OLEH
ARNA SYUHADA
NIM. 14614654
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nya sehingga pembuatan tugas Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. N
Hari Ke 13 Dengan Perdarahan Post Partum Karena Retensio Sisa Plasenta Di
Rsud Prof.dr Soekandar ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada
waktunya sebagai pemenuhan tugas dari mata kuliah Kegawatdaruratan
Kebidanan.
Kami sebagai penyusun tugas asuhan kebidanan ini menyampaikan rasa
terima kasih kami kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses
pembuatan tugas asuhan kebidanan ini. Tanpa bantuan mereka, tugas asuhan
kebidanan ini mungkin tidak dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada:
1. Sri Haryuni,S. Kep.,Ns. selaku dosen pembimbing mata kualiah yang telah
turut mendukung dan membantu kami dalam menyelesaikan tugas
Kegawatdaruratan Kebidanan.
2. Semua teman dan semua pihak yang telah turut membantu kami dalam
menyempurnakan asuhan kebidanan kami ini.
Kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kami mohon maaf jika terdapat kesalahan pada pengetikan atau kesalahan
selama penyelesaian tugas ini. Kami juga mohon kritik dan saran yang dapat
membangun demi penyempurnaan tugas asuhan kebidanan ini. Sekali lagi kami
ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa dapat menerapkan dan mengembangkan
pola pikir secara ilmiah ke dalam proses asuhan kebidanan secara nyata
serta mendapatkan pengalaman dalam memecahkan masalah pada ibu
nifas dengan “retensio sisa plasenta” sesuai dengan standar Helen Varney.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada nifas dengan “retensio sisa
plasenta” diharapkan mahasiswa mampu :
1. Melakukan pengkajian data
2. Mengidentifikasi diagnosa atau masalah
3. Mengidentifikasi masalah atau diagnose potensial
4. Mengidentifikasi kebutuhan terhadap tindakan segera
5. Menyusun rencana (Intervensi)
6. Melaksanakan suatu tindakan sesuai rencana (Implementasi)
7. Mengevaluasi pelaksanaan asuhan kebidanan
1.3 MANFAAT
1. Bagi Penulis
a. Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada nifas
b. Mendapatkan pengalaman serta menerapkan yang didapat dalam
perkuliahan dengan kasus nyata dalam melaksanakan asuhan kebianan
2. Bagi Klien
Agar klien / keluarga bisa mengetahui dan mengerti sera
memahami tentang keadaannya sehingga diharapkan klien / keluarga bisa
kooperatif dengan tenaga kesehatan dalam melakukan asuhan kebidanan.
3. Bagi Institusi
Sebagai bahan kepustakaan bagi yang memerlukan perbandingan
dalam asuhan kebidanan pada ibu nifas.
Diameter
Berat bekas Keadaan
Involusi TFU Uterus melekat Serviks
(gr) Plasenta
b) Lochia
Berikut ini adalah beberapa jenis lokia yang terdapat pada
wanita pada post partum:
(1) Lokia rubra (cruenta) berawana merah karena berisi darah
segar dan sisa–sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, vernik
caseossa, lanugo, mekonium selama 2 hari pasca persalinan.
(2) Lokia sanguilenta berwarna merah kuning berisi darah dan
lender yang keluar pada hari ke-3 sampai ke-7 pasca
persalinan.
(3) Lokia serosa adalah lokia berikutnya. Di mulai dengan versi
yang lebih pucat dari lokia rubra. Cairan tidak berdarah lagi
pada hari ke-7 sampai hari ke-14 pascapersalinan
(4) Lokia Alba adalah lokia yang terakhir .di mulai dari hari ke-
14 kemudian makin lama makin sedikit hingga sama sekali
berhenti sampai satu atau dua minggu berikutnya. (Vivian,
2009).
Umumnya jumlah lokia yang keluar lebih sedikit bila
wanita post partum dalam posisi berbaring dari pada berdiri. Hal
ini akibat pembuangan bersatu di vagina bagian atas saat wanita
dalam posisi berbaring dan kemudian akan mengalir keluar saat
berdiri. Total jumlah rata- rata pengeluaran lokia sekitar 250-270
ml. (Yanti, 2011).
Tabel 2.2 Perbedaan lokia dan pendaran bukan lokia
Lokia Pendarahan bukan lokia
2.4 Teori Manajemen Kebidanan pada Ibu Post Partum dengan Retensio
Sisa Plasenta
Pengertian manajemen kebidanan adalah pemecahan masalah yang
dipergunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan
tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, keterampilan
dalam tahapan yang akurat untuk pengambilan keputusan yang berfokus
pada klien (Varney,2004).
1. Langkah I : Pengumpulan Data Dasar
Pengkajian adalah langkah pertama yang dipakai dalam
menerapkanasuhan kebidanan pada pasien dan merupakan kebidanan
pada pasien danmerupakan suatu proses sistematis dalam pengumpulan
data-data.
1) Data Subyektif
Data subyektif adalah data yang didapatkan dari klien
sebagaisuatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian. Data
tersebut dapatditentukan oleh perawat secara independen tetapi
melalui suatuinteraksiatau komunikasi.
a) Identitas klien
(1) Nama
Nama jelas dan lengkap, bila perlu nama panggilan
sehari-hari agar tidak keliru dalam memberikan
penanganan. Untuk membedakan klien, mengetahui dan
mengenal pasien.
(2) Umur
Dicatat dalam tahun untuk mengetahui adanya
resiko seperti kurang dari 20 tahun, alat-alat reproduksi
belum matang, mental dan psikisnya belum siap.
Sedangkan umur lebih 35 tahun rentan sekali untuk terjadi
perdarahan dalam masa nifas. Untuk mengetahui umur ibu
dan untuk mengetahui faktor resiko yang ada hubungannya
dengan umur ibu.
(3) Agama
Untuk mengetahui keyakinan pasien tersebut untuk
membimbing atau mengarahkan pasien dalam berdo’a.
Untuk memberi motivasi pasien sesuai dengan agamanya.
(4) Suku / Bangsa
Berpengaruh pada adat-istiadat atau kebiasaan
sehari-hari. Untuk mengetahui faktor bawaan atau ras
pasien.
(5) Pendidikan
Untuk mengetahui tingkat pendidikan yang nantinya
pentingdalam memberikan pendidikan kesehatan atau KIE
pada kliensesuai dengan tingkat pendidikan. Tingkat
pendidikan kesehatan diberikan sesuai tingkat pendidikan
pasien.
(6) Pekerjaan
Untuk mengetahui dan mengukur tingkat social
ekonominya,karena ini juga mempengaruhi dalam gizi
pasien tersebut. Untuk mengetahui kemungkinan pengaruh
Pekerjaan terhadap permasalahan kesehatan atau untuk
mengetahui tingkat sosial ekonomi.
(7) Alamat
Ditanyakan untuk mempermudah kunjungan rumah
bila diperlukan. Untuk mengetahui tempat tinggal
pasien dan keadaan lingkungan sekitarnya.
b) Keluhan utama
Keluhan yang terjadi pada ibu nifas dengan perdarahan
post partum karena retensio sisa plasenta adalah mengalami
perdarahan yang lebih banyak, pasien mengeluh lemah, pucat,
berkeringat dingin, dan menggigil.
c) Riwayat menstruasi
Menarche umur berapa, haid teratur atau tidak, siklus
berapa lama, lama haid, banyak darah, sifat darah (cair atau ada
bekuan, warnanya, baunya), dismenorhea atau tidak, haid yang
terakhir.
d) Riwayat perkawinan
Untuk mengetahui status perkawinannya, lama
perkawinan, syah atau tidak, sudah berapa kali menikah, berapa
jumlah anaknya.
e) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
(1) Riwayat kehamilan
Untuk mengetahui ada gangguan seperti muntah-
muntah, hipertensi, perdarahan waktu hamil muda.
