Anda di halaman 1dari 21

PERAN MAHASISWA DALAM

MEMPERTAHANKAN IDEOLOGI PANCASILA

Dosen Pengampu : Dr. I Nyoman Botot, M.Fil.H

Disusun Oleh :

Ni Luh Sukmawati 2202622010253 (02)

Ni Luh Putu Sudiantari 2202622010260 (09)

Ni Putu Dwi Wulandari 2202622010263 (12)

Gusti Ayu Komang Pujha Gayatri 2202622010267 (15)

Ni Nyoman Ayu Novitasari 2202622010270 (18)

Kadek Yulia Mertianingsih 2202622010273 (21)

Ni Kadek Ulan Purnamiasih 2202622010276 (24)

Ni Kadek Elsa Arini 2202622010278 (26)

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat anugrah-Nya kami
dapat menyelesaikan penulisan makalah ini dengan tema “Pemertahanan Ideologi Pancasila”
dimana dari tema tersebut kami menggunakan judul makalah yaitu “Peran Mahasiswa dalam
Mempertahankan Ideologi Pancasila.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini selain untuk menyelesaikan tugas
yang diberikan oleh dosen pengajar, juga untuk lebih memperluas pengetahuan para mahasiswa.
Kami telah berusaha untuk dapat menyusun makalah ini dengan baik, namun kami menyadari
bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Maka dari itu kami mohon saran dan kritik dari teman-
teman maupun dosen pengajar untuk dapat menyempurnakan makalah ini.

Denpasar, 19 November 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 2

DAFTAR ISI................................................................................................................................... 3

BAB I .............................................................................................................................................. 4

PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 4

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 4

1.3 Tujuan............................................................................................................................... 5

BAB II............................................................................................................................................. 6

PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 6

2.1 Pengertian Ideologi Pancasila .......................................................................................... 6

2.2 Peranan Pancasila Bagi Bangsa Indonesia ....................................................................... 7

2.3 Perbandingan Ideologi Pancasila Dengan Ideologi Lainnya............................................ 8

2.4 Pentingnya Ideologi Pancasila Sebagai Pedoman Dalam Kehidupan Bermasyarakat,


Berbangsa Dan Bernegara .............................................................................................. 10

2.5 Tantangan Dalam Mempertahankan Ideologi Pancasila ................................................ 12

2.6 Cara Mempertahankan Ideologi Pancasila ..................................................................... 14

2.7 Peran Mahasiswa Dalam Mempertahankan Ideologi Pancasila ..................................... 15

BAB III ......................................................................................................................................... 19

PENUTUP..................................................................................................................................... 19

3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 19

3.1 Saran ............................................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 20

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan suatu negara yang menganut sistem ideologi pancasila. Pancasila
memiliki lima sila yang telah ditentukan oleh negara kita sendiri. Oleh sebab itu, pancasila sangat
sesuai dengan jiwa bangsa Indonesia dan budaya leluhur Indonesia. Dalam menganut sistem
ideologi pancasila segala bentuk tingkah laku dan tindakan yang diambil dalam berkehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus berdasarkan nilai-nilai yang ada dalam sila-sila
pancasila. Maka dari itu diperlukannya pengetahuan baik secara teori maupun praktik tentang
ideologi pancasila, dimana hal itu akan didapatkan dari sekolah dasar hingga jenjang perkuliahan.
Namun, seiring kemajuan zaman, praktik ideologi pancasila semakin memudar terutama
saat semua hal dilakukan secara online atau tanpa fisik. Tentunya hal ini akan sangat berdampak
buruk bagi negara Indonesia, dimana Indonesia bisa saja kehilangan identitasnya sebagai negara
pancasila. Oleh karena itu, perlu adanya pemahaman dan kesadaran diri untuk ikut serta dalam
upaya mempertahankan ideologi pancasila. Khususnya sebagai kaum muda salah satunya yaitu
para mahasiswa yang memiliki peranan yang sangat penting dalam tindakan aktif pemertahanan
ideologi pancasila.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian ideologi pancasila?
2. Bagaimana peranan ideologi pancasila?
3. Bagaimana perbandingan ideologi pancasila dengan ideologi lainnya?
4. Bagaimana pentingnya ideologi pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara?
5. Apa tantangan dalam mempertahankan ideologi pancasila?
6. Bagaimana cara mempertahankan ideologi pancasila?
7. Bagaimana peran mahasiswa dalam mempertahankan ideologi pancasila?

4
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian ideologi pancasila.
2. Untuk mengetahui peranan ideologi pancasila.
3. Untuk mengetahui perbandingan ideologi pancasila dengan ideologi lainnya.
4. Untuk mengetahui pentingnya ideologi pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
5. Untuk mengetahui tantangan dalam mempertahankan ideologi pancasila.
6. Untuk mengetahui cara mempertahankan ideologi pancasila.
7. Untuk mengetahui peran mahasiswa dalam mempertahankan ideologi pancasila.

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ideologi Pancasila
Pancasila, sejak pertama kali dideklarasikan oleh Bung Karno pada 1 Juni 1945, telah
menjadi dasar ideologi bagi negara Indonesia dan merupakan simbol persatuan dan kesatuan
bangsa di tengah keragaman yang ada. Filosofi Pancasila berasal dari dua kata, yaitu "panca" yang
berarti lima, dan "sila" yang berarti dasar atau prinsip. Oleh karena itu, Pancasila secara harfiah
berarti lima dasar atau prinsip. Ideologi Pancasila adalah kumpulan nilai dan norma yang menjadi
landasan keyakinan dan cara berpikir untuk mencapai tujuan berdasarkan lima sila dalam ideologi
ini.Pancasila sebagai ideologi negara mengalami masa perkembangan, seperti halnya di masa orde
lama, orde baru dan era reformasi.
Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia dimaksudkan bahwa Pancasila
pada hakikatnya bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan atau pemikiran seseorang atau
kelompok orang sebagaimana ideologi –ideologi lain di dunia, namun Pancasila diangkat dari
nilai-nilai adat-istiadat, nilai-nilai kebudayaan serta nilai-nilai religius yang terdapat dalam
pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum membentuk negara. Dengan perkataan lain unsur-
unsur yang merupakan materi (bahan) Pancasila tidak lain diangkat dari pandangan hidup
masyarakat Indonesia sendiri, sehingga bangsa ini merupakan kausa materialis Pancasila.
Pancasila sebagai ideologi negara berarti Pancasila merupakan ajaran, doktrin, teori dan/atau ilmu
tentang cita-cita (ide) bangsa Indonesia yang diyakini kebenarannya, disusun secara sistematis
serta diberi petunjuk dengan pelaksanaan yang jelas. Secara hierarkhis Pyramidal Pancasila dapat
dirumuskan dalam hubungannya yang saling mengisi dan saling mengkualifikas. Dimana tiap-tiap
sila mengandung empat sila lainnya atau dikualifikasi oleh empat sila lainnya. Adapun
rumusannya sebagai berikut :
1. Sila Pertama
Ketuhanan Yang Maha Esa adalah Ketuhanan yang berkemanusiaan yang adil dan
beradab, yang berpersatuan Indonesia, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusywaratan/perwakilan, yang berkeadilan bagi seluruh
rakyat Indonesia.

6
2. Sila Kedua
Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah kemanusiaan yang berketuhanan Yang
Maha Esa, yang berpersatuan Indonesia, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, yang berkeadilan bagi
seluruh rakyat Indonesia.
3. Sila Ketiga
Persatuan Indonesia adalah persatuan yang berketuhanan Yang Maha Esa, yang
berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, yang berkeadilan bagi seluruh
rakyat Indonesia.
4. Sila keempat
Kerakyatann yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan adalah kerakyatan berketuhanan Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan
yang adil dan beradab, yang berpersatuan Indonesia yang berkeadilan bagi seluruh
rakyat Indonesia.
5. Sila kelima
Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia adalah keadilan yang berketuhanan Yang Maha
Esa, yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berpersatuan Indonesia, yang
berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.

2.2 Peranan Pancasila Bagi Bangsa Indonesia


Ideologi Pancasila memainkan peran penting sebagai dasar filosofis bagi negara Indonesia.
Berfungsi sebagai panduan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, Pancasila terdiri dari lima
prinsip yang meliputi: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan
Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Adapun peranan
utama dari Pancasila adalah sebagai dasar negara, yang kemudian berkembang menjadi beberapa
hal berikut:
1. Sebagai dasar negara. Artinya, menjadi sumber dari segala asal muasal tertib hukum di
Indonesia, meliputi:
2. Suasana kebatinan (Geistlichenhintergrund)

7
3. Mewujudkan cita-cita hukum sebagai dasar, baik secara tertulis maupun tidak tertulis.
4. Menjadi semangat abadi UUD 1945, terutama bagi penyelenggara negara dan
masyarakat Indonesia.
Pancasila sebagai ideologi memiliki beberapa peranan, berikut adalah peranan Pancasila
sbagai Ideologi yaitu:
1. Pancasila berperan sebagai sarana pemersatu masyarakat dan juga bertindak sebagai
pemelihara persatuan dan kesatuan bangsa.
2. Untuk mengarahkan serta sebagai motivasi bangsa untuk mencapai cita-citanya.
3. Pancasila merupakan identitas bangsa, ia juga berperan untuk memelihara dan
mengembangkan identitas tersebut.
4. Pancasila sebagai ideologi negara juga berfungsi sebagai kontrol sosial, maksudya
adalah, pancasila menjadi tolak ukur sejauh mana negara kita telah menggapai cita-
citanya.
Selain itu ideologi juga mempunyai fungsi sebagai alat membangun solidaritas masyarakat
dengan mengangkat berbagai perbedaan kedalam tata nilai baru. Sebagai ideologi, pancasila
berfungsi membentuk identitas bangsa dan negara indonesia sehingga bangsa dan negera indonesia
memiliki ciri khas berbeda dari bangsa dan negara lain.

