Anda di halaman 1dari 11

i

KATA PENGANTAR
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................................1
A. Potensi Optimalisasi Fasilitas Kesehatan.....................................................................................3
B. Analisis Prioritas............................................................................................................................3
C. Ide Inovasi......................................................................................................................................3
D. Tujuan............................................................................................................................................4
E. Manfaat..........................................................................................................................................4
BAB II PERENCANAAN.........................................................................................................................6
REFERENSI..............................................................................................................................................7
LAMPIRAN...............................................................................................................................................8
1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bidan sebagai seorang pelaksana atau pemberi layanan kesehatan (health provider)
sangat berpengaruh pada perkembangan kesehatan dan perubahan pola hidup masyarakat di
Indonesia. Peranan bidan sebagai role model masyarakat dapat menjadi motivator serta
fasilitator untuk membentuk sebuah peradaban dan tatanan sebuah pelayanan kesehatan.
Pada era globalisasi saat ini, tenaga kesehatan dituntut untuk menuju puncak yang lebih baik,
mampu bersaing dan melakukan perubahan terhadap kesehatan di Indonesia.
Bidan adalah profesi kesehatan yang telah lulus dalam pendidikan formal
kebidanan dan diatur dalam perundang-undangan (legislasi) yaitu dengan mengikuti uji
kompetensi bidan dan mendapatkan sertifikat uji kompetensi (ter-sertifikasi), kemudian
teregistrasi sebagai bidan dan mendapatkan surat tanda registrasi bidan (STR). Bidan yang
telah memiliki STR dan bekerja dipelayanan kebidanan kurang lebih selama 2 tahun, dapat
membuka praktek bidan secara mandiri setelah memiliki surat ijin yang sah (lisensi) untuk
melakukan praktek bidan. Praktek mandiri Bidan atau disingkat PMB syaratnya memiliki
Surat Ijin Praktek Bidan (SIPB) sesuai dengan persyaratan yang berlaku dan telah menjalani
akreditasi serta peninjauan oleh dinas kesehatan setempat, kemudian dicatat serta diberi izin
secara sah dan legal dinas kesehatan terkait untuk menjalankan praktek kebidanan secara
mandiri. Tugas dan tanggung jawab bidan adalah memberikan pelayanan khususnya pada
ibu dan anak secara holistik yang meliputi ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, ibu
pascapersalinan dan menyusui, Keluarga berencana/KB dan wanita dalam kesehatan
reproduksi sampai menopause. Dalam kode etik etik profesi bidan menuntut bidan
memberikan kualitas pelayanan yang terbaik kapanpun dan dimanapun mereka membuka
praktek mandiri (Ari arini and Gede kusuma dewi, 2020, p. 347).
Praktek Bidan Mandiri Ermiyati merupakan salah satu PMB yang terdapat di
Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan Kota Depok. Pada pengamatan awal yang
dilakukan, dapat diketahui bahwa PMB Ermiyati belum memiliki sebuah sistem manajemen
untuk tracking, coding dan filing informasi pasien. Satu – satunya catatan pelayanan
kebidanan ada pada sebuah buku besar yang diisi secara manual. Rekam medis menurut
Putri & Sonia (2021), “rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen
2

tentang pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, pelayanan lain” (p. 911). Rekam medis
bertujuan untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit (Depkes, 2006, p. 13).
Selanjutnya, pada hasil pengamatan awal, dapat juga diketahui bahwa PMB
Ermiyati belum memiliki program senam yoga untuk ibu hamil. Prenatal Yoga adalah
gerakan yang dibuat dengan tempo yang lebih lambat dan menyesuaikan dengan kapasitas
ruang gerak ibu hamil (Wulansari, 2021, p. 98). Prenatal Yoga juga berguna untuk
mengurangi kecemasan menjelang persalinan ((Wulansari, 2021). Lebih lanjut, Erawati dkk
(2019) mengatakan bahwa Senam yoga merupakan kesatuan antara tubuh, pikiran dan jiwa
dan senam yoga ini bisa membuat kesejahteraan emosional, psikologis, dan spritual. Berlatih
senam yoga pada masa kehamilan merupakan salah satu solusi self-help yang menunjang
proses kehamilan, kelahiran dan bahkan pengasuhan anak yang dapat dilakukan dalam kelas
antenatal. Yoga menekankan latihan dasar pada postur dan teknik pernapasan dalam.
Berdasarkan beberapa penelitian disebutkan bahwa yoga dapat membantu memberikan
ketenangan pikiran dan jiwa karena dapat digunakan sebagai stresscoping (Franciska, Yuka
and Wilma, 2021).
Lebih lanjut, berdasarkan pengamatan awal juga ditemukan bahwa PMB Ermiyati
tidak memiliki program pelayanan pasca bersalin dan bayi baru lahir yang berbasis
homecare. Kegiatan homecare pasca bersalin ini berfungsi agar ibu pasca bersalin
mengetahui cara menyusui, merawat bayi baru lahir, memandikan bayi baru lahir ketika tali
pusar belum puput. Padahal, Masa nifas ini merupakan masa yang cukup penting bagi
tenaga kesehatan khususnya bidan untuk selalu melakukan pemantauan karena pelaksanaan
yang kurang maksimal dapat menyebabkan ibu mengalami berbagai masalah, bahkan dapat
berlanjut pada komplikasi masa nifas seperti sepsis puerperalis. Jika ditinjau dari penyebab
kematian ibu, infeksi merupakan penyebab kematian terbanyak nomor dua setelah
perdarahan sehingga sangat tepat jika tenaga kesehatan memberikan perhatian yang tinggi
pada masa ini.
Pada PMB Ermiyati, juga ditemukan bahwa banyak pasien yang belum berani
datang dan melakukan konsultasi secara langsung dikarenakan masih takut terhadap
pandemic covid 19.
3