(2) Riwayat persalinan
Untuk mengetahui lahir aterm, preterm, posterm,
ada perdarahan waktu persalinan, proses lahir plasenta
spontan atau buatan, di tolong siapa, dimana tempat
persalinan.
(3) Riwayat Nifas
Untuk mengetahui apakah pernah mengalami
perdarahan, infeksi, bagaimana proses laktasi dan apakah
ada jahitan pada perineum. Riwayat nifas berpengaruh pada
ibu nifas dengan laserasi jalan lahir karena apabila ibu
sudah pernah mengalami masa nifas dengan laserasi maka
ibu tidak merasa kaget dengan rasa nyeri pada luka jahitan
perineum.
(4) Riwayat Anak
Untuk mengetahui jenis kelamin, jumlah anak,
hidup atau mati,berat badan waktu lahir.
(5) Riwayat keluarga berencana
Untuk mengetahui apakah ibu sebelum hamil pernah
menggunakan KB atau tidak, jika pernah berapa lamanya,
berapa tahun dan jenis kontrasepsi yang digunakan.
(6) Riwayat penyakit
(1) Riwayat penyakit yang lalu
Data ini diperlukan untuk mengetahui
kemungkinan adanya riwayat atau penyakit akut, kronis
seperti : jantung, DM, hipertensi, asma yang dapat
mempengaruhi pada masa nifas.
(2) Riwayat penyakit sekarang
Data-data ini diperlukan untuk mengetahui
kemungkinan adanya penyakit yang diderita pada saat
ini yang ada hubungannya dengan masa nifas dan
bayinya.
(3) Riwayat penyakit keluarga
Data ini diperlukan untuk mengetahui
kemungkinan adanya pengaruh penyakit keluarga
terhadap gangguan kesehatan pasien dan bayinya, yaitu
apabila ada penyakit keluarga yang menyertainya.
(7) Psikososial
Untuk mengetahui respon ibu dan keluarga terhadap
bayinya, wanita mengalami banyak perubahan emosi /
psikologi selama masa nifas sementara ia menyesuaikan
diri menghadapi menjadi seorang ibu.
(8) Riwayat sosial
(1) Dukungan keluarga
Bagaimana dukungan ibu atau keluarga terhadap ibu.
3.1 PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
Tanggal MRS : 02-12-2014
Tanggal pengakajian : 14-12-2014
Jam : 07.45 WIB
1. Biodata
Ibu Suami
Nama : Ny. N Nama : Tn. M
Umur : 35 tahun Umur : 37 tahun
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Penghasilan : - Penghasilan : Rp. 1.000.000,-
Alamat : Mojosari Alamat : Mojosari
2. Alasan Datang ke RSUD Prof. Soekandar
Ibu mengatakan ingin memeriksakan keadaannya setelah persalinan
anak ke lima 13 hari yang lalu.
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan ibu merasakan nyeri perut, mengeluh lemah,
mengantuk, menggigil dan mengeluarkan darah banyak prongkol-
prongkol, dari jalan lahir sejak kemarin malam jam 23.00 WIB serta 3-
4 kali ganti pembalut.
4. Riwayat Kesehatan
a. Penyakit yang Lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun (seperti
jantung, ginjal, asma, diabetes, hipertensi dan epilepsi). Tidak
pernah menderita penyakit menular (seperti TBC, hepatitis, PMS,
dan HIV/AIDS).
b. Penyakit Sekarang
Ibu mengatakan saat ini tidak sedang menderita penyakit seperti
batuk, demam atau flu. Tidak sedang menderita penyakit menurun
(seperti jantung, ginjal, asma, diabetes, hipertensi dan epilepsi).
Tidak pernah menderita penyakit menular (seperti TBC, hepatitis,
PMS, dan HIV/AIDS).
c. Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya maupun dari keluarga
suaminya tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit menurun
(seperti jantung, ginjal, asma, diabetes, hipertensi dan epilepsi).
Tidak pernah menderita penyakit menular (seperti TBC, hepatitis,
PMS, dan HIV/AIDS).
5. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Obstetri
Amenorhoe : 9 bulan
Menarche : Usia 14 tahun
Lama : 5-7 hari
Siklus : ± 28 hari
Dismenorhoe : Tidak pernah
Fluor Albus : Kadang-kadang setelah menstruasi, tidak
berwarna, tidak berbau dan tidak gatal
Banyak : 2-3x ganti pembalut/hari
Teratur/tidak : Teratur
b. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu
Anak
Nifas
Kehamilan
kehamilan
Persalinan
persalinan
persalinan
Tgl/bln/th
Penolong
Penyulit
Tempat
Jenis
anak
Usia
Usia
No.
Penyulit
Laktasi
BB PB
JK
(gr) (cm)
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
TTV : TD : 130/80 mmHg
N : 88 kali/menit
S : 36,5°C
RR : 20 kali/menit
2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
Kepala : Simetris, tidak ada benjolan abnormal
Rambut : Rambut hitam ikal, bersih tidak berketombe.
Wajah : Simetris, tidak oedema, pucat, tidak ada cloasma.
Mata : Simetris, sclera putih, konjungtiva pucat.
Hidung : Simetris, tidak ada secret, tidak ada polip.
Telinga : Simetris kanan dan kiri, tidak terlihat serumen,
bentuk normal.
Mulut : Bibir lembab, tidak ada stomatitis, gigi bersih tidak
ada caries.
Leher : Tidak Nampak adanya pembengkakan kelenjar
limfe, pembesaran kelenjar thyroid maupun
pelebaran vena jugularis.
Dada : Payudara simetris, areola hiperpigmentasi, puting
menonjol, tidak lecet, Nampak pengeluaran ASI.
Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi.
Genetalia : Tidak ada kemerahan, tidak ada varises,
pengeluaran lochea rubra, tidak berbau, nampak
pengeluaran prongkolan darah, luka jahitan
perineum sudah kering.
Anus : Tidak ada hemoroid.
Ekstremitas
Atas : Simetris, tidak ada gangguan pergerakan, tidak ada
varises, tidak ada oedem, kuku jari tangan bersih.
Bawah : Simetris, tidak ada gangguan pergerakan, tidak ada
varises, tidak ada oedem, kuku jari kaki bersih.
b. Palpasi
Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar limfe,
pembesaran kelenjar thyroid maupun pelebaran
vena jugularis.
Payudara : Simetris, tidak ada benjolan abnormal, ASI (+)
Abdomen
TFU : TFU 2 jari diatas pusat.
UC : Uterus teraba lembek, kontraksi tidak baik.
c. Auskultasi
Dada : Detak jantung tunggal dan teratur, tidak ada bunyi
wheezing dan ronkhi pada paru-paru
d. Perkusi
Reflek patella : +/+, normal.
3. Pemeriksaan dalam
Servik terbuka satu jari longgar, tidak dapat dilalui tangan untuk
mengambil sisa plasenta, darah (+), jaringan sisa plasenta (+).
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium : Hb : 10,0 gr%
b. Pemeriksaan penunjang lain
(a) HbsAg : Negatif
(b) Glukosa Sewaktu : 127 mg/dL
Nilai Normal : < 100 mg/dL, Bukan DM
100-199 mg/dL, Terganggu
100>200 mg/dL, DM
(c) Leukosit : 19,1 Ribu/mmk
Nilai Normal : 5 Ribu – 10 Ribu/mmk
(d) Hemaktrokrit : 27,4 %
Nilai Normal : L : 39 - 50 %
P : 35 - 47 %
(e) Eritrosit : 3,07 Juta/mmk
Nilai Normal : 4,00 – 6,20 juta/mmk
(f) Trombosit : 297 Ribu/mmk
Nilai Normal : 150 Ribu – 400 Ribu/mmk
(g) CT (Masa Penjedalan) : 8”,0’ menit
Nilai Normal : 5 – 15 menit
(h) BT (Masa Perdarahan : 3”,20’ menit
Nilai Normal : 1 – 6 menit
(i) Golongan darah :O
Kriteria hasil :
- K/U : baik
- TTV dalam batas normal
TD : 110/70 – 140/90 mmHg
Nadi : 60 - 90 x/menit
Suhu : 36,5 – 37,5 0C
Respirasi : 16 - 24x/menit
Perdarahan : < 500 cc.
