“Posisi Persalinan”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 8
2022/2023
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.wb
Wassalamualaikum Wr.wb
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................................4
BAB II ARTIKEL ..........................................................................................................................................5
BAB III PEMBAHASAN..............................................................................................................................5
A. Pengertian...............................................................................................................................5
B. Posisi-Posisi Persalinan..........................................................................................................5
C. Lama Kala II Pada Ibu Bersalin dengan Posisi Miring..........................................................7
D. Persalinan Kala II Pada Ibu Bersalin Dengan Posisi Setengah Duduk..................................7
E. Perbedaan Posisi Miring Dan Setengah Duduk Pada Percepatan Persalinan Kala
II Pada Ibu Bersalin................................................................................................................7
BAB IV PENUTUP........................................................................................................................................9
A. Kesimpulan............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Choudhury, dkk (2014), terdapat
empat komplikasi penyebab langsung kematian ibu di dunia yang tertinggi adalah
karena partus lama sebanyak 1270 kasus kejadian (24,5%), perdarahan 601 kasus
(11,6%), Infeksi 485 kasus (9,3%) dan kejang 166 kasus (3,2%). Sebagian
kematian maternal dan perinatal banyak terjadi pada saat persalinan.
Salah satu penyebabnya di Indonesia adalah kala II lama (37%) dan asfiksia
pada bayi (35,9%). Penyebab Kala II lama diantaranya Posisi saat melahirkan,
pimpinan partus yang salah, kelainan his, cara mengejan yang salah sehingga
dapat menyebabkan asfiksia pada bayi, kematian janin, inersia uteri, kelelahan
pada ibu (Gupta, 2015).
Berdasarkan data yang pada tahun 2018, terdapat 66 kasus rujukan dengan
kala II memanjang dari 3562 jumlah persalinan (Rumah Sakit Perusahaan
Bersalin Kota, Bangalore, Karnataka, 2018). Adapun data yang diperoleh di
Rumah Sakit Perusahaan Bersalin Kota, Bangalore, Karnataka terdapat 15 kasus
persalinan dengan kala II memanjang dari 243 (6,2%) persalinan normal pada
tahun 2018. (Bruhat Bangalore Maha Nagrae Palike (BBMP), 2018).
Hipotesa dari penelitian ini adalah Ada atau tidak adanya Efektifitas lama
persalinan kala II setelah dilakukan posisi miring pada ibu bersalin di Rumah
Sakit Perusahaan Bersalin Kota, Bangalore, Karnataka tahun 2019, oleh karena
itu penulis tertarik untuk mengambil penelitian tentang “Efektifitas Posisi Posisi
Miring dengan Posisi Setengah Duduk Pada Ibu Bersalin Terhadap Lama
Persalinan Kala II di Rumah Sakit Perusahaan Bersalin Kota, Bangalore,
Karnataka tahun 2019”.
Eksperimen maka perlakuan yang diberikan berpengaruh secara signifikan.
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Oxorn, 2015). Pada penelitian ini
yang menjadi populasi adalah ibu bersalin di Rumah Sakit Perusahaan Bersalin
Kota, Bangalore, Karnataka pada bulan Januari s/d April 2019. Sampel
merupakan sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Dejong A, 2014). Sampel
dalam penelitian ini adalah sebanyak 16 orang ibu bersalin yang terdiri dari 8
orang ibu bersalin dengan posisi miring dan 8 orang ibu bersalin dengan posisi
setengah duduk.
Teknik sampling yang digunakan adalah simple sampling, yaitu suatu teknik
pengambilan sampel yang secara acak. Penetapan sampel yang dilakukan
berdasarkan ciri atau sifat- sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya.
Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan melihat normalitas
data menggunakan data uji Shapiro-wilk (≤ 50%)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian permasalahan di atas dapat dirumuskan masalah apa ada
Efektifitas Posisi Miring dengan PosisiSetengah Duduk Pada Ibu Bersalin
Terhadap Lama Persalinan Kala II di Rumah Sakit Perusahaan Bersalin Kota,
Bangalore, Karnataka tahun 2019.
C. Tujuan
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya Efektifitas Posisi Posisi
Miring dengan Posisi Setengah Duduk Pada Ibu Bersalin Terhadap Lama
Persalinan Kala II di Rumah Sakit Perusahaan Bersalin Kota, Bangalore,
Karnataka tahun 2019.