Oleh karena itu, pengembangan PMB ini akan berfokus pada hal – hal yang
disebutkan diatas, yaitu: ketiadaan rekam medis komprehensif, ketiadaan senam yoga ibu
hamil, ketiadaan layanan home care untuk ibu pasca bersalin dan bayi bari lahir dan banyak
klien yang belum berani datang untuk konsultasi di karenakan pandemic covid 19 sehingga
akan membuka layanan telemedicine melalui video call.

A. Potensi Optimalisasi Fasilitas Kesehatan


Potensi optimalisasi fasilitas kesehatan berdasarkan latar belakang diatas terletak pada empat
hal, yaitu:

1. Optimalisasi manajemen pencatatan dokumen pasien melalui rekam medis


2. Optimalisasi pelayanan pada pasien ibu hamil melalui senam yoga ibu hamil
3. Optimalisasi pelayanan home care pada masa nifas
4. Optimalisasi pelayanan pasien yang tidak datang ke klinik melalui media daring.

B. Analisis Prioritas
Dari latar belakang yang sudah disebutkan sebelumnya, terdapat beberapa identifikasi
masalah yaitu:

1. Belum terdapat nomer rekam medis setiap pasien sehingga kesulitan mencari riwayat
pasien dengan nama yang sama
2. Belum adanya senam yoga untuk ibu hamil
3. Belum adanya layanan home care untuk ibu pasca bersalin dan bayi bari lahir
4. Banyak klien yang belum berani datamg untuk konsultasi di karenakan
pandemic,sehingga akan membuka layanan telemedicine melalui video call

Dari identifikasi masalah diatas, dipilih beberapa inovasi yang akan dilakukan pada
point 2 dan 3 sebagai berikut:

1. Belum adanya senam yoga untuk ibu hamil. Hal ini dijadikan prioritas karena senam
hamil mudah dilakukan dan menghemat biaya operasional.
4

2. Belum adanya layanan home care untuk ibu pasca bersalin dan bayi baru lahir. Hal ini
dijadikan prioritas karena banyak ibu pasca bersalin yang masih bingung cara menyusui,
merawat bayi baru lahir, memandikan bayi baru lahir ketika tali pusar belum puput.

C. Ide Inovasi
Berdasarkan analisis prioritas, maka akan dibuatkan ide inovasi pada PMB Ermiyati
yang berfokus pada dua hal, yaitu:
1. Membuat kelas senam Yoga For Pregnancy 1 minggu sekali
2. Membuka layanan home care untuk ibu pasca bersalin dan bayi baru lahir 1-7 hari
setelah kelahiran
D. Tujuan
Tujuan akhir yang diharapkan setelah dilakukan ide inovasi sebagai berikut:
1. Terdapatnya jadwal rutin kelas Yoga Ibu hamil pada PMB Ermiyati, mengingat yoga
ibu hamil membantu ibu hamil merasa lebih nyaman dengan kehamilannya dan dapat
mengoptimalkan posisi janin.
2. Terdapatnya layanan home care untuk ibu pasca bersalin dan bayi baru lahir 1-7 hari
setelah kelahiran. Lebih lanjut, hal ini juga bertujuan agar ibu yang baru melahirkan
mengetahui cara menyusui, merawat bayi baru lahir, dan memandikan bayi baru lahir
ketika tali pusat belum puput.

E. Manfaat
Manfaat yang dapat didapatkan berbagai pihak setelah ide inovasi dilaksanakan sebagai
berikut:
1. Bagi PMB Ermiyati
Bagi PMB Ermiyati, manfaat dilakukannya inovasi yaitu Ibu hamil yang mengikuti
kelas yoga ibu hamil akan merasa lebih nyaman dengan kehamilannya dan dapat
mengoptimalkan posisi janin. Selain itu, dengan meningkatnya pasien ibu hamil yang
mengikuti senam yoga, juga akan berdampak pada jumlah pasien ibu melahirkan di
PMB. Manfaat lainnya yaitu penurunan tingkat kecemasan ibu hamil muncul ketika
sudah melakukan senam yoga ibu hamil yang dilakukan 2 kali seminggu selama satu
bulan (Erawati, Adilatri and Krisnawati, 2019).
5

Selanjutnya, dengan diadakannya layanan home care untuk ibu pasca bersalin dan
bayi baru lahir 1-7 hari setelah kelahiran maka angka kematian ibu yang sudah
melahirkan di masa nifas bisa menurun jauh, dan juga ini akan memberikan image
atau citra positif untuk PMB Ermiyati di mata masyarakat bahwa PMB ini sudah
memberikan layanan yang prima.

2. Bagi Masyarakat sekitar Kelurahan Pasir Putih


Bagi masyarakat sekitar kelurahan pasir putih, dengan adanya inovasi senam yoga
ibu hamil, masyarakat memiliki sebuah ilmu baru bagi mereka untuk dapat
menurunkan tingkat kecemasan ketika menghadapi kehamilan. Selanjutnya, dengan
adanya pelayanan home care pasca persalinan, masyarakat mendapatkan pelayanan
bagi ibu pada masa nifas melalui kunjungan rumah pada hari ketiga, minggu kedua
dan minggu keenam setelah persalinan untuk membantu proses pemulihan ibu dan
bayi melalui penanganan tali pusat yang benar, penemuan dini, penanganan atau
rujukan komplikasi yang mungkin terjadi pada masa nifas, serta memberikan
penjelasan tentang kesehatan secara umum, personal hygiene, nutrisi, perawatan bayi
baru lahir, pemberian asi, imunisasi dan keluaga berencana.
6

BAB II PERENCANAAN

Kegiatan Waktu Tujuan Kegiatan Penanggun Pelaksan Indikator


Kegiatan g jawab a Keberhasilan
Senam Setiap Mengenalkan gerakan – Bd. Ermiyati Nurlita Terdapatnya
Yoga hari gerakan Senam Yoga Ibu S.Tr.keb Listiana kegiatan
Kehamila minggu Hamil untuk relaksasi senam yoga
n pukul kehamilan, mengurahi ibu hamil di
08.00 – ketidaknyamanan dalam PMB sesuai
09.00 kehamilan,mengoptimalka dengan
WIB n posisi janin. jadwal yang
ada
Home Hari ke agar ibu yang baru Bd. Ermiyati Nurlita Bersedianya
Care 1-7 ibu melahirkan mengetahui S.Tr.Keb listiana ibu bersalin
Pasca pasca cara menyusui, merawat untuk
bersalin bersalin bayi baru lahir, dan menerima
memandikan bayi baru layanan home
lahir ketika tali pusat car
belum puput.
7

REFERENSI

Ari arini, L. and Gede kusuma dewi, L. (2020) “Sosialisasi Mengenai Literasi Digital Dalam
Bidang Entrepreunership Kebidanan Bagi Bidan Di Praktek Mandiri,” Proceeding Senadimas
Undiksha, pp. 346–357. Available at:
https://lppm.undiksha.ac.id/senadimas2020/assets/ProsidingSenadimas2020/file/46.pdf.

Depkes (2006) Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis di Rumah Sakit, Rekam
Medis & Informasi Kesehatan. Jakarta: Departemen Kesehatan Direktorat Jendral Bina
Pelayanan Medik Republik Indonesia.

Erawati, N. M., Adilatri, A. A. S. A. and Krisnawati, K. M. S. (2019) “Pengaruh Senam Yoga


Terhadap Tingkat Kecemasan Dalam Menghadapi Persalinan Pada Ibu Primigravida Trimester
III,” Community of Publishing in Nursing (COPING), 7(3), pp. 133–138. Available at:
https://ojs.unud.ac.id/index.php/coping/article/view/55789.

Franciska, Y., Yuka, A. A. S. and Wilma, W. (2021) “Relieve Labor Pain With Hypno Prenatal
and Prenatal Yoga,” Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, 9(1), pp. 60–70. doi:
10.32668/jitek.v9i1.579.

Putri, A. K. and Sonia, D. (2021) “EFEKTIVITAS PENGEMBALIAN BERKAS REKAM


MEDIS RAWAT INAP DALAM MENUNJANG KUALITAS LAPORAN DI RUMAH SAKIT
BHAYANGKARA SARTIKA ASIH,” Jurnal Inovasi Penelitian, 2(3), pp. 909–916.

Wulansari, D. P. (2021) “Pengaruh Prenatal Yoga Terhadap Kecemasan Ibu Hamil Primigravida
Trimester II Dan III Di Wilayah Kerja Puskesmas Kahuripan Tahun 2020,” JoMI (Journal of
Midwifery Information), 1(2), pp. 96–105.
8

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai