Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEBIDANAN MASA NIFAS

PADA NY.R UMUR 25 TAHUN P1A0 POST PARTUM HARI KE 1


DI PMB NUR ALAILIYAH BANTUL

Oleh:
ZUHARNI
NIM P07124520055
 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
2020
Journal reading

Kasus

Pembahasan kasus

Kesimpulan
Journal Reading
Telaah Jurnal PICOT
P I
Intervensi
Populasi probelm
Penelitian ini adalah penelitian eksperimental .penelitian ini menggunakan perbandingan
Penelitian dilakukan antara dua kelompok perlakuan post-test.. Variabel independen adalah menggunakan teknik
pada 60 ibu yang dirawat jarum suntik sekali pakai dalam merawat puting tenggelam dan variabel dependen adalah
di ruang bersalin Rumah keberhasilan menyusui (LATCH). Penelitian dilakukan pada 60 ibu yang dirawat di ruang
Sakit Krishna bersalin Rumah Sakit Krishna, Karad, dengan menggunakan teknik sampel purposive, engan
menilai post test pada kedua kelompok. Proses pengambilan sampel dengan
menggelompokkan sampel menjadi dua kelompok. Jumlah responden dari masing-masing
kelompok adalah 30 orang. Data dikumpulkan, ditabulasi dan dianalisis dengan
menggunakan statistik deskriptif dan inferensial
C O T
Comparatif Outcome Time

Puting normal dan 2018


Keberhasilan menyusui sesuai skor LATCH :
puting tenggelam. Pada kedua kelompok semua bayi memiliki skor
Jumlah responden LATCH 7 ke atas dan mereka berhasil
dari masing-masing menyusui. (Fisher exact P = 0,6120)
kelompok adalah Masalah puting tenggelam dan puting normal :
30 orang Tidak ada satu pun ibu yang mengalami masalah
dengan puting terbalik maupun normal
Latar Belakang
CAKUPAN KF 3
Cakupan kunjungan nifas (KF3) di Indonesia sebesar 78,78% masih dibawah target (96%)
DIY urutan 6 terendah setelah NTT, Maluku, Papua barat, papua, Jawa tengah dengan
cakupan DIY sebesar 62,86%.

CAKUPAN KN
Capaian KN1 Indonesia pada tahun 2019 sebesar 94,9%, apaian ini sudah
memenuhi target Renstra tahun 2019 yaitu sebesar 90%.
Dan capaian KN lengkap Indonesia tahun 2019 sebesar 87,1 %.
Namun, DIY merupakan salah satu provinsi yang cakupan KN1 dan KN3 belum
mencapai target, dimana cakupan KN1 di DIY masih di angka 71,8%,
sedangkan untuk KN3 masih di angka 71,1%.

Asuhan masa nifas sangat penting dan diperlukan karena dalam periode ini disebut masa kritis baik pada ibu
maupun bayinya. Diperkirakan insiden kematian ibu di Indonesia sebesar 60% terjadi pada postpartum atau
masa nifas, dan sebesar 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama
Kajian Kasus dan Teori

Pada hari Selasa 08 November 2020 Pukul 23.55 WIB Ny.R melahirkan anak pertama di PMB Nur
Alailiyah, anak perempuan hidup, apgar skor 8/9/10 dengan BB 3000 gr, PB 47 cm, LK 34 cm, LD 35 cm,
dan LILA 11 cm. Hasil pemeriksaan fisik Ibu tanggal 09 november 2020 pukul 08.00 WIB sebagai
berikut : Kondisi umum Baik, Kesadaran Compos mentis. Tinggi badan 158 cm, Berat Badan 68 kg.
Pemeriksaan tanda-tanda Vital Tekanan darah 110/80 mmHg, Pernafasan 21 kali per menit, Suhu 36 7℃.
Nadi 84 x/mnt. Pada pemeriksaan Fisik mata konjungtiva merah muda, sclera putih, pemeriksaan dada
simetris, mammae simetris, hiperpigmentasi areolla mammae, ASI sudah keluar, bayi menyusu, puting susu
sebelah kiri tidak menonjol, ibu kesusahan menyusui dengan menggunakan payudara kiri, asi sudah sudah
keluar, jenis Colostrum. Kontraksi uterus baik, TFU 1 jari dibawah pusat, perdarahan dalam batas normal,
terdapat bekas jahitan luka perinium derjat 2. sebelum menikah pasangan penggunakan kondom sebagai
alat kontrasepsi. Ibu berencana mengunakan KB suntik depo Progestin.
KAJIAN KASUS DAN TEORI

Pada pemeriksaan Fisik mata konjungtiva merah muda, sclera putih, pemeriksaan dada simetris,
mammae simetris, hiperpigmentasi areolla mammae, papilla mammae sebelah kanan menonjol tapi sebelah
kiri tenggelam, asi kolostrum sudah sudah keluar. Dalam hasil pengkajian Tinggi Fundus Uteri Ibu adalah 1
jari dibawah pusat. Sesuai dengan teori bahwa Setelah plasenta lahir, uterus berangsur – angsur menjadi
kecil sampai akhirnya kembali seperti sebelum hamil.
Perubahan fisik yang terjadi seperti perubahan pada uterus, yaitu pada saat uri telah lahir maka TFU
setinggi dua jari dibawah pusat kemudian lokhea pada hari pertama hingga hari keempat merupakan lokhea
rubra. Kemudian perubahan pada payudara yaitu membesar, areola hiperpigmentasi, dan mengeluarkan
kolostrum. Selain itu, vagina dan perineum ibu juga masih kendur akibat proses melahirkan. Dalam
beberapa hari pertama sesudah proses tersebut, vulva vagina tetap dalam keadaan kendur. Setelah 3
minggu, vulva dan vagina kembali kepada keadaan tidak hamil dan rugae dalam vagina secara berangsur-
angsur akan muncul kembali, sementara labia menjadi lebih menonjol. 15
Pembahasan

Selain itu, sistem perkemihan ibu sudah kembali baik krena sebelum 6 jam setelah persalinan ibu
sudah miksi. Sistem pencernaan ibu normal dan ibu mengatakan sudah BAB. Selain itu, secara umum
tanda-tanda vital ibu selama perawatan dalam batas normal.

.
Memberikan KIE dan mengajarkan ibu tentang teknik menyusui, memotivasi ibu mengenai pemberian ASI eksklusif
secara on demand (sesering yang bayi mau) dan memberikan KIE tentang ASI eksklusif, dan memberikan KIE tentang
kebutuhan bayi terhadap ASI dan tanda kecukupan ASI. Bidan juga memberitahu tekhnik –tekhnik pemberian ASI
yang harus diketahui oleh Ny.R, seperti yang di katakan bahwa peranan ibu post partum dalam pemberian ASI sangat
menentukan kualitas ASI selanjutnya.14 Menurut penelitian bahwa terdapat hubungan positif antara pengetahuan ibu
tentang tekhnik menyusui dengan status gizi bayi.15
Mengajarkan kepada ibu teknik hoffman pada puting yang tenggelam agar puting ibu dapat menonjol, yakni
Dengan jari telunjuk/ibu jari mengurut di sekitar puting susu kearah berlawanan sampai merata. Serta mengajarkan
kepada ibu untuk menggunakan nipple puller yang terbuat dari spuit 20cc terbalik untuk menarik puting susu ibu.,
yakni dengan menarik puting susu ibu dengan tuas yang ada dan menunggu hingga 3-5 detik baru ibu membuka
spuitnya, melakukan rutin sehari 3 kali. Ini sesuai dengan penelitian (Maulani, 2016 ), menunjukkan bahwa
responden yang diberikan metode modifikasi spuit injeksi 75% ibu post partum berhasil membuat putting
susu nya menonjol.
Kemudian menganjurkan ibu mengkonsumsi makanan bergizi seimbang terutama makanan yang mengandung
protein seperti ikan, tempe, tahu, putih telur, dan lain-lain, mengajarkan ibu mengenai personal hygiene yang baik
pada ibu nifas dan perawatan luka jahitan perineum, memberikan KIE tanda bahaya nifas seperti perdarahan hebat,
keluar cairan berbau dari jalan lahir, demam tinggi, kejang, serta payudara bengkak kemerahan disertai sakit dan
juga menjelaskan pada ibu cara mengetahui baik tidaknya kontraksi uterus. Hal ini sebagai langkah deteksi
perdarahan postpartum yang dapat diajarkan pada ibu
Perawatan ibu dan bayi dalam satu ruangan bersama-sama, sehingga memungkinkan ibu lebih banyak
memperhatikan bayinya, memberikan ASI sehingga kelancaran pengeluaran ASI terjamin. 13
Kesimpulan
Pada kasus ini diperoleh hasil asuhan kebidanan pada ibu dengan melakukan pengkajian, mengidentifikasi diagnosis,
melaksanakan perencanaan dan melakukan evaluasi serta pendokumentasion kasus yang ditemukan.

1. Asuhan kebidanan ibu nifas dan menyusui, menyusui dan neonatus pada Ny.R usia 28 tahun P 1A0Ah1 Post
Partum hari ke -1 dilakukan berdasarkan pengkajian dan pemeriksaan fisik, sehingga penanganan yang
diberikan berdasarkan kebutuhan dan kewenangan bidan.
2. Diagnosa pada Ny.R adalah Ny.R usia 28 tahun P1A0Ah1 Post Partum hari ke 1 dapat diidentifikasi
diagnosa/masalah kebidanan yaitu nifas fisiologis.
3. Masalah kebidanan pada kasus ini adalah kecemasan Ny.R tentang pemberian Asi terhadap bayinya.
4. Asuhan kebidanan ibu nifas dan menyusui Ny.R dengan merencanakan tindakan yang akan dilakukan pada
kasus nifas normal yaitu dengan melakukan observasi
Matur Nuwun

Anda mungkin juga menyukai