Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MATA KULIAH

ISSU TERKINI DALAM ASUHAN KEHAMILAN

Oleh:

1. Musdalifah Amsi (21042011)

2. Norma (21042014)

3. Silvia Riska Amalia Faradiba (21042026)

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN REGULER TRANSFER


INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN & SAINS
WIYATA HUSADA SAMARINDA
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat taufik dan hidayah-
Nya, makalah ini dapat diselesaikan.Makalah ini merupakan makalah pengetahuan
bagi mahasiswi kebidanan maupun para pembaca untuk bidang Ilmu Pengetahuan.
Makalah ini sendiri dibuat guna memenuhi salah satu tugas kuliah dari dosen
mata kuliah Isu Profesional Kebidanan dengan judul “ISSU TERKINI DALAM
ASUHAN KEHAMILAN”.Dalam penulisan makalah ini penulisan berusaha
menyajikan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti.

Penulisan ini menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangan.Oleh karenanya, penulis menerima kritik dan saran yang positif
dan membangun dari rekan-rekan pembaca untuk penyempurnaan makalah
ini.Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
semua.Aamiin.

Samarinda,8 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................................i
KATA PENGANTAR…...............................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN:
1.1. Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.3. Tujuan Penulisan.....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN:
2.1 Pengertian…............................................................................................................2
2.2. Issu – issu terkini dalam kehamilan........................................................................2
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan...........................................................................................................10
3.2. Saran.....................................................................................................................10
BAB V DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Di Indonesia, kesehatan ibu khususnya ibu hamil masih memerlukan perhatian.
Hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 menyebutkan
bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) untuk periode 5 tahun sebelum survei (2003-2007)
sebesar
228 per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu di Indonesia mengalami
penurunan, meski demikian penurunan yang terjadi belum signifikan dan jauh dari
harapan. Tingginya AKI di Indonesia memiliki kaitan dengan perawatan kesehatan
ibu saat hamil.Berdasarkan data SKRT pada tahun 2001 angka kematian ibu yang
terbesar terjadi saat persalinan yaitu 44,7%, saat kehamilan sebesar 28,9% dan yang
terakhir saat masa nifassebesar 26,3%.
Kecenderungan saat ini klien lebih aktif dalam mencari informasi, berperan secara
aktif dalam perawatan diri dan merubah perilaku untuk mendapatkan outcome
kehamilan yang lebih baik.
Maka dari itu penting bagi bidan untuk meningkatkan profesionalisme yang
berkualitas dan dapat dipercaya, bidan Selain hasil-hasil penelitian, bidan juga harus
mengikuti berbagai isu terkini yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi wanita.
Beberapa isu yang berhubungan dengan kehamilan.

1.2 Rumusan Masalah


 Apa saja isu-isu terkini dalam asuhan kehamilan?

1.3. Tujuan
 Untuk memahami isu-isu terkini dalam asuhan kehamilan

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian

Kehamilan adalah proses alamiah dan fisiologis dalam kehidupan. Dalam


pelayanan asuhan kehamilan, Bidan dan tenaga professional lainnya harus
mempertahankan hak – hak ibu dalam menjalankan masa kehamilan.
Issu tetrkini dalam kehamilan adalah informasi-informasi yang tren atau baru
yang terdapat dalam pelayanan ANC atau kehamilan. Baik secara langsung maupun
tidak langsung yang di paparkan kepada klien.
2.2. Issu – issu terkini dalam kehamilan.
Bidan wajib mengetahui issu terkini dalam kehamilan dikarenakan:
A. Keterlibatan klien dalam perawatan diri sendiri (self care)
Kesadaran dan tanggung jawab klien terhadap perawatan diri sendiri
selama hamil semakin meningkat. Klien tidak lagi hanya menerima dan
mematuhi anjuran petugas kesehatan secara pasif.
Kecenderungan saats ini klien lebih aktif dalam mencari informasi,
berperan secara aktif dalam perawatan diri dan merubah perilaku untuk
mendapatkan outcome kehamilan yang lebih baik. Perubahan yang nyata terjadi
terutama di kota-kota besar dimana klinik ANC baik itu milik perorangan,
yayasan swasta maupun pemerintah sudah mulai memberikan pelayanan
kursus/kelas prapersalinan bagi para calon ibu.
Kemampuan klien dalam merawat diri sendiri dipandang sangat
menguntungkan baik bagi klien maupun sistem pelayanan kesehatan karena
potensinya yang dapat menekan biaya perawatan.
Dalam hal pilihan pelayanan yang diterima, ibu hamil dapat memilih
tenaga profesional yang berkualitas & dapat dipercaya sesuai dengan tingkat
pengetahuan dan kondisi sosio-ekonomi mereka.

