Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

Cetakan Pertama : 2016

Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Sibagariang Ellya Eva

Kesehatan Reproduksi Wanita / Eva Ellya Sibagariang, Rangga Pusmaika,


Rismalinda, - Jakarta: Trans Info Media, 2016

Ukuran Buku :14 × 21 cm; x + 237 hal

ISBN :978-602-8200-76-9

1. Wanita – Kesehatan dan Kebersihan

1. Judul. II. Rangga Puismaika III. Rismalinda

613.042.44

1
1.1. Latar Belakang
Pada remaja wanita perlu mempertahankan status gizi yang baik, dengan
cara mengkomsumsi makanan seimbang karena sangat dibutuhkan pada saat haid.
Apabila hal ini di abaikan maka dampaknya akan terjadi keluhan –keluhan yang
menimbulkan rasa ketidak nyamanan selama siklus haid.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa itu yang dimaksud menarche?
2. Bagaimana peran gizi terhadap fertilitas?
3. Apa yang dimaksud dengan menstruasi?
4. Bagaimana prinsip diet pada penderita pra- menstruasi syndrome?

1.3 Tujuan

Mahasiswa dapat mengetahui:

1. Apa itu yang dimaksud menarche?


2. Bagaimana peran gizi terhadap fertilitas?
3. Apa yang dimaksud dengan menstruasi?
4. Bagaimana prinsip diet pada penderita pra- menstruasi syndrome?

1.4 Manfaat

Agar mahasiswa dapat mengetahui lebih detail mengenai:

1. Apa itu yang dimaksud menarche?


2. Bagaimana peran gizi terhadap fertilitas?
3. Apa yang dimaksud dengan menstruasi?
4. Bagaimana prinsip diet pada penderita pra- menstruasi syndrome?

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. MENARCHE

Menarche adalah haid yang pertama terjadi, yang merupakan ciri khas
kedewasaan seorang wanita yang sehat dan tidak hamil. Status gizi remaja wanita
sangat mempengaruhi terjadinya menarke, adanya keluhan- keluhan selama
menarke maupun lamanya hari menarke. Secara psikologi wanita remaja yang
pertama kali mengalami haid akan mengeluhkan rasa nyeri pertama sekali
mengalami haid akan mengeluhkan rasa nyeri, kurang nyaman, dan mengeluh
perutnya terasa begah. Tapi pada beberapa remaja keluhan-keluhan tersebut tidak
dirasakan, hal ini di pengaruhi oleh nutrisi yang adekuat yang bisa di komsumsi,
selain olahraga yang teratur.

Hormon yang berpengaruh terhadap terjadinya menarke adalah estrogen


dan progesteron. Estrogen berfungsi mengatur siklus haid , sedangkan progesteron
berpengaruh pada uterus yaitu dapat mengurangi kontraksi selama siklus haid.
Agar menarke tidak menimbulkan keluhan – keluhan, sebaiknya remaja wanita
megkomsumsi makanan dengan gizi seimbang, sehingga status gizinya baik.
Status gizi dikatakan baik apabila nutrisi yang diperlukan baik protein, lemak,
karbohidrat, mineral, vitamin, maupun air digunakan oleh tubuh sesuai kebutuhan.

Gizi yang kurang atau terbatas selain akan mempengaruhi pertumbuhan,


fungsi organ tubuh juga akan menyebabkan terganggunya fungsi reproduksi. Hal
ini akan berdampak pada gangguan haid, tetapi akan membaik bila asupan
nutrisinya baik.

Pada remaja wanita perluu mempertahankan status gizi yang baik, dengan
cara mengkomsumsi makanan seimbang karena sangat di butuhkan pada saat
haid, terbukti pada saat haid tersebut terutama pada fase luteal akan terjadi
peningkatan kebutuhan nutrisi.

