Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH MINI SEMINAR PRAKTIK LAPANGAN MATERNITAS I

DAN KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN II


“ANTENATAL CARE”

DOSEN PENGAMPU :Ns. Asfeni, S.Kep.,M.Kes

DI SUSUN OLEH :
Rosa Linda Putri 20031046
Hazza Zulriat 20031058
Dewita Sania 20031061

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATANSTIKES HANG


TUAH PEKANBARU
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena curahan rahmat serta
karunianyalah kami pada akhirnya sampai pada tahap menyelesaikan makalah mini seminar dari
praktik lapangan maternitas l dan komunikasi dalam keperawatan.
Kami sekaligus pula menyampaikan rasa terimakasih yang sebanyak- banyaknya untuk
Ns. Asfeni, S.Kep., M.Kes selaku dosen mata kuliah keerawatan maternitas l yang telah
mengajarkan materi praktik lapanga ini.
Kami juga sadar bahwa pada makalah ini ditemukan banyak kekurangan serta jauh dari
kesempurnaan. dengan demikian, kami benar benar menantinya adanya kritik dan saran untuk
perbaikan makalah yang hendak kami tulis di masa yang selanjutnya, menyadari tidak ada suatu
hal yang sempurna tanpa disertai saran yang konstruktif.
Kami berharap makalah sederhana ini bisa dimengerti oleh setiap pihak terutama untuk
para pembaca. penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kekurangan yang tidak
berkenan di hati.

Pekanbaru, 17 januari 2022

i
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR.....................................................................iError! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI..................................................................................Error! Bookmark not defined.ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................Error! Bookmark not defined.1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1

1.2 Tujuan Penulisan....................................................................................................................2

1.3 Manfaat Penulisan..................................................................................................................3

BAB II LANDASAN TEORI........................................................................................................4

2.1 Definisi...................................................................................................................................2

2.2 Tanda-tanda Kehamilan........................................................................................................4

2.3 Klasifikasi Kehamilan..........................................................................................................5

2.4 WOC berdasarkan Fisiologi dan Psikologis Ibu Hamil.......................................................5

2.5 Komplikasi pada Kehamilan.................................................................................................5

2.6 Definisi Ketuban Pecah Dini (KPD)....................................................................................6

2.7 Mekanisme ketuban pecah dini............................................................................................6

2.8 Faktor-faktor yang mempengaruhi Ketuban Pecah Dini......................................................6

BAB III GAMBARAN KASUS...................................................................................................8

3.1 Pengkajian..............................................................................................................................8

3.2 Analisis Data.........................................................................................................................12

3.3 Rencana Asuahan Keperawatan............................................................................................13


BAB IV PEMBAHASAN…........................................................................................................15

4.1 Pengkajian Keperawatan.....................................................................................................15

4.2 Diagnosa Keperawatan.......................................................................................................16

4.3 Intervensi Keperawatan.......................................................................................................16

BAB V PENUTUP.......................................................................................................................18

5.1 Kesimpulan........................................................................................................................18

ii
5.2Saran....................................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


A. Ante Natal Care (ANC).
Antenatal care (ANC) merupakan pelayanan pemeriksaan kesehatan rutin bagi ibu hamil untuk
deteksi dini komplikasi dan pemberian informasi tentang gaya hidup, kehamilan dan persalinan (Backe, et
al, 2015). Pelayanan ANC bertujuan untuk memenuhi hak setiap ibu hamil dalam mendapatkan pelayanan
yang berkualitas sehingga mampu menjalani kehamilan yang sehat, bersalin dengan selamat dan
melahirkan bayi yang sehat (Kemenkes RI, 2014). Pelayanan ANC memiliki manfaat agar ibu
mendapatkan pelayanan terkait dengan upaya memastikan tidak adanya halhal yang dapat menyulitkan
selama kehamilan dan persalinan (Prawirahardjo, 2013).
Kunjungan ANC yang dianjurkan adalah minimal 4 kali selama masa kehamilan, yaitu satu kali
selama trimester I, satu kali selama trimester II dan dua kali selama trimester III (Kemenkes RI, 2014).
Pada tahun 2016 World Health Organization (WHO) merekomendasikan standar pelayanan ANC yang
diberikan kepada ibu hamil, meliputi :
1. intervensi nutrisi seperti pengaturan diet, pemberian suplemen besi, asam folat, vitamin
A, kalsium dan zinc.
2. Penilaian kondisi ibu dan janin, yaitu menilai faktor risiko pada ibu dan pemeriksaan
kesejahteraan janin.
3. Tindakan pencegahan dengan pemberian vaksin.
4. Intervensi untuk gejala psikologis umum dan penanganan mual muntah, kram kaki, nyeri
pinggang serta keluhan dalam kehamilan lainnya.
5. Intervensi sistem kesehatan dalam meningkatkan kualitas pelayanan ANC.
Pelayanan ANC di Indonesia menggunakan standar pelayanan 10T, standar pelayanan yang
dimaksud adalah :
1. timbang berat badan dan ukur tinggi badan.
2. ukur tekanan darah.
3. pengukuran lingkar lengan atas (LLA).
4. ukur tinggi fundus uteri.
5. tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ).
6. skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi TT bila diperlukan.
7. beri tablet Fe.
8. periksa laboratorium.
9. tatalaksana kasus dan.
10. temu wicara (Kemenkes RI, 2014). Pelayanan ANC harus dilakukan secara rutin, sesuai
dengan standar yang ditetapkan dan terpadu untuk pelayanan yang berkualitas agar
kehamilan sehat (Kemenkes RI, 2015).

