email : mithakuen@gmail.com
2 FISIP,Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Indonesia Timur,Makassar,
email : fyan.kuen@gmail.com
ABSTRAK
Eksistensi diri merupakan suatu usaha manusia untuk mencari dan memahami arti kehidupan bagi dirinya yang
diyakini sebagai sebuah bentuk dari nilai batiniah yang paling utama, dimana tidak ada satu orang atau
individu pun atau sesuatu yang dapat memberi pengertian tentang arti dan maksud dari kehidupan seseorang
tersebut, jadi setiap manusia harus menemukan cara sendiri untuk menghadapi kondisi dan lingkungan
sekitar.Penelitian Ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana Eksistensi Braggadocian Behavior Pada aplikasi
Media Sosial Tiktok (studi Fenomenologi pada Remaja Di Kota Makassar). Metode yang digunakan pada
penelitian ini yakni : metode penelitian fenomenologi dari Alferd Schutz, dengan pendekatan kualitatif dan tipe
penelitian deskriptif. Peneliti menyimpulkan kedalam tiga pembahasan yakni, pemahaman, tujuan dan manfaat
yang didapat oleh remaja dalam menggunakan tiktok. Jika diuraikan maka sebagai berikut: pemahaman:
dengan menggunakan aplikasi Tik Tok remaja jadi memiliki pemahaman tentang aplikasi video pendek, aplikasi
untuk mengasah kreativitas, dengan menggunakan aplikasi Tik Tok mereka meyakini bahwa bisa menunjukan
ekspresi dirinya, aplikasi Tik Tok dapat dijadikan sarana hiburan, dan bisa digunakan untuk mengeluarkan skill
(keahlian) yang dimiliki. Selain itu tujuannya, menunjukan bakat, eksistensi diri,. Untuk manfaatnya sendiri
diperoleh hasil bahwa tingkat percaya diri meningkat, menghilangkan stres, kreativitas makin berkembang dan
keluar dari zona nyaman. Mereka dapat merasakan perbedaan antara eksis di media sosial dengan eksis di
kehidupan nyata. Namun tidak dapat dipungkiri juga kalau media sosial Tiktok memiliki peran dalam
membantu mereka untuk mendapatkan ke eksistensian diri dalam lingkungan pertemanan. Tiktok menjadi
ketergantungan hanya jika pengguna/remaja penggunanya mengejar pembayaran dari follower(pengikut)
yang banyak menonton aktifitas mereka.
ABSTARCT
Self-existence is a human effort to seek and understand the meaning of life for himself which is believed to be a
form of the most important inner value, where no one person or individual or something can give an
understanding of the meaning and purpose of one's life, so Every human being must find his own way to deal with
the conditions and environment around him. This study aims to determine the extent of the existence of
Braggadocian Behavior in the Tiktok Social Media application (Phenomenology study of Adolescents in Makassar
City). The method used in this research is: phenomenological research method from Alferd Schutz, with a
qualitative approach and descriptive type of research. The researcher concluded into three discussions, namely,
understanding, goals and benefits obtained by adolescents in using tiktok. If described, it is as follows:
understanding: by using the Tik Tok application teenagers have an understanding of short video applications,
applications to hone creativity, by using the Tik Tok application they believe that they can show their self-
expression, the Tik Tok application can be used as a means of entertainment, and can used to issue skills
(expertise) that is owned. Besides that, the goal is to show talent, self-existence. For its own benefits, it is found
that the level of self-confidence increases, relieves stress, creativity develops and gets out of the comfort zone.
They can feel the difference between being on social media and being in real life. But it cannot be denied that
Tiktok social media has a role in helping them to get into their existence in a friendship environment. Tiktok
becomes addictive only if its users / teenagers are chasing payments from followers who watch a lot of their
activity.
