Tugas 2 Evaluasi Pembelajaran
Tugas 2 Evaluasi Pembelajaran
TUGAS 2
Disusun oleh:
Salma Urfa
857758403
UPBJJ SEMARANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR BI
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
1. Kelebihan assesmen alternatif
a. Dapat menilai hasil belajar yang kompleks dan keterampilan-keterampilan yang
dapat dinilai dengan assesmen tradisional.
Assesmen alternatif menuntut siswa untuk menunjukkan kinerja yang nyata yang
meliputi proses dan hasil.
b. Menyajikan hasil penilaian yang lebih hakiki, langsung , dan lengkap. Dengan
melakuakan asesmen guru akan dapat menilai kinerja siswa secara lengkap, tidak
hanya hasil belajar dalam ranah kognitif tetapi juga ranah afektif dan psikomotor.
c. Meningkatkan motivasi siswa. Pada saat guru memutuskan akan menggunakan
asesmen alternatif untuk menilai kinerja siswa, guru harus menyampaikan dan
mendiskusikan dengan siswa mengenai perencanaan yang telah dibuat. Dengan
adanya forum tersebut, siswa sudah mengetahui dengan jelas tugas apa yang harus
dikerjakan. Dengan cara demikian motivasi siswa akan tinggi.
d. Mendorong pembelajaran dalam situasi yang nyata. Asesmen alternatif
menekankan kepada apa yang dapat ditunjukkan atau dikerjakan oleh siswa bukan
apa yang diketahui siswa.
e. Memberi kesempatan kepada siswa untuk self evaluation. Dengan menggunakan
asesmen alternatif maka siswa akan mampu melakukan evaluasi diri terhadap
hasil karyanya.
f. Membantu guru untuk menilai efektifitas pembelajaran yang telah dilakukan.
Kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan cara membandingkan perencanaan
pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya dengan hasil yang dicapai siswa.
g. Meningkatkan daya transferabilitas hasil belajar. Penilaian dalam arti asesmen
menghendaki hasil belajar yang diperoleh siswa sesuai dengan kenyataan dalam
kehidupan sehari-hari.
Perbedaan asesmen alternatif dan tradisional, asesmen alternatif dapat menilai seluruh
ranah koginitif, afektif, dan psikomotorik pada siswa sedangkan asesmen tradisional
hanya dapat menilai ranah kignitif saja. Kemudian pada asesmen tradisional proses
penilaian pembelajaran merupakan bagian yang terpisah dari bagian penilaian,
sedangkan asesmen allternatif proses penilaian harus menyatu dengan proses
pembelajaran.
2. Kelemahan asesmen alternatif salah satuya adalah adanya unsur subjektivitas dalam
penskoran, untuk meminimalkan unsur subjektivitas tersebut dapat digunakan cara
sebagai berikut.
a. Untuk menjaga ketetapan hasil pemeriksaan (reliabilitas), sebaiknya setiap lembar
jawaban siswa minimal diperiksa oleh dua orang pemeriksa yaitu pemeriksa 1 dan
pemeriksa 2.
b. Sebelum memulai memeriksa jawaban, kedua pemeriksa harus duduk bersama
menyamakan persepsi untuk mencari kesepakatan-kesepakatan tentang bagaimana
cara memeriksa jawaban siswa. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah
melihat kesesuaian antara pertanyaan dengan jawaban yang ada pada pedoman.
penskoran. Jika ada sesuatu yang belum sesuai maka kedua pemeriksa tersebut
dapat mengubahnya. Selanjutnya pemeriksa 1 dan pemeriksa 2 setelah selesai
memeriksa semua jawaban, maka kegiatan selanjutnya adalah menentukan skor
yang diperoleh setiap siswa. Skor yag diperoleh setiap siswa dapat ditentukan
dengan menggabungkan antara skor yang diberikan oleh pemeriksa 1 dengan skor
pemeriksa 2 kemudian hasil akhir dibagi 2.
Jawab :
a. Nilai yang diperoleh Ali
10
50 - = 46,67
4−1
46 , 67
x 100 = 77,78
60
5
50 - = 48,33
4−1
48 , 33
x 100 = 80,55
60
5. Jawab
a. Rentang = 80 – 5 = 30
30
c. Panjang kelas = =6
5
d. Frekuensi distribusi data
e. Mean
80+78+75+73+70+ 67+65+62+58+ 55+52+50
12
785
= 65,41
12