Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN ANALISIS JURNAL

EFFECT OF MATERNAL BIRTH POSITIONS ON


DURATION OF SECOND STAGE OF LABOR: SYSTEMATIC
REVIEW AND META-ANALYSIS

Sri Annisapada Jamaru, S.Keb Your Title Here


11194992110035
Latar Belakang Masalah
Kala II dalam persalinan merupakan masa yang paling beresiko pada janin dan merupakan kala yang
paling menentukan . Posisi persalinan merupakan suatu peristiwa fisiologis tanpa disadari dan terus
berlangsung/progresif. Penolong persalinan dapat membantu agar ibu tetap tenang dan rileks, maka
penolong persalinan tidak boleh mengatur posisi meneran. Penolong persalinan harus mempasilitasi ibu
dalam memilih sendiri posisi meneran dan menjelaskan alternatife-alternatif posisi meneran bila posisi
yang dipilih ibu tidak efektif (Nurasiah,Ai, 2012). Pada dasarnya tidak ada posisi melahirkan yang paling
baik, posisi yang dirasakan paling nyaman oleh ibu adalah mungkin hal yang terbaik, namun pada saat
proses melahirkan tidak menutup kemungkinan penolong persalinan akan meminta ibu mengubah posisi
agar persalinan berjalan lancar (Sumarah, 2010)

Tujuan Penelitian
MengetahuiYour Title Here
apakah jurnal yang berjudul : “effective of maternal birth
position on duration of second stage labor: systematic review and meta-
analysis” telah memenuhi kriteria sebagai sumber yang valid, penting dan
dapat diaplikasikan sebagai bentuk penanganan.
Jurnal Pertama
Judul : Effective of maternal birth position on duration of second stage labor: systematic review and
meta-analysis
Penulis : Marta Beta, Helena Lindgren, Kylike Christensson, Sallomom Mekonnen, Mulat Adefris
Tahun : 2019
Tempat : Ethiopia
 Abstrak
94%
Posisi tegak membantu Rahim berkontraksi lebih kuat dan efisien, bayi mendapatkan posisi yang lebih
baik dan dengan demikian dapat melewati panggul lebih cepat. Penelitian ini mencari artikel
menggunakan Basis Data Bibligiorafi: Medline/PUBMED, SCOPUS, Google Scholar dan Google. Hasilnya
menyarankan pengurangan durasi kala dua persalinan di antara wanita dalam posisi melahirkan sacrum
fleksibel. Meskipun pengurangan durasi bervariasi di seluruh studi dengan heterogenitas yang cukuo

80%
besar, wanita yang bersalin harus didorong untuk memilih posisi melahirkan yang nyaman
 Introduction
Ketika seorang wanita bersalin berada dalam posisi tegak untuk melahirkan, resiko kompres aorta ibu
lebih kecil, berarti suplay oksigen kejanin lebih baik. Posisi tegak juga membantu Rahim berkontraksi
lebih kuat dan efisien sehingga membantu bayi mendapatkan posisi yang lebih baik. Tujuan Cochrene
memeriksa durasi kala II persalinan membandingkan posisi lahir terbatas ( tegak, bangku lahir/jongkok
dan kursi/bantal bersalin) dengan posisi terlentang/litotomi tidak termasuk water birth, ibu tanpa
anastesi epidural dan studi dari negara berpenghasilan rendah.
 Metode
Secara keseluruahan menemukan 1680 studi, di mana 10 duplikasi telah di hapus. Setelah judul dan penyaringan
abstrak menjadi 1645 studi di keluarkan karena tidak memenuhi kriteria inklusi. 25 artikel yang berpotensi
relevan di cari untuk teks lengkap. 8 studi memenuhi kriteria inklusi dan 17 studi dikeluarkan. Dari 3 penelitian
tersebut merupakan duplikasi, satu penelitian merupakan tinjauan sistemitis, 9 penelitian tidak berhubungan
dengan posisi persalinan dan 4 tidak berhubungan dengan durasi kala II persalinan. Akhirnya mensintesis 8 studi
untuk tinjauan sistematis dan 6 studi meta-analisis

 Comparation
 Jurnal Pertama
Judul : Perbedaan Efekrtifitas Posisi Miring dan Posisi litotomi pada lama Persalinan Kala II Multi gravida
Penulis : Yuliana Sari
Tahun : 2021
Tempat : Palembang
Hasil Your Title Here Your Title Here
Terdapat 19 responden (63,3%) yang waktu persalinan kala II nya termasuk dalam katagori cepat dan nila
rata-rata lamanya persalinan kala II di BPM Lismarina adalah 53,83 menit. Pada kelompok miring pada saat
persalinan terdapat 3 (20%) responden kala II nya cepat, sedangkan lama kala II nya lambat deng posisi
miring terdapat 12 (80%) responden. Pada kelompok posisi litotomi terdapat 13 (86,7%) responden yang
kala II nya cepat, sedangkan responden dengan lama kala II nya lamabat ada 2 ( 13,3%) responden
 Jurnal Kedua
Judul : Efektifitas Posisi Miring kiri dan Posisi setengah duduk pada
Persalinan Kala II Untuk Mengurangi Trauma Dalam Persalinan Normal Di
RSU Rhidos
Penulis : Marlina L. Simbolan
Tahun : 2020
Tempat : Medan
Hasil
Distribusi frekuemsi kelancaran proses persalinan pada posisi miring, di
dapatkan bahwa 20 responden yang paling cepat proses persalinannya
adalah 50 menit dan maksimum 130 menit atau 1 jam 10 menit. Sedangkan
pada frekuensi kelancaran persalinan dengan posisi setengah duduk,
terdapat 20 responden paling cepat proses persalinan pada kala II dengan
Posisi setengah duduk 70 menit
Komparasi dengan Jurnal ini
Pada Artikel 2 (Sari, 2021) dari 30 responden yang di bagi menjadi 2 kelompok posisi miring dan posisi
litotomi pada saat persalinan, hal ini dpat dilihat dengan hasil uji t test hajil uji statistic menunjukkan ada
perbedaan bermakna p value (0,00) waktu persalinan kala II antara kedua kelompok subyek penelitian.
Hal ini dapat dilihat dari selisih rata-rata yaitu lebih cepat 38,06 menit, kedua posisi persalinan pada
lama kala II masih dikatakan dalam keadaan normal.
Pada Artikel 3 (Marlina L. Simbolon, 2020) hasil penelitian ini didapatkan bahwa ada perbedaan waktu
kelancaran persalinan kala II antara posisi persalinan setengah duduk dengan posisi miring adalah 87,5
menit, sedangkan lama kala II pada kelompok posisi persalinan setengah duduk adalah 70 menit. Pada
penelitian ini di dapatkan bahwa ada perbedaan nilai rata-rata lama kala II antara posisi persalinan
setengah duduk dan miring kiri.
Bahasan Analisa Pembahasan
Pada kala II persalinan ibu di anjurkan untuk mencoba posisi-posisi yang nyaman selama persalinan dan
melahirkan bayi dengan memudahkan bidan dalam menolong persalinan yang lebih nyaman.
Mengubah posisi persalinan pada kala II dapat membantu kemajuan persalinan (Marlina L. Simbolon,
2020). Dari artikel yang telah di analisis didapatkan melahirkan dalam posisi tegak bermanfaat bagi ibu
dan bayi karena beberapa alasan fisiologis (Gizzo S et al., 2014). Posisi tegak membantu Rahim
berkontraksi lebih kuat dan efesien, bayi mendapatkan posisi yang lebih baik dan dengan demikian
dapat melewati panggul lebih cepat
Kelebihan dan Kekurangan Jurnal
Kelebihan
Dengan posis sacrum fleksibel (FSP = berdiri, berlutut, merangkak, duduk, jongkok, bola
bersalin, tegak, lateral/miring) sangat mudah untuk dilakukan oleh pasien dan lebih efektif
dalam durasi persalinan kala II.
Kekurangan
Tidak bisa dilakukan secara efisien beberapa posisi karena kondisi kamar bersalin yang jarak
bed pasien dengan bed lainnya berdekatan dan tidak adanya ruang privasi khusus untuk
ruang bersalin.
Implikasi dalam Kebidanan
Posisi sacrum fleksibel sangat bermanfaat dalam proses persalinan ibu, bidan dapat menerapkan pada
tempat mereka berkerja untuk memberikan pelayanan Your yang
Title Here
lebih maksimal dan menerapkan asuhan
sayang ibu untuk mengurangi angka kesakitan ibu dalam persalinan Kala II, mengurangi trauma
persalinan pada ibu

Kesimpulan
Dari atikel yang telah dianalisa memiliki hubungan yang siknifikan secara statistik efektip. Posisi
persalinan sakrum yang fleksibel ( berdiri, miring, duduk, jongkok) berpengaruh durasi kala II persalinan
dengan variasi yang cukup besar. Dimanan lebih menguntungkan di bandingkan posisi supine biasa
(terlentang).

Saran
Untuk Peneliti selanjutnya perlu diperhitungkan untuk membandingkan posisi melahirkan yang berbeda
harus mempertimbangkan desain studi yang memungkinkan wanita untuk memilih posisi melahirkan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai