIAL APLIKASI TIK TOK
PERSPEKTIF ISLAM”.
5

B. Rumusan Masalah
Masalah pokok yang diangkat sebagai kajian utama dalam penelitian ini
adalah penggunaan aplikasi Tik Tok yang berlebihan menurut perspektif
islam. Dalam upaya merincikan pokok masalah tersebut, penulis
merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Apa motif pengguna Aplikasi Tik Tok Mahsiswa Fakultas Dakwah UIN
Khas Jember ?
2. Bagaimana kepuasan menggunakan aplikasi Tik Tok Mahasiswa
Fakultas Dakwah UIN Khas Jember ?
3. Bagaimana perspektif islam tentang mode overuse aplikasi Tik Tok ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini untuk menjawab semua pertanyaan yang
telah di identifikasi sebagai masalah yang harus dicari gambarannya dan
tujuan dari penelitian ini antara lain:
1. Untuk mengetahui motif pengguna Aplikasi Tik Tok Mahasiswa
Fakultas Dakwah UIN Khas Jember.
2. Untuk mengetahui bagaimana kepuasan menggunakan aplikasi Tik
Tok Mahsiswa Fakultas Dakwah UIN Khas Jember
3. Untuk mengetahui perspektif islam memandang dampak dari overuse
media sosial tiktok
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian berisi tentang konstribusi apa yang akan diberikan
setelah selesai melakukan penilitian. Kegunaan dapat berupa kegunaan
yang bersifat teoritis dan kegunaan praktis, seperti kegunaan penulis,
instansi dan masyarakat secara keseluruhan. Kegunaan penelitian harus
realistis2.

1. Manfaat Teoritis
2
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember: IAIN Jember Press, 2017), 38

5
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi sebagai
pembelajaran atau menambah ilmu pengetahuan bagi para akademisi
Komunikasi dan Penyiaran Islam, khususnya bagi kita sebagai
pengguna media sosial agar dapat mengetahui dampak overuse media
sosial Tik Tok dalam Perspektif Islam.

2. Manfaat Praktis
1. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menjadi pengalaman yang berharga dan menambah


wawasan tentang dampak dari penggunaan aplikasi tik tok berlebihan
di kalangan Mahasiswa perspektif Islam sebagai bentuk
pengaplikasian atas ilmu yang di dapat di bangku kuliah. Selain itu,
penelitian ini menjadi syarat wajib bagi peneliti sebagai tanda untuk
menyelesaikan pendidikan strata satu (S1) progam studi Komunikasi
dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah UIN KH. Achmad
Shiddiq Jember.

2. Bagi Lembaga UIN KH. Achmad Siddiq Jember


Penelitian ini di harapakan dapat menjadi rujukan ilmiah atau
referensi tentang dampak penggunaan Overuse media sosial Tik
Tok terhadqap Mahasiwa UIN KHAS JEMBER.
3. Bagi Masyarakat
Penelitan ini diharapkan mampu memberi wawasan yang luas bagi
masyarakat agar lebih baik, bijak dan sewajarnya menggunkan
media sosial. Agar nantinya masyarakat khususnya Muslim lebih
memperhatikan penggunaan Aplikasi dengan sewajarnya.
E. Definisi Istilah
Definisi istilah berisi tentang pengertian istilah-istilah penting yang
menjadi titik perhatian peneliti di dalam judul penelitian. Tujuannya agar
7

tidak terjadi kesalahapahaman terhadap makna istilah sebagaimana


dimaksud oleh peneliti3.
1. Aplikasi Tik-Tok
Tik Tok merupakan aplikasi berbasis audio visual berupa video
musik.Aplikasi dan jejaring sosial Tik Tok berasal dari Tiongkok
yang merupakan besutan ByteDance yang kini menjadi aplikasi
paling banyak diunduh di dunia.Aplikasi Tik Tok menyediakan
layanan yang memungkinkan penggunanya membuat video pendek
yang disertai dengan lagu, membuat video lipsync lalu
mengunggahnya.Bisa juga, pengguna sekadar menggunakan
aplikasi ini. Setidaknya ada beberapa manfaat Tik Tok, pertama
sebagai media penayangan showcase kreativitas pengguna yang
unik dan spesifik baik dari kreator media sosial profesional
maupun orang bisa. Kedua, Tik Tok sebagai media sosial pencari
bakat talent dan kreator atau pencipta.Ketiga, sebagai ajang
mencari popularitas.4
2. Overuse
Overuse yaitu penggunaan smartphone yang terlalu sering dan
berlebihan pada remaja. Remaja yang tidak mampu memanejemen
diri menggunakan smartphone menimbulkan dampak negatif.
Salah satunya yaitu nomophobia (no-mobile phone phobia).5
3. Mahasiswa
Mahasiwa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi baik di
universitas, institut atau akademi. Mereka yang terdaftar sebagai
murid di perguruan tinggi dapat disebut sebagai mahasiswa. Tetapi
pada dasarnya makna mahasiswa tidak sesempit itu. Terdaftar
sebagai mahasiswa di sebuah Perguruan Tinggi hanyalah syarat
administratif menjadi mahasiswa, tetapi menjadi mahasiswa

