Anda di halaman 1dari 9

1.

Gia Meilani (A1C119003)


Bagaimana tanggapan kelonpok kalian tentang kurikulum yang terus berubah, apakah
kurikulum seperti sekarang yaitu k13 revisi sudah sesuai landasan2 yg ada? Tolong
jelaskan !

Menjawab : Meita Rosarina (A1C119080)


Kurikulum itu sangat penting bagi keberhasilan suatu pendidikan. Tanpa
kurikulum yang sesuai dan tepat akan sulit untuk mencapai tujuan dan
sasaran pendidikan yang diinginkan. Perubahan kurikulum didasari pada
kesadaran bahwa perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia tidak
terlepas dari pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, serta seni dan budaya . Perubahan secara terus menerus ini
menuntut perlunya perbaikan sistem pendidikan nasional, termasuk
penyempurnaan kurikulum untuk mewujudkan masyarakat yang mampu
bersaing dan menyesuaikan diri dengan perubahan. Seperti yang telah kita
ketahui dimana bahwa K13 itu sesuai dengan landasan kurikum yang
kami bahas dimana dalam K13 itu yang paling diutamakan yaitu sikap dan
perilaku. Nah disini kelompok kami telah membahas mengenai landasan
kurikulum salah satunya yaitu landasan psikologi. Kondisi psikologi
adalah kondisi karakteristik psikofisik manusia sebagai individu yang
dinyatakan dalam berbagai bentuk prilaku interaksinya dalam
lingkungannya.

Menambahkan: Maria Andriani Sinaga (A1C119057)


Menurut saya kurikulum memang harus terus berubah sesuai dengan
perubahan zaman dimana hal ini sesuai dengan fungsi kurikulum itu
sendiri yaitu fungsi penyesuaian (the adjust or adaptive function),
dimana fungsi ini mewajibkan kurikulum harus mampu
menyesuaikan dengan kebutuhan dan perubahan yang terjadi
sehingga dapat menyesuaikan tuntutan dan kebutuhan saat ini.
Kurikulum revisi K13 sudah sesuai dengan landasan-landasan yang
ada,dapat dilihat dari landasan psikologis dimana penekanan
perubahan sikap dan tingkah laku baik moral, maupun intelektual
sesuai dengan prinsip K-13 revisi itu sendiri . Kemudian pada
landasan ilmu pengetahuan dan teknologi dimana kita tahu bahwa
dalam k13 revisi tidak terdapat lagi mata pelajaran TIK melainkan
dijadikan sebagai pembelajaran yang harus dikuasai peserta didik
tersebut jadi peserta didik tidak lagi belajar melainkan harus dapat
menguasai teknologi dalam menunjang pembelajaran.

Menanggapi : Marhaini Maisurah (A1C119060)


Seperti yang kita tahu, di Indonesia sudah banyak sekali perubahan
kurikulum. Pada tahun ini kita menggunakan kurikulum 2013 revisi,
dimana kurikulum ini merupakan kurikulum yang menitik beratkan
kepada pembentukan karakter peserta didik. Jadi dikurikulum ini yang
lebih diutamakan atau lebih dilihat itu adalah bagaimana pembentukan
karakter peserta didik. Kueikulum tentu lah sebelum dibuat tentulah
sesuai dengan landasan kurikulum. Namun saying nya tidak semua
penerapan kurikulum itu bisa maksimal, begitu pula isi mata pelajaran
yang ada pada kurikulum ini. Dimana kurikulum ini banyak
menghapus kan berbagai mata pelajaran, contohnya pada peserta didik
kelas 1 SD, tidak adanya pelajaran Bahasa inggris. Menurut saya
penghapusan mata pelajaran bagi kelas ini sangat disayangkan, karena
kita tahu bahwa saat ini kita sedang berada pada era globalisasi, dimana
perkembangan zaman sangat begitu cepat. Bahasa inggris merupakan
Bahasa internasional yang seharusnya kita harus bisa menguasainya.
Kita tahu bahwa anak kecil pada tingkatan SD sangat memiliki
kemampuan awal yang tinggi untuk belajar, jadi sangat baik apabila
dikelas satu mereka sudah mengenal Bahasa inggris ini, dengan begitu
akan lebih mudah kedepannya. Menurut saya kurikulum ini tentulah
punya kekurangan dan kelebihan, kekurangan nya menurut saya adalah
adanya sedikit keteledoran dalam proses pengembangan kemampuan
peserta didik(intelektual) , dimana lebih hanya mementingkan karakter.
Jadi, akan lebih baik jika keduanya bisa sejalan, artinya kurikulum juga
harus mengembangkan kemampuan peserta didik sekaligus
membenruk peserta didik yang memiliki karakter yang baik.

