N
diperlukan karena dalam periode ini disebut
UL A
masa kritis baik pada ibu maupun bayinya.
Diperkirakan insiden kematian ibu di
HA U
Indonesia sebesar 60% terjadi pada
postpartum atau masa nifas, dan sebesar
D
50% kematian masa nifas terjadi dalam 24
EP N
jam pertama
PENGERTIAN NIFAS
Masa nifas berasal dari bahasa latin, yaitu puer artinya
PERUBAHAN FISIOLOGIS
bayi dan parous artinya melahirkan atau masa sesudah
MASA NIFAS
mulai dari saat setelah lahirnya bayi sampai dengan
kembalinya tubuh dalam keadaan seperti sebelum hamil
atau mendekati keadaan sebelum hamil (Saleha dalam
Harahap 2018)
01
02
Sistem Kardiovaskular
03
Sistem Reproduksi
Perubahan Sistem Pencernaan
06
Perubahan Sistem Muskuloskeletal
07
Perubahan Tanda Vital
Payudara
KUNJUNGAN NIFAS MINIMAL SEBANYAK
DENGAN KETENTUAN WAKTU 3 KALI
Analisa materi
Bidan kelompok 5 menyiapkan pilihan sesuai dengan kondisi ibu, dan bidan
harus mempunyai stategi untuk memberikan alternatif termasuk
pertimbangan berdasarkan literatur. Dan bidan menggunakan pilihan yang
cocok untuk ibu. Memberikan keputusan yang tepat berdasarkan kebutuhan
ibu.
Bidan membandingkan dengan kasus-kasus lain yang mirip dengan kasus ibu,
melihat bagai mana rekomendasinya, bagaimana perawatannya. Dan
mengevaluasi apakan sudah terfokus pada ibu dan sesuai dengan SOP yang
ada sesuai dengan norma budaya. Bidan mengumpulkan semua informasi
kemudian mendiskusikan kepada ibu dan bidan juga mendiskusikan dengan
teman sejahwat dan dokter spesialis tentang masalah mastitis dan rencana
perawatan mastitis.
Bidan memberikan penjelasan
tentang penatalaksaan
mastitis. Seperti memberikan
Terapi Analgetik, Terapi
Kompres,Breast Care, KIE,
Dukungan Suami Pijat
Oksitosin dan dukungan
psikososial ibu & keluarga,
4.Evaluasi
Bidan melakukan identifikasi keadaan ibu, bidan secara pro aktif memberikan
apakan ada kekurangan pada kebijakan-kejakan atau panduan yang mungkin
akan menghambat perawatannya. Pada kasus ini bidan mengupdete lagi
kebijakan yang ada berkaitan dengan mastitis. Bidan juga memberikan
literatur kepada pasien.
Bidan mengevaluasi dirinya sendiri, pada tahap ini bidan sekali lagi mencari
pendapat atau saran dari proses perawatan yang di berikan oleh bidan untuk
ibu. Dan Bidan Memulai dialog professional, bidan mendiskusikan kasus ini
kepada teman sejahwat.
Ibu pulang dalam keadaan sudah diberikan penatalaksanaan mastitis sesuai
dengan keluhan,literatur dan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan Ibu
bersama suami, ibu juga sudah diberikan penkes tentang pentingnya
dukungan suami dan keluarga terhadap ASI, ibu juga sudah diberikan
jadwal kontrol ulang untuk mengevaluasi mastitis jangka panjang. Ibu juga
sudah diberikan edukasi hal-hal apa saja yang dilakukan dirumah untuk
penyembuhan radang pada payudara seperti kompres jika terjadi
pembengkakan atau tegang pada di payudara, tetap menyusui bayinya
sesering mungkin dengan teknik yang benar sesuai dengan yang sudah
diajarkan. Ibu juga sudah diberikan edukasi tentang tanda bahaya jika
mastitis berlanjut seperti demam tidak turun selama 3 hari paska berobat
ke PMB, keluar nanah. Ibu juga sudah diberikan penjelasan bahwa keadaan
saat ini masih bias diatasi di fasilitas kesehatan dasar dan tidak perlu
dilakukan perujukan.
Kesimpulan
Management asuhan kebidanan merupakan
suatu proses pemecahan dalam kasus
kebidananyang dilakukan secara sistematis.
sebagai seorang profesi bidan harus
memanfaatkan kompetensinya,sumber daya
pikirnya untuk berfikir kritis agar menegakan
suatu diagnosa kebidanan dengan tepat
sehingga tercapai pengambilan keputusan
dan menghasilkan asuhan yang bermutu
sesuai dengan evidence based dan
kebutuhan pasien
Terima Kasih