Oleh:
1. Anjar Arum Siti Masitoh (P27824416049)
2. Noveren Yona A. P (P27824416077)
3. Nia Farikhatus Faridah (P27824416078)
4. Ummi Faizah (P27824416081)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat taufik dan hidayah-
Nya, makalah ini dapat diselesaikan.Makalah ini merupakan makalah pengetahuan
bagi mahasiswi akbid maupun para pembaca untuk bidang Ilmu Pengetahuan.
Makalah ini sendiri dibuat guna memenuhi salah satu tugas kuliah dari dosen
mata kuliah Konsep kebidanan dengan judul ISSU TERKINI DALAM ASUHAN
KEHAMILAN.Dalam penulisan makalah ini penulisan berusaha menyajikan bahasa
yang sederhana dan mudah dimengerti.
Penulisan ini menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangan.Oleh karenanya, penulis menerima kritik dan saran yang positif
dan membangun dari rekan-rekan pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.Penulis
juga mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
semua.Aamiin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......i
KATA PENGANTAR.......ii
DAFTAR ISI....iii
BAB I PENDAHULUAN:
1.1.Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2.Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.3.Tujuan Penulisan......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN:
2.1 Pengertian............................................2
2.2. Issu issu terkini dalam kehamilan ...............................................................2
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan...........................................................................................................10
3.2. Saran.....................................................................................................................10
BAB IV PERTANYAAN
4.1. Pertanyaan dari Bu pipit....11
4.2. Pertanyaan dari Mahasiswa...12
BAB V DAFTAR PUSTAKA.14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Untuk memahami isu-isu terkini dalam asuhan kehamilan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Kehamilan adalah proses alamiah dan fisiologis dalam kehidupan. Dalam
pelayanan asuhan kehamilan, Bidan dan tenaga professional lainnya harus
mempertahankan hak hak ibu dalam menjalankan masa kehamilan.
Issu tetrkini dalam kehamilan adalah informasi-informasi yang tren atau baru
yang terdapat dalam pelayanan ANC atau kehamilan. Baik secara langsung maupun
tidak langsung yang di paparkan kepada klien.
2.2. Issu issu terkini dalam kehamilan.
Bidan wajib mengetahui issu terkini dalam kehamilan dikarenakan:
A. Keterlibatan klien dalam perawatan diri sendiri (self care)
Kesadaran dan tanggung jawab klien terhadap perawatan diri sendiri
selama hamil semakin meningkat. Klien tidak lagi hanya menerima dan
mematuhi anjuran petugas kesehatan secara pasif.
Kecenderungan saats ini klien lebih aktif dalam mencari informasi,
berperan secara aktif dalam perawatan diri dan merubah perilaku untuk
mendapatkan outcome kehamilan yang lebih baik. Perubahan yang nyata terjadi
terutama di kota-kota besar dimana klinik ANC baik itu milik perorangan,
yayasan swasta maupun pemerintah sudah mulai memberikan pelayanan
kursus/kelas prapersalinan bagi para calon ibu.
Kemampuan klien dalam merawat diri sendiri dipandang sangat
menguntungkan baik bagi klien maupun sistem pelayanan kesehatan karena
potensinya yang dapat menekan biaya perawatan.
Dalam hal pilihan pelayanan yang diterima, ibu hamil dapat memilih
tenaga profesional yang berkualitas & dapat dipercaya sesuai dengan tingkat
pengetahuan dan kondisi sosio-ekonomi mereka.
2
B. ANC pada usia kehamilan lebih dini
Data statistik mengenai kunjungan ANC trimester pertama menunjukkan
peningkatan yang signifikan. Hal ini sangat baik sebab memungkinkan
profesional kesehatan mendeteksi dini dan segera menangani masalah-masalah
yang timbul sejak awal kehamilan. Kesempatan untuk memberikan pendidikan
kesehatan tentang perubahan perilaku yang diperlukan selama hamil juga lebih
banyak.
3
2. Pre-eklamsi dengan udema
Isu mengenai pre-eklamsi dan udema pada ibu hamil sudah cukup luas
berkembang sehingga bidan harus senantiasa meningkatkan keilmuannyaagar
dapat memberikan informasi yang tepat ketika memberikan asuhan pada ibu
hamil. Dengan variasi tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat maka
akan bervariasi pula tanggapan yang akan diberikan dengan adanya isu-isu yang
berkompeten dalam hal ini harus dapat menyikapi dengan bijaksana setiap reaksi
yang muncul dari masyarakat. Jika menemukan hal yang negatif maka
secepatnya melakukan suatu tindakan, seperti melakukan penyuluhan mengenai
pre-eklamsi dan udema selama kehamilan.
Preklamsi dalam kehamilan di jumpai apabila tekanan darah ibu hamil
140/90 mmHg setelah kehamilan 20 minggu atau bisa lebih awal terjadi.
Sedangkan eklamsi adalah apabila di temukan kejang kejang pada penderita
eklamsi yang juga di sertai koma.
Gejala Preeklamsia antara lain adalah berupa hal-hal sebagai berikut :
1. Hipertensi. Tekanan darah Anda akan mengalami peningkatan. Misalnya
menjadi 140/90 milimeter merkuri (mm Hg) atau lebih tinggi.
2. Berat badan bertambah. Biasanya lebih dari 2 pon (0,9 kilogram) seminggu.
3. Sakit kepala.
4. Penglihatan terganggu (kabur, sensitif terhadap cahaya, dll).
5. Mual dan muntah.
6. Produksi urine menurun.
7. Ada kandungan protein yang tinggi dalam urine (proteinuria)
8. Nyeri perut di bagian atas, biasanya di bawah tulang rusuk sisi kanan.
9. Mengalami pembengkakan. Namun, gejala ini tidak bisa dianggap sebagai
gejala dari penyakit pre-eklampsia karena hal ini kebanyakan dialami pada
masa kehamilan.
4
Issue mengenai preklamasi dan edema pada ibu hamil sudah cukup luas
berkembang sehingga bidan harus senantiasa meningkatkan keilmuannya agar
dapat memberikan informasi yang tepat ketika memberikan asuhan pada ibu
hamil.
5
j. Mengidentifikasi abnormalitas rahim seperti tumor.
k. Mendeteksi IUD atau plasenta yang tertinggal didalam rahim
setelah persalinan.
l. Membedakan antara keguguran, kehamilan ektopik, dan
kehamilan normal.
m. Dalam hubungan dengan amniosintesis, untuk memilih tempat
yang tepat guna untuk menempatkan jarum untuk mengangkat
cairan ketuban dari sekitar bayi.
n. Mendeteksi gerakan janin.
Akan tetapi biaya USG relative mahal, tidak semua ibu hamil melakukan
pemeriksaan USG, maka dari itu tugas bidan untuk melakukan pemeriksaan fisik
dengan benar agar mengetahui gejala awal patologi dengan baik, sehingga ibu
hamil dari kalangan kurang mampu dapat mengetahui kondisi kehamilannya.
4. Lotus Birth
Isu terkini dalam praktik kebidanan lain yang sangat fenomenal adalah lotus
birth yang membuat Robin Lim mendapat penghargaan yang membanggakan
sejawat diseluruh dunia. Lotus Birth, atau tali pusat yang tidak dipotong, adalah
praktek meninggalkan tali pusat yang tidak diklem dan lahir secara utuh, daripada
ikut menghalangi proses fisiologis normal dalam perubahan Whartons jelly
yang menghasilkan pengkleman internal alami dalam 10-20 menit pasca
persalinan.
Tali pusat kemudian Kering dan akhirnya lepas dari umbilicus. Pelepasan
tersebut umumnya terjadi 3-10 hari setelah lahir. Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) menekankan pentingnya penyatuan atau penggabungan pendekatan
untuk asuhan ibu dan bayi, dan menyatakan dengan jelas (dalam Panduan Praktis
Asuhan Persalinan Normal:, Genava, Swiss, 1997) Penundaan Pengkleman
(atau tidak sama sekali diklem) adalah cara fisiologis dalam perawatan tali pusat,
dan pengkleman tali pusat secara dini merupakan intervensi yang masih
6
memerlukan pembuktian lebih lanjut. Lotus Birth jarang dilakukan dirumah
sakit tetapi umumnya dilakukan diklinik dan rumah bersalin, sehingga proses
bonding attachment antara ibu dan bayi dapat dilakukan, hal ini tentunya
bermanfaat bagi ibu dan bayi yang baru lahir.
Beberapa alasan ibu untuk memilih Lotus Birth:
1.) Tidak ada keinginan ibu untuk memisahkan plasenta dari bayi dengan cara
memotong tali pusat
2.) Supaya proses transisi bayi terjadi secara lembut dan damai, yang
memungkinkan penolong persalinan untuk memotong tali pusat pada waktu
yang tepat
3.) Merupakan suatu penghormatan terhadap bayi dan plasenta
4.) Mendorong ibu untuk menenangkan diri pada minggu pertama postpartum
sebagai masa pemulihan sehingga bayi mendapat perhatian penuh
5.) Mengurangi kematian bayi karena pengunjung yang ingin bertemu bayi.
Sebagian besar pengunjung akan lebih memilih untuk menunggu hingga
plasenta telah lepas
6.) Alasan rohani atau emosional
7.) Tradisi budaya yang harus dilakukan
8.) Tidak khawatir tentang bagaimana mengklem, memotong atau mengikat
tali pusast
9.) Kemungkinan menurunkan resiko infeksi (Lotus Birth memastikan sistem
tertutup antara plasenta, tali pusat, dan bayi sehingga tidak ada luka terbuka)
10.) Kemungkinan menurunkan waktu penyembuhan luka pada perut (adanya
luka membutuhkan waktu untuk penyembuhan sedangkan jika tidak ada
luka, waktu penyembuhan akan minimal).
7
2) Oksigen vital yang melalui tali pusat dapat sampai ke bayi sebelum bayi
benar-benar dapat mulai bernafas sendiri.
3) Lotus Birth juga memungkinkan bayi cepat untuk menangis segera setelah
lahir.
4) Bayi tetap berada dekat ibu setelah kelahiran sehingga memungkinkan
terjadinya waktu yang lebih lama untuk bounding attachment.
5) Dr Sarah Buckley mengatakan:bayi akan menerima tambahan 50-100ml
darah yang dikenal sebagai transfusi placenta. Darah transfusi ini
mengandung zat besi, sel darah merah, keeping darah dan bahan gizi lain,
yang akan bermanfaat bagi bayi sampai tahun pertama. Hilangnya 30 mL
darah ke bayi baru lahir adalah setara dengan hilangnya 600 mL darah untuk
orang dewasa. Asuhan persalinan umum dengan memotong tali pusat
sebelum berhenti berdenyut memungkinkan bayi baru lahir kehilangan 60
mL darah, yang setara dengan 1200mL darah orang dewasa.
5. Sebaiknya Ibu hamil tidak melakukan hubungan intim pada trimester pertama
kehamilannya
Sebenarnaya sepanjang hal itu tidak menyakitkan dan tidak menimbulkan
kenyamanan, ibu hamil boleh-boleh saja melakukannya. Akan tetapi ada suatu
keadaan dimana ibu hamil tidak diperbolehkan berhubungan intim karena:
Mengalami pendarahan yang tidak terjelaskan.
Mengalami kebocoran air ketuban.
Punya riwayat persalinan prematur.
Leher rahim terbuka terlalu awal.
Mengalami placenta privea, yaitu saat plasenta melekat pada bagian bawah
rahim sehingga menutupi bukaan leher rahim.
6. Ibu hamil tidak di perbolehkan mandi berendam
Ada beberapa wanita yang beranggapan bahwa wanita hamil hanya boleh
mandi di bawah air pancuran. Tidak ada alasan medis untuk memilih satu dari
8
yang lain sewaktu hamil. Pada trismester 3 wanita hamil mungkin perlu lebih
berhati hati bila mandi berendam lebih lama dari biasanya karena
keseimbangan sewaktu hamil berubah. Ibu hamil bisa saja terjatuh dan terluka
sewaktu masuk atau keluar dari bak
9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Selain hasil-hasil penelitian, bidan juga harus mengikuti berbagai isu terkini
yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi wanita. Beberapa isu yang berhubungan
dengan kehamilan adalah sebagai berikut :
1. Women center care (WCC)
2. Pre-eklamsi dengan udema
3. Pemeriksaan ultrasonografi (USG)
4. Lotus Birth
5. Sebaiknya Ibu hamil tidak melakukan hubungan intim pada trimester pertama
kehamilannya
6. Ibu hamil tidak di perbolehkan mandi berendam
Untuk itu bidan harus senantiasa meningkatkan keilmuannya agar dapat
memberikan informasi yang tepat ketika memberikan asuhan pada ibu hamil.
3.2 Saran
Diperlukan penyuluhan yang intensif melalui komunikasi langsung oleh petugas-
petugas kesehatan di desa, bidan desa, kader-kader Posyandu, dan dalam pertemuan
instrumen kelompok ibu-ibu tentang isu-isu yang berkembang dalam masyarakat.
10
BAB IV
PERTANYAAN
11
Sehingga banyak masyarakat tepencil yang mempunyai anak lebih dari dua,
hal ini membuat perekonomian dan kesehatan masyarakat rendah, sehingga
perlu adanya bimbingan tentang KB.
12
tentang hasil diagnose kita, jika pasien lebih yakin diagnose yang dilakukan
bidan lain tersebut, kita harus beri penjelasan sedetailnya dengan bukti yang
ada dan meminta penjelasan hasil diagnose yang dilakukan bidan lain tersebut.
Hal itu dikarenakan setiap bidan harus mempunyai kerja sama yang baik
dengan bidan lain.
13
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
14