3
Ibid,45
4
Sitti Nurhalimah, Media Sosial dan Masyarakat Pesisir: Refleksi Pemikiran Mahasiswa
Bidikmisi, (Sleman: Deepublish, 2019), 36.
5
(Kwon, Lee, et al., 2013), (Muyana & Widyastuti, 2017)

7
mengandung pengertian yang lebih luas dari sekedar masalah
administratif itu sendiri. kemahasiswaan, berasal dari sub kata
mahasiswa. sedangkan mahasiswa terbagi lagi menjadi dua suku
kata yaitu maha dan siswa.

maha artinya “ter” dan siswa artinya “pelajar” jadi secara


pengartian mahasiswa artinya terpelajar. maksudnya bahwa
seorang mahasiswa tidak hanya mempelajari bidang yang ia
pelajari tapi juga mengaplikasikan serta mampu menginovasi dan
berkreatifitas tinggi dalam bidang tersebut. Menyandang gelar
mahasiswa merupakan suatu kebanggaan sekaligus tantangan.
Betapa tidak, ekspektasi dan tanggung jawab yang diemban oleh
mahasiswa begitu besar. Mahasiswa adalah Seorang agen
pembawa perubahan. Menjadi seorang yang dapat memberikan
solusi bagi permasalahan yang dihadapi oleh suatu masyarakat
bangsa di berbagai belahan dunia.6

4. Islam
agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw. berpedoman
pada kitab suci Alquran yang diturunkan ke dunia melalui wahyu
Allah Swt7

6
Dilansir https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-mahasiswa/ tanggal 04/04/2022
7
https://kbbi.web.id/Islam
BAB II
KAJIAN KEPUSTAKAAN
A. Penelitian Terdahulu
a. Skripsi milik Bagus Kharisma Bhekti ”Motif dan Kepuasan
Menggunakan Jejaring Sosial Instagram (Studi Kesenjangan
Antara Motif Dan Kepuasan Mahasiswa Ilmu Komunikasi
Universitas Muhammadiyah Surakarta Terhadap Akun Instagram
@umsurakarta “) peneliti memfokuskan penelitainnya untuk
mengetahui bagaimana tingkat kepuasan yang diharapkan atau
motif mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi dalam mem-follow akun
Instagram @umsurakata. Berapa besar tingkat kesenjangan
kepuasan GD (Gratification Discrepancy) antara variabel GS
(Gratification Sought) dan variabel GO (Gratification Obtained)
dikalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
b. Jurnal milik Fathimatuz Zuhro, Muhammad Faishol (Penggunaan
Media Sosial Likee Menurut Perspektif Islam) Peneliti memfokus
peelitiannya pada untuk menganalisis bagaimana pandangan Islam
tentang penggunaan dan pemanfaatan media sosial pada umunya
dan khususnya pada penggunaan media sosial likee. Penelitian ini
menggunakan studi literasi dengan merujuk pada beberapa sumber
referensi baik sumber primer maupun sumber sekunder yang
berasal dari Al-Qur’an, beberapa buku, Al Hadits, maupun jurnal-
jurnal ilmiah terkait. Hasil penelitian ini mengklarifikasi
bahwasanya aplikasi likee menurut perspektif Islam ialah media
sosial yang baik digunakan untuk menjalin silaturrahmi dan
memperluas jaringan pertemanan, memberikan informasi dan
sosialiasi, serta dapat bermanfaat sebagai media hiburan. Namun
selain itu aplikasi likee ini juga memiliki dampak negative,
termasuk kecanduan dalam menggunakan aplikasi likee ini,
perilaku lebih dekat pada seks dan pornografi yang dapat