PENDAHULUAN
47
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Timur
Jurnal Ilmiah Pranata Edu ip-ISSN: 2656-6788 e-ISSN: 2685-0419
Volume 2 No.2, December 2020
individu yang selalu berhati-hati dalam Eksistensi diri dapat dilakukan oleh
mem-post status, meng-upload gambar, atau semua manusia tanpa terkecuali dan juga
nge-tweet. Itu disebabkan karena apa yang dapat disaksikan oleh orang lain. Eksistensi
dilakukannya dapat diketahui oleh orang diri ada pada setiap diri manusia tanpa
lain dan dapat memengaruhi citra mereka. mengenal batasan usia, jenis kelamin,
Mereka yang termasuk dalam kelompok ini pendidikan, status sosial dan lain-lain, selain
biasanya berpikir ulang untuk melakukan itu eksistensi diri terbentuk karena adanya
hal-hal yang berhubungan dengan media dorongan dari dalam individu tersebut dan
sosial karena seluruh dunia memperhatikan adanya tuntutan manusia sebagai makhluk
(termasuk mungkin ibu mereka yang sosial. Apabila orang lain menganggap
sebenarnya). (Nurudin, 2018) individu eksis, maka keberadaan individu
tersebut sudah dianggap dan dapat
Braggadocian behavior jika ditinjau
diperhitungkan oleh orang-orang
secara bahasa berasal dari kata braggart
disekitarnya. Maka dari itu, eksistensi
(pembual atau penyombong). Tipe orang
biasanya dijadikan acuan sebagai ajang
dengan perilaku itu sangat sering update
pembuktian diri bahwa kegiatan atau
status atau nge-tweet sangat sering. Orang
pekerjaan yang dilakukan dapat berguna
tersebut berusaha memberitahukan bahwa
dan mendapat nilai yang baik dimata orang
dirinya sedang melakukan sesuatu yang
lain. begitu juga yang rasakan oleh remaja
dianggap keren. Bahkan biasanya, orang-
pengguna aplikasi Tik Tok, mereka akan
orang ini juga sering meng-upload foto
membentuk konsep diri yang sesuai dengan
mereka dengan gaya narsis di tempattempat
keingininnya untuk membentuk eksistensi
yang menurut mereka layak untuk diketahui
diri kepada orang lain.
orang lain. Mereka beranggapan dengan cara
seperti itu, mereka akan dianggap eksis. Aplikasi TikTok memiliki muatan
(Nurudin, 2018) positif, misalnya sebagai ajang hiburan, satu
seni, mengimplementasikan dan
Kehadiran kehadiran media sosial
mengeksistensi diri untuk memberikan
seakan tidak dapat dilepaskan dari
kepuasan bagi dirinya sendiri maupun orang
kehidupan remaja karena pada saat ini
lain, selain itu dengan menggunakan aplikasi
hampir setiap hari jam menit bahkan detik
Tik Tok penggunannya dapat mengeluarkan
tidak berhenti untuk update status. Biasanya
kreativitas dan bakat yang dimiliki misalnya
jejaring sosial digunakan remaja untuk
seperti bernyanyi,dubbing, membuat
berbicara tentang kehidupan mereka
konten-konten seru yang unik sampai dapat
berbicara tentang apa yang mereka lakukan
menjadikan seorang sebagai influencer
sehari hari bahkan menunjukan eksistensi
seperti artis, selebgram, youtuber dan
diri dengan menunjukan kemana mereka
lainnya. Sayangnya popularitas Tik Tok
pergi atau tempat tempat mereka sukai dan
tidak hanya membawa dampak positif saja
memposting foto-foto. Hal seperti ini sangat
tetapi membawa dampak negatif juga, yang
lah jelas terlihat peran media sosial dalam
disebabkan oleh kurangnya konsep diri dari
pencarian eksistensi bagi remaja. Media
individu itu sendiri, misalnya dalam
sosial kini mengubah gaya hidup para
penggunaan baju yang sexy dan joget dengan
remaja, yang biasanya hanya eksis di
goyangan yang erotis dan tidak pantas untuk
lingkungan sekitar secara nyata sekarang
dilakukan, ironisnya banyak penggunanya
dengan media sosial remaja sudah dapat
khususnya remaja yang mencoba untuk
eksis hanya dengan memposting foto/Video.
