Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembanga Kurikulum
Dosen Pengampu: Dr. Mukhtar Hadi,M.Si
Disusun oleh:
Kelas A
Kelompok 4
1. Najwa Nafiatul Ummah (2201010079)
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, dengan ini penulis panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Pengembangan Kurikulum PAI.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1
C. Tujuan.........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Landasan Kebudayaan dan Sosial Kemasyarakatan Dalam Kurikulum...6
1. Landasan Kebudayaan dalam Kurikulum.............................................7
2. Landasan Sosial Kemasyarakatan dalam Kurikulum.........................12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang
sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan. Mengingat
pentingnya peranan kurikulum di dalam pendidikan dan dalam perkem bangan
kehidupan manusia, maka dalam penyusunan kurikulum tidak bisa dilakukan
tanpa menggunakan landasan yang kokoh dan kuat.
Kurikulum akan selalu berkembang agar dapat memenuhi kebutuhan
suatu lembaga. Ketika kurikulum tidak dikembangkan sesuai dengan
meningkatnya kebutuhan suatu lembaga, maka lembaga itu akan mengalami
ketertinggalan. Penyusunan kurikulum membutuhkan landasan-landasan yang
kuat, yang didasarkan oleh hasil-hasil pemikiran dan penelitian yang
mendalam dan sesuai dengan tantangan zaman. Karena kurikulum ibarat
sebuah rumah yang harus mempunyai pondasi agar dapat berdiri tegak, tidak
rubuh dan dapat memberikan kenyamanan bagi yang tinggal di dalamnya,
pondasi tersebut ialah landasan-landasan untuk kuriulum sebagai rumahnya,
agar bisa memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi peserta didik untuk
menuntut ilmu dan menjadikannya produk yang berguna bagi dirinya sendiri,
agama, masyarakat dan negaranya. Bila landasan rumahnya lemah, maka yang
ambruk adalah rumahnya sedangkan jika landasan kurikulum yang lemah
dalam pendidikan maka yang ambruk adalah manusianya.
iv
Pendidikan merupakan proses sosialisasi melalui interaksi insani
menuju manusia yang berbudaya. Dalam konteks inilah anak didik dihadapkan
dengan budaya manusia, di bina dan di kembangkan sesuai dengan nilai
budaya, serta di pupuk kemampuan dirinya menjadi manusia. Realitas sosial
budaya dan agama dalam kehidupan masyarakat merupakan bahan dasar
kajian penyusunan, perkembanagan kurikulum. Masyarakat adalah kelompok
individu yang terorganisasi dalam kelompok-kelompok yang berbeda.
Masyarakat dan individu di sini memiliki hubungan dan pengaruh yang
bersifat timbal balik. Kebersamaan individu dalam masyarakat terikat oleh
nilai-nilai yang menjadi pegangan hidup mereka dalam berinteraksi, yaitu
mencakup nilai keagamaan dan sosial budaya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Landasan Kebudayaan dan Sosial
Kemasyarakatan Dalam Kurikulum?
2. Bagaimana Landasan kebudayaan dalam kurikulum?
3. Bagaimana Sosial Kemasyarakatan dalam kurikulum?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui makna Landasan Kebudayaan dan Sosial Kemasyarakatan
Dalam Kurikulum.
2. Mengetahui dan memahami Landasan Kebudayaan dalam kurikulum.
3. Mengetahui dan Memahami Sosial Kemasyarakatan dalam kurikulum.
v
BAB II
PEMBAHASAN
Ada tiga aspek pokok yang menjadi landasan atau dasar, tumpuan,
fondasi dalam mengembangkan suatu kurikulum, yaitu: filsafat, psikologis
dan sosiologis. Aspek yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah yang
menjadi landasan sosiologis. Sosiologis adalah landasan yang mengarahkan
kajian mengenai kurikulum yang dikaitkan dengan masyarakat, kebudayaan,
dan perkembangan ilmu pengetahuan. Dalam pembahasaan kali ini kita akan
membahas mengenai tentang hal kebudayaan dan sosial kemasyarakatan nya
dimana dua hal ini merupakan bagian dari landasan sosiologis dalam
kurikulum yang harus dipahami, diperhatikan dan dikembangkan sesuai
dengan dunia pendidikan sekarang ini.