Menanggapi : Pebriana (A1C119072)


Saya setuju dengan yang telah disampaikan oleh kelompok penyaji dan
Maria. Menurut saya kurikulum 2013 revisi lebih menekankan pada
sikap, maka dari itu pembelajaran yang diterapkan memang harus
menjadikan siswa lebih baik lagi dari segi sikap dan tingkah lakunya.
Hal ini merupakan sebuah antisipasi yang dilakukan pemerintah guna
mencegah terjadinya kesalah sikap dari generasi muda, agar menjadi
generasi muda yang lebih mendahulukan etika dibandingkan ilmu.

2. Oktari Handayani (A1C119020)


Mengapa kurikulum harus memiliki landasan sosiologis serta masyarakat yang mana
dan seperti apa yang harus dijadikan landasan pengembangan kurikulum?

Menjawab : Meita Rosarina (A1C119080)


Yang dimaksud dengan landasan sosiologis dalam pengembangan
kurikulum adalah bahwa dalam proses pengembangan kurikulum harus
memperhatikan dan mempertimbangkan karakteristik masyarakat dimana
kurikulum itu akan dilaksanakan. Setiap sistem sosial masyarakat pasti
memiliki karakteristik yang berbeda. Karakteristik suatu masyarakat bisa
dilihat dari berbagai kondisi, seperti kondisi sosial ekonomi, kondisi
geografi, kondisi lingkungan sosial budaya, adat istiadat, dan lain-lain.
Dengan kata lain, kurikulum yang dikembangkan harus berisi sejumlah
kompetensi seperti kemampuan akademik, nilai, sikap perilaku,
kepercayaan, adat istiadat yang dibutuhkan siswa untuk dapat berdaptasi,
berkembang, berkontribusi, dan minimal untuk mempertahankan diri
(survive) dalam kondisi masyarakat dimana mereka tinggal.
Mengapa itu harus dilakukan? Karena kurikulum yang dikembangkan
akan dijadikan acuan oleh anak-anak untuk mempelajari berbagai
pengalaman hidupnya. Apabila kurikulum tersebut dikembangkan dengan
mengacu pada masyarakat industri, maka anak-anak yang belajar
menggunakan kurikulum tersebut akan mempelajari berbagai kompetensi
untuk bisa hidup dan berkembang di lingkungan masyarakat industri
dengan berbagai karakteristiknya. Hal ini tentu akan sangat membantu
anak-anak yang memang hidup di lingkungan masyarakat industri.
Mereka telah memiliki sejumlah kompetensi yang menjadi tuntutan
masyarakatnya, baik itu hard-skills maupun soft-skills nya, sehingga akan
terhindar dari berbagai konflik sosial, baik yang disebabkan oleh faktor
sosial ekonomi, budaya, adat-istiadat ataupun norma dan nilai-nilai
religius yang dianut masyarakat tersebut. Dalam kondisi seperti ini,
kurikulum yang dikembangkan sangat relevan, dan efektif dalam
menyiapkan anak-anak menjadi anggota masyarakat industri yang baik.

Menambahkan : Indriani (A1C119066)


Pertanyaan lebih lanjut adalah kurikulum yang kita kembangkan itu
akan digunakan oleh anak-anak yang berasal dari kelompok
masyarakat mana dan bagaimana karakteristik masyarakat tersebut?
Dalam menjawab pertanyaan ini harus dilihat dari dua dimensi waktu,
yaitu masa kini dan terutama masa akan datang. Kurikulum yang kita
kembangkan harus menyesuaikan dengan kondisi masyarakat saat ini,
saat dimana anak-anak sedang tumbuh dan berkembang. Hal ini
dilakukan agar anak-anak yang mempelajari kurikulum tersebut
memiliki sistem nilai, norma, dan budaya (tradisi) yang berkembang
dalam masyarakatnya. Kecermatan mendapatkan gambaran
karakterisitik masyarakat yang berkembang saat ini menjadi sangat
vital. Hal ini penting agar anak-anak kita tidak menghadapi konflik
sosial dalam lingkungannya.
Saat ini kita telah memasuki era globalisasi, yang juga dikenal sebagai
abad-21 (Twenty-first Century). Pengembang kurikulum harus
memahami betul karakteristik abad-21 dengan berbagai tuntutan dan
kebutuhannya. Telah banyak kajian yang menggambarkan kompetensi
yang harus dimiliki oleh anak-anak kita yang hidup di abad-21 ini.
Sebagian besar, para ahli, hampir sepakat bahwa kompetensi yang
harus dimiliki anak-anak kita lebih pada kompetensi dalam bentuk soft-
skills. Hal ini bukan berarti kompetensi hard-skills tidak diperlukan,
hanya mengingat perubahan yang sangat cepat di era ini, maka
kompetensi yang paling fleksibel dan akan dibutuhkan dalam era
apapun adalah kompetensi soft-skills.
Sedangkan kondisi masa depan juga menjadi sangat penting, karena
kurikulum yang kita kembangkan pada hakikatnya adalah dalam upaya
mempersiapkan anak-anak kita bisa hidup dan berkembang di masa
akan datang. Sekolah memiliki tugas dan fungsi sosial menyiapkan
anak didiknya memiliki karakteristik dan kompetensi yang diperlukan
untuk bisa berkembang di masa depan. Oleh karena itu, tim
pengembang kurikulum harus bisa melihat kecenderungan
perkembangan masyarakat di masa depan seperti apa; Hal ini agar
mereka bisa merumuskan karakteristik yang akan dikembangkan pada
diri anak dalam kurikulum.
Perkembangan dunia industri juga terus berubah secara cepat/revolusi,
sehingga sulit diprediksi. Saat ini telah memasuk era revolusi industri
4.0 (Industrial revolution 4.0 era) dan bahkan Jepang telah
mengantisipasi untuk memasuki masyarakat 5.0 (Human-Center
Society 5.0). Masing-masing era memiliki karakteristik sendiri. Di era
seperti ini telah dan akan semakin banyak pekerjaan-pekerjaan yang
selama menjadi favorit akan hilang, dan akan muncul pekerjaan-
pekerjaan baru yang sampai saat ini belum diketahui jenis pekerjaan
itu. Jelas kondisi seperti ini juga wajib diantisipasi oleh para
pengembang kurikulum dalam mengembangkan kurikulum yang
relevan dengan perkembangan zaman dan masyarakat.

Menambahkan : Desma Linda (A1C119075)


Mengapa kurikulum harus memiliki landasan sosiologis karena
landasan sosiologis penting adanya dalam pengembangan kurikulum.
Dalam pengembangan kurikulum pada prinsipnya pendidikan harus
mencerminkan keinginan, cita-cita tertentu dan kebutuhan
masyarakat. Karena itu sudah sewajarnya kalau pendidikan
memerhatikan aspirasi masyarakat, dan pendidikan mesti memberi
jawaban atas tekanan-tekanan yang datang dari kekuatan sosio-
politik-ekonomi yang dominan. Sementara dengan adanya landasan
sosiologis pengembangan kurikulum yang merujuk pada asas
kemasyarakatan dan juga kebutuhan masyarakat membuat
pendidikan lebih bermakna. Harapanya dengan adanya landasan
sosiologis pendidikan akan mampu menjawab tantangan
masyarakat, membekali peserta didik untuk setia pada norma/etika
dimasyarakat dan sekaligus mampu menjadi agent of change untuk
meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya.
Masyarakat yg seperti apa yg harus dijadikan landasan
pengembangan kurikulum yaitu ada beberapa Karakteristik suatu
masyarakat bisa dilihat dari berbagai kondisi, seperti kondisi sosial
ekonomi, kondisi geografi, kondisi lingkungan sosial budaya, adat
istiadat, dan lain-lain. Dengan kata lain, kurikulum yang
dikembangkan harus berisi sejumlah kompetensi seperti kemampuan
akademik, nilai, sikap perilaku, kepercayaan, adat istiadat yang
dibutuhkan siswa untuk dapat berdaptasi, berkembang, berkontribusi,
dan minimal untuk mempertahankan diri (survive) dalam kondisi
masyarakat dimana mereka tinggal.

Menambahkan : Retno Puji Rahayu (A1C119012)


Peserta didik di sekolah adalah pribadi yang unik. Setiap individu
punya latar belakang yang berbeda. Ada yang dari keluarga petani,
keluarga pedagang, keluarga pemimpin perusahaan dan lain
sebagainya. Mereka mempunyai motivasi yang berbeda-beda untuk
sekolah. Tapi di balik perbedaan yang kompleks tersebut, ada yang
harus diperhatikan oleh sekolah. Yaitu kebiasaan, tradisi, adat
istiadat, ide-ide, kepercayaan, nilai-nilai yang tumbuh di lingkungan
peserta didik. Sehingga penting pada nantinya peserta didik besar
dalam nilai-nilai positif yang tumbuh di masyarakat sekaligus akan
tampil sebagai agen sosial bagi lingkungannya. Berbagai aspek
tersebut disoroti melalui kacamata bernama sosiologis. Sehingga
sosiologis perlu menjadi landasan dalam pengembangan kurikulum.
Landasan sosiologis pengembangan kurikulum adalah asumsi-asumsi
yang berasal dari sosiologis yang dijadikan titik tolak dalam
pengembangan kurikulum. Landasan ini didasari bahwa pendidikan
adalah proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat
manusia.
Ada dua pertimbangan sosiologis yang dijadikan landasan dalam
pengembangan kurikululm, yaitu: 1) setiap orang dalam masyarakat
selalu berhadapan dengan masalah anggota masyarakat yang belum
dewasa dalam kebudayaan, maksudnya manusia yang belum mampu
menyesuaikan diri dengan kebiasaan kelompoknya; dan 2) kurikulum
dalam setiap masyarakat merupakan refleksi dari cara orang berfikri,
merasa dan bercita-cita atau kebiasaan. Karena itu untuk membina
struktur dan fungsi kurikulum, perlu memahami kebudayaan.

Faktor penting pentingnya landasan sosiologis dalam pengembangan


kurikulum adalah karena:
1. Pendidikan mengandung dan memberikan pertimbangan nilai. Hal
ini dikarenakan pendidikan diarahkan pada pengembangan pribadi
anak agar sesuai dengan nilai-nilai yang ada dan diharapkan
masyarakat;
2. Pendidikan diarahkan pada kehidupan dalam masyarakat.
Pendidikan bukan hanya untuk pendidikan, tetapi menyiapkan anak
untuk kehidupan dalam masyarakat.
3. Pelaksanaan pendidikan dipengaruhi dan didukung oleh lingkungan
masyarakat tempat pendidikan itu berlangsung. Seperti dukungan
penyediaan fasilitas, personalia, sistem sosial budaya, politik,
keamanan dan lain-lain.
3. Eni Eprianti (A1C119063)
Kurikulum yang digunakan saat ini adalah kurikulum 2013. Berdasarkan landasan-
landasan yang telah dijelaskan kelompok penyaji, bagaimanakah isi dari landasan yang
membentuk kurikulum 2013 ini?

Menjawab : Dini Zamratul Aulia (A1C119009)


Dalam setiap pengemangan kurikulum pasti ada landasan-landasan yang
digunakan. Berikut ini landasan-landasan yang digunakan dalam
pengembangan kurikulum 2013.