3
2.2. PERAN ZAT GIZI UNTUK FERTILITAS

Kesuburan seseorang selain di pengaruhi oleh faktor keturunan dan faktor


usia, juga dipengaruhi oleh faktor gizi pasangan. Faktor gizi ini mempunyai peran
sangat penting dalam mendukung kesuburan . kekurangan nutrisi pada seseorang
akan berdampak pada penurunan fungsi reproduksi. Hal ini dapat diketahui
apabila seorang mengalami anoreksia nervosa, maka akan terlihat perubahan –
perubahan hormonal tertentu yang ditandai dengan penurunan berat badan tang
mencolok, hal ini terjadi karena kadar ganadotropin dalam serum dan urin
menurun, serta penurunan pola sekresinya. Kejadian tersebut berhubungan dengan
gangguan fungsi hipotalamus.

2.3. MENSTRUASI

Komposisi diet baik secara kuantitatif maupun kualitatif, dianggap


mempengaruhi siklus menstruasi serta penampilan reproduksi. Tetapi timbul
pertanyaan seberapa sering faktor diet dipandang sebagai penyebab timbulnya
amnore, masih jarang penelitian yang menggunakan diet sebagai metode
perlakuan, dan uraiannya sering tidak lengkap. Siklus mestruasi dipengaruhi
bukan saja oleh diet vegetarian tetapi diet bervariasi dalam hal lemak, serat dan
nutrien lainnya. Diet tersebut adalah sebagai berikut:

a. Diet vegetarian

Pengaruh diet vegetarian terhadap hormon seks telah diteliti, 9 orang


vegetarian diberi diet yang mengandung daging, ternyata fase folikuler manjang,

4
rata-rata 4,2 hari juga FSH meningkat, E2 menurun secara signifikan. Sebaliknya
16 orang diet biasa beralih ke diet yang kurang daging selama 2 bulan mengalami
pemendekan fase folikuler, rata-rata 3,8 hari, mengalami penurunan frekuensi
puncak LH dan peningkatan kadar LH. Setelah mengalami 2 kali injeksi LHRH,
terjadi hubungan antara diet dengan menstruasi. Pada wanita yang mengomsumsi
diet vegetarian terjadi peningkatan frekuensi gangguan siklus menstruasi.
Prevalensi ketidak teraturan menstruasi 26.5% pada vegetarian dan 4,9% pada non
vegetarian.

b. Diet Rendah Lemak

Hasil penelitian pada diet rendah lemak di banding tinggi lemak, ternyata
pada diet tinggi lemak tidak memberikan perbedaan kadar hormon dalam plasma
dan urin kesimpulan tidak mempunyai pengaruh kadar hormon seks. Sedangkan
pada diet rendah lemak akan menyebabkan 3 efek utama : panjang siklus
menstruasi meningkat rata-rata 1,3 hari, lamanya waktu menstruasi meningkat
rata-rata 0,5 hari, dan fase folikuler meningkat rata-rata 0,9 hari. Dengan demikian
maka bagi wanita yang bukan vegetarian bila berubah ke diet rendah lemak akan
memperpanjang siklus menstruasi sebagai akibat dari memanjangnya fase
menstruasi dan fase folikuler.

2.4. PRINSIP DIET PADA PENDERITA PRAMENSTRUASISYNDROM

Pramenstruasi syndrome (PMS) adalah sekumpulan gejala berupa


gangguan fisik dan mental yang dialami 7- 10 hari menjelang menstruasi dan
menghilang beberapa hari setelah menstruasi. Belum diketahui secara pasti, tetapi

5
banyak dugaan PMS terjadi akibat kombinasi dari berbagai faktor salah satunya
adalah akibat perubahan hormonal yang terjadi sebelum menstruasi. Penurunan
kadar hormon estrogen setelah ovulasi mempengaruhi neuron transmitter di otak
terutama serotonin. Serotonin memegang peranan dalam regulasi emosi.

Pola hidup yang tidak sehat karena faktor nutrisi di duga turut berperan
dalam penyebab PMS. Pola nutrisi yang tidak seimbang berupa diet tinggi lemak,
tinggi garam dan gula, rendah vitamin B, mineral, alkohol, yang berlebihan dapat
memperberat gejala yang ada. Pada umumnya, gejala fisik dan gejala mental.
Gejala fisik tersebut, antara lain pegal linu, letih, nyeri kepala, punggung, dan
perut bagian bawah, payudara terasa nyeri, rasa penuh dan kembung, konstipasi,
diare, serta perubahan nafsu makan. Sementara itu, gejala mental berupa mood
yang menjadi labil, iritabilitas, depresi, ansietas, gangguan konsentrasi. Prinsip
diet yang dianjurkan bagi PMS yaitu:

a. Kurangi Asupan Garam Tubuh

Segala macam makanan asin sebaiknya dikurangi karena makanan


asin bersifat meretensi air. Yang menyebabkan pembengkan pada perut.
Oleh karena itu terlalu banyak mengkomsumsi makanan asin menjelang
menstruasi menyebabkan perut kembung dan sakit.

