Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb. Syukur Alhamdulillah pada Allah Yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan karunianya kepada penulis sehingga pembuatan makalah ini dapat terselesaikan. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada nabi Muhammad SAW, para keluarga serta sahabatnya dan semoga kita selaku umatnya mendapatkan syafaat dari beliau di akhirat nanti, Aamiin. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi pengetahuan tambahan bagi para mahasiswa khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. Penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Ibu Nining Kasni selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan bimbingannya kepada penulis dalam pembuatan makalah ini. 2. Keluarga, teman dan sahabat yang selalu memberikan dukungannya kepada penulis dalam menyelesaikan makalah ini. 3. Seluruh pihak yang telah membantu baik secara moril maupun materil sehingga makalah ini pun dapat terselesaikan. penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih penuh dengan kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun dari para pembaca sekalian sangat penulis harapkan demi perbaikan dimasa mendatang. Wassalamualaikum Wr. Wb.

Tangerang Selatan, Juni 2012

Penulis

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Di usianya yang telah mencapai 485 tahun, kota Jakarta diharapkan dapat terbebas dari masalah kemacetan transportasi sehingga aktifitas kerja masyarakat kota pun dapat berjalan dengan lancar. Namun kenyataannya, pada saat ini kemacetan justru semakin parah. Setiap orang yang akan memulai aktifitasnya dengan lalu lintas Jakarta, utamanya di pagi hari, maka hampir dapat dipastikan akan mengalami kemacetan. Penulis mengangkat tema kemacetan Ibu Kota ini salah satunya karena merasa bosan terhadap suasana lalu lintas Jakarta yang berantakan padahal pemerintah melalui aparat terkait telah merancang sistematika lalu lintas kota sebaik mungkin. Untuk membantu mengurangi kemacetan Jakarta maka partisipasi aktif yang baik dari masyarakat khususnya para pengguna jalan sangat diperlukan. Mengutamakan untuk menggunakan transportasi umum baik yang disediakan oleh pemerintah seperti bus Trans Jakarta maupun yang disediakan oleh pihak swasta tentunya akan dapat membantu mengurangi asalah kemacetan di kota Jakarta ini.

1.1 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan pun dapat dirumuskan sebagai berikut : a. Bagaimana pengaruh kemacetan terhadap aktifitas kerja masyarakat Jakarta ? b. Mengapa kemacetan mempengaruhi aktifitas kerja masyarakat Jakarta ? c. Sejauh mana pemerintah berusaha mengatasi masalah kemacetan Jakarta ? d. Mungkinkah kemacetan akan selalu menjadi problem di kota ?

1.2 Pembatasan Masalah Pada makalah ini, penulis membatasi permasalahanpa da hal hal yang berkaitan dengan : a. Pengertian kemacetan

b. Dampak kemacetan c. Kemacetan Jakarta

1.3 Tujuan Penelitian Kemacetan menjadi problema dalam kehidupan kota karena sangat

mempengaruhi akhtifitas-aktifitas kehidupan sehari-hari tujuan penulis yaitu; 1. 2. 3. Mencari solusi mengatasi kemacetan di jakarta Untuk mengetahui pengaruh macet terhadap aktifitas kerja masyarakat jakarta Untuk mengetahui sistem lalu lintas di jakarta

4. Untuk menyadarkan kedisiplinan masyarakat terhadap peraturan dan ramburambu lalu lintas

1.4 Manfaat Penelitian Untuk penulis Dapat mengetahui keadaan situasi lalu lintas kota Jakarta Dapat mengetahui solusi solusi untuk mengatasi kemacetan sehingga setidaknya dapat menghindari kemacetan tersebut. Dapat mengetahui sistem lalu lintas kota Jakarta dan kesadaran berkendara para pengguna jalan. Untuk masyarakat Dapat lebih memahami tentang masalah kemacetan ini Dapat lebih mematuhi peraturan lalu lintas Jakarta Dapat meningkatkan kesedaran dirinya Untuk Pemerintah Dapat mengembangkan sistem lalu lintas yang yang lebih efektif lagi. Mendorong pemerintah untuk selalu optimis dengan program programnya dalam hal mengatasi kemacetan.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pegertian kemacetan


Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan banyak terjadi di kota-kota besar, terutamanya yang tidak mempunyai transportasi publik yang baik atau memadai ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk, misalnya Jakarta dan Bangkok.

Kemacetan lalu lintas menjadi permasalahan sehari-hari di Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan dan kota-kota besar lainnya di Indonesia.

2.1.2 Dampak Kemacetan Kemacetan lalu lintas memberikan dampak negatif yang besar yang antara lain disebabkan:[rujukan?]

Kerugian waktu, karena kecepatan perjalanan yang rendah Pemborosan energi, karena pada kecepatan rendah konsumsi bahan bakar lebih rendah,

Keausan kendaraan lebih tinggi, karena waktu yang lebih lama untuk jarak yang pendek, radiator tidak berfungsi dengan baik dan penggunaan rem yang lebih tinggi,

Meningkatkan polusi udara karena pada kecepatan rendah konsumsi energi lebih tinggi, dan mesin tidak beroperasi pada kondisi yang optimal,

Meningkatkan stress pengguna jalan, Mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti ambulans, pemadam kebakaran dalam menjalankan tugasnya

2.1.3

Kemacetan Jakarta Secara umum Kemacetan lalulintas adalah Suatu penumpukan kendaraan karena jumlah tidak sesuai dengan kapasitas. Kemacetan kota Jakarta terjadi di lampu merah, pintu masuk Tol, Pintu keluar Tol, Jalur arteri, persimpangan, lingkar luar, bundaran, pertigaan, perempatan, jalur alternatif, persimpangan rel kereta sampe gang sempit. Pada jam-jam tertentu, hari-hari tertentu dan cuaca extreme. Seperti misalnya pada tahun Baru, liburan tahunan, hari jumat dan sabtu ( weekend ). Kemacetan di Jakarta juga dikarenakan oleh beberapa pelaku lalu lintas yang menggunakan berbagai kendaraan yaitu seperti kendaraan roda dua dan roda empat, kendaran besar dan angkutan umum. Kemacetan terjadi karena beberapa hal seperti Lampu merah tidak sesuai dengan kapasitas kendaraan, Jalur yang menyempit, Genangan Air/ Banjir, Deadblock, Kecelakaan.

2.2 sistematika penulisan Pada makalah ini, penulis menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut;

Bagian awal a. halaman judul b. kata pengantar c. daftar isi

Bagian isi Bagian isi ini terdiri dari 3 bab, yaitu :

1. Bab I. Pendahuluan, unsur unsurnya yaitu : 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Pembatasan Masalah 1.4 Tujuan Penelitian 1.5 Manfaat Penelitian 2. Bab II. Pembahasan, unsur unsurnya yaitu : 2.1 Kajian Teori 2.2 Sistematika Penulisan 2.3 Proses Penelitian 2.4 Solusi

2.5 Hipotesis 3. Bab III. Penutup, unsur unsurnya yaitu : 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran Bagian akhir Di bagian akhir makalah ini terdapat Daftar putaka serta lampiran. 2.3. Proses penelitian Pada makalah ini, penyusun menggunakan metode penelitian kepustakaan yaitu penelitian dilaksanakan dengan menggunakan literatur ( kepustakaan ) berupa artikel, makalah dan juga laporan hasil penelitian terdahulu. Sebagian besar data yang penyusun dapatkan bersumber dari situs situs internet. Berikut ini adalah langkah langkah yang penyusun lakukan dalam memperoleh data : 1. Mencari data data yang berhubungan dengan tema makalah ini melalui situssitus internet dan juga bertanya kepada beberapa orang yang sedikit banyaknya mengetahui tentang permasalahan yang penyusun angkat dalam makalah ini. 2. Mengumpulkan data data yang telah didapat 3. Memilah dan menganalisa data- data yang telah ada agar dapat lebih relevan digunakan dalam penyusunan makalah ini. 4. Memasukan data data yang relevan tersebut ke dalam makalah sesuai dengan sistematika penulisan yang telah ditentukan. Selain itu penulis juga mengamati secara langsung kemacetan yang terjadi di Jakarta hampir setiap pagi sebab penulis juga melakukan aktifitas kerja di daerah Jakarta. Daariu pengamatan tersebut penulis pun membuat data data untuk dimasukan kedalam makalah ini. 2.4 Solusi Untuk memecahkan permasalahan kemacetan lalu-lintas di Jakarta, tidak dapat dicapai dengan cara-cara yang biasa. Agar tingkat kemacetan di Jakarta dapat dikurangi, maka upaya-upaya untuk mengatasi kemacetan di ibukota harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dalam arti dilakukan dengan serius, menyeluruh dan tidak setengah-setengah. Berikut ini adalah upaya-upaya untuk mengatasi kemacetan di Jakarta, antara lain : 1. Memperbaiki jalan-jalan yang rusak

2. Mempelebar ruang jalan di ruas-ruas jalan yang masih memungkinkan untuk dilebarkan. 3. Menertibkan pedagang asongan yang beroperasi dipersimpangan jalan 4. Membuat jalur khusus sepeda motor di ruas-ruas jalan tertentu 5. Membatasi jumlah mobil pribadi yang harus dimiliki 6. Membatasi jumlah maksimum armada angkutan umum per trayek yang boleh beroperasi 7. Regulasi operasi kendaraan dengan nomor ganjil awal plat nomor kendaraan, Misalkan nomor awal ganjil pada hari senin tidak boleh beroperasi, bolehnya selasa, kamis, Jumat dan sabtu, dst 8. Regulasi opeasi warna kendaraan, misalkan Hari senin Mobil pribadi berwarna Hitam, Putih Dan merah saja yang boleh beroperasi, dll 9. Pada keadaan jalan tertentu yang memadai Kendaraan Roda dua dan 4 dipisahkan, agar tidak terjadi deadlblock 10. Perusahaan yang memiliki karyawan menggunakan kendaraan pribadi dalam jumlah tertentu harus memiliki jemputan sendiri 11. Membersihkan angkutan umum dari orang-orang yang mencari nafkah dengan cara kekerasan seperti ; pencopet dan penodong agar warga merasa lebih aman. 12. menaikkan biaya parkir di gedung-gedung komersial, seperti mall, dan jalanjalan utama. 13. Pembatasan lalu lintas tertentu memasuki kawasan atau jalan tertentu, seperti diterapkan di Jakarta yang dikenal sebagai kawasan 3 in 1 atau contoh lain 14. pembatasan sepeda motor masuk jalan tol, pembatasan mobil pribadi masuk jalur busway 1. Memindahkan Ibukota Indonesia dari Jakarta ke kota lain di luar pulau Jawa Itulah beberapa upaya-upaya untuk mengatasi kemacetan di ibukota. Memang upayaupaya tersebut bukanlah hal gampang yang bisa dilaksanakan tapi jika ingin Jakarta terbebas dari kemacetan sebisa mungkin harus ada upaya yang tegas untuk mengurangi kemacetan yang terjadi.

2.5 hipotesis a. kemacetan mempengaruhi aktifitas kerja masyarakat jakarta b. kemacetan disebabkan karena kurangnya kesisiplinan pengguna lalu lintas jalan

c. kemacetan dapat diatasi dengan sistem yang baik dan dukungan dari para pengguna jalan

BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN


Setelah membaca makalah di atas, dapat disimpulkan bahwa: Kemacetan merupakan situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. b. Kemacetan terjadi karena jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan dan dapat disebabkan faktor faktor lain. c. Dampak kemacetan dapat berimbas terhadap berbagai aspek seperti aspek ekonomi, psikologis dan kesehatan. d. Cara menanggulangi dan meminimimalisir kemacetan adalah dengan pembangunan sarana dan prasarana bagi para pengguna jalan. e. Sebagai mahasiswa kita harus kritis dan menanggapi dengan cepat permasalahan kehidupan yang terjadi saat ini seperti permasalahan kemacetan di Jakarta . Paling tidak dari hal kecil, sehingga untuk hal besar kita akan lebih siap menghadapinya bahkan dapat menanggulanginya.

a.

3.3 SARAN
1. Kepada masyarakat agar lebih menaati peraturan lalu lintas dan manfaatkanlah transportasi umum sehingga penggunaan kendaraan pribadi dapat diminimalisir. 2. Bagi pemerintah agar membangun sarana dan prasarana yang memadai. 3. Bagi pengguna jalan sehingga dapat memberikan kenyamanan dan meminimalisir kemacetan. DAFTAR PUSTAKA

www.ilmusipil.com/cara-megatasi-kemacetan-jalan-dijakarta id.wikipedia.org/wiki/kemacetan ghariza-erindrian.blogspot.com http://www.pusjatan.pu.go.id http://www.dakiunta.com http://sisilsilya.wordpress.com/2012/01/01/makalah-bahasa-indonesia-2_hiruk-pikukkemacetan-di-jakarta/

Anda mungkin juga menyukai