9
melemahkan moral para penggunanya. Karena itulah para
pengguna aplikasi likee ini harus lebih bijaksana dalam
menggunakan media social ini.
c. Skripsi milik Meri Zaputri ”DAMPAK KECANDUAN MEDIA
SOSIAL TIK TOK TERHADAP PERILAKU BELAJAR
MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING IAIN
BATUSANGKAR” peneliti lebih memfokuskan penelitiannya untuk
mengetahui bagaimana mengetahui prilaku belajar mahasiswa
Bimbingan dan Konseling tahun akademik 2019/2020 IAIN
Batusangkar yang kecanduan Tik Tok dalam mengikuti proses
perkuliahan, menyelesaikan tugas dan menghadapi atau
mempersiapkan diri untuk ujian. Sehingga permasalahan
mahasiswa yang berhubungan dengan Tik Tok bisa diminimalisir.

No Nama, Judul, Tahun Persamaan Perbedaan

1. a. Peneliti
Bagus Kharisma a. Peneliti
sama-
Bhekti ”Motif dan mengguna
sama
Kepuasan kan
menggu
Menggunakan penelitian
nkan
Jejaring Sosial kuantitatif
teori
Instagram (Studi b. Objek
Uses and
Kesenjangan Antara mediao
Gratificti
Motif Dan Kepuasan sosial
on
Mahasiswa Ilmu yang di
Komunikasi bahasa
Universitas dalah
Muhammadiyah instagram
Surakarta Terhadap
Akun Instagram
1
1

@umsurakarta “)
2018
2. Fathimatuz Zuhro, a. Peneliti sama- .a. peneliti
Muhammad Faishol sama meneliti menggunkan
(Penggunaan Media tentang objek penelitian
Sosial Likee Menurut penggunaan aplikasi Likee
Perspektif Islam) media sosial
2021 perspektif islam
b. Peneliti sama-
sama membahas
dampak dari
penggunaan
media sosial
c. Peneliti sama-
sama
menggunakan
penelitian kajian
literature atau
kepustakaan
3. Meri Zaputri a) Peneliti sama- a) Peneliti
”DAMPAK sama membahas Membaha
KECANDUAN tentang s dampak
MEDIA SOSIAL TIK penggunaan perilaku
TOK TERHADAP media sosial Tik Pengguna
PERILAKU Tok n Aplikasi
BELAJAR Tik Tok
MAHASISWA Berlebiha
BIMBINGAN DAN n
KONSELING IAIN b) Perbedaan
BATUSANGKAR” tempat
2021 peneliti

11
c) Peneliti
Mengguna
kan
Penelitian
Kuntiatif

B. Kajian Teori
a) Teori Use and Gratification
Teori penggunaan dan kepuasan atau uses and gratification theory
merupakan salah satu teori yang populer dalam studi komunikasi
massa. Teori ini mengajukan gagasan bahwa perbedaan individu
menyebabkan audiens mencari, menggunakan dan memberikan
tanggapan terhadap isi media secara berbeda-beda yang disebabkan
berbagai faktor sosial dan psikologis yang berbeda di antara
individu dan audiens. Inti Uses and Gratification Theory adalah
khalayak pada dasarnya menggunakan media massa berdasarkan
motif-motif tertentu, (Kriyantono:208). Media dianggap berusaha
memenuhi motif khalayak. Jika motif ini terpenuhi maka
kebutuhan khalayak akan terpenuhi. Audiens dinilai mengetahui
kebutuhan mereka dan mengetahui serta bertanggungjawab
terhadap pilihan media yang dapat memenuhi kebutuhan mereka
tersebut. Audiens dipandang sebagai partisipan aktif falam proses
komunikasi. Namun tingkat keaktifan setiap individu tidaklah
sama. Penggunaan media didorong oleh adanya kebutuhan dan
tujuan yang ditentukan oleh audiens sendiri, (Littlejohn 2005:286)
Inti dari teori uses and gratification adalah pengguna media adalah
pihak yang aktif dalam proses komunikasi. Pengguna media
berusaha untuk mencari sumber media yang aling baik dalam
usaha memenuhi kebutuhannya, artinya teori uses and gratification
1
3