2.3 Perbandingan Ideologi Pancasila Dengan Ideologi Lainnya


Indonesia yang menganut Ideologi Pancasila tentunya mempunyai ciri tersendiri yang
membedakannya dengan Ideologi lainnya. Berikut beberapa perbandingan Ideologi Pancasila
dengan Ideologi lainnya yaitu:
1. Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi Liberalisme
Politik liberalisme berpengaruh terhadap perkembangan paham demokrasi dan
nasionalisme atas bangsa-bangsa didunia. Bagi bangsa yang terjajah, liberalisme
sejalan dengan pertumbuhan paham nasionalisme yang sama-sama menginginkan
terbentuknya negara yang berpemerintahan sendiri, kesadaran tersebut tumbuh karena
setiap bangsa memiliki hak untuk menentukan nasibnya sendiri. Ciri-ciri ideologi
liberalisme adalah:
a. Negara sebagai penjaga malam. Rakyat atau warganya memiliki kebebasan untuk
bertindak apa saja asal tidak melanggar tata tertib hukum
b. Kepentingan dan hak warga negara lebih diutamakan dari pada kepentingan negara

8
c. Negara tidak mencapuri urusan agama. Warga negara bebas beragama, tetapi bebas
juga tidak beragama.
Indonesia tidak menerima liberalisme dikarenakan tingkat individualisme barat yang
mengutamakan kebebasan penduduknya, sedangkan paham integralistik yang dianut
Indonesia memandang manusia sebagai individu dan sekaligus juga makhluk sosial.
Negara demokrasi model barat lazimnya bersifat sekuler (memisahkan antara agama
dengan negara, hal ini tidak dikehendaki oleh segenap elemen bangsa Indonesia.
2. Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi Sosialisme
Pada tahun 1990 ideologi liberalisme mulai mask di beberapa negara berkembang yang
menimbulkan terjadinya kebebasan yang tidak terkendali. Sosialisme sebagai suatu
ideologi memiliki ciri :
a. Mementingkan kekuasaan dari kepentingan negara
b. Kepentingan negara lebih diutamakan dari kepentingan warga negara
c. Kebebasan atau kepentingan warga negara dikalahkan untuk kepentingan negara
d. Kehidupan agama juga terpisah dengan negara
Sedangkan Ideologi Pancasila memiliki ciri dimana Hubungan antar warga negara dan
negara adalah seimbang dan negara erat hubungannya dengan agama, artinya warga
negara dijamin kebebasnya untuk memilih salah satu agama yang ada dan diakui
pemerintah. Perbandingan Ideologi
3. Pancasila Dengan Ideologi Komunisme
Berikut ini perbandingan ideologi Pancasila dengan Komunisme

Aspek Ideologi Pancasila Komunisme


Politik Hukum Demokrasi Pancasila Demokrasi rakyat
Hukum untuk menjunjung Berkuasa untuk suatu partai politik
tinggi keadilan dan Hukum untuk memperpanjang masa
keberadaan individu dan komunisme
Masyarakat
Ekonomi Peranan negara ada untuk Peranan negara dominan
tidak terjadinya monopoli dan Demi kolektifitas akan dimiliki
negara

9
kegiatan lain yang dapat Monopoli negara
merugikan Masyarakat
Agama Bebas memilih sebuah agama Agama candu Masyarakat
Agama harus menjiwai dalam Agama harus dijauhkan dari
kehidupan Masyarakat, Masyarakat athheis
berbangsa dan bernegara
Pandangan Individu mengakui Individu tidak penting masyarakat
terhadap kebudayaannnya, hubungan juga tidak penting
individu dan individu dan masyarakat Kolektifitas yang lebih penting
masyarakat dilandasi dengan selaras,
serasi dan seimbang
Ciri khas Bebas memilih salah satu Atheis, Dogmatis, Otoriter dan
agama Ingkar dengan hak asasi manusia
Agama harus menjiwai dalam Reaksi dengan liberalism dan
kehidupan masyarakat, kapitalisme
berbangsa dan bernegara

2.4 Pentingnya Ideologi Pancasila Sebagai Pedoman Dalam Kehidupan Bermasyarakat,


Berbangsa Dan Bernegara
Pancasila sebagai dasar negara bermakna bahwa Pancasila dijadikan pedoman dalam
bertingkah laku di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pancasila selain
sebagai dasar Negara, juga merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia. Pancasila sebagai
pandangan hidup, karena Pancasila merupakan hasil kristalisasi dan dianggap sebagai nilai-nilai
kehidupan yang paling baik. Oleh karena itu, Pancasila merupakan ideologi, motivasi, dan di
jadikan pandangan dalam bertingkah laku dan segala perbuatan dalam kehidupan berbangsa, dan
bernegara.
Pancasila merupakan pedoman negara Indonesia yang mempunyai nilai-nilai yang begitu
penting untuk diterapkan. Adapun kedudukan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara menurut
hukum adalah sebagai berikut:
1. Pancasila sebagai dasar negara adalah sumber dari sumber hukum negara Indonesia

10
2. Mencakup suasana batin yang terdapat dalam Undang-Undang dasar negara RI tahun
1945
3. Mewujudkan cita-cita hukum baik yang tertulis maupun tidak tertulis
4. Memiliki norma yang terkandung dalam UUD 1945 yang mewajibkan pemerintah dan
setiap penyelenggara negara memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur
5. Pancasila sebagai dasar negara menjadi sumber semangat bagi pemerintahan dan
penyelenggara dalam melaksanakan fungsi UUD 1945 dengan sebaik mungkin
Adapun penerapan nilai-nilai Pancasila yang dijadikan pedoman dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yaitu:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa. Berdasarkan nilai Ketuhanan Yang Maha Esa negara
Indonesia memberi kebebasan bagi seluruh masyarakat untuk beribadah dan negara
menjamin sesuai dengan keyakinan untuk beribadah sesuai agama masing-masing.
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Pada sila kedua terdapat cita-cita untuk
memenuhi seluruh hakikat manusia. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab bersumber
dari ajaran Tuhan Yang Maha Esa karena tuhan selalu mengajarkan untuk adil dan
memanusiakan manusia.
3. Persatuan Indonesia. Pada sila ketiga menegaskan hidup yang bahagia hanya akan
didapat dari adanya persatuan. Tanpa adanya persatuan rakyat Indonesia akan terpecah
belah yang menjadikan manusia sebagai alasan hancurnya manusia itu sendiri. Dengan
demikian prinsip persatuan Indonesia dilaksanakan secara demokratis dan dengan hak
otonomi daerah yang bertanggung jawab.
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan
Perwakilan. Pada sila keempat prinsip kerakyatan menegaskan bahwa demokrasi atau
kedaulatan yang dianut bangsa Indonesia bukan hanya fokus pada prinsip satu orang
satu suara, karena prinsip tersebut sangat tidak cocok dengan masyarakat Indonesia,
prinsip tersebut hanya akan melahirkan pemikiran yang tidak demokratis. Dengan
demikian prinsip pada sila keempat sangat mengedepankan kesejahteraan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Keadilan sosial mengandung arti
tercapainya keseimbangan kehidupan pribadi diri sendiri maupun masyarakat,
kehidupan yang dimaksud adalah terpenuhnya kebutuhan baik secara jasmani dan

11
rohani dalam beribadah. Sila kelima mempunyai nilai hak yang ada pada dasarnya
manusia dimana manusia mempunyai hak dan kewajiban sesuai porsinya masing-
masing.

2.5 Tantangan Dalam Mempertahankan Ideologi Pancasila


Seiring dengan perkembangan zaman terdapat beberapa hambatan atau tantangan yang
mungkin saja terjadi dalam mempertahankan Ideologi Pancasila di era globalisasi. Adapun
tantangan yang dihadapi ideologi pancasila di era globalisasi yaitu:
1. Menguatnya individualisme
Individualisme adalah paham yang mementingkan hak individu atau perseorangan,
mengesampingkan hak masyarakat umum. Pada era globalisasi paham-paham terkait
individualisme semakin meningkat. Hal ini seiring dengan meningkatnya kemudahan
pemenuhan kebutuhan yang tak lagi harus dilakukan secara fisik. Kondisi semacam ini
semakin memperkuat paham individualisme.
Paham individualisme sendiri bisa jadi melunturkan nilai-nilai Pancasila yang
menganut keyakinan bahwa manusia adalah makhluk sosial. Hal ini tertuang dalam sila
kedua tentang kemanusiaan dan sila ketiga tentang kebangsaan. Jika dibiarkan terus
berlanjut, nilai-nilai sosial dalam Pancasila itu akan luntur seiring dengan
meningkatnya individualisme akibat globalisasi.
2. Maraknya kosmopolitanisme
Kosmopolitanisme adalah paham yang menganggap bahwa seluruh manusia
merupakan anggota dari komunitas global. Paham ini memberi dampak positif untuk
menekan diskriminasi dan isu rasial. Sayangnya, paham kosmopolitanisme yang kuat
juga bisa melemahkan identitas dan solidaritas kebangsaan. Padahal sikap solidaritas
dan rasa kebersamaan sebagai satu bangsa Indonesia adalah salah satu nilai yang
dijunjung tinggi dalam Pancasila. Bahkan pada kasus ekstrem, kosmopolitanisme
menyebabkan masyarakat ingin identitas mereka sebagai warga negara atau bangsa
dihilangkan. Hal ini tentu berisiko menimbulkan masalah keamanan dan masalah sosial
lainnya.
3. Meningkatnya fundamentalisme pasar
Fundamentalisme pasar adalah gagasan bahwa mekanisme pasar, yaitu transaksi jual-
beli, bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan saja. Gagasan ini menilai bahwa