1. Landasan Filosofis
a. Filosofis pancasila yang memberikan berbagai prinsip dasar dalam
pembangunan pendidikan.
b. Filosofis pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai
akademik, kebutuhan peserta didik, dan masyarakat. Dari sumber lain
menjelaskan mengenai landasan filosofis kurikulum 2013 sebagai berikut:
1) Pendidikan berakar pada budaya bangsa, kehidupan masa kini dan
membangun landasan kehidupan masa depan.
2) Pendidikan adalah proses pewarisan dan pengembangan budaya.
3) Pendidikan memberikan dasar bagi untuk peserta didik berpartisipasi
dalam membangun kehidupan masa kini.
4) Pendidikan mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki peserta
didik
5) Pendidikan adalah proses pengembangan jatidiri peserta didik.
6) Pendidikan menempatkan peserta didik sebagai subjek yang belajar.3

2. Landasan Yuridis
Secara yuridis, kurikulum adalah suatu kebijakan publik yang didasarkan
kepada dasar filosofis bangsa dan keputusan yuridis di bidang pendidikan.
Landasan yuridis kurikulum adalah Pancasila dan Undang-undang Dasar
1945, Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005, dan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional nomor 23 tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor
22 tahun 2006 tentang Standart isi.

3. Landasan Konseptual
a. Relevansi pendidikan
b. Kurikulum berbasis kompetensi dan karakter
c. Pembelajaran kontekstual
d. Pembelajaran aktif
e. Penilaian yang valid, utuh dan menyeluruh.5
4. Landasan Teoritis
Kurikulum dikembangkan atas dasar teori pendidikan berdasarkan
standart dan teori pendidikan berbasis kompetensi. Pendidikan
berdasarkan standart adalah pendidikan yang menetapkan standart
nasional sebagai kualitas minimal hasil belajar yang berlaku untuk setiap
kurikulum. Standart kualitas nasional dinyatakan sebagai Standart
Kompetensi Lulusan. Standart Kompetensi Lulusan tersebut adalah
kualitas minimal lulusan suatu jenjang atau satuan pendidikan. SKL
mencangkup sikap, pengetahuan, dan keterampilan (PP nimor 19 tahun
2005).

5. Landasan Empiris
Berbagai perubahan telah terjadi id Indonesia. Kemajuan terjadi di
beberapa sektor di Indonesia, namun di beberapa sektor yang lain,
khususnya pendidikan,Indonesia tetap tinggal di tempat, atau bahkan
mundur. Hal-hal seperti ini menunujukkan perlunya perubahan orientasi
kurikulum dengan tidak membebani peserta didik dengan konten, namun
pada aspek kemampuan esensial yang diperlukan semua warga untuk
berperan serta dalam membangun negara pada masa mendatang. Dalam
satu sistem pendidikan, kurikulum itu bersifat dinamis serta harus selalu
dilakukan perubahan dan pengembangan, agar dapat mengikuti
perkembangan dan tantangan zaman. Namun demikian, perubahan dan
pengembangan kurikulum harus dilakukan secara terarah dan tidak asal-
asalan.

4. Gito Giot Marito (A1C119105)


Apakah semua landasan yg telah dijelaskan dalam makalah penyaji, sudah
dilaksanakan dalam kurikulum yang ada di Indonesia, jika ya berikan alasannya begitu
juga sebaliknya!

Menjawab : Dini Zamratul Aulia (A1C119009)


Kurikulum sebagai rencana pembelajaran adalah sebuah rencana
pembelajaran di suatu sekolah. Kurikulum mencakup sejumlah mata
pelajaran yang ditawarkan oleh suatu lembaga pendidikan yang harus
ditempuh atau dipelajari peserta didik di sekolah atau pengajaran tinggi
untuk memperoleh ijazah tertentu. Kurikulum selalu berubah disesuaikan
dengan perubahan yang terjadi di masyarakat yang juga merupakan
dampak dari kurikulum itu sendiri. Landasan perkembangan kurikulum
perlu dipahami baik landasan filosofis, landasan psikologis, landasan
sosiologis, maupun landasan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
didalam kurikulum juga harus berisi tujuan, materi, strategi, dan evaluasi,
serta proses pengembangan kurikulum yang dimulai dari
perencanaan, pengembangan, pelaksanaan, dan evaluasinya. Akhir sajian
modul ini adalah peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
dalam pengembangan kurikulum. artinya didalam setiap perubahan
kurikulum harus ada semua landasan harus berada didalam kurikulum
karna semua landasan tersebuat berupa satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan kalau misalkan salah satu landasan tidak ada didalam
kurikulum maka kurikulum tesebut tidak bisa berdiri
5. Putri Oktaviani (A1C119082)
Penerapan landasan psikologi dalam pengembangan kurikulum, tiada lain agar upaya
pendidikan yang dilakukan dapat menyesuaikan dari segi materi atau bahan yang harus
disampaikan, penyesuaian dari segi proses penyampaian atau pembelajarannya, dan
penyesuaian dari unsur-unsur upaya pendidikan lainnya,Lalu seberapa pentingkah
landasan psikologis dalam pengembangan Kurikulum,tolong jelaskan!

