Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

DASAR-DASAR SOSIOLOGI PENDIDIKAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Antropologi Pendidikan

Dosen pengampu:

Bapak Saman Hudi, S.Ag., M.Si (NIDN. 0701097303)

Disusun oleh :

Kelompok 7

M. Lutfi Anshori ( 2303402021022 )

Thobiatul Maslahah ( 2303402021006 )

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM JEMBER

2024
2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah yang maha esa yang telah memberikan karunianya
berupa kesehatan jasmani dan rohani kepada kita sekalian, sehingga kita tetap dapat
menjalani kehidupan yang penuh barokah ini . Sholawat dan salam semoga senantiasa
tecurahkan kepada sang legendaris islam yakni baginda nabi Muhammad SAW. Yang telah
menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan
menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Kami sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
mata kuliah Antropologi Pendidikan dengan judul “dasar-dasar sosiologi pendidikan”.
Disamping itu, kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu ikut serta dalam penyusunan makalah ini hingga dapat terselesaikannya. Akhir
kata, kami memahami bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kritik dan
saran pembaca sekalian sangat kami harapkan guna menjadikan makalah ini bisa lebih baik di
waktu mendatang.

Jember, 20 Maret 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Cover
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................1
1.3. Tujuan Penulisan.........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
2.1. Pengertian Pendidikan.............................................................................................2
2.2. Pengertian Pranata Ekonomi....................................................................................2
2.3. Pengertian Pranata Politik........................................................................................4
2.4. Pranata Tekhnologi Pendidikan...............................................................................5
2.5. Pranata Akhlak, Moral dan Etika/Pranata Sosial.....................................................6
BAB III PENUTUP....................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dasar sosiologi adalah dasar yang memberikan kerangka sosiobudaya, yakni
dasar suatu pendidikan dilaksanakan. Dasar ini juga berfungsi sebagai tolak ukur dalam
prestasi belajar. Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak kehilangan konteks
atau tercabut dari akar masyarakatnya. Prestasi pendidikan hampir tidak berguna jika
prestasi itu merusak tatanan masyarakat. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.

Dalam rangka mewujudkan itu semua maka tanggung jawab pendidikan tidak
terlepas dari tanggung jawab keluarga dalam bentuk pendidikan informal, tanggung
jawab sekolah dalam bentuk pendidikan formal serta tanggung jawab masyarakat dalam
bentuk pendidikan non formal. (Zakiyah Daradjat, 2008: 63). Keluarga, sekolah dan
masyarakat yang bersinergi amat mendukung terselenggaranya suatu pendidikan dan
turut berpengaruh terhadap pencapain tujuan pendidikan yang diinginkan. Demikian pula
dalam sistem pendidikan, lingkungan tersebut harus diciptakan sedemikian rupa sesuai
dengan karakteristik pendidikan itu sendiri.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian sosiologi pendidikan?
2. Apa saja pranata dalam sosiologi pendidikan?
3. Apa tujuan sosiologi pendidikan?

1.3. Tujuan Penulisan


Selain memenuhi tugas mata kuliah Antropologi Pendidikan, pembuatan makalah
ini juga bertujuan untuk memperdalam pengetahuan tentang “dasar-dasar sosiologi
antropologi pendidikan”. Dengan harapan seorang mahasiswa bisa mengetahui tentang
dasar-dasar tersebut serta bisa mengaplikasikan beberapa hal yang menjadi penunjang
dari sebuah pendidikan berdasarkan teori dari dasar-dasar sosiologi pendidikan ini.

iv
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok
orang dalam usaha untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran atau pelatihan.
Di Indonesia, pendidikan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu pendidikan sekolah
(pendidikan formal) dan pendidikan luar sekolah (pendidikan non-formal).
Pada perkembangannya, ada beberapa ahli sosiologi yang menambahkan satu golongan
pendidikan lagi, yaitu pendidikan yang diperoleh melalui pengalaman atau kehidupan sehari-
hari (pendidikan informal).
Pranata pendidikan memiliki aturan dan disiplin baku yang bertujuan mempersiapkan
anak didiknya melalui pengajaran dan pendidikan ilmu pengetahuan sehingga mampu
berkompetensi dalam kehidupan, mampu berpikir secara ilmiah dan logis tentang segala
sesuatu sehingga mampu memilah hal-hal yang baik dan buruk.
Pranata pendidikan termasuk dalam basic institutions.
Dengan pranata pendidikan, diharapkan hasil sosialisasi akan membentuk sikap mental yang
cocok dengan kehidupan di masa sekarang dan yang akan datang.

