Disusun oleh:
(2021)
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, dengan judul: “Implementasi Nilai-Nilai Pancasila”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu,
kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukkan bahkan kritik yang membangun
dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi perkembangan dunia pendididkan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara serta Bermasyarakat......................................................................3
B. Dampak dari Tidak Adanya Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam
Kehidupan Berbangsa dan Bernegara serta Bermasyarakat...........................6
C. Solusi Mengatasi Pergeseran Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara serta Bermasyarakat..............................................6
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara etimologi, Pancasila dalam bahasa Sansekerta (Bahasa Brahmana India),
berasal dari kata ‘Panca’ dan ‘Sila’. Panca berarti lima, sila atau syila yang artinya batu
sendi atau dasar. Kata sila juga berasal dari kata susila, yang berarti tingkah laku yang baik.
Jadi secara kebahasaan dapat disimpulkan bahwa Pancasila dapat berarti lima batu sendi atau
dasar. Atau dapat juga berarti lima tingkah laku yang baik (Kumawi basyir: 2013). Secara
terminologi, Pancasila digunakan oleh Bung Karno sejak sidang BPUPKI pada 1 Juni 1945
untuk memberi nama pada lima prinsip dasar negara. Eksistensi Pancasila tidak dapat
dipisahkan dari situasi menjelang lahirnya negara Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945.
Setelah mengalami pergulatan pemikiran, para pendiri bangsa ini akhirnya sepakat dengan
lima pasal yang kemudian dijadikan sebagai landasan hidup dalam berbangsa dan bernegara.
Pancasila adalah ideologi terbuka, yang bersifat khas dan orisinil. Kelima sila dalam
Pancasila ini memang bersifat universal sehingga dapat ditemukan dalam gagasan berbagai
masyarakat lain. Letak kekhasan dan orisinilitasnya yaitu sebagai falsafah dan ideologi
Negara. (Yolanda, dkk: 2019). Kedudukan Pancasila di negara Indonesia sudah jelas, yakni
sebagai dasar negara, pandangan hidup masyarakat Indonesia dalam segala aspek kehidupan
terutama dalam bemasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta sebagai ideologi nasional.
Sebagai pandangan hidup berbangsa dan benegara, tentu nilai-nilai yang terkandung di dalam
Pancasila merupakan hasil kristalisasi dan kebenarannya sudah diakui sehingga menjadikan
Pancasila sebagai pandangan hidup negara Indonesia. Tak hanya itu, nilai yang menjadi
pandangan hidup sepenuhnya harus senantiasa di implementasikan dalam kehidupan sehari-
hari. Hal tersebut bertujuan agar makna yang tekandung dalam Pancasila dapat dilaksanakan
dengan sebaik mungkin.
Penghayatan dan pengamalan terhadap nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila
harus dilaksanakan oleh segenap bangsa. Hal tesebut bertujuan agar terciptanya masyarakat
yang berbudi pekerti luhur dan memiliki sikap yang sesuai dengan nilai yang tekandung
dalam Pancasila. Namun dewasa ini, masyarakat Indonesia belum sepenuhnya menghayati
dan mengamalkan nilai tersebut. Hal ini dikarenakan masyarakat Indonesia belum memahami
sepenuhnya nilai-nilai kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan benegara yang dirumuskan
1
2
melalui Pancasila yang dijadikan sebagai dasar negara, pandangan hidup, dan ideologi
nasional dalam mencapai tujuan bangsa Indonesia.
Krisnamukti (2020) mengungkapkan, seluruh tatanan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara menggunakan Pancasila sebagai dasar moral atau norma dan tolak
ukur tentang baik buruk dan benar salahnya sikap, perbuatan dan tingkah laku bangsa
Indonesia. Oleh karena itu, memahami nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan hal
yang perlu dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Tak hanya dengan memahami, namun
seperti yang sudah diungkapkan sebelumnya, nilai tersebut juga harus di amalkan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan begitu, tujuan hidup bangsa dapat tercapai.
Penjelasan di atas sedikitnya sudah dapat mengungkapkan keadaan masyarakat
Indonesia yang belum memahami mengenai Pancasila itu sendiri dan pengamalan yang
belum terlaksanakan dengan baik. Dari permasalahan yang sudah dijelaskan tesebut, artikel
ini bertujuan untuk membahas mengenai implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hal ini berguna agar masyarakat Indonesia paham
mengenai arti makna dari nilai Pancasila serta implementasinya. Sehingga, masyarakat
Indonesia dapat merealisasikan makna tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas didapatkan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Implementasi Nilai-nilai Pancasila bagi Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara serta Bermasyarakat?
2. Apa dampak dari tidak adanya Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara serta Bermasyarakat?
3. Apa solusi untuk mengatasi pergeseran Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara serta Bermasyarakat?
C. Tujuan Penulisan
Secara umum, tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui dan memahami Implementasi Nilai-nilai Pancasila bagi Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara serta Bermasyarakat?
2. Untuk mengetahui dampak dari tidak adanya Implementasi Nilai-nilai Pancasila
dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara serta Bermasyarakat?
3. Mengetahui solusi untuk mengatasi pergeseran Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara serta Bermasyarakat?
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
bahkan dapat merugikan negara Indonesia. Pancasila sebagai ideologi bangsa terdapat nilai-
nilai yang bisa diaktualisasikan dalam kehidupan sekitar. Tanpa nilai-nilai Pancasila tersebut,
masyarakat Indonesia tidak akan memiliki pandangan atau pedoman untuk menjalankan
kehidupan berbangsa dan bernegara di dalam negara yang memiliki budaya beragam ini.
Aktualisasi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
dilihat dari aspek: keharusan moral, subyektif, ketaatan moral, kesadaran moral, internalisasi
nilai-nilai moral Pancasila, proses pembentukan kepribadian Pancasila, dan implementasi
nilai-nilai Pancasila (Eddy, 2018).
Implementasi dalam menjalankan nilai-nilai yang terdapat pada Pancasila harus di
sadari oleh masyarakat Indonesia itu sendiri. Karena datangnya dari keinginan diri sendiri,
nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila harus dijadikan pegangan dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Soeprapto, 2005).
Nilai-nilai Pancasila yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara serta bermasyarakat adalah sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa, bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan
dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan oleh karenanya masyarakat Indonesia
meyakini dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Di dalam
kehidupan masyarakat Indonesia dikembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerja
sama antar pemeluk agama dan penganut yang berbeda-beda, sehingga dapat selalu dibina
kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa. Sadar bahwa agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa adalah
masalah yang menyangkut hubungan pribadi dengan Tuhan Yang Maha Esa yang dipercayai
dan diyakini, maka dikembangkanlah sikap saling menghormati kebebasan menjalankan
ibadah sesuai agama dan kepercayaannya dan tidak memaksakan suatu agama dan
kepercayaan itu kepada orang lain.oleh karna itu sikap toleransi kepada sesama warga Negara
harus lebih di junjung agar tidak terjadi selisih paham atau konflik antar keyakinan.
2. Kemanusian Yang Adil dan Beradab
Dengan sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab manusia diakui dan diperlakukan
sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa, yang sama
derajatnya, yang sama hak dan kewajiban- kewajiban asasinya tanpa membeda-bedakan suku,
keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan social, warna kulit, dan
sebagainya. Karena itu kita harus menanamkan pada diri kita sikap saling mencintai sesama
5
manusia sikap tenggang rasa serta sikap tidak semena-mena terhadap orang lain khususnya
orang-orang kecil. Kemanusian yang adil dan beradap berarti menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan, gemar melakukan kegiatan-kegiatan kemanusiaan dan berani membela dan
mengakui kebenaran dan keadilan. Sadar bahwa Manusia adalah sederajat, maka bangsa
Indonesia merasa dirinya bagian dari seluruh umat manusia, karena itu dikembangkanlah
sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa-bangsa lain.
3. Persatuan Indonesia
Dengan sila Persatuan Indonesia, manusia Indonesia menempatkan persatuan,
kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi
dan golongan. Menempatkan Kepentingan Negara dan Bangsa di atas kepentingan pribadi
berarti bahwa manusia Indonesia sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan Negara dan
bangsa itu dilandasi oleh rasa cinta tanah air dan bangsanya, maka dikembangkanlah rasa
kebanggaan kebangsaan dan bertanah air Indonesia, dalam rangka memelihara ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Persatuan
dikembangkan atas dasar Bhineka Tunggal Ika, dengan memajukan pergaulan demi kesatuan
dan persatuan bangsa.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
Perwakilan
Dengan sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan, manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban
yang sama. Dalam menggunakan hak-haknya ia menyadari perlunya selalu memperhatikan
dan mengutamakan kepentingan Negara dan kepentingan masyarakat. Karena mempunyai
kedudukan hak dan kewajiban yang sama maka pada dasarnya tidak boleh ada satu kehendak
yang dipaksakan kepada pihak lain. Sebelum mengambil keputusan yang menyangkut
kepentingan bersama terlebih dahulu diadakan musyawarah. Keputusan disyahkan secara
mufakat. Musyawarah untuk mencapai mufakat ini diliputi oleh semangat kekeluargaan, yang
merupakan ciri khas bangsa Indonesia. Manusia Indonesia menghormati dan menjunjung
tinggin setiap hasil keputusan musyawarah, karena itu semua pihak yang bersangkutan
menerima dan melaksanakan dengan itikad baik dan rasa tanggungjawab.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Dengan sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, masyarakat Indonesia
menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam
masyarakat Indonesia. Dalam rangka ini dikembangkanlah perbuatan yang luhur yang
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Untuk itu
6
dikembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
serta menghormati hak-hak orang lain.
A. Kesimpulan
Dari penjelasan tentang Implementasi Nilai-Nilai Pancasila di atas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa Pancasila dijadikan pedoman dalam hal bertingkah laku dan berprilaku
yang baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sebagai seorang warga
negara, kita dapat menjaga keutuhan Pancasila dengan cara mengimplementasikan setiap
nilai yang terkandung di dalam Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dampak dari tidak
diterapkannya Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara adalah
banyaknya kasus yang terjadi di Indonesia yang berlatang belakang SARA (Suku, ras, dan
antargolongan), adanya pelecehan dan pengingkaran terhadap hak azasi manusia, adanya
gerakan separatis, lunturnya toleransi antar umat manusia, lunturnya budaya musyawarah
dalam masyarakat, serta ketidakadilan yang dirasakan oleh masyarakat kaum menengah ke
bawah. Solusi yang bisa diberikan adalah dengan meninjau kembali sejarah, tujuan dan cita-
cita Pancasila sejak dahulu kala dan sebagai seoarang warga negara kita harus menggali lebih
dalam mengenai Pancasila dan pengamalannya. Langkah yang bisa dilakukan pemerintah
untuk mendukung masyarakat dalam pengimplementasian Pancasila adalah dengan
memasukan Pancasila ke dalam materi pendidikan sistem nasional guna menciptakan
generasi yang paham akan Pancasila dan tahu cara mengimplementasikan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
7
DAFTAR PUSTAKA
https://www.99.co/blog/indonesia/contoh-kata-pengantar-makalah
https://lppmp.uns.ac.id/wp-content/uploads/2020/06/IMPLEMENTASI-NILAI-NILAI-
PANCASILA-pdf.pdf
https://ummaspul.e-journal.id/Edupsycouns/article/view/1298
https://journal.actual-insight.com/index.php/decive/article/view/227
https://jurnal.ugm.ac.id/jkn/article/view/22960
https://id.scribd.com/doc/102202816/MAKALAH-IMPLEMENTASI-PANCASILA
https://www.academia.edu/37940428/makalah_implementasi_nilai_nilai_pancasila_docx