Anda di halaman 1dari 6

A.

DISKRIPSI JURNAL
1. Analisis Perbedaan Posisi Meneran Terlentang Dan Kombinasi Terhadap Lama
Kala Ii Dan Kejadian Ruptur Perineum Pada Ibu Bersalin
Oleh: Hikmah, Titin Martini, Ade Tyas Mayasari Universitas Muhammadiyah
Tangerang
Email : hz.hikmah@yahoo.co.id
a.Pengambilan sampel dilakukan dengan metode survey analitik Penelitian di
lakukan di wilayah kerja Klinik S, Kec. Curug, Kab. Tangerang dan pengambilan
data di lakukan pada bulan Maret-Mei 2016. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh ibu hamil sebanyak 81 orang. Teknik pengambilan sampel secara
accidental sampling.
b. Analisis data di lakukan secara unifariat ,bivariat dengan chi square, analisis
univariat yaitu analisis yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
frekuensi setiap variabel penelitian yaitu posisi meneran pada variabel
independent dan kejadian lama kala II serta ruptur perineum pada variabel
dependent,
Aanalisis bivariat yaitu menganalisis hubungan atau korelasi antara variabel
dependent dan independent dengan menggunakan uji Chi-Square.
c. Interpretasi hasil
Hasil uji statistik diperoleh nilai P value = 0,02 < α (0,05). Hal ini menunjukkan
bahwa Ha diterima artinya ada perbedaan yang signifikan posisi meneran antara
terlentang dan kombinasi dengan kejadian ruptur perineum.
Nilai OR sebesar 0,196 artinya bahwa ibu brsalin dengan posisi kombinasi
berpeluang mengalami ruptur perineum 0,196 kali lebih besar dibandingkan
dengan ibu bersalin dengan posisi terlentang
2. Hubungan Antara Posisi Miring Kiri Dengan Proses Mempercepat Penurunan
Kepala Janin Pada Proses Persalinan Di Bpm Ny. M Slerok Kota Tegal
Nurul Dwi Ariastuti1, Edi Sucipto2, Istiqomah Dwi Andari3
Email :isty_andari@yahoo.co.id
a. Penelitian menggunakan metode survey Analitik dengan melihat menggali
bagaimana dan fenomena kesehatan hubungan antara posisi miringkiri dengan
proses mempercepat penurunan kepala janin pada proses persalinan, sampel pada
penelitian ini semua ibu bersalin sebanyak 41 orang yang ada di BPM NY.M
Slerok Kota Tegal, Kriteria eksklusi adalah Ibu bersalin yang menggunakan posisi
miring kekanan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan koesioner multiple
choice
b. Interpretasi hasil
Dari hasil lembar observasi terhadap 24 ibu yang melahirkan pada penurunan
kepala
di Bidang Hodge II dan yang menggunakan Posisi Miring Kiri ataupun tidak
Miring Kiri diperoleh sebagai berikut,
dapat diketahui bahwa sebagian besar lama kala I yaitu ≤ 6 jam sebanyak 19
responden (79.2%), dan > 6 jam sebanyak 5 responden (20.8%).
Untuk menganalisis hubungan antara posisi miring kiri dengan proses
mempercepat penurunan kepala janin pada proses persalinan di BPM Ny. M
Slerok Kota Tegal menggunakan uji Chi Square. Syarat uji Chi Square adalah
tidak boleh mempunyai nilai ekspetasi kurang dari 5 sebanyak 20 %. Di uji Chi
Square ini nilai ekspetasi kurang dari 5 sebanyak 66,7% sehingga tidak
memenuhi syarat sehingga dilakukan uji fisher exac.10
Hasil uji fisher exact diperoleh Nilai X 2 Hitung = 1,263 dan Nilai X 2 Tabel =
3,481, jadi X 2 Hitung lebih kecil dari X 2 Tabel. Dan dari hasil uji fisher exact
diperoleh nilai ρ = 0,544 (nilai probabilitas (ρ) > α (0,05)). Dengan demikian HO
diterima yang artinya tidak signifikan, sehingga tidak ada Hubungan Antara Posisi
Miring Kiri dengan Proses Mempercepat Penurunan Kepala Janin.
3. Perbedaan Posisi Miring Dengan Posisi Setengah Duduk Terhadap Kemajuan
Persalinan Kala Ii Pada Multipara Di Puskesmas Balaraja Tahun 2016
Titin Martini, SST.Keb, MKes 1, Wulan Damayanti, SST, MKM 2, Yudhia
Fratidhina, M.Kes 3
a. Penelitian menggunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
eksperimen static group comparison dalam desain ini terdapat dua kelompok yang
dipilih sebagai obyek penelitian. Kelompok yang mendapat perlakuan/kelompok
eksperimen yaitu posisi persalinan miring dan kelompok kontrol yaitu posisi
persalinan setengah duduk yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan posisi
miring dengan posisi setengah duduk terhadap kemajuan persalinan kala II pada
multipara di Puskesmas Balaraja. Penelitian ini dilaksanakan pada periode Maret
– Mei 2016.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin multipara sebanyak 30
responden, teknik pengambilan sampel, purposive sampling.
Teknik pengumpulan data dengan menggunakan data primer yang dikumpulkan
dengan menggunakan lembar checklist sebagai dasar untuk mengobservasi
lamanya kala II
b. Analisis data dengan analisis univariat dan analisis bivariat, dilakukan dengan
menggunakan program SPSS versi 20 for windows. Sedangkan uji statistik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah uji independen sample T test yaitu uji
sampel
tidak berhubungan atau bebas.
c. Interpretasi hasil Hasil penelitian secara univariat didapatkan hasil bahwa dari 30
responden, yang mengelami kala II normal sebanyak 28 orang (93%) dan yang
mengalami kala II memanjang sebanyak 2 orang (7%).
Hasil penelitian secara Bivariat didapatkan hasil pada persalinan kala II normal
pada posisi miring sebanyak 15 orang (100%) dan posisi setengah duduk
13 orang (87%). Sedangkan kala II memanjang pada posisi miring tidak ada
dan posisi setengah duduk sebanyak 2 orang (13%). Hasil uji T independen
sample T-test didapatkan nilai P value = 0.178 maka dapat disimpulkan bahwa
tidak ada perbedaan posisi miring dengan posisi setengah duduk terhadap
kemajuan persalinan kala II di Puskesmas Balaraja Penelitian ini sependapat
dengan Syarifah (2013) dinyatakan tidak ada perbedaan yang signifikan antara
posisi miring dengan posisi setengah duduk terhadap kemajuan persalinan kala II
di BPM Kota Palembang. Penelitian tersebut di dukung oleh Nurul (2013)
bahwasannya tidak ada hubungan posisi miring kiri dengan proses mempercepat
penurunan kepala janin. Endang (2014) berpendapat hal yang sama bahwasannya
tidak ada pengaruh yang signifikan posisi miring dengan mempercepat kemajuan
persalinan Sehingga dapat dianalisis bahwasannya pemilihan posisi meneran tidak
berpengaruh terhadap kemajuan persalinan kala II, dikarenakan posisi meneran
dipengaruhi oleh kenyamanan ibu, tidak adanya unsur paksaan. Adapun faktor
lain yang mempengaruhi proses persalinan yaitu psikologis ibu seperti persiapan
fisik dan psiokologis, dan pendampingan persalinan dari keluarga
terdekat.
4. Pengaruh Posisi Persalinan Antara Posisi Lateral Dengan Posisi Lithotomy
Terhadap Lama Persalinan Kala II Ibu Primigravida Di Rumah Bersalin Mardi
Rahayu Semarang Tahun 2014
Fanny Sukma Aji *), Wagiyo, M.Kep.,Sp.Mat **), Eliza. Skep.M.Kep.***)
a. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif
korelasi, Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ”Cross
Sectional” yaitu rancangan penelitian dengan melakukan pengukuran atau
pengamatan pada saat bersamaan atau sekali waktu Teknik sampel yang
digunakan disini adalah accidental sampel. Bahwa setiap populasi yang ada
berkesempatan yang sama untuk menjadi sampel. besarnya sampel yaitu
sebanyak 44 responden.
b. Hasil penelitian berdasarkan hasil lembar observasi dari responden, yaitu hasil
isian lembar observasi dari para responden pasien Rumah Bersalin Mardi
Rahayu Semarang dengan persalinan Primigravida, yang berjumlah 44
responden.
Dari hasil penelitian di Rumah bersalin Mardi Rahayu Semarang, tentang
posisi persalinan menunjukan bahwa rata-rata lama persalinan kala II dengan
posisi lithotomy sebesar 18.32 sedangkan rata-rata lama persalinan kala II
dengan posisi Lateral sebesar 26.68.
Pada penelitian (Dyah Fajarsari 2009) Rata-rata lama persalinan kala II pada
kelompok posisi Mc.Robert 33,33 menit dan posisi Lithotomi 44,9 menit
Dengan demikian lama persalinan kala II pada kelompok posisi Mc.Robert
lebih cepat dibandingkan dengan pada kelompok posisi Lithotomi.
Hasil uji Mann whitney test pengaruh posisi lateral dengan posisi lithotomy
terhadap lama persalinan kala II menunjukkan hasil nilai p= 0.031 atau <0.05
maka dapat diartikan bahwa Ha diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan
posisi Lateral dengan Posisi Lithotomy terhadap lama persalinan kala II Ibu
Primigravida di Rumah Beralin Mardi Rahayu Semarang.