1
B. Ketuban Pecah Dini (KPD).
KPD adalah singkatan dari ketuban pecah dini atau bisa juga disebut dengan PROM
atau premature rupture of membranes. Kondisi ini dimana wanita hamil sudah mengalami kantung
ketuban pecah sebelum masa persalinan. Bisa terjadi sebelum atau setelah janin sudah matang.
Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya selaput ketuban (amnion dan korion) tanpa diikuti
persalinan pada kehamilan aterm atau pecahnya ketuban pada kehamilan preterm, merupakan komplikasi
kehamilan dan persalinan yang memerlukan perhatian khusus. Ketuban pecah dini berhubungan dengan
penyulit kelahiran prematur dan terjadinya infeksi korioamnionitis yang dapat meningkatkan angka
morbiditas dan mortalitas perinatal. Data Survey Kesehatan Demografi Indonesia tahun 2012, prevalensi
kejadian Ketuban Pecah Dini adalah 15% dari jumlah persalinan. Data Departemen Kesehatan Provinsi
Lampung tahun 2012, terdapat sebanyak 91 (9%) kejadian KPD dari 1.012 persalinan.
Jika KPD ini terjadi terlalu awal artinya ada masalah yang serius pada masa kehamilan tersebut.
Dapat dikatakan KPD ini cukup berbahaya jika terjadi di usia kandungan masih muda. Jika tidak segera
mendapatkan penanganan yang tepat maka bisa menyebabkan komplikasi pada ibu dan juga calon bayi.
KPD merupakan kondisi yang terkadang tidak disadari oleh ibu hamil karena terutama bagi yang
masih pertama kali dalam masa kehamilan. Air ketuban yang pecah bisa mengalir dengan deras bisa juga
secara perlahan atau merembes. Terkadang ibu hamil yang mengalami kondisi ini tidak menyadari karena
tidak bisa membedakan mana ketuban dan mana yang urine.
Cara membedakannya dengan cara merasakan apakah air yang keluar dari vagina bisa ditahan
atau tidak. Jika tidak bisa ditahan artinya itu adalah cairan ketuban. Jika urine tentu masih bisa ditahan.
Selain itu air ketuban tidak berwarna serta tidak berbau pesing tapi lebih mengarah ke bau manis.
Penyebab dari KPD ada beberapa hal, seperti adanya infeksi pada rahim atau vagina. Adanya
perdarahan pada vagina pada trimester kedua atau ketiga, berat badan ibu hamil yang kurang, kondisi ibu
hamil yang kurang gizi, jarak kehamilan yang terlalu dekat, pernah melahirkan bayi prematur, atau pernah
mengalami KPD pada kehamilan sebelumnya. Itu semua adalah kondisi yang biasanya menjadi pemicu
terjadinya KPD.

1.2 Tujuan Penulisan


1.2.1 Tujuan Umum
Memberikan Asuhan Keperawatan Ante Natal Care (ANC) dan KPD pada Ny. W. Di ruang Teratai
INC RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. untuk mengetahui Teori dan Kasus Ante Natal Care (ANC) dan KPD pada Ny. W. Di ruang
Teratai INC RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.
2. Untuk melakukan Pengkajian Keperawatan pada Ny. W. Di ruang Teratai INC RSUD Arifin
Achmad Pekanbaru.
3. Untuk merumuskan Diagnosa Keperawatan pada Ny. W. Di ruang Teratai INC RSUD Arifin
Achmad Pekanbaru.
4. Untuk merencanakan Intervensi pada Ny. W. Di ruang Teratai INC RSUD Arifin Achmad
Pekanbaru.

2
1.3 Manfaat Penulisan
Dengan ada nya makalah ini, bisa membantu dalam mengetahui apa saja hal hal yang bisa diberikan
kepada Ny. W dalam melakukan, merumuskan, serta merencanakan Asuhan Keperawatan dan bisa
mengetahui apa saja teoritis mengenai Ante Natal Care (ANC) dana KPD.

3
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Definisi

Kehamilan adalah sebuah proses yang dimulai dari tahap konsepsi sampai lahirnya
janin. Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu) dihitung dari hari
pertama haid terakhir (Widatiningsih & Dewi, 2017).
Antenatal Care adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan
mental dan fisik ibu hamil. Sehingga mampu menghadapi persalinan. Kala nifas,
persiapan pemberian ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.
2.2. Tanda-tanda Kehamilan
 Morning sickness
 Mual muntah
 Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang
berlebihan.
 Menimbulkan mual muntah terutama pagi hari yang disebutkan morning
sickness.
 Dalam batas yang fisiologis keadaan ini dapat diatasi.
 Akibat mual dan muntah nafsu makan berkurang
 Mudah lelah
 Kram perut
 Sembelit
 Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus menyebabkan
kesulitan untuk buang air besar.
 Sakit pada punggung bawah
 Sering haus
 Terlambat datang bulan
 Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel degraaf
dan ovulasi.
 Mengetahiu tanggal haid terakhir dengan perhitungan rumus naegle dapat
ditentukan perkiraan persalinan
 Payudara tegang

4
 Pengaruh estrogen-progesteron dan somatomamotropin menimbulkan
deposit lemak air, dan garam pada payudara.
 Payudara membesar dan tegang
 Ujung syaraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama.
 Ngidam
 Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang
demikian disebut ngidam.
2.3. Klasifikasi Kehamilan
 Preterm
Kehamilan – 37 minggu (bayi kurang bulan)
 aterm
Kehamilan 37 – 42 minggu
 posterem
kehamilan + 42 minggu (terjadi asfiksasi atau penuaan plasenta sehingga
pemasukan makanan dan O2 dari ibu ke janin menurun
2.4. WOC berdasarkan Fisiologis dan Psikologis Ibu Hamil
 Perubahan suasana hati: mudah tersinggung, mudah marah, mudah
menangis. Biasanya disebabkan oleh hormone estrogen dan progesterone
 Trimester I
Konstipasi, pembesaran payudara, kelelahan
 Trimester II
Perut membesar, pelupa, kram kaki
 Trimester III
Peningkatan cairan vagina, kontraksi perut
2.5. Komplikasi pada Kehamilan
 Tekanan darah tinggi
Hipertensi yang tidak terkontrol saat hamil bisa menyebabkan ibu mengalami
kerusakan pada organ-organ penting, yaitu otak, jantung, paru-paru, ginjal, dan
hati. Itulah bahaya hipertensi saat hamil, bagi ibu dan janinnya.
 Preklamsia
Dampak utama pada janin adalah kekurangan gizi akibat kekurangan pasokan
darah dan makanan ke plasenta, hal ini mengarah ke gangguan pertumbuhan si
bayi di dalam kandungan. Janin bisa berisiko lahir cacar hingga lahir mati, akibat
tidak mendapatkan makanan yang cukup.
 ISK
Infeksi saluran kemih pada ibu hamil bisa dibilang cukup berbahaya jika tidak
segera diobati. Salah satu bahaya infeksi saluran kemih pada ibu hamil adalah
meningkatkan risiko kelahiran prematur.
 Keguguran

5
Keguguran adalah berhentinya kehamilan dengan sendirinya saat masih hamil
muda (sebelum usia kehamilan mencapai 20 minggu). Penyebab keguguran
sangat beragam pada tiap orang, misalnya akibat penyakit yang diderita ibu
hamil atau akibat janin tidak berkembang secara normal.
 Anemia
Gejala anemia sering kita jumpai pada ibu hamil dimana kondisi sel darah merah
menurun atau menurunnya kadar hemoglobin, sehingga kapasitas daya angkut
oksigen untuk kebutuhan organ-organ vital pada ibu hamil dan janin menjadi
berkurang.

2.6. Definisi Ketuban Pecah Dini


Ketuban pecah dini (KPD) atau ketuban pecah sebelum waktunya (KPSW)
sering disebut dengan premature repture of the membrane (PROM) didefinisikan
sebagai pecahnya selaput ketuban sebelum waktunya melahirkan. Pecahnya ketuban
sebelum persalinan atau pembukaan pada primipara kurang dari 3 cm dan pada
multipara kurang dari 5 cm. Hal ini dapat terjadi pada kehamilan aterm maupun
pada kehamilan preterm. Pada keadaan ini dimana risiko infeksi ibu dan anak
meningkat. Ketuban pecah dini merupakan masalah penting dalam masalah obstetri
yang juga dapat menyebabkan infeksi pada ibu dan bayi serta dapat
meningkatkan kesakitan dan kematian pada ibu dan bayi (Purwaningtyas, 2017).
2.7 Mekanisme ketuban pecah dini
Ketuban pecah dalam persalinan secara umum disebabkan oleh kontraksi uterus dan
peregangan berulang. Selaput ketuban pecah karena pada daerah tertentu terjadi
perubahan biokimia yang menyebabkan selaput ketuban inferior rapuh, bukan karena
seluruh selaput ketuban rapuh.
2.8 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Ketuban Pecah Dini
 Usia
Karakteristik pada ibu berdasarkan usia sangat berpengaruh terhadap kesiapan ibu
selama kehamilan maupun menghadapi persalinan. Usia untuk reproduksi yang
optimal/bagus seorang ibu adalah umur 20-35 tahun. Dibawah atau diatas usia
tersebut akan meningkatkan risiko kehamilan dan persalinan. Usia mempengaruhi
sistem reproduksi, karena organ-organ reproduksinya sudah mulai berkurang
kemampuannya dan keelastisannya dalam menerima kehamilan
 Sosial ekonomi
Pendapatan merupakan faktor yang menentukan kualitas dam kuantitas kesehatan
di suatu keluarga. Pendapatan yang meningkat merupakan kondisi yang
menunjang terlaksananya status kesehatan sesorang. Rendahnya pendapatan
merupakan rintangan yang menyebabkan seseorang tidak mampu memenuhi
fasilitas kesehatan sesuai kebutuhan.
 Paritas

6
Paritas adalah banyaknya anak yang dilahirkan oleh ibu dari anak pertama sampai
dengan anak terkhir. Pembagian paritas yaitu, primipara, multipara, dan grande
multipara. Primipara adalah seorang wanita yang baru pertama kali melahirkan
dimana janin mencapai usia 28 minggu atau lebih. Multipara adalah seorang
wanita yang telah mengalami kehamilan dengan usia kehamilan minimal 28
minggu dan telah melahirkan 2 kali atau lebih. Sedangkan grande multipara
adalah seorang wanita yang telah mengalami hamil dengan usia kehamilan 28
minggu atau lebih dan telah melahirkan lebih dari 5 kali. Wanita yang telah
melahirkan beberpa kali dan pernah mengalami KPD pada kehamilan sebelumnya
serta jarak kelahiran yang telah terlampau dekat lebih berisiko akan mengalami
KPD pada kehamilan berikutnya.

7
BAB III
GAMBARAN KASUS
3.1 PENGKAJIAN
Nama Mahasiswa  Rosa Linda Putri Tangggal Pengkajian 11-01-2022
 Hazza Zulriat
 Dewita Sania
Nim  20031046 RS/Ruangan RSUD Arifin Achmad/
 20031058 Teratai INC
 20031061

A. DATA UMUM
Inisial Pasien : Ny. W Nama Suami : Tn. A
Usia : 17 Tahun Usia : 19 Tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Montir
(IRT)
Pendidikan Terakhir : SMK Pendidikan Terakhir : SMK
Agama : Islam Agama : Islam
Suku Bangsa : Indonesia
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Jl. Sumatra

Riwayat Kehamilan dan Persalinan yang lalu


No Tahun Jenis Penolong Jenis Masalah Kehamilan
Persalinan Kelamin
1 - - - - -
Pengalaman menyusui : Tidak Berapa lama : -

Riwayat Ginekologi :-
Masalah Ginekologi :-
Kontrasepsi sebelum hamil :-

Riwayat kehamilan saat ini


HPHT : 26-06-2021 Taksiran Partus : 02-04-2022
BB sebelum hamil : 50 kg TD sebelum hamil : 120/80 mmHg

B. PENGKAJIAN SAAT INI


Status Obstetrik : G1 P0 A0 H0 minggu
HPHT : 26-06-2021 TP : 02-04-2022
Jumlah anak dirumah :-
Usia Kehamilan : 28/29 minggu Kesadaran :composmentis
Keadaan Umum : composmentis BB/TB : 47kg/161cm
Lingkar Lengan Atas : 17,5 cm

8
Tanda Vital
TD : 109/66 mmHg Nadi : 84 x/i
Suhu : 36,2 C Pernapasan : 20 x/i

Pemeriksaan Head to Toe


1) Kepala dan Rambut
Rontok : Tidak
Warna rambut : Hitam
Distribusi : Tipis
Kulit kepala : Bersih
Nyeri tekan : tidak
2) Wajah
Hiperpigmentasi : Tidak
Area :-
Udem : Tidak
3) Mata
Konjungtiva : Anemis
Sklera : Tidak
4) Hidung
Sekret : Tidak ada
Septum : Utuh
Kebersihan : Ya
Nyeri tekan : Tidak
5) Mulut
Mukosa bibir : Lembab
Caries : Tidak
Gigi tanggal : Tidak
6) Telinga
Gangguan : Tidak
pendengaran
Alat bantu : Tidak
Pendengaran
7) Leher
Hiperpigmentasi : Tidak
Ditensi vena : Tidak
Juguralis
Pembesaran : Tidak
Kelenjar tiroid
Nyeri menelan : Tidak
8) Dada/Thorax
Payudara
Simetris : Ya
Aeraola : Tidak
Hiperpigmentasi
Teraba hangat : Ya
Benjolan : Tidak ada
Pengeluaran ASI : Tidak

9
Abdomen
Uterus
TFU : 19 cm
Leopold I : Bokong
Leopold II : kanan (bagian kecil)
: kiri (punggung)
Leopold III : Kepala
Penurunan kepala : Belum
Pigmentasi
Linea nigra : Tidak
Striae : Ada
Fungsi pencernaan :-
Masalah khusus
Perineum dan Genitalia
Vagina : Varises : Tidak
Kebersihan : Keputihan
Jenis/warna : Putih
Konsistensi :-
Bau : Tidak berbau
Hemoroid :-
Derajat :-
Lokasi :-
Nyeri : Tidak
Ekstremitas
Atas : Tidak ada
Bawah : Tidak ada
Masalah Khusus
Pemeriksaan dalam
Hasil
Ketuban : Pecah (33hari)
Keluhan : Nyeri Kontraksi
Ketidaknyamanan

Eliminasi
BAK : Lancar
BAB : Lancar

Istirahat dan Kenyamanan


Pola Tidur : Pola tidur teratur, hanya saja pasien merasa tidak nyaman.
Keluhan : Tidak nyaman dan nyeri di karnakan kontraksi.
Masalah Keperawatan : Gangguan rasa nyaman dan Nyeri.

Nutrisi dan Cairan


Asupan nutrisi : cukup terpenuhi, selama masa di ruang observasi.
Nafsu makan : selama kehamilan napsu makan menurun yang menyebabkan turunnya berat badan
sebanyak 2 kg.
Asupan cairan : cukup terpenuhi.
Makanan pantangan : tidak ada.
Masalah Keperawatan : Defisit Nutrisi atau Perubahan Pola Nutrisi.

1
Keadaan Mental
Adaptasi Psikologis : Psikologis ibu saat ini, terlihat khawatir dikarnakan kehamilan pertama di usia
muda, serta ibu mengalami pecah ketuban dini/KPD.
Penerimaan terhadap kehamilan : menerima kehamilan.
Masalah Keperawatan : Defisit Pengetahuan tentang awal kehamilan.

Program Terapi
Pemasangan infus dengan jenis cairan ringer laktat dan ketorolac trometamol (Pereda Nyeri).
Obat-obatan yang dikonsumsi saat ini :
Obat Dosis Kegunaan
Cefadroxil 2x500mg Mengobati infeksi saluran kemih
Nifedipine 3x10mg Mengobati pada persalinan
premature
As. Mefenamat 3x500mg Pereda nyeri
Pronalges 3x100mg Pereda nyeri

1
3.2 ANALISIS DATA

DATA PENUNJANG ETIOLOGI MASALAH KEPERAWATAN


DS
 Ps mengatakan khawatir Kurang informasi Defisit Pengetahuan
dengan kehamilan (D.0111)
pertama
 Ps mengatakan tidak tau Timbul masalah
mengenai proses
kehamilan
 Suami ps mengatakan dia Muncul tanda-tanda gejala,
tidak tau mengenai seperti : kekhawatiran tentang
kehamilan dan persalinan kehamilan dan persalinan
pertama
DO
 TD : 109/66 mmHg
 S : 36,2 C Tidak tau apa yang harus
 N : 84 x/i dilakukan
 RR : 20 x/i
Defisit Pengetahuan

DS
 Ps mengatakan nyeri di Pada kehamilan 33 hari ketuban Nyeri Akut
karnakan kontraksi pecah dini (D.0077)
 Ps mengatakan
mengalami ketuban
pecah dini yang Terjadi nyeri kontraksi
menyebabkan nyeri

DO Mengalami nyeri akut


 TD : 109/66 mmHg
 S : 36,2 C
 N : 84 x/i
 RR : 20 x/i

Diagnosa Keperawatan
1. Defisit Pengetahuan b.d kurang terpapar informasi d.d kekhawatiran kehamilan, persalinan
pertama.
2. Nyeri Akut b.d nyeri akibat kontraksi ketuban pecah dini (KPD).

1
3.3 RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NAMA PASIEN : Ny. W


RUANG : Teratai INC

No Diagnosa Keperawatan Slki Siki


1 Defisit Pengetahuan b.d kurang terpapar Setelah dilakukan Edukasi Perawatan
informasi d.d kekhawatiran kehamilan, tindakan keperawatan Kehamilan. (I.12425)
persalinan pertama selama 1x24 jam, maka Observasi :
tingkat pengetahuan. 1. Identifikasi
(L.12111) kesiapan dan
Dengan kriteria : kemampuan
1. Perilaku sesuai menerima
anjuran informasi.
meningkat. 2. Identifikasi
2. Verbalisasi pengetahuan
minat dalam tentang
belajar perawatan masa
meningkat. kehamilan.
3. Kemampuan Terapeutik :
menjelaskan 1. Sediakan materi
pengetahuan dan media
tentang suatu pendidikan
topic meningkat. kesehatan
4. Perilaku sesuai Edukasi :
dengan 1. Jelaskan
pengetahuan perubahan fisik
meningkat. dan psikologis
masa
kehamilan.
2. Jelaskan
perkembangan
janin.
3. Jelaskan
ketidaknyamana
n selama
kehamilan.
4. Jelaskan
kebutuhan
nutrisi
kehamilan.
5. Jelaskan
seksualitas
masa
kehamilan.
6. Jelaskan
kebutuhan
aktivitas dan
istirahat.

1
2 Nyeri Akut b.d nyeri akibat kontraksi Dilakukan intervensi Manajemen Nyeri
ketuban pecah dini (KPD) 1x24jam. (I.08238)
1. Kontrol nyeri Observasi :
2. Pola tidur 1. Identifikasi
3. Status skala nyeri
kenyamanan 2. Identifikasi
4. Tingkat cedera respon nyeri
non verbal
3. Identifikasi
pengaruh nyeri
pada kualitas
hidup
4. Monitor
keberhasilan
terapi
komplementer
yang sudah
diberikan
5. Monitor efek
samping
penggunaan
analgetik
Terapeutik :
1. Berikan teknik
nonfarmakologi
untuk
mengurangi
rasa nyeri.
2. Fasilitasi
istirahat dan
tidur
Edukasi :
1. Jelaskan strategi
meredakan
nyeri.
2. Anjurkan
monitor nyeri
secara mandiri
3. Ajarkan teknik
nonfarmakologi
untuk
mengurangi
rasa nyeri

1
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Pengkajian Keperawatan


4.1.1 Anamnesis
Anamnesis adalah tanya jawab secara langsung dengan klien atau autoanamnesis maupun
secara tidak langsung dengan keluarga atau alloanamnesis untuk menggali tentang status
kesehatan klien. Dlam anamnesis ini perawat membngun hubungan saling percaya antara klien
dengan perawat.
Pada kasus diatas, Pasien mengatakan khawatir dengan kehamilan pertama, Pasien mengatakan
tidak tau mengenai proses kehamilan. Kemudian pasien juga mengatakan nyeri di karnakan kontraksi dan
Pasien mengatakan mengalami ketuban pecah dini yang menyebabkan nyeri
4.1.2 Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik merupakan pemeriksaan tubuh untuk menemukan kelainan dari suatu
sistem atau suatu organ tubuh dengan 4 metode yaitu melihat (Inspeksi), meraba (Palpasi),
mengetuk (Perkusi), dan mendengarkan (Auskultasi).
 Inspeksi
Pada kasus setelah di inspeksi penyebaran rambut merata, tidak terdapat sianosis,
bentuk kepala normal, wajah simetris, kulit kepala bersih, mata lengkap, simetris
kiri dan kanan, kelopak mata/palpebral tidak ada pembengkakan, konjungtiva
anemis, sclera ikterik, adanya reflex cahaya pada pupil, kornea mata jernih, tidak
ada pernafasan cuping hidung, mukosa bibir lembab,tidak ada karies pada gigi,
tonsil ukuran normal uvula terletak simetris ditengah, tidak ada otot bantu
pernafasan,tidak ada sesak nafas, batuk, dan secret,bentuk dada simetris, irama
nafas teratur, pola nafas normal, bentuk abdomen bulat dan datar.
 Palpasi
Pada kasus setelah dipalpasi bagian dada teraba hangat, tidak ada benjolan, tidak
ada pengeluaran ASI. Pemeriksaan leopold I teraba bokong, leopold II teraba
bagian kecil di kanan dan teraba punggung di kiri, leopold III teraba kepala belum
masuk pintu atas panggul. Dan tidak dilakukan leopold IV.
 Perkusi
Pada kasus setelah dilakukan perkusi didapatkan reflex patella normal
Auskultasi
Pada kasus setelah dilakukan auskultasi didapatkan suara nafas vesikuler, bunyi
S1 dan S2 tunggal
4.1.3 Hasil Pengkajian
Pada kasus berinisial Ny. W dengan usia 17 tahun dengan diagnose keperawatan yaitu
Defisit pengetahuan dan nyeri. Pada kasus diatas, pasien mengatakan tidak tau mengenai proses
kehamilan dan pasien mengatakan nyeri karena kontraksi
Menurut PPNI (2016) Defisit pengetahuan adalah keadaan atau kurangnya informasi
kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu, pada kasus di atas pasien kurang oengetahuan

1
tentang kehamilan dan proses persalinan. Kemudian, nyeri diartikan berbeda-beda antar individu,
bergantung pada persepsinya.Walaupun demikian, ada satu kesamaan mengenai persepsi nyeri.
Secara sederhana, nyeri dapat diartikan sebagai suatu sensasi yang tidak menyenangkan baik
secara sensori maupun emosional yang berhubungan dengan adanya suatu kerusakan jaringan
atau faktor lain. Menurut PPNI (2016) Nyeri Akut adalah pengalaman sensorik atau emosional
yang berkaitan dengan kerusakan jaringan actual atau fungsional, dengan onset mendadak atau
lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan. Nyeri akut
dapat dideskripsikan sebagai nyeri yang terjadi setelah cedera akut, penyakit atau intervensi
bedah, dan memiliki awitan yang cepat, dengsn intensitas yang bervariasi (ringan sampai berat)
serta berlangsung singkat (kurang dari enam bulan) dan menghilang dengan atau tanpa
pengobatan setelah keadaan pulih pada area yang rusak.

4. 2 Diagnosa Keperawatan
Pasien yang kami kaji pada kasus dengan inisial Ny. W berusia 17 tahun dengan
kurangnya pengetahuan dan informasi tentang kehamilan diagnose deficit pengetahuan
berhubungan dengan kurang terpapar informasi ditandai dengan kekhawatiran kehamilan,
persalinan pertama. Kemudian pasien juga mengeluh nyeri akibat kontraksi ketuban pecah dini
(KPD)

4.3 Intervensi Keperawatan


1.Defisit Pengetahuan b.d kurang terpapar informasi d.d kekhawatiran kehamilan, persalinan pertama
Aktivitas – aktivitas :
Edukasi Perawatan Kehamilan. (I.12425)
Observasi :
1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi.
2. Identifikasi pengetahuan tentang perawatan masa kehamilan.
Terapeutik :
1. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
Edukasi :
1. Jelaskan perubahan fisik dan psikologis masa kehamilan.
2. Jelaskan perkembangan janin.
3. Jelaskan ketidaknyamanan selama kehamilan.
4. Jelaskan kebutuhan nutrisi kehamilan.
5. Jelaskan seksualitas masa kehamilan.
6. Jelaskan kebutuhan aktivitas dan istirahat.

2. Nyeri Akut b.d nyeri akibat kontraksi ketuban pecah dini


(KPD) Aktivitas – aktivitas :
Manajemen Nyeri. (I.08238)
Observasi :
1. Identifikasi skala nyeri

1
2. Identifikasi respon nyeri non verbal
3. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
4. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
5. Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik :
1. Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri.
2. Fasilitasi istirahat dan
tidur Edukasi :
1. Jelaskan strategi meredakan nyeri.
2. Anjurkan monitor nyeri secara mandiri
3. Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri

1
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

1. Antenatal Care merupakan pengawasan kehamilan untuk mengetahui kesehatan umum


ibu, menegakkan secara dini penyakit yang menyertai kehamilan, menegakkan secara
dini komplikasi kehamilan, dan menetapkan resiko kehamilan (resiko tinggi, resiko
meragukan dan resiko rendah). Asuhan antenatal juga untuk menyiapkan persalinan
menuju well born baby dan well health mother, mempersiapkan perawatan bayi dan
laktasi serta memulihkan kesehatan ibu yang optimal saat akhir kala nifas.
2. Masalah keperawatan yang muncul adalah Defisit Pengetahuan berhubungan dengan
kurang terpapar informasi dan kekhawatiran kehamilan, persalinan pertama. Serta Nyeri
Akut berhubungan dengan nyeri akibat kontraksi ketuban pecah dini (KPD)

3. Intervensi keperawatan yang diambil berdasarkan SLKI dan SIKI yaitu pada diagnosa
keperawatan Defisit Pengetahuan SLKI perilaku sesuai anjuran meningkat, verbalisasi
minat dalam belajar, kemampuan menjelaskan pengetahuan tentang suatu topik
meningkat, dan perilaku sesuai dengan pengetahuan meningkat. NIC yang diambil yaitu
edukasi perawatan kehamilan. Sedangkan pada diagnosa keperawatan Nyeri Akut NOC
yang diambil yaitu kontrol nyeri, pola tidur, status kenyamanan, dan tingkat cidera. NIC
yang diambil yaitu manajemen nyeri.

5.2 Saran
 Bagi Ibu Hamil
Supaya ibu hamil lebih memperhatikan kondisi kehamilannya yaitu dengan cara
melakukan antenatal care secara teratur sehingga kehamilan ibu terpantau oleh
petugas kesehatan.
 Bagi Tenaga Kesehatan
Petugas kesehatan diharapkan lebih meningkatkan konseling atau penyuluhan
petugas kesehatan terhadap ibu-ibu hamil tentang antenatal care, dan juga
sebaiknya perlu dilakukan kunjungan rumah bagi ibu hamil yang tidak melakukan
kunjungan ANC sesuai jadwal, terutama bagi ibu hamil yang belum pernah
memeriksakan kehamilannya dengan melibatkan dukungan keluarga dan sosial.

1
 Bagi Pelayanan Kesehatan
Lebih meningkatkan program promosi kesehatan ibu dan anak (KIA).

1
DAFTAR PUSTAKA

Sunarti. (2014). Asuhan Kehamilan. Jakarta : in media

Kumalasari I. (2015). Panduan Praktik laboratorium dan klinik perawatan antenatal, intranatal,
postnatal, bayi baru lahir, dan kontrasepsi, Jakarta: salemba medika

Pusat Penelitian badan keahlian DPR RI. (2019). Angka Kematian Ibu: Faktor Penyebab dan upaya
penanganannya. Kajian singkat terhadap isu actual dan strategi vol II no 24

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik. Edisi 1.
Jakarta: DPP PPNI

PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan. Edisi 1. Jakarta: DPP
PPNI

Rohmawati, N., & Wijayanti, Y. (2018). Ketuban Pecah Dini di Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran.
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 2(1), 23-32.

Anda mungkin juga menyukai