TFU dalam batas normal.
Kontraksi uterus baik
Pengeluaran lochea normal
Intervensi
1. Lakukan pendekatan pada klien
Rasional : Akan terjalin kerjasama dan kepercayaan terhadap petugas
kesehatan. Klien lebih kooperatif dalam pelaksanaan asuhan kebianan
yang akan dilaksanakan.
2. Beritahu kepada ibu mengenai hasil pemeriksaan umum pada dirinya
Rasional : Ibu mengerti dan memahami dengan kondisinya saat ini.
3. Lakukan pemeriksaan dalam
Rasional : Untuk memastikan apa penyebab perdarahan.
4. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan dalam yang telah
dilakukan
Rasional ; Ibu mengerti dan memahami penyebab perdarahan.
5. Memberikan dukungan moril kepada ibu
Rasional : Agar ibu tetap tenang dan kooperatif dalam pelaksanaan
asuhan kebidanan yang akan dilakukan.
6. Pasang infuse RL 20 tetes per menit
Rasional : Rehidrasi karena perdarahan.
7. Minta keluarga untuk menandatangani inform consent untuk tindakan
medis selanjutnya yaitu Kuretase.
Rasional : Informed consent berarti pernyataan kesediaan atau
pernyataan penolakan setelah mendapat informasi secukupnya
sehingga yang diberi informasi sudah cukup mengerti akan segala
akibat dari tindakan yang akan dilakukan terhadap klien sebelum ia
mengambil keputusan dan merupakan bukti tertulis akan adanya izin
atau persetujuan dari pasien terhadap tindakan yang dilakukan. Apabila
sewaktu-waktu ada masalah dan gugatan tenaga kesehatan bisa
menunjukkan bukti tertulis yaitu informed consent yang telah
ditandatangani oleh klien atau wali yang berhak.
8. Kolaborasi dengan dokter spesialis OBSGYN
Rasional : Dengan melakukan kolaborasi dengan dokter dapat
memberikan terapi yang adekuat untuk perbaikan kondisi ibu.
9. Siapkan alat kuretase, dan kuretase dilakukan oleh dokter spesialis
OBSGYN.
10. Rasional : Sisa-sisa plasenta yang tertinggal dalam rahim sebagai
penyebab perdarahan dapat diatasi dengan tindakan kuretase yaitu
untuk mengeluarkan sisa-sisa plasenta tersebut.
11. Lakukan observasi keadaan umum ibu, TTV, observasi TFU dan
observasi perdarahan ibu.
Rasional : Dapat mendeteksi secara dini jika ada penyulit atau
komplikasi lainnya.
3.6 IMPLEMENTASI
Tanggal : 14 Desember 2015 Jam:08.15WIB
3.7 EVALUASI
Tanggal : 14 Desember 2015 Jam : 13.00
WIB
S :
- Mengatakan perutnya sedikit mules
- Ibu mengatakan badannya masih terasa lemas serta pusing
O :
- Wajah ibu tampak gelisah dan tidaknyaman dengan perutnya yang
terasa mules
- Keadaan Umum : Baik
- Kesadaran : Composmentis
- TTV : TD : 100/80 mmHg
N : 80 x/menit
R : 24 x/menit
S : 36,7oC
- TFU 2 jari di bawah pusat dan kontraksi uterus mulai baik.
- Observasi perdarahan didapatkan hasil perdarahan ±75 cc , tampak
pengeluaran lochea rubra.
A :
P5005 post partum hari ke 13 pasca kuretase dengan indikasi
retensio sisa plasenta.
P :
1. Melakukan observasi kontraksi uterus
2. Melakukan observasi TFU
3. Melakukan observasi Perdarahan
4. Melakukan observasi TTV
5. Memberikan psikososial terhadap ibu agar tetap tenang, jangan
cemas dan takut, dan selalu berdo’a untuk kesembuhannya
karena sudah dilakukan penanganan yang cepat demi
keselamatan ibu.
6. Memberikan pelayanan, perhatian, dan kenyamanan untuk ibu,
agar ibu bisa beristirahat guna mempercepat kesembuhan ibu.
7. Memberikan KIE kepada ibu agar tetap menjaga kebutuhan
nutrisinya. Ibu dianjurkan untuk tetap makan makanan bergizi
dan tidak ada pantangan, seperti memakan sayur bayam,
wortel,dll, lauk serta buah- buahan yang bisa menunjang untuk
penambah darah seperti apel, jeruk, melon, dll , karena ibu
sedang mengalami anemia ringan. Dianjurkan kepada ibu untuk
banyak minum air putih minimal 10 gelas sehari.
8. Memberikan KIE terapi obat yang diberikan oleh dokter
kepada ibu. Ibu diberikan obat oral Amoxilin 500 mg diminum
3x1 tablet, Asam mefenamat 500 mg di minum 3x1 tablet
dalam sehari.
P :
1. Melakukan observasi kontraksi uterus
2. Melakukan observasi TFU
3. Melakukan observasi Perdarahan
4. Melakukan observasi TTV
5. Memberikan psikososial terhadap ibu agar tetap tenang, jangan
cemas dan takut, dan selalu berdo’a untuk kesembuhannya
karena sudah dilakukan penanganan yang cepat demi
keselamatan ibu.
6. Memberikan pelayanan, perhatian, dan kenyamanan untuk ibu,
agar ibu bisa beristirahat guna mempercepat kesembuhan ibu.
7. Memberikan KIE kepada ibu agar tetap menjaga kebutuhan
nutrisinya. Ibu dianjurkan untuk tetap makan makanan bergizi
dan tidak ada pantangan, seperti memakan sayur bayam,
wortel,dll, lauk serta buah- buahan yang bisa menunjang untuk
penambah darah seperti apel, jeruk, melon, dll , karena ibu
sedang mengalami anemia ringan. Dianjurkan kepada ibu untuk
banyak minum air putih minimal 10 gelas sehari.
8. Memberikan KIE kepada ibu agar ibu menyusui bayinya
karena payudara ibu sudah terlihat penuh. Jika ibu tidak bisa
menyusui bayinya langsung, maka ibu dianjurkan untuk
memompa ASI nya dan diletakkan didalam botol serta
diberikan kepada bayinya.
9. Memberikan KIE terapi obat yang diberikan oleh dokter
kepada ibu. Ibu diberikan obat oral Amoxilin 500 mg diminum
3x1 tablet, Asam mefenamat 500 mg di minum 3x1 tablet
dalam sehari.
10. Melakukan pendokumentasian asuhan yang telah diberikan
CATATAN PERKEMBANGAN
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada bab ini penulis mengambil suatu kesimpulan dari asuhan
kebidanan yang berjudul Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. N Hari
Ke 13 Dengan Perdarahan Post Partum Karena Retensio Sisa Plasenta Di
Rsud Prof.dr Soekandar yaitu:
1. Pengkajian pada kasus didapatkan data subjektif yaitu ibu mengatakan
merasakan nyeri pada luka jahitan, mengeluh lemah, menggigil dan
mengeluarkan darah segar pervaginam yang banyak sampai 3 kali ganti
pembalut dalam sehari. Sedangkan data objektif didapatkan keadaan
umum cukup, kesadaran : composmentis, TTV : TD : 130/80 mmHg, N :
88 x/menit, S : 36,5°C, R : 20 x/menit, kontraksi: lemah, TFU: 1 jari
dibawah pusat, plasenta lahir tidak lengkap, tertinggalnya selaput plasenta,
Hb: 10,0 gr%, pengeluaran darah banyak.
