Anda di halaman 1dari 4

NAMA : M.

David Setiawan
NIM : A1C119093

SKENARIO PEMBELAJARAN KIMIA

MATA PELAJARAN  : KIMIA


KELAS / SEMESTER : X / 1
BAHAN KAJIAN  : IKATAN KOVALEN KOORDINAT

Standar Kompetensi  : Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur dan


ikatan kimia
Kompetensi Dasar  : Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan
kovalen, ikatan kovalen koordinat dan ikatan logam,
serta hubungannnya dengan sifat fisis senyawa yang
terbentuk
Indikator  : Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen koordinat
pada beberapa senyawa

Guru memasuki kelas … .


Guru  : Assalamualaikum Wr.Wb
Siswa : Waalaikumsalam Wr.Wb.
Guru  : Selamat siang anak-anak !
Siswa  : Selamat siang Pak … !
Guru  : Bagaimana kabar kalian hari ini?
Siswa  : (Serentak menjawab) Alhamdulillah baik, semangat, Allahu Akbar!
Guru  : Alhamdulillah, ternyata semangat kalian tidak kalah dengan teriknya
matahari siang ini.
Siswa  : Pastinya Pak … .
Guru  : Sebelum pelajaran dimulai silahkan membaca doa terlebih dahulu!

(Siswa membaca doa yang dipimpin oleh Ketua Kelas Nina Arista )

Nina : Mari kita berdoa menurut kepercayaan kita masing masing…


Berdoa….
Mulai…
Nina : Berdoa Selesai…
Guru  : Hari ini siapa yang berhalangan hadir?
Bon-bon  : Hadir semua Pak … !
Guru  : Bapak melihat di kelas ini terdapat wajah baru yang belum Bapak kenal.
Siapa namamu Nak?
Uut   : Nama lengkap saya Ruth Ira Angel, saya biasa dipanggil Uut.
Guru  : Asalnya darimana?
Siswa  : Dari SMAN 1 Kuningan.
Guru  : Kota Kuningan itu kalau tidak salah terkenal dengan peuyeum ketan,
sehingga penduduk di sana pun semanis peuyeum mani matak kaseungseum
ya?
Uut   : Benar Pak... .
Guru  : Bapak mengucapkan Selamat Bergabung di sekolah Kami. Mudah-mudahan
Uut bisa belajar dengan baik di sini, teman-teman yang lainnya harus
membantu Uut ya!
Uut  : Siap Pak … !
Guru  : Baiklah, pada pertemuan sebelumnya kita telah mempelajari tentang ikatan
kovalen. Apakah kalian masih mengingat ikatan kovalen apa saja yang
sudah dipelajari oleh kita?
Siswa  : (Serentak menjawab) ikatan kovalen tunggal, ikatan kovalen rangkap dua
dan ikatan kovalen rangkap tiga Pak… !
Guru  : Ya. Nah, diantara kalian siapa yang bisa menjelaskan ketiga ikatan kovalen
yang sudah disebutkan tadi?
Tari  : Saya Pak …! (Beberapa siswa mengacungkan tangan)
Guru  : Silahkan .… !
Tari  : Ikatan yang menggunakan sepasang elektron disebut ikatan kovalen tunggal,
yang menggunakan 2 pasang elektron disebut ikatan kovalen rangkap dua
sedangkan yang menggunakan tiga pasang elektron disebut ikatan kovalen
rangkap tiga.
Guru  : Ada yang bersedia memberikan contoh untuk ketiga ikatan kovalen tadi?
Yohana  : Saya Pak … !
Guru  : Silahkan .… !
Yohana  : Ikatan kovalen tunggal contohnya pada H20, ikatan kovalen rangkap dua
pada CO2 dan ikatan kovalen rangkap tiga pada N2
Guru  : Ya. Masih berhubungan dengan pembahasan minggu lalu, pada kesempatan
kali ini kita akan mempelajari ikatan kovalen yang lain yaitu ikatan kovalen
koordinat. Setelah mengikuti pelajaran hari ini, kalian diharapkan dapat
menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen koordinat pada beberapa
senyawa. Sebelum kita menginjak kepada pembahasan, Bapak akan
menceritakan sebuah ilustrasi kepada kalian. Simak baik-baik ya … !
Siswa  : (Serentak menjawab) Iya Pak… !
Guru  : Ceritanya Bapak dan 4 orang teman Bapak akan mengadakan rujakan. Setiap
orang menyumbang 1 jenis bahan. Sesampainya di rumah Bapak, bahan-bahan
yang tadi dibawa disatukan hingga jadilah rujak yang enak. Suatu ketika teman-
teman Bapak mengajak rujakan lagi. Tetapi salah seorang dari mereka tidak
menyumbang atau membawa gula merah karena tidak punya. Menurut kalian
apakah rujaknya masih bisa dibuat?
Siswa  : Bisa… Tidak… (Siswa mempunyai jawaban yang berbeda-beda)
Guru  : Jawabannya bisa, karena Bapak yang akhirnya menyumbang gula merah itu.
Teman Bapak hanya ikut mencicipi kemudian menikmati rujak yang enak dan
segar itu.
Nina  : Jadi ngiler Pak … !
Guru  : Sebelum Bapak melanjutkan, ada yang bersedia membantu Bapak untuk
menempelkan karton ini?
Riza  : Saya Pak … ! (sambil maju ke depan)
Guru  : Nah, sekarang perhatikan baik-baik contoh berikut ini!
Hal yang sama dengan ilustrasi rujakan tadi ketika amonia (NH3) ingin
Bereaksi dengan ion H+. Atom N dalam NH3 sudah oktet dan mempunyai
sepasang elektron bebas, sementara ion H+ sudah tidak mempunyai elektron.
Apakah mereka bisa berikatan?
Siswa  : Bisa… Tidak… (Siswa mempunyai jawaban yang berbeda-beda)
Guru  : Ayo, yang berpendapat tidak bisa berikatan kemukakan alasanmu!
Riza  : Tidak bisa Pak, karena untuk bisa berikatan dibutuhkan elektron sedangkan
ion H+ sudah tidak mempunyai elektron.
Guru  : Sekarang giliran yang berpendapat bisa berikatan, kemukakan alasanmu!
Nina  : Bisa berikatan asalkan disumbang Pak, seperti rujakan tadi … !
Guru  : Pendapat keduanya benar. Untuk bisa berikatan dengan atom lain diperlukan
sedikitnya satu buah elektron. Lantas, bagaimanakah cara mereka agar saling
berikatan? Sesuai dengan pendapat ….. Atom N dari NH3 dan ion H+ dapat
berikatan dengan menggunakan bersama pasangan elektron bebas dari atom
N atau dengan kata lain Atom N dari NH3 menyumbang pasangan elektron
bebasnya kepada ion H+ sehingga membentuk ion NH4+ . Ikatan seperti ini
disebut ikatan kovalen koordinat atau ikatan dativ atau ikatan semipolar.
Dalam menggambarkan struktur molekul, ikatan kovalen koordinat
dinyatakan dengan garis berpanah dari atom donor (pemberi) menuju
akseptor (penerima) pasangan elektron. Untuk lebih jelasnya, sekarang Bapak
mempunyai struktur dari senyawa NH3.BCl3 coba prediksikan dimana ikatan
kovalen koordinat terjadi dan tentukan arah panahnya?
Bon bon : Ikatan kovalen koordinat terjadi pada atom N dan B. Garis berpanahnya dari
atom donor yaitu atom N menuju akseptor yaitu atom B.
Guru  : Sekarang, siapa yang bersedia menuliskan pembentukan ikatan kovalen
koordinat dalam ozon (O3) di papan tulis?
Uut   : Saya Pak … !
Guru  : Ya, silahkan .… !

(Siswa menuliskan pembentukan ikatan kovalen koordinat dalam ozon (O3) )

Guru  : Ya, bagus. Agar semua atom O dalam molekul O3 dapat memenuhi aturan
oktet maka dalam salah 1 ikatan, oksigen pusat harus menyumbangkan
pasangan elektron bebasnya pada atom O yang lain.Sampai disini terdapat
hal yang ingin ditanyakan?
Riza : Saya Pak…..!
Guru  : Ya, silahkan ….. !
Riza  : Pada pembentukan ikatan kovalen koordinat amonia (NH3) dengan ion H+,
mengapa membentuk ion NH4+ tidak NH4 saja Pak?
Guru  : Pertanyaan yang bagus, reaksi antara NH3 dengan ion H+ membentuk ion
NH4+ dikarenakan oleh ion H+ yang memiliki kelebihan muatan positif
(proton). Sehingga ketika berikatan, proton itu tidak serta merta hilang
melainkan ikut bergabung membentuk ion NH4+.
Siswa  : O … .
Guru  : Masih terdapat hal yang ingin ditanyakan? Oke, pelajaran kali ini Bapak
cukupkan sekian. Namun, seperti biasa sebelum Bapak menutup pelajaran ada
yang bersedia menyimpulkan dari apa yang telah kita pelajari tadi?
Tari : Saya Pak saya….!
Guru  : Ya, silahkan …. !
Tari  : Ikatan kovalen koordinat/ikatan dativ/ikatan semi polar adalah ikatan yang
terbentuk dengan cara penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal
dari salah satu atom yang memiliki pasangan elektron bebas, sedangkan
atom yang lain hanya menerima pasangan elektron yang digunakan
bersama. Pasangan elektron yang menyatakan ikatan kovalen koordinat
digambarkan dengan tanda panah yang arahnya dari atom donor menuju
akseptor pasangan elektron.
Guru  : Minggu depan kita akan membahas polarisasi ikatan kovalen. Oleh karena
itu, silahkan dipelajari terlebih dahulu di rumah masing-masing dan jangan
lupa Latihan di buku paket halaman 88 dikerjakan!
Siswa  : (Serentak Menjawab) Iya Pak … .
Guru  : Alhamdulillah, pelajaran kita hari ini telah selesai. Terima kasih atas segala
perhatian. Senang bisa bertemu dengan kalian dan sampai jumpa di minggu
depan. Bapak tutup dengan
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Siswa  : Waalaikumsalam Wr.Wb.
Guru keluar dari kelas … .

Anda mungkin juga menyukai