Setiap individu punya latar belakang yang berbeda. Ada yang dari
keluarga petani, pedagang, pemimpin perusahaan dan lain sebagainya. Mereka
mempunyai karakter dan latar belakang sosial yang berbeda-beda. Tapi di
balik perbedaan yang kompleks tersebut, ada yang harus diperhatikan, yaitu
kebiasaan, tradisi, adat istiadat, ide-ide, kepercayaan, nilai-nilai yang tumbuh
di lingkungannya. Sehingga penting pada nantinya nilai-nilai positif yang
tumbuh di masyarakat sekaligus akan tampil sebagai agen sosial bagi
lingkungannya. Berbagai aspek tersebut disoroti melalui kacamata bernama
sosiologis. Sehingga sosiologis perlu menjadi landasan dalam pengembangan
kurikulum. Landasan sosiologis pengembangan kurikulum adalah asumsi-
asumsi yang berasal dari sosiologis yang dijadikan titik tolak dalam
pengembangan kurikulum. Landasan ini didasari bahwa pendidikan adalah
proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia1.
2
Matsuroh Matsuroh, “Kurikulum Pendidikan Berbasis Multikultural,” Millah: Journal of
Religious Studies, 2010, hal. 73.
viii
Kebudayaan dapat diartikan sebagai keseluruhan ide atau gagasan,
cita-cita, pengetahuan, kepercayaan, cara berpikir, kesenian, dan nilai yang
telah disepakati oleh masyarakat. Daoed Yusuf (1981) mendefinisikan
kebudayaan sebagai segenap perwujudan dan keseluruhan hasil pikiran
(logika), kemauan (etika) serta perasaan (estetika) manusia dalam rangka
perkembangan kepribadian manusia, pekembangan hubungan dengan
manusia, hubungan manusia dengan alam, dan hubungan manusia dengan
Tuhan Yang Maha Esa.
3
Ahmad Dwi Nur Khalim, “Landasan Sosiologis Pengembangan Kurikulum Sebagai Persiapan
Generasi Yang Berbudaya Islam,” As-Sibyan 2, no. 1 (2019): hal. 66.
ix
tugas khusus untuk memberikan pengalaman kepada para peserta didik
dengan salah satu alat yang disebut kurikulum
Secara lebih rinci, kebudayaan adalah hasil dari cipta, rasa dan
karsa manusia diwujudkan dalam tiga gejala, yaitu:
a) Ide, konsep, gagasan, nilai, norma, peraturan dan lain- lain. Wujud
kebudayaan ini bersifat abstrak dan adanya dalam alam pikiran
manusia dan warga masyarakat di tempat kebudayaan itu berada.
4
Ade Ahmad Mubarok et al., “Landasan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Di Indonesia,”
Jurnal Dirosah Islamiyah 3, no. 1 (2021): hal. 121-122.
x
c) Benda hasil karya manusia Wujud kebudayaan yang ketiga ini ialah
seluruh fisik perbuatan atau hasil karya manusia di masyarakat. Oleh
karena itu wujud kebudayaan yang ketiga ini adalah produk dari wujud
kebudayaan yang pertama dan kedua5.
