berikut.
JAWABAN NABILA
1. Dalam pengembangan kurikulum, diperlukan landasan-landasan sebagai asas atau pondasi dalam
melakukan kerja pengembangan kurikulum pendidikan. Sebagai acuan bagi seorang perumus
kurikulum, jika tidak maka hasil kerja pengembangan tidak akan memiliki nilai efektifitas terhadap
terwujudnya tujuan – tujuan pendidikan.
2. Jika dipandang dari sosiologi, pendidikan adalah proses mempersiapkan individu agar menjadi
warga masyarakat yang diharapkan, pendidikan adalah proses sosialisasi, dan berdasarkan pandangan
antrofologi, pendidikan adalah pembudayaan. Dengan pendidikan, kita tidak mengharapkan muncul
manusia-manusia yang lain dan asing terhadap masyarakatnya, tetapi manusia yang lebih bermutu,
mengerti, dan mampu membangun masyarakatnya.
Re: Diskusi
1. Karena kurikulum ibarat sebuah rumah yang harus mempunyai pondasi agar dapat berdiri tegak,
dan dapat memberikan kenyamanan bagi yang tinggal di dalamnya, pondasi tersebut ialah landasan-
landasan dan kurikulum sebagai rumahnya, agar bisa memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi
peserta didik untuk menuntut ilmu
2. a. masyarakat dan kurikulum --> Masyarakat adalah sekelompok individu yang terorganisasi yang
berpikir tentang dirinya sebagai sesuatu yang berbeda dengan kelompok atau masyarakat lainnya.
Setiap masyarakat mempunyai kebudayaan sendiri-sendiri yang membedakan masyarakat satu
dengan masyarakat yang lain adalah kebudayaan. Perubahan sosial budaya, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam suatu masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung
akan mengubah kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu pengembangan kurikulum yang hanya
berdasarkan pada keterampilan dasar saja tidak akan dapat dipenuhi kebutuhan masyarakat modern
yang bersifat teknologis dan mengglobal. Akan tetapi pengembangan kurikulum juga harus
ditekankan pada pengembangan individu dan ketertarikannya dengan lingkungan sosial setempat.
Perkembangan masyarakat dipengaruhi oleh falsafah hidup, nilai-nilai, IPTEK dan kebutuhan yang
ada dalam masyarakat. Perkembangan masyarakat menuntut ketersediaannya proses pendidikan
yang relevan.
b. kebudayaan dan kurikulum --> Kebudayaan dapat diartikan sebagai keseluruhan ide atau gagasan
cita-cita pengetahuan, kepercayaan, cara berpikir, kesenian dan nilai-nilai yang telah disepakati oleh
masyarakat. Faktor kebudayaan merupakan bagian yang penting dalam pengembangan kurikulum
dengan pertimbangan:
a. Individu lahir tidak berbudaya
b. Kurikulum pada dasarnya harus mengakomodasi aspek-aspek sosial dan budaya
Dilihat dari karakteristik sosial budaya, setiap daerah wilayah tanah air Indonesia memiliki ciri khas
mengenai adat-istiadat, tata karma, pergaulan, kesenian, bahasa lisan maupun tulisan, kerajinan dan
nilai-nilai kehidupan masing-masing. Keanekaragaman tersebut bukan hanya dalam kebudayaan,
tetapi juga kondisi alam dan lingkungan sosial dan ini merupakan kekayaan hidup bangsa Indonesia
yang perlu dilestarikan dan dikembangkan melalui upaya pendidikan perancang dari kenyataan
tersebut maka pengembangan kurikulum sekolah harus mengakomodasi unsur-unsur lingkungan
yang menjadi dasar dalam penetapan materi kurikulum muatan lokal.
Re: Diskusi
2. Pada landasan sosiologis itu tertulis masyarakat dan kurikulum, kebudayaan dan kurikulum
apa maksudnya?
Jawab :
Dalam membuat suatu kurikulum diperlukan kajian yang mendalam tentang budaya &
kebiasaan masyarakat setempat. Kurikulum tidak boleh melanggar adat istiadat & tata karma
masyarakat setempat. Apabila kurikulum melanggar adat istiadat dikhawatirkan
menyebabkan masalah-masalah social baru seperti cultural lag bahkan konflik horizontal.
Untuk mengetahui adat istiadat masyarakat setempat diperlukan penelitian berupa observasi
atau wawancara langsung terhadap masyarakat setempat. Observasi dipilih sebagai metode
penelitian yang tepat dikarenakan hukum adat bersifat abstrakdan tidak tertulis (konvensi).
Biasanya hukum ini terlahir setelah adanya kesepakatan nonformal masyarakat setempat.
Kurikulum harus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat setempat. Kebutuhan-kebutuhan
masyarakat tersebut dalam bentuk skill/keahlian khusus yang bermanfaat bagi
lingkungannya. Diutamakan sebuah kurikulum dapat membimbing masyarakat menjadi
sumberdaya yang produktif dalam mengolah potensi alam & social secara efisien.
Kondisi sosial budaya mempengaruhi proses pemelajaran dan lulusannya.Pendidikan akan
melahirkan lulusan yang akan menjadi insan yang mempengaruhi kondisi sosial budaya di
masa mendatang. Diperlukan kurikulum yang memuat nilai-nilai sosial budaya termasuk
kearifan lokal. Pendidikan berbasis sosial budaya mutlak membutuhkan guru sebagai role
model dan bahan bacaan yang berkualitas.
352 words
Re: Diskusi
Secara umum pendidikan dan khususnya persekolahan pada dasarnya bermaksud mendidik
anggota masyarakat agar dapat
hidup berintegrasi dengan anggota masyarakat yang lain. Hal ini membawa implikasi bahwa
kurikulum sebagai salah satu alat mencapai tujuan pendidikan bermuatan kebudayaan yang
bersifat umum pula, Selain pendidikan yang bermuatan kebudayaan yang bersifat umum di
atas, terdapat pula pendidikan yang bermuatan kebudayaan khusus, yaitu untuk aspek-aspek
kehidupan tertentu dan berkenaan dengan kelompok yang sifatnya vokasional.