2
B. ANC pada usia kehamilan lebih dini
Data statistik mengenai kunjungan ANC trimester pertama
menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal ini sangat baik sebab
memungkinkan profesional kesehatan mendeteksi dini dan segera menangani
masalah-masalah yang timbul sejak awal kehamilan. Kesempatan untuk
memberikan pendidikan kesehatan tentang perubahan perilaku yang
diperlukan selama hamil juga lebih banyak.

Selain hasil-hasil penelitian, bidan juga harus mengikuti berbagai isu


terkini yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi wanita. Beberapa isu yang
berhubungan dengan kehamilan adalah sebagai berikut :
1. Women center care (WCC)
Women Center Care adalah asuhan yang berpusat pada wanita. Dalam
pelaksanaan asuhan ini wanita dipandang sebagai manusia secara utuh
(holistic) yang mempunyai hak pilih untuk memelihara kesehatan
reproduksinya.
Adapun factor-faktor yang mempengaruhi kesehatan wanita di
Indonesia antara lain sebagai berikut.
a. Status wanita dalam masyarakat masih rendah
b. Kesehatan reproduksi, dimana seorang wanita mengalami hamil,
melahirkan, serta nifas yang beresiko menyebabkan kematian
c. Ketidakmampuan wanita untuk memelihara kesehatannya sendiri akibat
pendidikan yang rendah
d. Kurangnya modal (ekonomi) dalam upaya pemeliharaan kesehatan.
e. Social budaya, ekonomi, pelayanan kesehatan tidak terjangkau,
pengetahuan yang rendah
Upaya yang dilakukan dalam Woman Center Care adalah adanya
kontinuitas (kesinambungan) dalam pemberian asuhan yang meliputi asuhan
yang berkelanjutan (berfokus pada Ibu) dan pemberian asuhan yang
berkelanjutan (konsep pelayanan kebidanan yang terorganisasi).
3
2. Pre-eklamsi dengan udema
Isu mengenai pre-eklamsi dan udema pada ibu hamil sudah cukup luas
berkembang sehingga bidan harus senantiasa meningkatkan keilmuannyaagar
dapat memberikan informasi yang tepat ketika memberikan asuhan pada ibu
hamil. Dengan variasi tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat maka
akan bervariasi pula tanggapan yang akan diberikan dengan adanya isu-isu
yang berkompeten dalam hal ini harus dapat menyikapi dengan bijaksana
setiap reaksi yang muncul dari masyarakat. Jika menemukan hal yang negatif
maka secepatnya melakukan suatu tindakan, seperti melakukan penyuluhan
mengenai pre-eklamsi dan udema selama kehamilan.
Preklamsi dalam kehamilan di jumpai apabila tekanan darah ibu hamil
140/90 mmHg setelah kehamilan 20 minggu atau bisa lebih awal terjadi.
Sedangkan eklamsi adalah apabila di temukan kejang kejang pada penderita
eklamsi yang juga di sertai koma.
Gejala Preeklamsia antara lain adalah berupa hal-hal sebagai berikut :
1. Hipertensi. Tekanan darah Anda akan mengalami peningkatan. Misalnya
menjadi 140/90 milimeter merkuri (mm Hg) atau lebih tinggi.
2. Berat badan bertambah. Biasanya lebih dari 2 pon (0,9 kilogram) seminggu.
3. Sakit kepala.
4. Penglihatan terganggu (kabur, sensitif terhadap cahaya, dll).
5. Mual dan muntah.
6. Produksi urine menurun.
7. Ada kandungan protein yang tinggi dalam urine (proteinuria)
8. Nyeri perut di bagian atas, biasanya di bawah tulang rusuk sisi kanan.
9. Mengalami pembengkakan. Namun, gejala ini tidak bisa dianggap sebagai
gejala dari penyakit pre-eklampsia karena hal ini kebanyakan dialami pada
masa kehamilan.

4
Issue mengenai preklamasi dan edema pada ibu hamil sudah cukup luas
berkembang sehingga bidan harus senantiasa meningkatkan keilmuannya agar
dapat memberikan informasi yang tepat ketika memberikan asuhan pada ibu
hamil.

3. . Ultrasonografi dalam Kehamilan


Ultrasonografi adalah salah satu metode yang paling berharga untuk
mengevaluasi kehamilan. Walaupun dokter, rumah sakit dan perusahaan
asuransi ada yang tidak sependapat mengenai kapan ultrasonografi harus
dilakukan atau apakah setiap wanita hamil harus mendapatkan pemeriksaan
ultrasonografi dalam kehamilan, pemeriksaan ini tetapmasih merupakan alat
yang berharga. Ultrasonografi terbukti bermanfaat dalam memperbaiki hasil
kehamilan. Pemeriksaan tersebut terbukti non-invasif dan aman. tidak ada
risiko yang diketahui.
Manfaat USG kaitannya dengan kehamilan diantaranya:
a. Membantu mengidentifikasi awal dari kehamilan
b. Menunjukkan ukuran dan kecepatan pertumbuhan embrio atau
janin.
c. Mengenali adanya dua janin atau lebih.
d. Mengukur kepala, perut, atau femur janin untuk menentukan usia
kehamilan.
e. Mengenali janin dengan sindrom down.
f. Mengenali kelainan janin, seperti hidrosefalus dan mikrosefali,
dan kelainan organ internal, seperti ginjal atau kandung kemih.
g. Mengukur jumlah cairan ketuban, yang merupakan tanda dari
kesejahteraan janin.
h. Mengidentifikasi lokasi, ukuran dan kematangan plasenta.
i. Mengidentifikasi abnormalitas plasenta, seperti kehamilan
anggur,dll.

5
j. Mengidentifikasi abnormalitas rahim seperti tumor.
k. Mendeteksi IUD atau plasenta yang tertinggal didalam rahim
setelah persalinan.
l. Membedakan antara keguguran, kehamilan ektopik, dan
kehamilan normal.
m. Dalam hubungan dengan amniosintesis, untuk memilih tempat
yang tepat guna untuk menempatkan jarum untuk mengangkat
cairan ketuban dari sekitar bayi.
n. Mendeteksi gerakan janin.
Akan tetapi biaya USG relative mahal, tidak semua ibu hamil melakukan
pemeriksaan USG, maka dari itu tugas bidan untuk melakukan pemeriksaan
fisik dengan benar agar mengetahui gejala awal patologi dengan baik, sehingga
ibu hamil dari kalangan kurang mampu dapat mengetahui kondisi
kehamilannya.

4. Lotus Birth
Isu terkini dalam praktik kebidanan lain yang sangat fenomenal adalah
lotus birth yang membuat Robin Lim mendapat penghargaan yang
membanggakan sejawat diseluruh dunia. Lotus Birth, atau tali pusat yang tidak
dipotong, adalah praktek meninggalkan tali pusat yang tidak diklem dan lahir
secara utuh, daripada ikut menghalangi proses fisiologis normal dalam
perubahan Wharton’s jelly yang menghasilkan pengkleman internal alami
dalam 10-20 menit pasca persalinan.
Tali pusat kemudian Kering dan akhirnya lepas dari umbilicus.
Pelepasan tersebut umumnya terjadi 3-10 hari setelah lahir. Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) menekankan pentingnya penyatuan atau
penggabungan pendekatan untuk asuhan ibu dan bayi, dan menyatakan dengan
jelas (dalam Panduan Praktis Asuhan Persalinan Normal:, Genava, Swiss, 1997)
“Penundaan Pengkleman (atau tidak sama sekali diklem) adalah cara fisiologis
dalam perawatan tali pusat, dan pengkleman tali pusat secara dini merupakan
6
intervensi yang masih

7
memerlukan pembuktian lebih lanjut”. Lotus Birth jarang dilakukan dirumah
sakit tetapi umumnya dilakukan diklinik dan rumah bersalin, sehingga proses
bonding attachment antara ibu dan bayi dapat dilakukan, hal ini tentunya
bermanfaat bagi ibu dan bayi yang baru lahir.
Beberapa alasan ibu untuk memilih Lotus Birth:
1.) Tidak ada keinginan ibu untuk memisahkan plasenta dari bayi dengan cara
memotong tali pusat
2.) Supaya proses transisi bayi terjadi secara lembut dan damai, yang
memungkinkan penolong persalinan untuk memotong tali pusat pada
waktu yang tepat
3.) Merupakan suatu penghormatan terhadap bayi dan plasenta
4.) Mendorong ibu untuk menenangkan diri pada minggu pertama postpartum
sebagai masa pemulihan sehingga bayi mendapat perhatian penuh
5.) Mengurangi kematian bayi karena pengunjung yang ingin bertemu bayi.
Sebagian besar pengunjung akan lebih memilih untuk menunggu hingga
plasenta telah lepas
6.) Alasan rohani atau emosional
7.) Tradisi budaya yang harus dilakukan
8.) Tidak khawatir tentang bagaimana mengklem, memotong atau mengikat
tali pusast
9.) Kemungkinan menurunkan resiko infeksi (Lotus Birth memastikan sistem
tertutup antara plasenta, tali pusat, dan bayi sehingga tidak ada luka terbuka)
10.) Kemungkinan menurunkan waktu penyembuhan luka pada perut (adanya
luka membutuhkan waktu untuk penyembuhan sedangkan jika tidak ada
luka, waktu penyembuhan akan minimal).

Beberapa manfaat dilakukannya Lotus Birth di antaranya:


1) Tali pusat dibiarkan terus berdenyut sehingga memungkinkan terjadinya
perpanjangan aliran darah ibu kejanin.

8
2) Oksigen vital yang melalui tali pusat dapat sampai ke bayi sebelum bayi
benar-benar dapat mulai bernafas sendiri.
3) Lotus Birth juga memungkinkan bayi cepat untuk menangis segera
setelah lahir.
4) Bayi tetap berada dekat ibu setelah kelahiran sehingga memungkinkan
terjadinya waktu yang lebih lama untuk bounding attachment.
5) Dr Sarah Buckley mengatakan:”bayi akan menerima tambahan 50-100ml
darah yang dikenal sebagai transfusi placenta. Darah transfusi ini
mengandung zat besi, sel darah merah, keeping darah dan bahan gizi lain,
yang akan bermanfaat bagi bayi sampai tahun pertama.” Hilangnya 30 mL
darah ke bayi baru lahir adalah setara dengan hilangnya 600 mL darah
untuk orang dewasa. Asuhan persalinan umum dengan memotong tali
pusat sebelum berhenti berdenyut memungkinkan bayi baru lahir
kehilangan 60 mL darah, yang setara dengan 1200mL darah orang
dewasa.

5. Sebaiknya Ibu hamil tidak melakukan hubungan intim pada trimester


pertama kehamilannya
Sebenarnaya sepanjang hal itu tidak menyakitkan dan tidak menimbulkan
kenyamanan, ibu hamil boleh-boleh saja melakukannya. Akan tetapi ada suatu
keadaan dimana ibu hamil tidak diperbolehkan berhubungan intim karena:
 Mengalami pendarahan yang tidak terjelaskan.
 Mengalami kebocoran air ketuban.
 Punya riwayat persalinan prematur.
 Leher rahim terbuka terlalu awal.
 Mengalami placenta privea, yaitu saat plasenta melekat pada bagian
bawah rahim sehingga menutupi bukaan leher rahim.
6. Ibu hamil tidak di perbolehkan mandi berendam
Ada beberapa wanita yang beranggapan bahwa wanita hamil hanya boleh
mandi di bawah air pancuran. Tidak ada alasan medis untuk memilih satu dari
9
yang lain sewaktu hamil. Pada trismester 3 wanita hamil mungkin perlu lebih
berhati hati bila mandi berendam lebih lama dari biasanya karena
keseimbangan sewaktu hamil berubah. Ibu hamil bisa saja terjatuh dan terluka
sewaktu masuk atau keluar dari bak

10
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Selain hasil-hasil penelitian, bidan juga harus mengikuti berbagai isu terkini
yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi wanita. Beberapa isu yang berhubungan
dengan kehamilan adalah sebagai berikut :
1. Women center care (WCC)
2. Pre-eklamsi dengan udema
3. Pemeriksaan ultrasonografi (USG)
4. Lotus Birth
5. Sebaiknya Ibu hamil tidak melakukan hubungan intim pada trimester pertama
kehamilannya
6. Ibu hamil tidak di perbolehkan mandi berendam
Untuk itu bidan harus senantiasa meningkatkan keilmuannya agar dapat
memberikan informasi yang tepat ketika memberikan asuhan pada ibu hamil.

3.2 Saran
Diperlukan penyuluhan yang intensif melalui komunikasi langsung oleh petugas-
petugas kesehatan di desa, bidan desa, kader-kader Posyandu, dan dalam pertemuan
instrumen kelompok ibu-ibu tentang isu-isu yang berkembang dalam masyarakat.

11
DAFTAR PUSTAKA

Romauli, Suryati. 2011.Asuhan Kebidanan 1.Yogyakarta : Nuha Medika


https://www.academia.edu/11002792/Askeb_1_kehamilan_Isu-
Isu_Terkini_dalam_kehamilan
http://palupienggarwati.blogspot.co.id/2015/05/isu-terkini-dalam-asuhan-kebidanan-
2015.html
http://www.alodokter.com/amankah-berhubungan-seks-saat-hamil

12

Anda mungkin juga menyukai