6
Said Subhan Posangi, “Landasan Kurikulum Pendidikan Islam” 4, no. 1 (Desember 2020):
hal. 7-8.
xi
a) Meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap lingkungannya
(lingkungan alam, sosial, dan budaya).
a. Mengajar keterampilan,
b. Mentransmisikan budaya,
d. Membentuk kedisiplinan,
9
Ngalim Purwanto, “Ilmu Pendidikan : Teoritis Dan Praktis,” Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2008, 18.
xiv
Peserta didik berasal dari masyarakat, mendapatkan pendidikan baik
formal maupun informal dalam lingkungan masyarakat dan diarahkan bagi
kehidupan masyarakat pula. Kehidupan masyarakat, dengan segala
karakteristik dan kekayaan budayanya menjadi landasan dan sekaligus
acuan bagi pendidikan. Kita tidak mengharapkan munculnya manusia yang
terasing dari lingkungan masyarakatnya, tetapi justru melalui pendidikan
diharapkan lahirnya manusia yang dapat lebih mengerti dan mampu
membangun kehidupan masyarakatnya. Oleh karena itu, tujuan, isi, maupun
proses pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi,
karakteristik, kekayaan dan perkembangan yang ada di masyakarakat.10
Realitas sosial yang ada dalam masyarakat merupakan bahan kajian
kurikulum pengembangan untuk digunakan sebagai landasan kurikulum
pengembangan. Kebersamaan individu dalam masyarakat terikat dan terikat
oleh nilai-nilai yang menjadi pegangan hidup dalam interaksi di antara
mereka. Nilai-nilai yang perlu dilestarikan dan dihormati dalam masyarakat
yang mencakup nilai-nilai keagamaan dan sosial budaya. Nilai keagamaan
berhubungan dengan kepercayaan masyarakat terhadap ajaran agama,
karena itu umumnya bersifat langgeng.11 Untuk melaksanakan penerimaan,
penyebarluasan, pelestarian, atau penolakan dan pelepasan nilai-nilai
sosial-budaya-agama, maka masyarakat menggunakan pendidikan yang
dirancang melalui kurikulum.
10
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum, n.d., 101.
11
T. R. Joni, “Wawasan Kependidikan Guru,” Jakarta: Departemen Pendidikan Dan
Kebudayaan, 1983, 5.
xv
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
xvi
DAFTAR PUSTAKA
Khalim, Ahmad Dwi Nur. “Landasan Sosiologis Pengembangan Kurikulum
Sebagai Persiapan Generasi Yang Berbudaya Islam.” As-Sibyan 2, no. 1
(2019): 56–79.
Matsuroh, Matsuroh. “Kurikulum Pendidikan Berbasis Multikultural.” Millah:
Journal of Religious Studies, 2010, 71–83.
Mubarok, Ade Ahmad, Siti Aminah, Sukamto Sukamto, Dadang Suherman, and
Ujang Cepi Berlian. “Landasan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Di
Indonesia.” Jurnal Dirosah Islamiyah 3, no. 1 (2021): 103–25.
Purwanto, Ngalim. “Ilmu Pendidikan : Teoritis Dan Praktis.” Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2008.
R. Joni, T. “Wawasan Kependidikan Guru.” Jakarta: Departemen Pendidikan
Dan Kebudayaan, 1983.
Said Subhan Posangi. “Landasan Kurikulum Pendidikan Islam” 4, no. 1
(Desember 2020).
xvii
Sukirman, Dadang. “Landasan Pengembangan Kurikulum.” Bandung: UPI. Edu,
2007.
https://www.academia.edu/download/56623559/Landasan_Kurikulum.pdf.
Syaodih Sukmadinata, Nana. Pengembangan Kurikulum, n.d.
Tirtarahardja, Umar, and La S.L Sula. “Pengantar Pendidikan.” Jakarta: Rineka
Cipta, 2000.
Winarso, Widodo. “Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah.” Cirebon : CV.
Confident, 2015.
Zulkifli, Zulkifli. “ANALISIS SOSIOLOGIS PENGEMBANGAN
KURIKULUM.” Pedagogik : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dan
Pembelajaran Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Aceh 9, no.
1, April (April 30, 2022): 97–110. https://doi.org/10.37598/pjpp.v9i1.
xviii