Anda di halaman 1dari 7

Pendahuluan

Teknologi informasi telah berkembang sangat pesat dalam beberapa tahun

terakhir. Kondisi tersebut menunjukkan adanya perubahan interaksi dengan media

komunikasi berbasis teknologi. Internet dan media sosial kini menjadi salah satu alat

terpenting untuk menyebarkan informasi. Secara global, mereka telah mengubah

wajah media secara keseluruhan.

Perkembangan media teknologi saat ini semakin meningkat dalam kehidupan

sosial masyarakat, seperti semakin maraknya penggunaan internet dan telepon seluler.

Awalnya, teknologi ini dikembangkan untuk memudahkan manusia dalam melakukan

berbagai hal. Di era internet ini, jenis media sosial sangat beragam, salah satunya

TikTok.

TikTok adalah aplikasi yang menyediakan efek khusus unik dan menarik yang

dapat digunakan pengguna dengan mudah untuk membuat video pendek dengan hasil

keren untuk ditampilkan kepada teman atau pengguna lain. Aplikasi sosial untuk

video pendek ini menawarkan banyak dukungan musik sehingga penggunanya dapat

melakukan tarian, gaya bebas, dan banyak lagi, mendorong kreativitas penggunanya

untuk membuat konten. Media sosial ini sangat menarik untuk dibahas karena banyak

pro dan kontra di situs ini (Lusiana & Paramita, 2022).

Di indonesia hadirnya TikTok dimulai september 2017, kehadiran TikTok di

Indonesia diterima sangat baik terutama kalangan para remaja, “Demografi utama

pengguna TikTok memiliki rentang usia 16 hingga 24 tahun dan mencapai 41% dari

total basis pengguna. Akan tetapi bukan berarti kelompok usia lain tidak
menggunakan, 63% pengguna TikTok memiliki rentan usia antara 10 dan 29 tahun

(IDEOWORKS.ID, 2021).

Walaupun sempat mengalami pemblokiran karena konten negatif dan pengaturan

umur untuk penggunanya namun, aplikasi TikTok menjadi aplikasi terbaik di Play

Store pada tahun 2018. TikTok juga menjadi aplikasi dengan kategori paling

menghibur (Adawiyah, 2020).

Tiktok sebagai media sosial yang sering digunakan remaja sebagai sarana dalam

berkomunikasi dan mendapatkan informasi dengan dunia yang lebih luas. Tik tok

memberikan efek yang besar terhadap remaja terutama dalam karakter yang

mencakup perilaku dan pola pikir mereka, Banyak dari pengguna tiktok bukan

sekedar membagikan postingannya namun seringkali mereka membagikan konten

edukasi yang bermanfaat terhadap pembentukan remaja misalnya konten yang

membagikan cara melatih skill komunikasi yang baik untuk publik speaking yang

bagus. Sesuai dengan salah satu pilar dari karakter manusia yaitu kreatif (Ramdani et

al., 2021).

Penting bagi kita untuk mengetahui cara meningkatkan skill komunikasi saat

bekerja supaya bisa mendapatkan penilaian bagus dari lingkungan kerja. Dengan

meningkatkan skill komunikasi, berpeluang besar untuk memiliki karier yang sukses

di bidang yang di geluti. Salah satu cara yang mudah untuk melatih kemampuan

komunikasi yang baik adalah dengan sering melatih diri berbicara di depan umum,

atau melihat tutorialnya di media sosial salah satunya adalah TikToks (Adawiyah,

2020).
Dari berbagai hasil penelitian terdahulu ditemukan persamaan dengan penelitian

ini yaitu samasama membahas tentang media sosial Tik Tok dalam proses

pembelajaran, dengan perbedaan yang terdapat pada variabel penelitian masing-

masing. Berdasarkan beberapa informasi dan data dari hasil penelitian terdahulu yang

kemudian dapat dijadikan sebagai gambaran untuk membahas lebih lanjut lagi

tentang fenomena Tik Tok sebagai media komunikasi pada era 4.0. Tujuan penelitian

ini yaitu sebagai langkah awal untuk menjadikan media sosial sebagai tempat edukasi

tentang bagaimana tata cara komunikasi yang baik dan benar (Rasdin et al., 2021).

Hafield Cangara dalam Karim (2011) membagi jenis media komunikasi

berdasarkan karakteristiknya ke dalam empat jenis, yaitu media antarpribadi, media

kelompok, media publik, dan media massa.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan pendekatan

penelitian kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

metode deskriptif kualitatif, dimana dalam metode ini data yang digunakan

menggunakan kata-kata atau gambar. Dalam penelitian kualitatif, subyek

penelitiannya yaitu orang dalam yang menjadi sumber informasinya atau bisa

dimaknai sebagai orang yang di manfaatkan untuk memberikan informasi tentang

situasi kondisi latar penelitian.

Subyek dalam penelitian ini yaitu pengguna yang aktif menggunakan TikTok.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kualitatif yaitu dengan

observasi, wawancara, studi pustaka dan dokumentasi. Dalam teknik pengumpulan


data, peneliti dapat menyesuaikan dengan keadaan di lapangan atau di tempat

penelitian berlangsung.

1. Pengamatan (Observasi) Dalam observasi dapat dilakukan oleh ilmuwan atau

orang awam. Perbedaan dalam observasi ilmuwan dan orang awam.

2. Wawancara Dalam wawancara ini akan dilakukan dengan cara teknik

purposive sampling, dimana teknik penarikan sampelnya dilakukan dengan

cara menentukan kriteria khusus atau mempertimbangakan karakteristik

tertentu terhadap sampel atau subjek penelitian yang akan diteliti.

3. Dokumentasi Dalam penelitian ini, maka dokumentasi yang dilakukan yaitu

melalui foto dengan narasumber yang di wawancara, dan video content

TikTok dalam fitur ‘Album Cover’ atau ‘Emoji Imitation’.

4. Studi Pustaka Dalam penelitian ini, studi pustaka yang digunakan dengan

menggunakan beberapa sumber yang sesuai dengan penelitian ini seperti buku

dan jurnal skripsi. Berdasarkan penelitian kualitatif yang dimulai dari

perumusan masalah sampai pengumpulan data. Kemudian dilanjutkan dengan

pengumpulan data, lalu dilakukan analisis data (Rijali, 2018).

Dalam penelitian ini, teknik keabsahan data yang digunakan yaitu dengan teknik

triangulasi data berdasarkan sumber data yang dianggap valid untuk memperoleh data

yang sesuai dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini.

Hasil Dan Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan terhadap pengguna yang

memanfaatkan aplikasi TikTok sebagai media untuk melatih skill komunikasi yang
mumpuni. Hasil penelitian akan dipaparkan dan disesuaikan dengan karakteristik dari

hasil kajian pustaka dan dari aspek yang diteliti.

1. Fenomena TikTok sebagai media edukasi

Video pendek yang diisi dengan drama singkat dan lagu yang menggambar situasi

creator memberikan edukasi tentang bagaimana cara melatih skill komunikasi yang

mumpuni, salah satu contohnya adalah konten yang di buat oleh akun @vmuliana

(https://vt.tiktok.com/ZSL63npt2/) dan beberapa konten creator lainnya

Gambar 1 konten creator tiktok yang sering membuat video edukasi.

Keterampilan berbicara adalah suatu kecakapan untuk mengucapkan bunyi


artikulasi maupun kata-kata untuk menyampaikan gagasan, pikiran, ide, ataupun
mengekspresikan perasaan yang disusun dan dikembangkan agar sesuatu yang
disampaikan dapat dipahami oleh penyimak (Wahyuni & Kuni dalam Wisnu, 2021).
Oleh karena itu, berdasarkan fitur pada aplikasi TikTok pengguna dapat
memanfaatkan untuk mengekspresikan, menyampaikan ide, gagasan, serta perasaan
yang telah dirangkai dan disesuaikan dengan kebutuhan menyimak. mengasah skill
komunikasi.

2. Tiktok sebagai wadah mengembangkan trend komunikasi kekinian

Kaum milenial adalah pengguna utama yang selalu mengikuti trend saat ini, mulai
dari trend bahas kekinian yang sering digunakan oleh anak muda zaman sekarang
untuk berkomunikasi dengan rekannya atau yang digunakan dalam pembuatan
kontennya di media sosial, tak jarang banyak sekali istilah istilah baru yang sering
kita temukan. Hal ini tentunya membuat kita harus mengikuti trend yang ada agar
tidak terjadi kesalahpahaman yang berkomunikasi dengan orang lain.

Sumber: https://vt.tiktok.com/ZSL6wThG1/

Berdasarkan penjelasan diatas sesuai hasil penelitian dapat di buktikan bahwa


media sosial TikTok dapat dimanfaatkan untuk tempat belajar meningkatkan skill
komunikasi, baik Komunikasi verbal maupun non verbal hal ini sejalan dengan hasil
penelitian (Adawiyah, 2020). Tentang kemampuan komunikasi dapat ditingkatkan
dengan kepercayaan dan salah satu cara melatihnya adalah dengan belajar tutorial
melalui aplikasi sosial media salah satunya adalah TikTok.

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan dan paparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa media
sosial TikTok dengan berbagai macam fitur yang menarik dan mudah dalam
pengoprasian, dapat dengan tepat dan efisien dimanfaatkan sebagai media edukasi,
khususnya pada cara melatih skill komunikasi yang baik. Namun, untuk mengetahi
tentang keefektifan TikTok dalam proses pelatihan, maka perlu dilakukan penelitian
lanjutan oleh peneliti selanjutnya.
Daftar Pustaka

Adawiyah, D. P. R. (2020). Pengaruh Penggunaan Aplikasi TikTok Terhadap


Kepercayaan Diri Remaja di Kabupaten Sampang. Jurnal Komunikasi, 14(2),
135–148. https://doi.org/10.21107/ilkom.v14i2.7504

Lusiana, Y., & Paramita, S. (2022). Komunikasi Ekspresif Media TikTok. Kiwari,
1(3), 443–448. https://doi.org/10.24912/ki.v1i3.15762

Ramdani, N. S., Nugraha, H., & Hadiapurwa, A. (2021). Potensi Pemanfaatan Media
Sosial Tiktok Sebagai Media Pembelajaran Dalam Pembelajaran Daring.
Akademika, 10(02), 425–436. https://doi.org/10.34005/akademika.v10i02.1406

Rasdin, R., Mulyati, Y., & Kurniawan, K. (2021). Fenomena Tik Tok sebagai Media
Komunikasi Edukasi. Seminar Internasional Riksa Bahasa, 3, 227–235.
http://proceedings.upi.edu/index.php/riksabahasa/article/view/1681

Anda mungkin juga menyukai