mengasumsikan bahwa pengguna mempunyai pilihan alternatif


untuk memuaskan kebutuhannya, (Nurrudin,2008:181).
Katz, Blumler dan Gurevitch menyatakan bahwa terdapat lima
asumsi dasar teori kegunaan dan gratifikasi yaitu : 1. Khalayak akif
dan penggunaan medianya berorientasi pada tujuan. 2. Inisiatif
dalam menghubungkan kepuasan kebutuhan pada pilihan media
tertentu terdapat pada anggota khalayak. 3. Media berkompetisi
dengan sumber lainnya untuk kepuasan kebutuhan. 4. Orang
mempunyai cukup kesadaran diri akan penggunaan media mereka,
minat dan motif sehingga dapat memberikan sebuah gambaran
yang akurat mengenai kegunaan tersebut kepada para peneliti. 5.
Penilaian mengenai isi media hanya dapat dinilai oleh khalayak.
Orang aktif memilih dan menggunakan media tertentu untuk
memuaskan kebutuhan tertentu. Teori ini melihat media
mempunyai pengaruh terbatas karena pengguna mampu memilih
dan mengendalikan. Orang memiliki kesadaran diri, dan mereka
mampu memahami dan menyatakan alsan mereak menggunakan
media. Mereka melihat media sebagai salah satu cara untuk
memuaskan kebutuhan yang mereka miliki. Motif merupakan
dorongan yang menggerakkan seseorang bertingkah laku
dikarenakan adanya kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipenuhi
oleh manusia. Motif juga dapat dikatakan sebagai daya penggerak
dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas
tertentu demi mencapai suatu tujuan. Khalayak atau audiens
mengonsumsi media karena adanya dorongan dalam diri mereka
untuk memenuhi kebutuhan. Aktivitas tersebut dilakukan dengan
berbagai cara.

13
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian


Pendekatan penelitian ini menggunakan kualitatif dimana
penelitian kulaitatif ini tidak menggunakan kuantitas angka-angka
statistik. peneliti melakukan penelitian kualitatif guna mengerti
fenomena yang terjadi pada subjek penelitian, dengan penjelasan berupa
kata-kata. Bognan dan Tailor seperti yang dikutip oleh Moeleong,
mendefinisikan metode Kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan atau
bentuk tindakan kebijakan.8
Menurut Strauss dan Corbin dalam Cresswell, J. (1998:24), yang
dimaksud dengan penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan
yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-
prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran). 9
Pada umumnya alasan memilih menggunkan penelitian kualitatif, karna
permasalahan yang diambil dari sebuah isu sosial yang belum jelas,
kompleks dan dinamis sehingga tidak mungkin permasalahan sosial yang
di ambil di saring dengan menggunakan penelitian kuantitatif dengan
instrument seperi test, kuesioner, pedoman wawancara situasi soal secara
mendalam, menemukan pola hipotesis dan teori. Sedangkan untuk jenis
penelitian yang dipakai oleh penulis adalah fenomenologi yakni jenis
penelitian yang berusaha menggungkapkan makna atau konsep dari balik
fenomena atau peristiwa sosial.
B. Lokasi Penelitian
Peneliti memilih lokasi penelitian di salah satu kampus atau perguruan
tinggi besar berbasis islam di Jember, yang bertempat di Jl. Mataram No
01. Mangli Kaliwates Jember , Tlp. Hal ini berdasarkan bahwa
8
Subandi, Deskriptif kualitatif Sebagai Satu Metode Dalam Penelitian Pertujukan, Harmonia,
Institut Seni Surakarta,2011, Vol 11, No 2.
9
Pupu, Penelitian Kualitatif, 2009, Vol.5, No 9

14
1
5

mahasiswa di Universitas Islam Negri KH Ahmad Siddiq Jember


dominan sebagai pengguna aplikasi Tik-Tok.
C. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara
Wawancara yang di pakai yaitu wawancara secara mendalam.
Wawancara tersebut bertujuan untuk menggali informasi dari
subjek yang bersangkutan secara fokus dan terbuka agar sesuai
dengan tujuan penelitian. Wawancara merupakan percakapan
antara dua orang di mana salah satunya bertujuan untuk
menggali dan mendapatkan informasi untuk tujuan tertentu10
b. Observasi
Observasi yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara mengamati mencatat secara sistematis gejala-gejala yang
diselidiki.11
c. Dokumentasi
Dokumentasi yakni catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang.12
D. Teknik Analisis Data
dalam sebuah penelitian kualitatif teknik analisis data sering kali
dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data. Teknik analisa data
yakni proses pencarian serta penyusunan secara sistematis data didapat
dari hasil wawancara, catatan atau ceklist, dokumentasi sehingga
dimengerti, maka hasilnya dapat disampaikan pada orang lain. Analisis
data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke
dalam unit-unit, dan membuat kesimpulan yang dapat dibagikan kepada
orang lain.13 Analisis data merupakan langkah setelah proses

10
Haris Herdiansyah, Wawancara, Observasi, Dan Focus Group (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2015), 29.
11
Cholid Narbuko Dan Abu Ahmadi, Metode Penelitian (Jakarta: Bumi Aksara,
2007),70.
12
Ibid 29.
13
Sugiyono,Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabet, 2016, 244.

15
pengumpulan data selesai dilakukan. Analisis data merupakan bagian
terpenting dalam metode ilmiah, karena analisis data digunakan untuk
memecahkan masalah penelitian. Data mentah yang dikumpulkan tidak
berguna jika tidak dianalisis. Data mentah perlu ditipologikan ke dalam
kelompok, dan dianalisis untuk menjawab masalah/menguji hipotesis.
Adapun teknik analisis data dalam proposal ini menggunakan teknik
analisis kualitatif Interaktif. Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian
yang diperoleh dan dianalisi dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Reduksi Data
Dalam reduksi data peneliti melakukan proses pemilihan atau seleksi,
pemusatan perhatian atau pemfokusan, penyederhanaan, dan
pengabstraksian dari semua jenis informasi yang mendukung data
penelitian yang diperoleh dan dicatat selama proses penggalian data di
lapangan. Reduksi data berfungsi untuk memperjelas temuan-temuan
dilapangan dengan cara menyeleksi data relevan yang diperoleh dari
hasi observasi, wawancara, maupun dokumentasi. Proses reduksi ini
dilakukan secara terusmenerus sepanjang penelitian masih
berlangsung, dan pelaksanaannya dimulai sejak peneliti memilih kasus
yang akan dikaji.14
2. Sajian Data
Sajian data yaitu sekumpulan informasi yang memberi kemungkinan
kepada peneliti untuk menarik simpulan dan pengambilan tindakan.
Sajian data ini merupakan suatu rakitan organisasi informasi, dalam
bentuk deskripsi dan narasi yang lengkap, yang disusun berdasarkan
pokok-pokok temuan yang terdapat dalam reduksi data, dan disajikan
menggunakan bahasa peneliti yang logis, dan sistematis, sehingga
mudah dipahami.
3. Penarikan Kesimpulan/ verifikasi
Langkah ketga dari analisis data adalah penarikan atau verifikasi
kesimpulan. Apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal

14
Dr. Faridha Nugrahani. M.Hum, Metode Penelitian Kualitatif, Surakarta 2014, 320
1
7

didukung oleh bukti-bukti yang valid saat si peneliti kembali terjun ke


lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan
merupakan kesimpulan dilakukan dengan menggunakan metode
berpikir induktif, yaitu metode analisis data dengan fakta-fakta yang
khusus kemudian ditarik kesimpulan yang lebih umum.
E. Keabsahaan Data
Bagian ini memuat bagaimana usaha-usaha yang hendak dilakukan
peneliti untuk memperoleh keabsahan data-data temuan di lapangan.
Agar memperoleh temuan yang absah, maka perlu diteliti kredibilitasnya
dengan menggunakan teknik-teknik keabsahan data. Peneliti dalam
melakukan keabsahan data dalam hasil penelitian menggunakan uji
kredibilitas yang dilakukan dengan perpanjangan pengamatan,
meningkatkan ketekunan, triangulasi (menggunakan beberapa sumber,
metode, peneliti, teori), diskusi dengan teman sejawat, membercheck,
dan analisis kasus negatif.
G. Tahap-tahapan Penelitian
Bagian ini menguraikan rencana pelaksanaan penelitian yang akan
dilakukan oleh peneliti, mulai dari penelitian pendahuluan, pengembangan
desain, penelitian sebenarnya, dan sampai pada penulisan laporan.
Tahapan yang dilakukan peneliti dalam membuat laporan:
a. Tahap sebelum menyusun judul;
1) Mencari isu-isu yang ada terkait dengan penelitian
2) Membuat kesimpulan pendek latar belakang masalah penelitian
3) Memilih tempat penelitian/ gambaran
4) Mencari rumusan ramasalah
5) Menentukan judul
b. Tahap sesudah mendapat judul:
1) Membuat fokus penelitian
2) Mengajukan judul melalui website
3) Menghubungi akademik setelah di acc
4) Menghubungi dosen pembimbing

17
5) Melalukan konsultasi tentang judul
c. Tahap Penelitian Lapangan:
1) Memahami latar belakang penelitian dan persiapan diri
2) Memasuki tepat penelitian
3) Pengumpulan data yang terkait dengan fokus penelitian
d. Tahap Akhir
1) Tahap selection, structural question, analisis kompenensial
2) Menentukan tema, analisis tema
3) Uji keabsahan data
4) Membuat laporan penelitian
5) Diskusi draf laporan penelitian
6) Penyempurnaan laporan

H. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan berisi tentang deskripsi alur pembahasan skripsi
yang dimulai dari bab pendahuluan hingga penutup. Adapun sistematika
penelitian antara lain:
BAB I, berisi tentang pendahuluan. Pada bab ini membahas tentang
gambaran dari keseluruhan pembahasan, pada bab ini terdiri dari: latar
belakang, rumusan masalah, tujusn peneliti, dan manfaat peneliti, dan definisi
istilah.
BAB II, berisi tentang kajian pustaka. Pada bab ini membahas tentang
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh peneliti dan kajian teori yang terkait
deng judul penelitian.
BAB III, berisi tentang metode penelitian. Pada bab ini membahas tentang
pendekatan dan jenis penelitian, tempat penelitian, instrumen/ subyek
penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, keabsahan data, serta
tahap-tahap penelitian dari awal sampai akhir.
1
9

DAFTAR PUSTAKA

Subandi, Deskriptif kualitatif Sebagai Satu Metode Dalam Penelitian Pertujukan,


Harmonia, Institut Seni Surakarta,2011, Vol 11, No 2.
Pupu, Penelitian Kualitatif, 2009, Vol.5, No 9

Haris Herdiansyah, Wawancara, Observasi, Dan Focus Group, Jakarta: PT Raja


Grafindo Persada, 2015, 29.
Cholid Narbuko Dan Abu Ahmadi, Metode Penelitian Jakarta: Bumi
Aksara, 2007,70.

Sugiyono,Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif dan R&D. Bandung: PT


Alfabet, 2016, 244.
Dr. Faridha Nugrahani. M.Hum, Metode Penelitian Kualitatif, Surakarta 2014,
320
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, Jakarta: Pelita III, 1980.
Aji, Wisnu Nugroho, “Aplikasi Tik Tok Sebagai Media Pembelajaran Bahasa dan
Sastra Indonesia,” Jurnal Proceeding Unikal, IV, N0.7, 2012, 24-35.
Amrudly, 2018. Aplikasi Tik Tok dalam dunia pendidikan..
http://ts1aplikasibos.blogspot.com/2018/07/aplikasi-tik-tok-dalamdunia-
pendidikan.html?m=1”. ( 7 Juli 2020 )

Depdiknas, 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka


Utama.
Deriyanto, D. dan F. Qorib. 2018. Persepsi Mahasiswa Universitas Tribhuwana
Tungga dewi Malang terhadap Penggunaan Aplikasi TikTok. Jurnal Ilmu Sosial
dan Politik,Vol. 7, No.2, ISSN 2442-6962.
Desmita, 2006. Metode Penelitian, Batusangkar: STAIN Pess

Emzir, (2008). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif , Jakarta : PT Raja


Grafindo Persada.

Depdiknas, 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka


Utama.
Deriyanto, D. dan F. Qorib. 2018. Persepsi Mahasiswa Universitas Tribhuwana
Tungga dewi Malang terhadap Penggunaan Aplikasi TikTok. Jurnal Ilmu Sosial
dan Politik,Vol. 7, No.2, ISSN 2442-6962.
Desmita, 2006. Metode Penelitian, Batusangkar: STAIN Pess

Emzir, (2008). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif , Jakarta : PT Raja


Grafindo Persada.

19

Anda mungkin juga menyukai