Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MATA KULIAH

ISSU TERKINI DALAM ASUHAN KEHAMILAN


Dosen Pembimbing: Tatarini Ika Pipit Cahyani, SST, M. Kes

Oleh:
1. Anjar Arum Siti Masitoh (P27824416049)
2. Noveren Yona A. P (P27824416077)
3. Nia Farikhatus Faridah (P27824416078)
4. Ummi Faizah (P27824416081)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN
2016/2017

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat taufik dan hidayah-
Nya, makalah ini dapat diselesaikan.Makalah ini merupakan makalah pengetahuan
bagi mahasiswi akbid maupun para pembaca untuk bidang Ilmu Pengetahuan.
Makalah ini sendiri dibuat guna memenuhi salah satu tugas kuliah dari dosen
mata kuliah Konsep kebidanan dengan judul ISSU TERKINI DALAM ASUHAN
KEHAMILAN.Dalam penulisan makalah ini penulisan berusaha menyajikan bahasa
yang sederhana dan mudah dimengerti.

Penulisan ini menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangan.Oleh karenanya, penulis menerima kritik dan saran yang positif
dan membangun dari rekan-rekan pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.Penulis
juga mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
semua.Aamiin.

Surabaya,17 Maret 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......i
KATA PENGANTAR.......ii
DAFTAR ISI....iii
BAB I PENDAHULUAN:
1.1.Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2.Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.3.Tujuan Penulisan......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN:
2.1 Pengertian............................................2
2.2. Issu issu terkini dalam kehamilan ...............................................................2
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan...........................................................................................................10
3.2. Saran.....................................................................................................................10
BAB IV PERTANYAAN
4.1. Pertanyaan dari Bu pipit....11
4.2. Pertanyaan dari Mahasiswa...12
BAB V DAFTAR PUSTAKA.14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Di Indonesia, kesehatan ibu khususnya ibu hamil masih memerlukan perhatian.
Hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 menyebutkan bahwa
Angka Kematian Ibu (AKI) untuk periode 5 tahun sebelum survei (2003-2007) sebesar
228 per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu di Indonesia mengalami
penurunan, meski demikian penurunan yang terjadi belum signifikan dan jauh dari
harapan. Tingginya AKI di Indonesia memiliki kaitan dengan perawatan kesehatan ibu
saat hamil.Berdasarkan data SKRT pada tahun 2001 angka kematian ibu yang terbesar
terjadi saat persalinan yaitu 44,7%, saat kehamilan sebesar 28,9% dan yang terakhir
saat masa nifassebesar 26,3%.
Kecenderungan saat ini klien lebih aktif dalam mencari informasi, berperan secara
aktif dalam perawatan diri dan merubah perilaku untuk mendapatkan outcome
kehamilan yang lebih baik.
Maka dari itu penting bagi bidan untuk meningkatkan profesionalisme yang
berkualitas dan dapat dipercaya, bidan Selain hasil-hasil penelitian, bidan juga harus
mengikuti berbagai isu terkini yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi wanita.
Beberapa isu yang berhubungan dengan kehamilan.

1.2 Rumusan Masalah


Apa saja isu-isu terkini dalam asuhan kehamilan?