5. Analisis Posisi Ibu Bersalin Miring Ke Arah Ubun-Ubun Kecil Terhadap Lama
Fase Aktif Kala I Di Puskesmas Sukodono Sragen
Elmy Syaidah & Triani Yuliastanti
Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali
a. Jenis penelitian ini adalah Study Kualitatif Peneliti mengkaji perilaku dan
pandangan responden dengan metode pengumpulan data berupa observasi dan
interview untuk kemudian dilakukan analisa data dan perbandingan dengan teori
yang telah ada
b. Interpretasi hasil Dari hasil penelitian didapatkan pengaruh yang menonjol antara
responden dengan posisi miring ke arah ubunubun kecil dan tidak dengan miring
ke arah ubun-ubun kecil terhadap lama fase aktif kala I. Hal ini terbukti adanya
peningkatan frekuensi kontraksi yang menyebabkan pembukaan serviks
semakin bertambah sehingga memperpendek durasi fase aktif kala I persalinan.
Dengan indikator rentang waktu fase aktif kala I menurut Friedman, pada kondisi
normal percepatan pembukaan konstan dengan kecepatan minimal 1,2
sentimeter per jam pada nulipara. Pada multipara 1,5 sentimeter per jam. Fase
perlambatan adalah akhir fase aktif yaitu kecepatan pembukaan melambat dan
serviks mencapai pembukaan dari 8 sampai 10 sentimeter sementara penurunan
mencapai kecepatan maksimumnya. Kecepatan maksimum penurunan rata-rata
pada nulipara adalah 1,6 sentimeter per jam dan normalnya paling sedikit 1,0
sentimeter per jam. Pada multipara, kecepatan penurunan rata-rata 5,4 sentimeter
per jam dengan kecepatan minimal 2,1 sentimeter per jam(8)
Maka hal ini sesuai dengan teori oleh Sarwono yang menyatakan bahwa janin
akan lahir secara fisiologis karena ada kontraksi uterus yang semakin adekuat dan
terus menerus yang ditunjang oleh peredaran darah menuju uterus. Kontraksi
uterus juga menjadi lebih efisien dan putaran paksi kepala janin akan berlangsung
lebih lancar bila ibu dimiringkan ke arah ubun-ubun kecil
A. kesamaan dan ketidaksamaan konteks dalam judul
1. kesamaan konteks
a. Dari semua penelitian yang di lakukan oleh beberapa penelitian terjadi
kesamaan hasil penelitian yaitu di ketahuai bahwa posisi persalinan
mempengaruhi proses penurunan kepala pada kala II, yaitu posisi telentang
Posisi meneran itu sendiri merupakan posisi yang nyaman bagi ibu bersalin.
Ibu bersalin dapat berganti posisi secara teratur selama persalinan kala II
karena hal ini seringkali mempercepat kemajuan persalinan dan ibu mungkin
dapat meneran secara efektif pada posisi tertentu yang dianggap nyaman bagi
ibu. angka kejadian ruptur perineum banyak terjadi pada ibu bersalin
dengan posisi meneran kombinasi, baik pada primipara maupun multipara
dengan frekuensi ruptur perineum dengan posisi meneran terlentang, tapi
masih ada terdapat perbedaan yang mengatakan bahwa posisi persalinan tidak
berpngaruh terhadap kemajuan kala II.
2. Ketidaksamaan konteks
Ada 2 penelitian yang mengatakan bahwa posisi persalinan tidak berhubungan
terhadap kemajuan kala II di karenakan kemajuan kala II di pengaruhi oleh
kenyamanan ibu pada saat melahirkan dan ibu mendapat dukungan dari orang
terdekat
B. RINGKASAN
Persalinan merupakan proses pengeluaran hasil konsepsi atau janin telah mampu hidup
dunia luar dengan kekuatan ibu sendiri, tanpa kekuatan penolong, berlangsung kurang dari 24
jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun bayinya. Persalinan juga bisa di sebut dengan
keluarnya pelasenta dan selaput ketuban yang keluar dari rahim ibu, persalinan juga dikatakan
normal jika cukup bulan yaitu setelah melalui 37 minggu tanpa adanya penulit
Paktor lain juga yang bisa mempengaruhi proses persalinan normal yaitu,
yaitu passenge (janin dan plasenta), passageway (jalan lahir), powers (kekuatan mendorong
janin keluar yang mencakup his/kekuatan uterus, kontraksi otot dinding perut, kontraksi
diafragma, dan ligamentum action), position (posisi ibu), dan psychologic (psikologis ibu
bersalin). Keseimbangan 5p ini juga dapat menciptakan proses persalinan berjalan dengan
lancar,selain itu juga posisi ibu juga berpengaruh persalinan kala II mempunyai dampak
terhadap kenyamanan ibu selama persalinan dan lama persalinan.

Anda mungkin juga menyukai