2.2. Pengertian Pranata Ekonomi


Pranata Ekonomi merupakan suatu kaidah atau peraturan yang mengatur tingkah laku
seseorang atau kolektif dalam masyarakat dalam rangka pemenuhan kebutuhan barang dan
jasa. Pranata ekonomi ini juga muncul sejak adanya interaksi manusia, yaitu sejak manusia
mulai membutuhkan barang atau jasa dari manusia lain. Bentuk paling sederhana dari
pelaksanaan pranata ekonomi adalah adanya sistem barter (tukar menukar barang). Akan
tetapi, untuk kondisi saat ini, sistem barter telah jarang digunakan dan sulit untuk diterapkan.

A. Ciri-ciri Pranata Ekonomi


a. Pola Perilaku : Efisiensi, penghematan, professional dan mencari keuntungan
b. Budaya Simbolis : Merek dagang,hak paten,slogan dan lagu komersial
c. Budaya Manfaat : Toko, pabrik, pasar, blanko dan formular
d. Kode Spesialisasi : Kontrak,lisensi, hak, monopoli, dan akte perusahaan
e. Idiologi : Liberalisme, tanggung jawab, managerial, kebebasan berusaha dan hak
buru.

B. Peran dan Fungsi Pranata Ekonomi


1. Mengatur Produksi Barang Dan Jasa

v
Produksi ialah sebuah kegiatan atau proses pengadaan barang dan jasa yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Kegiatan produksi mencakup
seperti menambah kegunaan barang baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
rangka pemenuhan kebutuhan hajat hidup orang banyak. Unsur-unsur dalam proses
produksi yaitu bahan produksi, modal, tenanga kerja, dan manajemen organisasi.

2. Mengatur Distribusi Barang Dan Jasa

Distribusi yakni salah satu proses menyalurkan barang dan jasa yang asalnya
dari produsen dan disalurkan ke konsumen. Proses penyaluran barang dan jasa meliputi
beberapa pihak yang saling memengaruhi satu sama lain, yaitu produsen, perantar
(distributor) dan konsumen. Untuk memperlancar proses distribusi barang dan jasa bisa
memakai berbagai cara, umumnya memakai pertukaran ekonomi (economic exchange).
Economic exchange merupakan kegiatan pertukaran barang dan jasa yang secara
kaidah melalui ketentuan-ketentuan dalam hubungan kebudayaan. Faktor penting dalam
pertukaran barang dan jasa adalah adanya transaksi antara individu satu dengan yang
lainnya. Sistem pertukaran menghadirkan sebuah kemungkinan seseorang mau
menerima dan memberi barang dan jasa dengan berbagai kesepakatan yang telah dibuat
oleh kedua belah pihak.

3. Mengatur Konsumsi Barang Dan Jasa

Konsumsi yaitu sebuah kegiatan pemakaian barang dan jasa baik secara langsung
ataupu tidak langsung oleh individu masyarakat atau kolektif untuk memenuhi kebutuhan
dasar atau pokoknya. Para anggota masyarakat sangat mengharapkan kehidupan yang
layak, yang ditentukan oleh pemenuhan ketersediaan barang dan jasa dari segi kualitas dan
juga kuantitas yang baik. Hidup yang layak sangat bergantung pada tiga faktor diantaranya
pendapatan, ketersediaan barang dan jasa, nilai atau harga barang dan jasa. Manusia
membutuhkan barang dan jasa yang tidak terbatas, tetapi penghasilan manusia terbatas.
Penghasilan yang sedikit dan terbatas berbanding terbalik dengan kebutuhan yang tidak
terbatas. Hal ini membuat manusia harus bijaksana dalam mengatur hidupnya dan harus
direncanakan.

2.3. Pengertian Pranata Politik


Pranata politik merupakan suatu lembaga sosial suatu negara yang berkaitan dengan
proses penentuan dan pelaksanaan tujuan pemerintahan negara tersebut. Pranata politik

vi
adalah upaya atau kegiatan partai politik sebagai organisasi kemasyarakatan yang
mempunyai ciri khas tersendiri dan bertujuan memperoleh kekuasan dengan bekal ilmu
kenegaraan atau tata negara.

A. Karakteristik Pranata Politik

1. Adanya asosiasi politik yang disebut pemerintah yang aktif.


2. Adanya komunitas manusia yang hidup bersama atas dasar nilai yang disepakati
bersama.
3. Pemerintah menjalankan fungsi untuk kepentingan bersama (umum).
4. Pemerintah berwenang untuk memonopoli penggunaan atau ancaman paksaan fisik
namun hanya pada wilayah tertentu.

B. Peran Pranata Politik


1. Sebagai sarana komunikasi berpolitik
2. Sebagai sarana sosialisasi berpolitik
3. Sebagai sarana rekrutmen politik
4. Sebagai sarana pengatur konflik dalam masyarakat

C.Fungsi Pranata Politik


Fungsi pranata politik secara umum, diantaranya yaitu:
a) Melaksanakan kesejahteraan umum. Pranata politik merencanakan dan melaksanakan
pelayanan sosial dan pemenuhan kebutuhan pokok warga masyarakat seperti sandang,
pangan dan papan.
b) Memelihara ketertiban diwilayahnya. Pemeliharaan ketertiban dilaksanakan baik
dengan tidak menggunakan kekerasan (persuasif) maupun dengan paksaan fisik.
Pranata politik bertindak sebagai pemaksa hukum dan menyelesaikan konflik-konflik
dalam masyarakat secara adil.
c) Menjaga keamanan dari serangan pihak luar. Pranata politik dengan alat yang
dimilikinya berusaha mempertahankan negara dari serangan pihak luar.

2.4. Pranata Tekhnologi Pendidikan


A. Definisi Tekhnologi Pendidikan
Menurut Association of Education Communication & Technology (AECT), teknologi
instruksional adalah teori dan praktik dalam desain, pengembangan, pemanfaatan,
pengelolaan, dan evaluasi proses dan sumber daya pendidikan (Seels dan Richey, 1994: 1).

vii
Hackbarth (1996) mendefinisikan teknologi pendidikan sebagai konsep
multidimensional yang mencakup:
1) suatu proses sistematis yang melibatkan penerapan pengetahuan dalam upaya mencari
solusi untuk masalah belajar dan pembelajaran;
2) produk seperti buku teks, program audio, program televisi, software komputer, dan lain-
lain;
3) suatu profesi yang terdiri dari berbagai kategori pekerjaan; dan
4) suatu proses pendidikan.

B.Kawasan Tekhnologi Pendidikan


Berdasarkan definisi yang diberikan oleh AECT (1994: 28), teknologi pendidikan
terdiri dari lima domain (domain), yaitu desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan,
dan penilaian proses dan sumber belajar. Ini termasuk domain:
1. Domain desain, meliputi desain sistem intruksional, desain pesan, strategi pembelajaran,
karakteristik peserta didik. Merupakan pengklasifikasian kondisi untuk belajar dengan
tujuan menciptakan strategi dan pendidikan pada level makro seperti program satuan
pelajaran dan modul.
2. Domain pengembangan, meliputi teknologi cetak, teknologi audio visual, teknologi
berasaskan komputer dan teknologi terpadu. Domain pengembangan merupakan proses
penerjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisiknya, mencakup berbagai variasi
teknologi yang diterapkan dalam pembelajaran.
3. Domain pemanfaatan, meliputi pemanfaatan media, difusi inovasi, implementasi dan
institusionalisasi, serta peraturan dan kebijakan, arti dan tujuannya memilih wawasan
yang paling utama dari domaindomain Teknologi Pendidikan.
4. Domain pengelolaan, meliputi manajemen proyek, manajemen sumber daya, manajemen
penyampaian, dan manajemen sistem informasi. Domain manajemen merupakan
keterampilan mengorganisasi program, supervisi personel, merencanakan dan
mengadministrasikan dana serta fasilitas dan melaksanakan perubahan.
5. Domain evaluasi, meliputi evaluasi masalah, pengukuran kriteria patokan, evaluasi
formatif dan evaluasi sumatif. Tugas evaluasi adalah sebagai kegiatan manusia yang
sudah lazim dilakukan sehari-hari, antara lain kegiatan atau peristiwa menurut sistem itu.