mengikuti hal tersebut, ini dilakukan untuk
(Mahendra, 2017)
50
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Timur
Jurnal Ilmiah Pranata Edu ip-ISSN: 2656-6788 e-ISSN: 2685-0419
Volume 2 No.2, December 2020
51
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Timur
Jurnal Ilmiah Pranata Edu ip-ISSN: 2656-6788 e-ISSN: 2685-0419
Volume 2 No.2, December 2020
Salah satu siswi SMA Negeri 2 Eksisitensi untuk remaja memang penting
Makassar dengan akun demi dewa dalam pergaulan. Eksisitensi untuk remaja
@Pringlescis juga menjadi simbol bahwa seorang remaja
Menuliskan pada itu dapat bergaul dan memiliki koneksi
profile biodata nya terhadap orang lain. Menjadi eksis bagi
“gpp jelek yang seorang remaja adalah suatu kenikmatan
penting sombong” sendiri. Karena eksis sering dikonotasikan
salah satu dengan hal-hal yang menyenangkan.
indikator dari Contohnya, memiliki banyak teman dan
Eksistensi koneksi, banyak dikenal orang, menjadi
Braggadocian orang penting, dan beberapa kenikmatan
Behavior yang jelas dari eksistensi lainnnya seorang remaja
mencerminkan ke seperti dapat mengekspresikan dirinya
narsisan remaja secara bebas dan melakukan hal-hal yang
milenial di tiktok. sudah menjadi trend para remaja lain. Hal
inilah yang membuat gaya hidup remaja
Selain itu Siswi SMAN 2 Makassar pada umumnya berubah. Meraka berusaha
yang memberinama untuk selalu eksis sehingga kadang mereka
akunnya terlalu berlebihan dan salah dalam mencari
bukansadgirl keeksistensian diri nya.
@udahhappy juga
memperlihatkan Pembahasan. Berdasarkan hasil diskusi
aktifitas dan kajian literatur penulis dapat
kesehariannya menjelaskan secara terperinci
menggunakan permasalahan yang menjadi objek penelitian
aplikasi tiktok untuk dan menerangkan secara keseluruhan
memperlihatkan tentang fenomena eksistensi remaja dalam
kreatifitas dan media sosial Tiktok.
kemampuan serta
skill yang Mereka dapat merasakan perbedaan
dimilikinya. Terbukti antara eksis di media sosial dengan eksis di
jumlah followernya kehidupan nyata. Namun tidak dapat
juga lebih banyak dibanding siswi dipungkiri juga kalau media sosial Tiktok
sebelumnya. memiliki peran dalam membantu mereka
untuk mendapatkan ke eksistensian diri
Ada juga siswi SMAN 11 Makassar dalam lingkungan pertemanan.
dengan akun
Anantaaa @crmlzt Dengan mereka ada dan aktif
yang menggunakan menggunakan Tiktok maka mereka akan
aplikasi tiktok untuk merasa bahwa ada yang memperhatikan dan
memperlihatkan menghargai mereka. Karena tidak dapat
kegiatan seputar dipungkiri manusia hakikatnya juga
aktifitas sekolah. membutuhkan pengakuan dari orang-orang
di lingkungan sekitarnya. Tiktok mempunyai
Dalam hal ini berbagai macam manfaat. Namun, juga dapat
peneliti dapat memberikan dampak negatif bagi remaja.
menyimpulkan Semua itu pada dasarnya tergantung pada
keragaman diri kita dalam menggunakan Tiktok.
penggunaan aplikasi media sosial tiktok juga
tergantung oleh individu sebagai pengguna,
53
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Timur
Jurnal Ilmiah Pranata Edu ip-ISSN: 2656-6788 e-ISSN: 2685-0419
Volume 2 No.2, December 2020
REFERENSI
54
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Timur
Jurnal Ilmiah Pranata Edu ip-ISSN: 2656-6788 e-ISSN: 2685-0419
Volume 2 No.2, December 2020
48
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia Timur