Menjawab : Indriani (A1C119066)


Perubahan dan pengembangan kurikulum harus memiliki visi dan arah
yang jelas, akan dibawa kemana sistem pendidikan nasional dengan
kurikulum tersebut. Salah satu faktor penting yang harus diperhatikan
dalam mengembangkan kurikulum adalah landasan psikologis. Landasan
psikologis pengembangan kurikulum menuntut kurikulum untuk
memperhatikan dan mempertimbangkan aspek peserta didik dalam
pelaksanaan kurikulum. Sehingga pada saat pelaksanaan kurikulum apa
yang menjadi tujuan kurikulum akan tercapai secara optimal. Psikologi
adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia. Sedangkan
Kurikulum adalah upaya menentukan program pendidikan untuk
mengubah perilaku manusia. Oleh sebab itu, pengembangan kurikulum
harus dilandasi oleh psikologi sebagai acuan dalam menentukan apa dan
bagaimana perilaku itu harus dikembangkan. Pengetahuan tentang
psikologi akan membantu para pengembang kurikulum untuk lebih
realistis dalam memilih tujuan pendidikan. Dengan menerapkan landasan
psikologi dalam proses pengembangan kurikulum diharapkan pendidikan
yang dilaksanakan relevan dengan hakikat peserta didik. Baik
penyesuaian dari segi materi atau bahan yang harus diberikan dan
dipelajari, maupun dari segi penyampaian dan proses belajar serta
penyesuaian dari unsur-unsur pendidikan lainnya. Pada dasarnya, terdapat
dua cabang ilmu psikologi yang berkaitan erat dalam proses
pengembangan kuirkulum. Pertama, psikologi perkembangan yang
mengkajian tentang hakekat perkembangan, tahap perkembangan, aspek-
aspek perkembangan, tugas perkembangan, serta hal lainnya, yang
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan kurikulum.
Keluasan dan kedalaman materi serta cara yang ditempuh untuk mendidik
harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak. Pola pikir anak
sekolah dasar akan berbeda dengan pola pikir anak sekolah menengah
pertama. Karenanya setiap materi dan cara yang diberikan tidaklah sama.
Karakteristik perilaku diberbagai tingkatan perkembangan merupakan
bahan kajian dari psikologi perkembangan. Kedua, psikologi belajar yang
berisi teori-teori psikologi mengenai belajar, terutama tentang bagaimana
cara individu belajar atau melakukan pembelajaran. Psikologi belajar
berperan dalam bagaimana kurikulum itu diberikan kepada peserta didik
dan bagaimana peserta didik mempelajarinya. Lain halnya dengan
psikologi perkembangan yang berpengaruh terhadap isi atau muatan
kurikulum, psikologi belajar berpengaruh terhadap strategi kurikulum atau
cara menyampaikan bahan pelajaran. Penulis menyimpulkan bahwa dalam
mengembangkan kurikulum diperlukan landasan yang kokoh, terutama
landasan yang berhubungan langsung dengan unsur pendidikan, yaitu
peserta didik. Karena tujuan dari kurikulum itu sendiri adalah perubahan
perilaku peserta didik. Dan disinilah psikologi mengambil peran sebagai
suatu disiplin ilmu yang mengkaji tentang tingkah laku manusia. Jika
suatu kurikulum tidak menggunakan landasan psikologis, kurikulum
tersebut tidak akan menyesuiakan dengan tingkat perkembangan peserta
didik dan cara mereka dalam belajar. Jadi, begitu pentingnya Landasan
Psikologis dalam Pengembangan Kurikulum.

Anda mungkin juga menyukai