2.5. Pranata Akhlak, Moral dan Etika/Pranata Sosial


Pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada
aktivitas untuk memenuhi kompleksitas kebutuhan dalam kehidupan masyarakat yang

viii
menekankan pada sistem tata kelakuan atau norma untuk memnuhi kebutuhan tersebut. Pada
setiap masyarakat, setidaknya terdapat lima lembaga/pranata sosial, yaitu keluarga,
pendidikan, agama, ekonomi, dan pemerintah. Setiap pranata sosial mempunyai fungsi dan
tanggung jawab masing-masing. Ciri-ciri dari pranata sosial yaitu:
a. Memiliki lambang atau symbol.
b. Memiliki tata tertib atau tradisi.
c. Memiliki satu atau beberapa tujuan.
d. Memiliki nilai.
e. Memiliki usia lebih lama atau tingkat kekebalan tertentu.
f. Memiliki alat kelengkapan.
Pendidikan sebagai pranata sosial sudah tentu tidak bisa lepas pula dari ketergantungan
saling silang budaya. Mengamatai dunia pendidikan tentu tidak cukup hanya dengan melihat
masalah internal pendidikan, namun perlu pula melihat beberapa komponen lain, misalnya:
sosial, budaya, ekonomi, politik, sejarah, dan filsafat.
Jadi, pendidikan dan pranata sosial adalah sesuatu yang bertalian satu sama lain. Beberapa
kebutuhan manusia, seperti kebutuhan pendidikan, akan diperoleh lebih terstruktur dengan
adanya lembaga sosial atau pranata sosial. Pranata sosial akan ada jika ada kebutuhan
individu yang digabungkan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhannya. Pranata sosial
melibatkan bukan saja pola aktivitas yang lahir dari segi sosial untuk memenuhi kebutuhan
manusia, tetapi juga pola organisasi untuk melaksanakannya

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran atau
pelatihan. Pranata pendidikan memiliki aturan dan disiplin baku yang bertujuan
mempersiapkan anak didiknya melalui pengajaran dan pendidikan ilmu pengetahuan

ix
sehingga mampu berkompetensi dalam kehidupan, mampu berpikir secara ilmiah dan logis
tentang segala sesuatu sehingga mampu memilah hal-hal yang baik dan buruk. Dengan
pranata pendidikan, diharapkan hasil sosialisasi akan membentuk sikap mental yang cocok
dengan kehidupan di masa sekarang dan yang akan datang.

3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini banyak terjadi hal-hal yang dirasa kurang pas seperti
bahasanya yang terkadang kurang dalam ejaannya atau dalam penggunaan bahasanya itu
sendiri disebabkan karena kurang berhati-hatinya penulis dalam menyusun makalah ini. Oleh
karena itu, Kami mengharap keikhlasan para pembaca sekalian agar sudi memberikan kritik
dan saran agar makalah ini bisa memberikan nilai maksimal dalam memahamkan para
pembaca makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

https://azanulahyan.blogspot.com/2014/03/pranata-pendidikan.html?m=1#google_vignette 19
Maret 2024 17.00 WIB

https://sarjanaekonomi.co.id/ 19 Maret 2024 18.00 WIB

https://www.pelajaran.co.id/pranata-politik/ 19 Maret 2024 18.30 WIB

Abdullah Idi & Safarina, Sosiologi Pendidikan, Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2011.

Bruce J. Cohen, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Rineka Cipta, 1992.

x
Koentjaraningrat, Pengantar Antropologi, Jakarta: Rajawali Press, 2006.

Padil & Triyo Suprayitno, Sosiologi Pendidikan, Malang: UIN-Maliki Press, 2010.

Undang-undang RI Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

xi

Anda mungkin juga menyukai