Anda di halaman 1dari 6

SKENARIO PEMBELAJARAN DI KELAS GAS MULIA

Guru

: Nah, anak-anak. Kita telah mengetahui salah satu sifat kimia


dari unsur-unsur gas mulia adalah bersifat tidak reaktif atau
cenderung sulit bereaksi. Mengapa demikian? (Pertanyaan
dasar)

Murid

: Hmmm.. Apa yah alasannya? (bergumam)

Guru

: Kita juga telah mempelajari tentang nomor atom dan


konfigurasi electron untuk setiap unsur, bukan? Kira-kira
adakah hubungan antara konfigurasi electron gas mulia
dengan sifatnya yang tidak reaktif tersebut? (Pertanyaan
acuan)

Andy

: Saya ingin berpendapat, bu.

Guru

: Ya, silahkan Andy.

Andy

: Menurut saya, seperti yang kita ketahui bahwa konfigurasi


electron pada gas mulia sudah memenuhi aturan octet
(memiliki 8 elektron pada kulit terluarnya) dan duplet (2
elektron pada kulit terluarnya) yang merupakan konfigurasi
electron yang sudah stabil, sehingga menyebabkan electron
pada

kulit

terluarnya

sulit

untuk

melepaskan

maupun

menerima electron lagi. Inilah yang menyebabkan gas mulia


sulit untuk bereaksi, bu.
Guru

: Bagus sekali jawaban kamu, Andy.

Guru

: Nah, dari jawaban Andy tadi, apakah ada yang ingin


menanggapi jawaban Andy? (Pertanyaan Pelacak).

Guru

: Coba. Kamu Laras. Apakah kamu setuju dengan pendapat


Andy tadi?

Laras

: Hmmm Setuju, bu.


1

Guru

: Apa alasannya?

Laras

: Benar sekali pendapat Andy, bu. Konfigurasi electron gas


mulia yang stabil menyebabkan ia sukar untuk menerima atau
melepas electron, bu.

Guru

: Apakah kamu bisa memberikan contohnya? (Pertanyaan


Pelacak)

Laras

: Hmmm Mungkin contohnya para ilmuan menemukan gas


mulia di alam dalam bentuk monoatomic, bu. Yang artinya ia
sudah stabil meskipun tidak berpasangan dengan unsur lain
yang sejenis sekalipun. Sebagai perbandingan, unsur H
ditemukan dalam bentuk diatomic yaitu H2 agar memenuhi
aturan duplet, sedangkan gas mulia berdiri sendiri, seperti He,
Ar, Xe, Ar dan seterusnya.

Guru

: Ya, tepat sekali jawaban kamu, Laras. Beri tepuk tangan


untuk Andy dan Laras.

Murid

: (Tepuk tangan)

Guru

: Ok. Masih tentang kestabilan gas mulia. Setiap unsur


memiliki sifat-sifat keperiodikan seperti energy ionisasi dan
afinitas electron. Nah, bagaimana menurut kalian besar nilai
energy

ionisasi

dan

afinitas

electron

dari

gas

mulia

dibandingkan dengan unsur pada golongan yang lain?


(Pertanyaan dasar).
Murid

: (Hening.)

Guru

: Ada yang masih ingat apa yang dimaksud dengan afinitas


electron dan energy ionisasi? (Pertanyaan acuan)

Arif

: Saya. Bu. Kalau tidak salah, afinitas electron adalah energy


yang

dilepaskan

atom

netral

untuk

mengikat

elektron

sehingga atom tersebut membentuk ion negative. Sedangkan

energy

ionisasi

adalah

energy

yang

dibutuhkan

untuk

melepaskan electron dari suatu atom netral.


Guru

: Benar sekali. Bagus, Arif. Jadi, berdasarkan pengertian tadi,


bagaimana nilai afinitas electron serta energy ionisasi dari gas
mulia?

Fahri

: Saya, bu. Menurut analisa saya, afinitas electron gas mulia


akan bernilai sangat kecil dibandingkan dengan unsur lainnya
karena gas mulia pasti akan sangat sulit untuk mengikat
electron lain sehingga energy yang dilepaskan pun tidak ada.
Sebaliknya, nilai energy ionisasi gas mulia akan bernilai
sangat besar, bu. Untuk melepas 1 elektron saja pun pasti
sukar dan membutuhkan energy yang tinggi.

Guru

: Ya, tepat sekali, Fahri. Ternyata murid-murid Ibu pintar


sekali.

Guru

: Nah, karena kita telah mengetahui bahwa gas mulia sudah


stabil dan tidak reaktif, apakah gas mulia kemudian dapat
membentuk suatu persenyawaan?

Siswa

: (hening sejenak... kemudian beberapa siswa menjawab) Bisa


Bu

Guru

: Mengapa

gas

mulia

dapat

membentuk

persenyawaan,

padahal kita ketahui gas mulia sudah dalam keadaan stabil?


Siswa

: (.....................) terjadi keributan dari siswa.

Guru

: apakah ada siswa ibu yang tahu jawaban dari pertanyaan ibu
tersebut? Coba, Ani!

Ani

: Maaf bu, Ani tidak tahu Bu.

Guru

: Baiklah ibu akan memberikan petunjuk, misalnya pada tahun


1990an orang berpergian berjalan kaki atau bersepada dan itu
adalah hal biasa bagi mereka. Dan pada tahun 2000 sepeda

motor mulai naik daun dikalangan masyarakat.Jadi, mengapa


orang harus bersepeda motor padahal kita bisa bersepeda?
Murid

: mendadak suasana kelas menjadi sunyi sejenak, dan seorang


siswa menjawab, karena adanya tuntutan zaman, Bu.

Guru

: iya Budi jawabannya hampir tepat, selain kata tuntutan kata


apa yang paling cocok jika kita kaitkan dengan terbentuk
persenyawaan gas mulia tadi?

Rika

: Ibu, mungkin karena kondisilah yang mengharuskan orang


membeli sepeda motor Bu, walaupun kita bersepeda namun
pada faktanya bersepeda motor jauh lebih cepat daripada
bersepeda Bu.

Guru

: Ya,jawaban Rika sudah tepat. Bagus sekali Rika, Jadi, jika kita
hubungkan dengan jawaban dari persenyawaan gas mulia
tadi, Apakah jawabannya?

Cindy

: Ibu.. (sambil mengacungkan tangan)

Guru

: Iya silahkan Cindy.

Cindy

: menurut cindy Bu, terbentuknya persenyawaan gas mulia


tersebut

karena

manusia

mengkondisikannya

agar

membentuk suatu senyawa Bu.


Guru

: ya

bagus

sekali

Selanjutnya,Apakah

Cindy
kestabilan

(sambil
yang

mengangguk).
dimiliki

oleh

persenyawaan unsur gas mulia sama dengan kestabilan


senyawa golongan alkali ?
Murid

: (....)

Guru

: misalnya seperti ini, Andaikan Anak Ibu, menyukai seseorang


dan ingin menjadikan dia sebagai pacar anda. Bagaimana
usaha yang akan keluarkan apabila dia adalah orang juga
memiliki perasaan suka dengan anda dan dengan dia yang

tidak memiliki perasaan suka sama anda sama sekali, apakah


sama atau tidak?
Hari

: itu jelas berbeda bu, kalau misalnya dia adalah orang yang
menyukai saya maka tidak perlu mengeluarkan usaha yang
besar untuk menjadi pacarnya tapi sebaliknya jika dia tidak
menyukai saya maka saya akan berusaha dengan keras untuk
membuat dia menyukai saya Bu.

Guru

: Jika kita kaitkan dengan pertanyaan ibu tadi, maka apakah


jawaban yang tepat untuk pertanyaan ibu tersebut?

Mikha

: Menurut Mika Bu, persenyawaan unsur alkali lebih stabil


daripada persenyawaan unsur gas mulia Bu.

Guru

: Iya bagus sekali Mika, namun mengapa demikian, Mika?

Mikha

: itu karena, unsur logam alkali lebih cenderung stabil ketika


membentuk senyawa daripada dalam bentuk unsurnya, Bu.
Dan menurut sumber yang Mika peroleh senyawa logam alkali
dapat terbentuk secara alami sedangkan senyawa dari unsur
gas

mulia

tidak

dapat

terbentuk

secara

alami

tanpa

dikonsidikan terlebih dahulu.


Guru

: excellent.. give applause untuk Mikha.. Siapa diantara murid


ibu, yang tahu contoh senyawa dari gas mulia?

Andi
Randi
Guru

: XeF6, Bu.
: XePtF4 ,Bu.
: Bagus anak-anak Ibu.. Lalu bagaimana cara untuk cara
membentuk senyawa-senyawa tersebut?

Andi

: karena direaksikan, Bu.

Guru

: Iya jawaban andi tidak salah. Namun bagaimana cara untuk


mereaksikannya?

Murid

(............), Cika menurut buku yang saya baca Bu, adapun


caranya dengan menggunakan temperatur yang tinggi bu.

Anda mungkin juga menyukai