BAB II
ARTIKEL
Judul : “Efektifitas Posisi Miring dengan Posisi Setengah Duduk Terhadap Lama
Tahun : 2019
P I C O
Problem/Population Intervention Comparison Outcome
Sebagian kematian Dalam penelitian ini Hasil penelitian ini Diketahui bahwa
maternal dan adalah sebanyak 16 sejalan dengan hasil dari 8 orang
perinatal banyak orang ibu bersalin penelitian (Chapman responden, lama
terjadi pada saat yang terdiri dari 8 (2017), dengan judul persalinan kala II
persalinan. Empat orang ibu bersalin perbedaan posisi dengan posisi miring
komplikasi penyebab dengan posisi miring miring ke kiri dan paling cepat adalah
langsung kematian dan 8 orang ibu posisi setengah duduk selama 8 menit dan
ibu di dunia yang bersalin dengan terhadap waktu kala II paling lama adalah
tertinggi adalah posisi setengah pada ibu multipara di selama 18 menit dan
karena partus lama duduk. Posisi Rumah Sakit rata-rata 13,12 menit
sebanyak 1270 kasus dimana ibu duduk Perusahaan Bersalin dan dari 8 orang
kejadian (24,5%). dengan tubuh Kota, Bangalore, responden, lama
Penyebab Kala II membentuk5 sudut Karnataka, dapat persalinan kala II
lama diantaranya 45° terhadap tempat disimpulkan rerata dengan posisi
Posisi saat tidur dengan kedua dari waktu kala II setengah duduk
melahirkan, lutut dinaikkan atau dengan posisi miring paling cepat adalah
pimpinan partus dirangkul mendekati ke kiri adalah 12,40 selama 10 menit dan
yang salah, kelainan dada. menit, sedangkan paling lama adalah
his, cara mengejan rata-rata pada posisi selama 25 menit dan
yang salah sehingga setengah duduk 22,47 rata-rata 18,50
dapat menyebabkan menit. banyak faktor menit. Rata-rata
asfiksia pada bayi, yang mempengaruhi lama persalinan kala
kematian janin, percepatan II dengan posisi
inersia uteri, persalinan,diantaranya miring dan posisi
kelelahan pada ibu. Passage (jalan lahir, setengah duduk
(Gupta, 2015) ukuran dan jenis adalah sebanyak
panggul), Passanger -5,37500 dengan
(berat janin, letak dan standar deviasai
posisi janin), Power 5,78020. Hasil uji
(his dan statistik didapatkan
kontraksi) ,umur ibu, nilai sig. = 0,034.
paritas, psikis, dan Dapat disimpulkan
posisi persalinan Pada bahwa ada
penelitian ini, faktor efektivitas antara
pemilihan sampel lama persalinan kala
merupakan II dengan posisi
pendukung adanya miring dan posisi
fektifitas lama kala II setengah duduk dan
yang signifikan. lebih
direkomendasikan
posisi miring.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Menurut Syafrudin (2016) posisi dalam persalinan adalah posisi yang
digunakan untuk persalinan yang dapat mengurangi rasa sakit pada saat bersalin
dan dapat mempercepat proses persalinan. Persalinan dan kelahiran merupakan
suatu peristiwa yang normal, tanpa disadari dan mau tidak mau harus
berlangsung. Untuk membantu ibu agar tetap tenang dan rileks sedapat mungkin
bidan tidak boleh memaksakan pilihan posisi yang diinginkan oleh bidan dalam
persalinannya. Sebaliknya, peranan bidan adalah mendukung ibu dalam pemilihan
posisi apapun yang dipilihnya, menyarankan alternatife – alternatife hanya
apabila tindakan ibu tidak efektif atau membahayakan bagi dirinya sendirinya
atau bagi bayinya. Bila ada anggota keluarga yang hadir untuk melayani sebagai
pendamping ibu, maka bidan bisa menawarkan dukungan pada orang yang
mendukung ibu tersebut.
Saat ibu memberikan dukungan fisik ,aupun emosional dalam persalinan,
atau membantu keluarga untuk memberikan dukungan persalnan, bidan tersebut
harus melakukan semuanya itu dengan cara yang bersifat sayang ibu meliputi :
1. Aman sesuai dengan evidence Base pada keselamatan ibu
2. Memungkinkan ibu merasa nyaman, aman, secara emosional serta merasa
didukung dan didengarkan
3. Memastikan bahwa informasi yang diberikan adekuat serta dapat dipahami
B. Posisi-posisi Persalinan
Adapun posisi – posisi pada proses persalinan antara lain :
a. Posisi Terlentang/Litotomy
1) Kelebihan
- Dokter/ bidan lebih leluasa membantu persalinan
- Karena jalan lahir menghadap kedepan maka dokter lebih mudah
memprediksi perkmbangan pembukaan dan waktu persalinan jadi
lebih akurat
- Kepala bayi lebih mudah dipegang dan diarahkan.
2) Kelemahan :
- Proses persalinan perlangsung lama
- Terjadi robekan pada perenium
- Peredaran darah balik ibu ke janin melalui plasenta menjadi berkurang
sehingga bayi menjadi hypoxia.
b. Lateral
Posisi ini mengharuskan ibu berbaring ke kiri atau kekanan. Salah satu
kaki diangkat sedangkan kaki lainnya dalam keadaan lurus. Biasanya
dilakukan bila kepala bayi belum tepat. Normalnya posisi ubun – ubun bayi
berada di depan jalan lahir, menjadi tidak norml bila posisi ubun – ubun bayi
berada dibelakang atau disamping. Miring ke kiri atau kekanan tergantung
posisi ubun – ubun bayi. Jika dikanan, ibu diminta miring ke kanan dengan
harapan bayinya akan memutar. Posisi ini juga bisa digunakan bila persalinan
berlangsung lama an ibu sudah kelelahan dngan posisi lain.
1) Keuntungan :
- Peredarah darah balik ibu mengalir lancar, pengiriman oksigen dalam
darah ibu ke janin melalui plasenta tidak terganggu karena tidak terlalu
menekan
- Proses pembukaan berlangsung perlahan – lahan sehingga persalinan
relative lebih nyaman dan dapat mencegah terjadinya laserasi.
2) Kekurangan
- Posisi ini membuat dokter atau bidan sedikit kesulitan membantu
proses persalinan
- Kepala bayi lebih sulit dipegang atau diarahkan
- Bila harus melakukan episiotimi prosesnya lebih sulit
Posisi ini adalah mungkin yang paling kurang dimanfaatkan dari semua
posisi lahir, terutama mengingat bahwa para praktisi penolong persalinan
tidak bisa fleksibel ketika menolong. Variasi berdiri tegak adalah dengan
berdansa bersama pasangan, berdiri saling berhadapan dengan
menggoyangkan maju mundur dan melingkar untukmemudahkan bagian janin
segera turun ke jalan lahir. Posisi ini sangat baik untuk posisi pada saat kala
aktif , selain itu bisa juga dengan tegak berdiri dan satu kaki diangkat untuk
membantu melebarkan panggul
1) Keuntungan :
- Posisi ini menguntungkan karena pengaruh gaya gravitasi tubuh
sehingga ibu tidak perlu bersusah payah untuk mengejan bayi akan
keluar lewat jalan lahir dengan sendirinya ( membantu mempercepat
kemajuan kala 2 ), sehingga Oksitosin kurang diperlukan untuk
memercepat persalinan, sehingga dengan posisi ini akan mengurangi
kejadian induksi dalam persalinan.
- Membantu dalam pengosongan kandung kemih dan mengurangi rasa
nyeri
- Pada posisi jongkok berdasarkan bukti radiologis dapat menyebabkan
terjadinya peregangan bagian bawah simfisis pubis akibat berat badan
sehingga mengakibatkan 28 % terjadinya perluasan pintu panggul
2) Kekurangan :
- Bila tidak disiapkan dengan baik posisi ini sangat berpeluang membuat
kepala bayi cedera sebab bayi bisa meluncur dengan cepat, supaya hal
ini tidak terjadi biasanya sudah disiapkan bantalan yang empuk dan
steril untuk menahan kepala bayi dan tubuh bayi
- Dokter atau bidan sedikit kesulitan bila harus membntu persalinan
melalui episiotomy atau memantau perkembangan pembukaan.
d. Merangkak
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini menyimpulkan bahwa terhadap 16 orang responden
mengenai Efektifitas Posisi Miring dan Posisi Setengah Duduk Pada Ibu Bersalin
Terhadap Lama Persalinan Kala II Di di Rumah Sakit Perusahaan Bersalin Kota,
Bangalore, Karnataka Tahun 2019, Rerata lama persalinan kala II pada ibu
bersalin dengan posisi miring di wilayah kerja Rumah Sakit Perusahaan Bersalin
Kota, Bangalore, Karnataka adalah 13,12 menit sedangkan rerata lama persalinan
kala II pada ibu bersalin dengan posisi setengah duduk di wilayah kerja Rumah
Sakit Perusahaan Bersalin Kota, Bangalore, Karnataka tahun 2019 adalah18,50
menit.
Hasil analisis selanjutnya menyimpulkan adanya Efektifitas antara lama
persalinan kala II dengan posisi miring dan posisi setengah duduk di wilayah
kerja di Rumah Sakit Perusahaan Bersalin Kota, Bangalore, Karnataka.
DAFTAR PUSTAKA