2. Interpretasi data dilakukan dengan mengumpulkan data secara teliti dan
akurat sehingga didapatkan diagnosa kebidanan yaitu Asuhan Kebidanan
Ibu Nifas Pada Ny. N Hari Ke 13 Dengan Perdarahan Post Partum Karena
Retensio Sisa Plasenta
3. Diagnosa potensial pada kasus Ibu Nifas Pada Ny. N Hari Ke 13 Dengan
Perdarahan Post Partum Karena Retensio Sisa Plasenta ini tidak muncul
karena dapat ditangani secara cepat dan tepat sesuai dengan prosedur.
4. Antisipasi pada kasus ibu nifas dengan perdarahan post partum karena
retensio sisa plasenta yang dilakukan yaitu kolaborasi dengan dokter
SpOG untuk pemasang infuse drip oksitosin 20 IU, lakukan kuretase.
5. Rencana tindakan yang akan dilakukan yaitu : beritahu ibu tentang hasil
pemeriksaan yang telah dilakukan, beri dukungan moril, minta keluarga
keluarga menandatangani inform consend, lakukan katerisasi, siapkan alat
kuretase dan lakukan kuretase, beri oksigen 2 liter/menit, kolaborasi
dengan dokter, advis dokter : rehidrasi atau cairan : memasang infuse RL
drip ergometrin 0,2 mg 20 tpm, berikan antibiotika : Amoxilin 500 mg
3x1, Asam mefenamat 3x1.
6. Pelaksanaan tindakan asuhan kebidanan ibu nifas pada kasus Ibu Nifas
Pada Ny. N Hari Ke 13 Dengan Perdarahan Post Partum Karena Retensio
Sisa Plasenta ini disesuaikan dengan rencana asuhan yang sudah
dilakukan secara menyeluruh.
7. Evaluasi yang diperoleh yaitu ibu sudah mengerti hasil pemeriksaan yang
telah disampaikan, ibu sudah tenang dan bersedia di kuretase, keluarga
sudah menandatangani inform consed, kandung kemih kosong, kuretase
sudah dilakukan, hasil kesan kavum uteri sudah bersih, sisa selaput
plasenta sudah dikeluarkan, terpasang oksigen 2 liter/menit, sudah
dilakukan kolaborasi dengan dokter dan ibu telah diberikan infuse RL drip
ergometrin 0,2 mg 20 tpm dan pemberian antibiotika : Amoxilin 500 mg
3x1, Asam mefenamat 3x1.
8. Pada kasus Ibu Nifas Pada Ny. N Hari Ke 13 Dengan Perdarahan Post
Partum Karena Retensio Sisa Plasenta penulis tidak menemukan adanya
kesenjangan antara teori dan praktek yang ada dilapangan.
5.2 Saran
Dari asuhan kebidanan pada kasus Ibu Nifas Pada Ny.N Hari Ke 13
Dengan Perdarahan Post Partum Karena Retensio Sisa Plasenta saran yang
dapat penulis berikan adalah sebagai berikut:
1. Tenaga Kesehatan RSUD Prof.dr Soekandar
Diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan dalam menangani pasien.
2. Bagi Bidan RSUD Prof.dr Soekandar
Dalam setiap menangani pasien, bidan lebih selektif terhadap pasien yang
memiliki kejadian perdarahan postpartum karena retensio sisa plasenta
sehingga tenaga kesehatan atau bidan mampu memberikan penanganan
dengan kasus atau kondisi pasien dalam penatalaksanaan.
3. Bagi Pasien dan Keluarga
Diharapkan kepada pasien dan keluarga untuk memeriksakan keadaannya
pasca persalinan secara teratur agar dapat segera mendeteksi komplikasi
yang mungkin terjadi pada masa nifas.
4. Bagi Penulis
Diharapkan dapat menjadi bahan referensi sebagai informasi yang
bermanfaat untuk perkembangan pengetahuan dan keterampilan dalam
asuhan kebidanan pada ibu nifas.
DAFTAR PUSTAKA