6
b. Batasi Komsumsi Minuman beralkohol

Pada saat menjelang menstruasi, sistem dan cara kerja saraf akan
sangat peka terhadap rangsangan. Alkohol merupakan cairan yang
mengandung zat etanol, yaitu suatu zat yang dapat merangsang sistem
saraf pusat. Terlalu banyak mengkomsumsi minuman yang beralkohol
dapat mengakibatkan gangguan PMS yang berhubungan dengan perasaan
yang tidak terkontrol.
c. Minum Susu

Kebutuhan kalsium orang dewasa yaitu sekitar 1000 mg/hari.


Jumlah tersebut tercakupi, maka kalsium dalam tubuh dapat mengurangi
gejala PMS seperti kejang perut. Untuk membatasi asupan lemak, maka
dapat dipilih susu krim dan yoghurt rendah lemak.

7
d. Memperbanyak makan makan yang mengandung karbohidrat kompleks

Gejala PMS dapat dihilangkan dengan karbohidrat kompleks


seperti nasi, jagung, kacang – kacangan, dan gandum. Hal tersebut karena
hubungan antara karbohidrat kompleks dan serotonin yang berfungsi
mengendalikan mood, nafsu makan, dan tidur.
e. Mengkomsumsi Makanan yang banyak mengandung vitamin B6

Sumber vitamin B6 dapat ditemukan pada ikan tuna, hati sapi atau
ayam, dan lain – lainnya. Tercukupinya kandungan vitamin B6 dalam
terbukti dapat mengontrol produksi hormon serotonin, sehingga otak
merasa lebih rileks menjelang PMS. Batas maksimal komsumsi vitamin
B6 pada orang dewasa adalah 50 mg/hari.

8
RANGKUMAN

Komposisi diet baik secara kuantitatif maupun kualitatif, dianggap


mempengaruhi siklus menstruasi serta penampilan reproduksi. Tetapi timbul
pertanyaan seberapa sering faktor diet dipandang sebagai penyebab timbulnya
amnore, masih jarang penelitian yang menggunakan diet sebagai metode
perlakuan, dan uraiannya sering tidak lengkap. Siklus mestruasi dipengaruhi
bukan saja oleh diet vegetarian tetapi diet bervariasi dalam hal lemak, serat dan
nutrien lainnya.

Prinsip diet pada penderita pra menstruasi syndrom adalah sekumpulan


gejala berupa gangguan fisik dan mental yang dialami 7- 10 hari menjelang
menstruasi dan menghilang beberapa hari setelah menstruasi.

Pada umumnya, gejala fisik dan gejala mental. Gejala fisik tersebut, antara
lain pegal linu, letih, nyeri kepala, punggung, dan perut bagian bawah, payudara
terasa nyeri, rasa penuh dan kembung, konstipasi, diare, serta perubahan nafsu
makan. Sementara itu, gejala mental berupa mood yang menjadi labil, iritabilitas,
depresi, ansietas, gangguan konsentrasi. Prinsip diet yang dianjurkan bagi PMS
yaitu:

1. Kurangi asupan garam


2. Batasi komsumsi minuman beralkohol
3. Minum susu
4. Memperbanyak makan makanan yang mengandung karbohidrat kompleks
5. Komsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin B6

9
DAFTAR PUSTAKA

Eva, Pusmaika, Rismalinda. (2016). Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Trans Info
Media.

Winarsih. (2018). Pengantar Ilmu Gizi Dalam Kebidanan. Yogyakarta: Pustaka

Baru Press.

Scholar.google.com.id

Hellosehat.com

Idnews.co.id

www.google.com

www.frisianflag.com

10

Anda mungkin juga menyukai