1.3. Tujuan
Untuk memahami isu-isu terkini dalam asuhan kehamilan

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Kehamilan adalah proses alamiah dan fisiologis dalam kehidupan. Dalam
pelayanan asuhan kehamilan, Bidan dan tenaga professional lainnya harus
mempertahankan hak hak ibu dalam menjalankan masa kehamilan.
Issu tetrkini dalam kehamilan adalah informasi-informasi yang tren atau baru
yang terdapat dalam pelayanan ANC atau kehamilan. Baik secara langsung maupun
tidak langsung yang di paparkan kepada klien.
2.2. Issu issu terkini dalam kehamilan.
Bidan wajib mengetahui issu terkini dalam kehamilan dikarenakan:
A. Keterlibatan klien dalam perawatan diri sendiri (self care)
Kesadaran dan tanggung jawab klien terhadap perawatan diri sendiri
selama hamil semakin meningkat. Klien tidak lagi hanya menerima dan
mematuhi anjuran petugas kesehatan secara pasif.
Kecenderungan saats ini klien lebih aktif dalam mencari informasi,
berperan secara aktif dalam perawatan diri dan merubah perilaku untuk
mendapatkan outcome kehamilan yang lebih baik. Perubahan yang nyata terjadi
terutama di kota-kota besar dimana klinik ANC baik itu milik perorangan,
yayasan swasta maupun pemerintah sudah mulai memberikan pelayanan
kursus/kelas prapersalinan bagi para calon ibu.
Kemampuan klien dalam merawat diri sendiri dipandang sangat
menguntungkan baik bagi klien maupun sistem pelayanan kesehatan karena
potensinya yang dapat menekan biaya perawatan.
Dalam hal pilihan pelayanan yang diterima, ibu hamil dapat memilih
tenaga profesional yang berkualitas & dapat dipercaya sesuai dengan tingkat
pengetahuan dan kondisi sosio-ekonomi mereka.

2
B. ANC pada usia kehamilan lebih dini
Data statistik mengenai kunjungan ANC trimester pertama menunjukkan
peningkatan yang signifikan. Hal ini sangat baik sebab memungkinkan
profesional kesehatan mendeteksi dini dan segera menangani masalah-masalah
yang timbul sejak awal kehamilan. Kesempatan untuk memberikan pendidikan
kesehatan tentang perubahan perilaku yang diperlukan selama hamil juga lebih
banyak.

Selain hasil-hasil penelitian, bidan juga harus mengikuti berbagai isu


terkini yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi wanita. Beberapa isu yang
berhubungan dengan kehamilan adalah sebagai berikut :
1. Women center care (WCC)
Women Center Care adalah asuhan yang berpusat pada wanita. Dalam
pelaksanaan asuhan ini wanita dipandang sebagai manusia secara utuh (holistic)
yang mempunyai hak pilih untuk memelihara kesehatan reproduksinya.
Adapun factor-faktor yang mempengaruhi kesehatan wanita di
Indonesia antara lain sebagai berikut.
a. Status wanita dalam masyarakat masih rendah
b. Kesehatan reproduksi, dimana seorang wanita mengalami hamil,
melahirkan, serta nifas yang beresiko menyebabkan kematian
c. Ketidakmampuan wanita untuk memelihara kesehatannya sendiri akibat
pendidikan yang rendah
d. Kurangnya modal (ekonomi) dalam upaya pemeliharaan kesehatan.
e. Social budaya, ekonomi, pelayanan kesehatan tidak terjangkau,
pengetahuan yang rendah
Upaya yang dilakukan dalam Woman Center Care adalah adanya
kontinuitas (kesinambungan) dalam pemberian asuhan yang meliputi asuhan
yang berkelanjutan (berfokus pada Ibu) dan pemberian asuhan yang
berkelanjutan (konsep pelayanan kebidanan yang terorganisasi).

3
2. Pre-eklamsi dengan udema
Isu mengenai pre-eklamsi dan udema pada ibu hamil sudah cukup luas
berkembang sehingga bidan harus senantiasa meningkatkan keilmuannyaagar
dapat memberikan informasi yang tepat ketika memberikan asuhan pada ibu
hamil. Dengan variasi tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat maka
akan bervariasi pula tanggapan yang akan diberikan dengan adanya isu-isu yang
berkompeten dalam hal ini harus dapat menyikapi dengan bijaksana setiap reaksi
yang muncul dari masyarakat. Jika menemukan hal yang negatif maka
secepatnya melakukan suatu tindakan, seperti melakukan penyuluhan mengenai
pre-eklamsi dan udema selama kehamilan.
Preklamsi dalam kehamilan di jumpai apabila tekanan darah ibu hamil
140/90 mmHg setelah kehamilan 20 minggu atau bisa lebih awal terjadi.
Sedangkan eklamsi adalah apabila di temukan kejang kejang pada penderita
eklamsi yang juga di sertai koma.
Gejala Preeklamsia antara lain adalah berupa hal-hal sebagai berikut :
1. Hipertensi. Tekanan darah Anda akan mengalami peningkatan. Misalnya
menjadi 140/90 milimeter merkuri (mm Hg) atau lebih tinggi.
2. Berat badan bertambah. Biasanya lebih dari 2 pon (0,9 kilogram) seminggu.
3. Sakit kepala.
4. Penglihatan terganggu (kabur, sensitif terhadap cahaya, dll).
5. Mual dan muntah.
6. Produksi urine menurun.
7. Ada kandungan protein yang tinggi dalam urine (proteinuria)
8. Nyeri perut di bagian atas, biasanya di bawah tulang rusuk sisi kanan.
9. Mengalami pembengkakan. Namun, gejala ini tidak bisa dianggap sebagai
gejala dari penyakit pre-eklampsia karena hal ini kebanyakan dialami pada
masa kehamilan.

4
Issue mengenai preklamasi dan edema pada ibu hamil sudah cukup luas
berkembang sehingga bidan harus senantiasa meningkatkan keilmuannya agar
dapat memberikan informasi yang tepat ketika memberikan asuhan pada ibu
hamil.

3. . Ultrasonografi dalam Kehamilan


Ultrasonografi adalah salah satu metode yang paling berharga untuk
mengevaluasi kehamilan. Walaupun dokter, rumah sakit dan perusahaan
asuransi ada yang tidak sependapat mengenai kapan ultrasonografi harus
dilakukan atau apakah setiap wanita hamil harus mendapatkan pemeriksaan
ultrasonografi dalam kehamilan, pemeriksaan ini tetapmasih merupakan alat
yang berharga. Ultrasonografi terbukti bermanfaat dalam memperbaiki hasil
kehamilan. Pemeriksaan tersebut terbukti non-invasif dan aman. tidak ada
risiko yang diketahui.
Manfaat USG kaitannya dengan kehamilan diantaranya:
a. Membantu mengidentifikasi awal dari kehamilan
b. Menunjukkan ukuran dan kecepatan pertumbuhan embrio atau
janin.
c. Mengenali adanya dua janin atau lebih.
d. Mengukur kepala, perut, atau femur janin untuk menentukan usia
kehamilan.
e. Mengenali janin dengan sindrom down.
f. Mengenali kelainan janin, seperti hidrosefalus dan mikrosefali,
dan kelainan organ internal, seperti ginjal atau kandung kemih.
g. Mengukur jumlah cairan ketuban, yang merupakan tanda dari
kesejahteraan janin.
h. Mengidentifikasi lokasi, ukuran dan kematangan plasenta.
i. Mengidentifikasi abnormalitas plasenta, seperti kehamilan
anggur,dll.

5
j. Mengidentifikasi abnormalitas rahim seperti tumor.
k. Mendeteksi IUD atau plasenta yang tertinggal didalam rahim
setelah persalinan.
l. Membedakan antara keguguran, kehamilan ektopik, dan
kehamilan normal.
m. Dalam hubungan dengan amniosintesis, untuk memilih tempat
yang tepat guna untuk menempatkan jarum untuk mengangkat
cairan ketuban dari sekitar bayi.
n. Mendeteksi gerakan janin.
Akan tetapi biaya USG relative mahal, tidak semua ibu hamil melakukan
pemeriksaan USG, maka dari itu tugas bidan untuk melakukan pemeriksaan fisik
dengan benar agar mengetahui gejala awal patologi dengan baik, sehingga ibu
hamil dari kalangan kurang mampu dapat mengetahui kondisi kehamilannya.

4. Lotus Birth
Isu terkini dalam praktik kebidanan lain yang sangat fenomenal adalah lotus
birth yang membuat Robin Lim mendapat penghargaan yang membanggakan
sejawat diseluruh dunia. Lotus Birth, atau tali pusat yang tidak dipotong, adalah
praktek meninggalkan tali pusat yang tidak diklem dan lahir secara utuh, daripada
ikut menghalangi proses fisiologis normal dalam perubahan Whartons jelly
yang menghasilkan pengkleman internal alami dalam 10-20 menit pasca
persalinan.
Tali pusat kemudian Kering dan akhirnya lepas dari umbilicus. Pelepasan
tersebut umumnya terjadi 3-10 hari setelah lahir. Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) menekankan pentingnya penyatuan atau penggabungan pendekatan
untuk asuhan ibu dan bayi, dan menyatakan dengan jelas (dalam Panduan Praktis
Asuhan Persalinan Normal:, Genava, Swiss, 1997) Penundaan Pengkleman
(atau tidak sama sekali diklem) adalah cara fisiologis dalam perawatan tali pusat,
dan pengkleman tali pusat secara dini merupakan intervensi yang masih

6
memerlukan pembuktian lebih lanjut. Lotus Birth jarang dilakukan dirumah
sakit tetapi umumnya dilakukan diklinik dan rumah bersalin, sehingga proses
bonding attachment antara ibu dan bayi dapat dilakukan, hal ini tentunya
bermanfaat bagi ibu dan bayi yang baru lahir.
Beberapa alasan ibu untuk memilih Lotus Birth:
1.) Tidak ada keinginan ibu untuk memisahkan plasenta dari bayi dengan cara
memotong tali pusat
2.) Supaya proses transisi bayi terjadi secara lembut dan damai, yang
memungkinkan penolong persalinan untuk memotong tali pusat pada waktu
yang tepat
3.) Merupakan suatu penghormatan terhadap bayi dan plasenta
4.) Mendorong ibu untuk menenangkan diri pada minggu pertama postpartum
sebagai masa pemulihan sehingga bayi mendapat perhatian penuh
5.) Mengurangi kematian bayi karena pengunjung yang ingin bertemu bayi.
Sebagian besar pengunjung akan lebih memilih untuk menunggu hingga
plasenta telah lepas
6.) Alasan rohani atau emosional
7.) Tradisi budaya yang harus dilakukan
8.) Tidak khawatir tentang bagaimana mengklem, memotong atau mengikat
tali pusast
9.) Kemungkinan menurunkan resiko infeksi (Lotus Birth memastikan sistem
tertutup antara plasenta, tali pusat, dan bayi sehingga tidak ada luka terbuka)
10.) Kemungkinan menurunkan waktu penyembuhan luka pada perut (adanya
luka membutuhkan waktu untuk penyembuhan sedangkan jika tidak ada
luka, waktu penyembuhan akan minimal).

Beberapa manfaat dilakukannya Lotus Birth di antaranya:


1) Tali pusat dibiarkan terus berdenyut sehingga memungkinkan terjadinya
perpanjangan aliran darah ibu kejanin.

7
2) Oksigen vital yang melalui tali pusat dapat sampai ke bayi sebelum bayi
benar-benar dapat mulai bernafas sendiri.
3) Lotus Birth juga memungkinkan bayi cepat untuk menangis segera setelah
lahir.
4) Bayi tetap berada dekat ibu setelah kelahiran sehingga memungkinkan
terjadinya waktu yang lebih lama untuk bounding attachment.
5) Dr Sarah Buckley mengatakan:bayi akan menerima tambahan 50-100ml
darah yang dikenal sebagai transfusi placenta. Darah transfusi ini
mengandung zat besi, sel darah merah, keeping darah dan bahan gizi lain,
yang akan bermanfaat bagi bayi sampai tahun pertama. Hilangnya 30 mL
darah ke bayi baru lahir adalah setara dengan hilangnya 600 mL darah untuk
orang dewasa. Asuhan persalinan umum dengan memotong tali pusat
sebelum berhenti berdenyut memungkinkan bayi baru lahir kehilangan 60
mL darah, yang setara dengan 1200mL darah orang dewasa.

5. Sebaiknya Ibu hamil tidak melakukan hubungan intim pada trimester pertama
kehamilannya
Sebenarnaya sepanjang hal itu tidak menyakitkan dan tidak menimbulkan
kenyamanan, ibu hamil boleh-boleh saja melakukannya. Akan tetapi ada suatu
keadaan dimana ibu hamil tidak diperbolehkan berhubungan intim karena:
Mengalami pendarahan yang tidak terjelaskan.
Mengalami kebocoran air ketuban.
Punya riwayat persalinan prematur.
Leher rahim terbuka terlalu awal.
Mengalami placenta privea, yaitu saat plasenta melekat pada bagian bawah
rahim sehingga menutupi bukaan leher rahim.
6. Ibu hamil tidak di perbolehkan mandi berendam
Ada beberapa wanita yang beranggapan bahwa wanita hamil hanya boleh
mandi di bawah air pancuran. Tidak ada alasan medis untuk memilih satu dari

8
yang lain sewaktu hamil. Pada trismester 3 wanita hamil mungkin perlu lebih
berhati hati bila mandi berendam lebih lama dari biasanya karena
keseimbangan sewaktu hamil berubah. Ibu hamil bisa saja terjatuh dan terluka
sewaktu masuk atau keluar dari bak

9
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Selain hasil-hasil penelitian, bidan juga harus mengikuti berbagai isu terkini
yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi wanita. Beberapa isu yang berhubungan
dengan kehamilan adalah sebagai berikut :
1. Women center care (WCC)
2. Pre-eklamsi dengan udema
3. Pemeriksaan ultrasonografi (USG)
4. Lotus Birth
5. Sebaiknya Ibu hamil tidak melakukan hubungan intim pada trimester pertama
kehamilannya
6. Ibu hamil tidak di perbolehkan mandi berendam
Untuk itu bidan harus senantiasa meningkatkan keilmuannya agar dapat
memberikan informasi yang tepat ketika memberikan asuhan pada ibu hamil.

3.2 Saran
Diperlukan penyuluhan yang intensif melalui komunikasi langsung oleh petugas-
petugas kesehatan di desa, bidan desa, kader-kader Posyandu, dan dalam pertemuan
instrumen kelompok ibu-ibu tentang isu-isu yang berkembang dalam masyarakat.

10
BAB IV
PERTANYAAN

4.1. Pertanyaan dari Bu pipit


1. Bagaimana isu bidan di daerah terpencil?
Jawaban:
Bidan desa adalah tenaga kesehatan yang berperan penting dalam pemberian
pelayanan kesehatan dan penyuluhan tentang berbagai masalah kesehatan dan gizi di
tingkat pedesaan. Bidan desa merupakan ujung tombak dalam menangani masalah
kematian ibu dan anak yang masih tinggi . Di daerah terpencil seperti desa terdapat issu
yang mengganggu peran bidan, yaitu:
1. Pada masyarakat desa peran wanita hanyalah mengurus rumah tangga,
wanita dianggap tidak dapat memegang tanggung jawab dalam hal bekerja
sendiri, sehingga di lingkungan desa seperti ini akan sulit bagi bidan
meyakinkan masyarakat untuk berobat di bidan. Butuh kesabaran dan kerja
keras dalam mengahadapi situasi ini.
2. Pada daerah terpencil, masyarakatnya masih percaya dan menggunakan jasa
dukun bayi untuk persalinan, padal kenyataannya dukun bayi tidak akan
mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan patologis, sehingga hal ini yang
meyebabakan kematian ibu dan bayi di lingkungan terpencil masih tinggi.
Tugas bidan adalah bekerja sama dan mengambil simpati dukun bayi untuk
memeperbaii kesehatan ibu dan bayi di lingkungan tersebut.
3. Status ekonomi dan pengetahuan yang masih rendah,membuat masyarakat
enggan berobat pada bidan, hal ini juga yang membuat kurang adanya
kunjungan ANC pada usia kehamilan lebih dini, sehingga gangguan
patologis tidak diketahui lebiah awal. Bidan harus selalu mendekatakan diri
pada masyarakat, dengan mengunjungi ibu hamil langsung ke rumahnya.
4. Kesadaran akan KB di lingkungan terpencil sangat rendah, banyak
masyarakat yang menganggap KB adalah hal yang tidak diperbolehkan.

11
Sehingga banyak masyarakat tepencil yang mempunyai anak lebih dari dua,
hal ini membuat perekonomian dan kesehatan masyarakat rendah, sehingga
perlu adanya bimbingan tentang KB.

4.2. Pertanyaan dari Mahasiswa


1. Dari: Tiarani
Jelaskan dari pernyataan di ppt anda tentang Kebocoran uterus, dan apa dampak
bagi bayi dan ibu?
Jawaban.
Sebenarnya pada penjelasan ppt kami tidak terdapat Kebocoran uterus,
akan tetapi kebocoran air ketuban yang terdapat pada indikasi tidak
diperbolehkannya berhubungan intim pada trimester I, Kebocoran Air Ketuban
adalah pecahnya ketuban ketika usia kehamilan belum cukup umur untuk dilakukan
persalinan. Ketuban sebagai cairan yang memberikan nutrisi dan proteksi pada janin
yang terdapat dalam kantong amnion. Cairan ketuban berasal dari plasma ibu dan
melewati membran janin dengan tekanan hidrostatik dan osmotik. Dan memicu
terjadinya infeksi pada janin, sehingga harus segera diatasi. Sedangkan Kebocoran
uterus adalah suatu akibat buruk dari tindak aborsi yang dapat membuat janin meninggal
dan ibu tidak mempunyai kesempatan untuk hamil lagi.

2. Dari: Kholifatur Robbaniyah


Ketika ada pasien check up dan menunjukkan ke kita riwayat hasil check up
dari bidan lain sebelumnya dan setelah kita periksa terdapat perbedaan diagnose
isu, apa yang harus kita lakukan? Entah perbedaan itu terjadi karena factor alat,
pengetahuan bidan sebelumnya, atau pasien itu sendiri, kita tidak tahu.
Jawaban:
Terlebih dahulu kita harus mengecek peralatan kita sudah di kalibrasi
apa belum, dan kita harus yakin bahwa pemeriksaan yang kita lakukan benar,
jika kita sudah yakin bahawa diagnose kita benar, kita beritahu pada klien

12
tentang hasil diagnose kita, jika pasien lebih yakin diagnose yang dilakukan
bidan lain tersebut, kita harus beri penjelasan sedetailnya dengan bukti yang
ada dan meminta penjelasan hasil diagnose yang dilakukan bidan lain tersebut.
Hal itu dikarenakan setiap bidan harus mempunyai kerja sama yang baik
dengan bidan lain.

13
BAB V
DAFTAR PUSTAKA

Romauli, Suryati. 2011.Asuhan Kebidanan 1.Yogyakarta : Nuha Medika


https://www.academia.edu/11002792/Askeb_1_kehamilan_Isu-
Isu_Terkini_dalam_kehamilan
http://palupienggarwati.blogspot.co.id/2015/05/isu-terkini-dalam-asuhan-kebidanan-
2015.html
http://www.alodokter.com/amankah-berhubungan-seks-saat-hamil

14

Anda mungkin juga menyukai