12
mekanisme pasar adalah satu-satunya prinsip yang bisa mengendalikan kehidupan
bermasyarakat. Sisi baiknya, fundamentalisme pasar dapat meningkatkan kemajuan
ekonomi individu atau kelompok. Sayangnya, fundamentalisme pasar juga membuat
masyarakat terus menerus mengejar keuntungan. Demi mengejar keuntungan tersebut,
penganut fundamentalisme pasar akan melakukan apapun, termasuk merebut hak orang
lain. Dengan kata lain, orang menjadi tak peduli dengan nilai-nilai yang dijunjung
tinggi dalam Pancasila. Ini termasuk nilai ketuhanan, kemanusiaan, demokrasi dan
keadilan sosial yang dijunjung pada Pancasila..
4. Meningkatnya dominasi sistem hukum modern
Tantangan Pancasila di era globalisasi lainnya adalah meluasnya pandangan tentang
hukum modern. Hal ini menyebabkan masyarakat mulai melirik sistem hukum modern
sebagai salah satu landasan pembuat keputusan. Sistem hukum modern yang dimaksud
termasuk sistem hukum bangsa Barat yang erat kaitannya dengan kebebasan individu.
Di satu sisi, hal ini bisa membuka banyak potensi di berbagai bidang, termasuk
ekonomi dan teknologi. Namun, pada banyak kasus sistem hukum modern cenderung
mendukung fundamental pasar dan individualisme. Jika terus menerus dirujuk sebagai
landasan, maka sistem hukum modern bisa-bisa menggeser sistem hukum kerakyatan
yang ada di Indonesia. Jika terus menerus dibiarkan, maka kesenjangan ekonomi dan
sosial dapat semakin tinggi.
5. Maraknya radikalisme dan ekstremis
Masifnya pertukaran informasi selama era globalisasi ikut menjembatani penyebaran
ideologi radikal dan ekstremis. Seperti yang diketahui, radikalisme, dan ekstremisme
adalah dua hal yang bertentangan dengan Pancasila. Keduanya membuat individu atau
kelompok menjadi condong terhadap paham tertentu sehingga memaksa orang lain
untuk setuju dengan mereka. Ini tentu bertentagan dengan sila kedua tentang
kemanusiaaan dan sila ketiga tentang keadilan sosial.
6. Maraknya intoleransi
Intoleransi adalah sikap yang tidak memiliki tenggang rasa atau toleransi. Dikutip dari
situs web resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, intoleransi dapat muncul
sebagai diskriminasi, seksisme, dan rasisme. Intoleransi dapat dipicu oleh
ketidaksiapan masyarakat dalam menerima perubahan atau perbedaan. Pada era

13
globalisasi, berbagai informasi tentang budaya, ideologi, nilai-nilai, dan agama, dapat
terekspos ke seluruh dunia. Sayangnya, tidak semua orang bisa menerima perbedaan
tersebut. Akibatnya, orang yang intoleran cenderung melakukan tindakan diskriminatif
terhadap perbedaan baik secara sadar maupun tidak. Perilaku diskriminatif sendiri
bertentangan dengan sila kedua Pancasila terkait kemanusiaan yang adil dan beradab.
7. Mengabaikan Pancasila sebagai objek ilmu pengetahuan
Pancasila adalah ideologi yang mempersatukan seluruh bangsa Indonesia. Pancasila
tentunya bisa dijadikan sebagai objek ilmu pengetahuan di dunia pendidikan Indonesia.
Sayangnya, di era globalisasi ada banyak objek ilmu pengetahuan lain yang dinilai
lebih penting untuk dipelajari dari pada Pancasila. Akibatnya, banyak institusi
pendidikan yang cenderung mengabaikan Pancasila sebagai objek ilmu pengetahuan.
Padahal, nilai-nilai Pancasila penting untuk dipelajari sebagai pedoman menjadi bangsa
Indonesia yang baik. Jika hal ini terus terjadi, nilai-nilai Pancasila akan semakin
terkikis di kalangan para pelajar.
8. Ujaran kebencian
Di era globalisasi yang sarat akan perkembangan teknologi, ujaran kebencian marak
ditemukan, terutama di media sosial. Kebebasan berpendapat, yang seharusnya
mengarah ke debat logis, berubah menjadi lontaran ejekan yang berdasarkan
subjektivitas. Ujaran kebencian tersebut berisiko menimbulkan perpecahan
antarmasyarakat. Itu menjadi tantangan berat bagi Pancasila untuk tetap bersatu, selaras
dengan sila ke-3, "Persatuan Indonesia."

2.6 Cara Mempertahankan Ideologi Pancasila


Semakin modern dan maju suatu bangsa atau masyarakat, maka semakin kompleks
kebudayaan dan peradabannya. Namun pandangan masyarakat terhadap Pancasila mulai memudar
atau mengalami pergeseran makna. Penerapan Pancasila di era globalisasi saat ini menjadikan
Pancasila hanya sekedar identitas atau simbol. Selain itu, teknologi informasi yang semakin maju
semakin mengikis batas-batas negara. Arus modernisasi begitu mudah masuk tanpa disaring
terlebih dahulu.
Semangat Pancasila harus dihidupkan kembali untuk menyeimbangkan kebebasan yang
cenderung liberalisme. Kebebasan liberalisme tentu tidak sesuai dengan Pancasila. Ideologi
Pancasila harus dapat dipertahankan. Berbagai ancaman masuk untuk menggantikan ideologi

14
Pancasila dengan ideologi lain. Mempertahankan ideologi Pancasila dapat dilakukan melalui
berbagai hal, antara lain pendidikan, media massa, dan organisasi politik. Tanggung jawab untuk
turut serta membela ideologi Pancasila dapat diwujudkan dengan:
a) Menghargai dan menghormati perbedaan yang ada di lingkungan.
b) Membeli dan menggunakan produk buatan dalam negeri.
c) Menanamkan karakter nasionalisme dan tanah air.
d) Mengamalkan nilai-nilai sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
e) Menanamkan nilai-nilai Pancasila di setiap aspek pendidikan di berbagai jenjang.
f) Mempromosikan sikap cinta tanah air dan bangsa dengan menunjukkan kekayaan
dalam negeri, baik dari budaya, teknologi, dan sumber daya alam.
g) Mengidentifikasi kebenaran informasi sebelum mempercayai atau menyebarkannya.
h) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengambil keputusan dan menjunjung
tinggi demokrasi.
i) Berinvestasi di sektor pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan lingkungan untuk
menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu bersaing di era
globalisasi.
j) Menyusun regulasi yang adil dan tidak menyengsarakan rakyat, sesuai sila ke-5,
"Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia."
k) Membekali anak-anak dengan nilai-nilai Pancasila sehingga bisa menjadikannya bekal
di era globalisasi.

2.7 Peran Mahasiswa Dalam Mempertahankan Ideologi Pancasila


Bangsa Indonesia telah menjadikan Pancasila sebagai dasar negara dan panduan dalam
mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Masa depan negara ini bergantung pada generasi
muda, yang mencakup para pelajar dan mahasiswa. Generasi muda merupakan fondasi suatu
negara, dan mahasiswa, sebagai agen perubahan, diharapkan dapat merealisasikan aspirasi bangsa
untuk kemajuan Indonesia.
Penerapan Pancasila memiliki peranan krusial dalam kehidupan sehari-hari dan
ketidakpatuhan terhadap nilai-nilai Pancasila dapat menimbulkan masalah yang merugikan diri
sendiri maupun orang lain. Oleh karena itu, mahasiswa, sebagai "Agent of Change," diwajibkan
menerapkan Pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan sosial dan akademik, serta menjaga
integritas nilai-nilai Pancasila tersebut.

15
 Penguatan Ideologi Pancasila di Kalangan Mahasiswa
Penguatan ideologi Pancasila di kalangan mahasiswa merupakan upaya penting untuk
memperkuat kesadaran dan pengamalan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
Jangan sampai mahasiswa sebagai generasi muda melupakan betapa pentingnya peranan
Pancasila sebagai Ideologi negara. Mengingat bahwa begitu strategisnya kedudukan
pancasila sebagai dasar pemersatu bangsa Indonesia, maka pancasila harus tetap
dipertahankan dan dilestarikan dengan melalui revitalisasi dan aktualisasi dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Agar pancasila tetap vital dan aktual sebagai
pemersatu bangsa maka nilai-nilai pancasila perlu diestafetkan dari generasi ke generasi.
Untuk dapat memperkuat Ideologi Pancasila di kalangan mahasiswa yaitu dapat dilakukan
dengan menunjukkan sikap positif terhadap Pancasila yang dapat ditunjukkan dengan beberapa
perilaku sebagai berikut.
a) Menerima Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara.
b) Berusaha mempelajari agar memahami makna Pancasila,nnilai - nilai Pancasila dan
kedudukan Pancasila sebagai dasar negara.
c) Mempertahankan Pancasila agar tetap lestari.
d) Menolak segala bentuk ideologi, paham, ajaran yang bertentangan dengan
Pancasila.
e) Menetapkan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
f) Kesetiaan terhadap bangsa dan negara.
Selain itu, Penguatan ideologi Pancasila di kalangan mahasiswa juga dapat dilakukan
melalui berbagai cara, seperti pembelajaran yang menyeluruh tentang nilai-nilai Pancasila,
kegiatan sosial yang mempromosikan persatuan dan kesatuan, serta pengembangan kesadaran
akan pentingnya toleransi dan gotong royong dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
 Implementasi Mahasiswa Dalam Mengamalkan Nilai-Nilai Pancasila
Keberadaan mahasiswa sebagai bagian integral dari suatu negara memberikan kesempatan
untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan yang mendukung, karena
peran mereka memiliki dampak signifikan pada kemajuan bangsa. Implementasi nilai-nilai
Pancasila yang bisa dilakukan pada mahasiswa:
a) Pada sila pertama, yang mengacu pada "Ketuhanan Yang Maha Esa," menegaskan hak
setiap individu untuk menjalankan keyakinan agamanya. Sebagai mahasiswa, kita

16
dapat mempromosikan toleransi agama guna menciptakan kehidupan harmonis dan
mencegah konflik. Contohnya adalah saling menghormati antar penganut agama,
mendorong toleransi dan kepedulian untuk membangun kerjasama saling membantu.
b) Sila kedua, "Kemanusiaan yang adil dan beradab," menekankan kasih sayang sesama,
larangan perlakuan sewenang-wenang, perlindungan nilai-nilai kemanusiaan,
pembelaan terhadap kebenaran dan keadilan, serta peningkatan kepedulian terhadap
sesama. Sebagai contoh, sebagai mahasiswa, kita diharapkan bersikap ramah terhadap
teman sebaya, di dalam maupun di luar lingkungan kampus, dan terlibat dalam kegiatan
kemanusiaan seperti membantu korban bencana alam atau menggalang dana untuk
mereka.
c) Sila ketiga, "Persatuan Indonesia," menuntut kita untuk mengikuti semboyan Bhineka
Tunggal Ika, tanpa diskriminasi suku atau agama, untuk mencegah rasisme, seperti
diutamakannya kebanggaan dan cinta tanah air di atas kepentingan pribadi.
d) Sila keempat, "Kebijaksanaan membimbing orang dalam negosiasi perwakilan,"
menegaskan bahwa setiap keputusan yang mempengaruhi rakyat harus melibatkan
mufakat karena prinsip demokrasi. Sebagai mahasiswa intelektual, kita dihimbau untuk
tidak memaksakan pandangan kepada orang lain, selalu melakukan refleksi, terutama
dalam forum, dan menghormati hasil refleksi tersebut.
e) Dalam sila kelima, "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," mengajarkan
pentingnya perilaku adil, tidak memaksa kehendak kepada orang lain, mengutamakan
kekeluargaan, dan membangun kerjasama dalam masyarakat. Sebagai pelajar, kita
harus menghargai nilai-nilai kekeluargaan, menghormati pendapat orang lain, dan
mengambil keputusan secara adil tanpa merugikan pihak lain.
Sebagai mahasiswa, tanggung jawab kita adalah bangga terhadap lingkungan, diri sendiri,
dan universitas, serta menghindari tindakan yang dapat merusak citra diri dan institusi, seperti
demonstrasi atau tawuran antar mahasiswa. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa
mahasiswa saat ini mencapai prestasi baik dalam bidang akademik maupun non-akademik,
sehingga masyarakat tidak melihat mahasiswa sebagai kelompok yang suka melakukan protes
atau tawuran.

17
 Manfaat Mempelajari Ideologi Pancasila Bagi Mahasiswa
Mempelajari ideologi Pancasila bukan hanya sekadar upaya akademis, melainkan
sebuah perjalanan intelektual yang memberikan manfaat signifikan bagi mahasiswa. Sebagai
dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia, Pancasila menyimpan nilai-nilai
fundamental yang tidak hanya membimbing, tetapi juga membentuk karakter mahasiswa.
Melalui pemahaman terhadap prinsip-prinsip Pancasila, mahasiswa dapat mengidentifikasi diri
sebagai bagian integral dari bangsa ini. Berikut manfaat mempelajari ideologi pancasila bagi
mahasiswa, yaitu:
1. Dapat mengantarkan mahasiswa memiliki kemampuan untuk mengambil sikap
yang bertanggung jawab sesuai dengan hati nuraninya.
2. Dapat mengantarkan mahasiswa memiliki kemampuan untuk mengenali masalah
hidup dan kesejahteraan, serta cara-cara pemecahannya.
3. Dapat mengantarkan mahasiswa memiliki kemampuan untuk memaknai peristiwa
sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa untuk menggalang persatuan Indonesia.
4. Dapat membentuk sikap dan mental mahasiswa yang dapat mengindahkan nilai-
nilai ketuhanan, kemanusiaan, kecintaan tanah air, kesatuan bangsa, dam penguatan
masyarakat yang demokratis, adil, dan bermartabat.
5. Dapat Mengembangkan karakter manusia yang Pancasila, baik dalam pemikiran,
sikap, maupun Tindakan dan mampu berpartisipasi dalam upaya mencegah dan
menghentikan berbagai tindak kekerasan dengan cara cerdas dan damai.
Persatuan Indonesia menjadi harapan bersama bagi seluruh warga negara Indonesia.
Dengan memberi makna pada setiap peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya Indonesia,
diinginkan agar Indonesia dapat menyatukan diri. Melalui keterlibatan dalam Ideologi
Pancasila, sebagai mahasiswa berupaya untuk membantu dalam mengajarkan sejarah dan nilai-
nilai tersebut kepada masyarakat luas. Dengan memahami Ideologi Pancasila, diharapkan
bahwa warga negara Republik Indonesia mampu merespons dan menganalisis permasalahan
yang dihadapi oleh masyarakat secara konsisten dan berkelanjutan, sesuai dengan cita-cita dan
tujuan bangsa Indonesia.

18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ideologi Pancasila merupakan kumpulan nilai dan norma yang menjadi landasan keyakinan
dan cara berpikir untuk mencapai tujuan berdasarkan lima sila yang tertuang dalam sila Pancasila.
Ideologi Pancasila memiliki peran penting bagi bangsa Indonesia yaitu sebagai dasar filosofi
bangsa Indonesia, pedoman dalam berkehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta
sebagai bentuk identitas yang menjadi ciri khas bagi negara Indonesia. Indonesia menggunakan
ideologi pancasila sebagai ideologi negara dibandingkan ideologi yang lainnya dikarenakan
ideologi pancasila adalah Ideologi yang sesuai dengan jiwa dan budaya bangsa Indonesia.
Seiring perkembangan zaman, pada era globalisasi ini terdapat beberapa tantangan dalam
mempertahankan keutuhan ideologi pancasila di Indonesia seperti menguatnya indivisualisme,
maraknya kosmopolitanisme, meningkatnya fundamentalisme pasar, meningkatnya dominasi
sistem hukum modern, maraknya radikalisme dan ekstremis, maraknya intoleransi, mengabaikan
pancasila sebagai objek ilmu pengetahuan dan ujaran kebencian. Oleh karena itu, Mahasiswa
sebagai agent of change harus ikut aktif untuk membantu mempertahankan ideologi pancasila
dengan memberikan pemahaman dan kesadaran diri tentang betapa pentingnya ideologi pancasila
bagi bangsa Indonesia.

3.1 Saran
Dalam mempertahankan Ideologi Pancasila, mahasiswa diharapkan terus mengembangkan
diri menjadi individu yang memiliki kecerdasan luas, kreativitas, keyakinan diri, inovasi, dan
kemampuan bersosialisasi yang baik, dengan semangat tinggi untuk memberikan kontribusi positif
dalam masyarakat, bangsa, dan negara.

19
DAFTAR PUSTAKA
Ariwanti. Yuniar Diah. 2017. The Existences of the Pancasila Ideology in the Middle of a Global
Ideology: Challenges for Indonesia. Jurnal Scientia Indonesia. 3(1). 47-64
Duha. A. M. 2022. Pancasila and Communism: An Ideological Comparison. Indonesian Journal
of Pancasila and Global Constitutionalism. 1(2). 391-414.
Kristiono. Natal. 2017. Penguatan Ideologi Pancasila di Kalangan Mahasiswa Universitas Negeri
Semarang. Jurnal Harmony. 2(2). 203-204
Putri. Tri Endang Sungkowo. 2012. Pentingnya Pendidikan Pancasila Sebagai Materi
Pembelajaran Di Perguruan Tinggi (Studi Kasus Di Sekolah Tinggi Teknik Malang. 1 (2).
10-11
Ridhuan. Syamsu. 2019. Modul Pembelajaran PERBANDINGAN IDEOLOGIPANCASILA
DENGAN IDEOLOGI LAIN. Universitas Esa Unggul
Rizqullah. Najicha. 2022. Pengimplementasian Ideologi Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa
dan Bernegara. Jurnal Kewarganegaraan, 6(2), 2630-2633.
https://www.kompasiana.com/muhammadsyarifhidayyatullah/639c55032d107e45e4054612/nilai
-pancasila-dalam-kehidupan-bermasyarakat-berbangsa-dan-bernegara, diakses pada
tanggal 19 November 2023
https://www.kompasiana.com/zaa_haliza5795/617ff7e4af6ba13182078555/implementasi-nilai-
nilai-pancasila-pada-mahasiswa-sebagai-agent-of-change-dalam-mewujudkan-bangsa-
indonesia-yang-lebih-baik?page=all#section1, diakses pada tanggal 19 November 2023
https://tirto.id/tantangan-pancasila-di-era-globalisasi-dan-cara-menghadapinya-gP7, diakses
tanggal 19 November 2023
https://www.rancah.com/pendidikan/61450/konsep-konsep-ideologi-sebagai-pengantar-untuk-
mulai-belajar-pancasila-sebagai-ideologi-bangsa-part-i/, diakses tanggal 19 November
2023
https://kumparan.com/pengertian-dan-istilah/pengertian-ideologi-pancasila-fungsi-dan-
maknanya-21Am0go3RgV/full, diakses tanggal 19 November 2023
https://www.gramedia.com/literasi/fungsi-dan-peranan-pancasila/, diakses tanggal 19 November
2023

20
21

Anda mungkin juga menyukai